Senin, 31 Maret 2008

Doa Rabindranath Tagore

DOA RABINRANATH TAGORE

Ya Tuhan,
Kami berdoa bukan supaya dijauhkan dari bahaya
tetapi agar kami
tidak takut menghadapinya.
Kami tidak meminta supaya penderitaan kami
hilang,
tetapi agar hati kami mampu mengalahkannya.
Kami memohon bukan
supaya kami dikeluarkan dari dunia ini,
tetapi agar kami mampu menjadi
saksiMu di tengah dunia.
Janganlah kiranya kami mencari sekutu dalam
perjuangan di dunia ini,
tetapi berikanlah kiranya kami kekuatan untuk
berdiri sendiri.
Kami mohon kiranya kami tidak menjadi seorang pengecut
yang
hanya merasakan anugerahMu dalam keberhasilan saja,
tetapi
biarkanlah kami
merasakan genggaman tanganMu, juga di dalam kegagalan.


Dikutip dari Reader Digest, August 1986

Kel. Tamsir 28 Des.2005

Kebaktian Penghiburan
Kel. Tamsir
Rabu, 28 Des. 2005

Pemb. Maz. 40 : 1 – 6

Kita kembali berkumpul dalam kel. Tamsir untuk menaikkan ibadah syukur penghiburan, karena sepeninggalnya pak Tamsir kel. selalu berada dalam naungan dan pemeliharaan kasih Tuhan. Suatu tanda dari kesetiaan Tuhan untuk menepati janjiNya, kepada semua orang percaya, bahwa Allah ada pada setiap waktu untuk berdiri menaungi dan melindungi, dengan kasih setia, penghiburan serta kekuatan. Allah berjanji untuk mendekatkan diriNya pada setiap orang yg merasa kehilangan kekasihnya dan Allah akan berdiri menggantikan orang yg Ia telah panggil sebab Ia juga yg bertanggungjawab supaya kita yg kehilangan tidak kehilangan iman dan pengharapan kita kepada Allah. Karena itu Ia selalu ada bersama keluarga ini supaya keluarga ini dan kita sekalian dapat melihat hanya kepada Allah saja yg berada pada tempat tinggi tetapi juga yg senantiasa memperhatikan perjalanan hidup kita dari saat ke saat.

Sdr. Bacaan kita sore ini adalah syukur dan doa yg pemazmur persembahkan atas pertolongan dan penyertaan Allah yg ia rasakan dalam hidupnya. Pemazmur seolah-olah merasa sendirian sebab ia berada dalam kesusahan, ia merasa sepertinya ia hanya seorang diri dan jauh dari persekutuan. Kesusahannya ia lukiskan bhw ia sangat menanti-nantikan Tuhan. Karena ia sendirian ia merasa terasing karena itu ia sangat menanti-nantikan Tuhan sebagai teman dan sebagai pengawal. Perasaannya ini ia tuangkan kepada Allah dalam doa. Ia berdoa kepada Allah lalu Allah menjawab doanya. Ia sungguh merasa setelah ia menanti-nantikan Tuhan dalam hidupnya, ia merasa bhw Tuhan menjenguk dia. Ia merasa seperti Tuhan ada di atas loteng atau ada di balik pintu sehingga oleh teriakkan minta tolong itu Tuhan meendengar dan menjenguk dia. Tuhan menjenguk krn Tuhan mendengar teriakkan minta tolong (:2). Allah kita adalah Allah yg selalu berdiri dekat dengan kita dan selalu siap mendengar, tinggal bagaimana kita berseru kepadaNya ataukah tidak. Kalau kita tidak berseru Ia diam saja tetapi kalau kita memanggil namaNya, serentak Ia menjawab kita seperti kata Yeremia “Dan apabila kamu berseru dan datang utk berdoa kepadaKu, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan (Yeremia 29 : 12 – 14). Penderitaan pemazmur ini dilukiskan sebagai ia berada dalam lobang kebinasaan dan kaki berpijaknya seperti dalam lumpur rawa. Tidak ada kesempatan hidup sebab dalam lobang kebinasaan. Lukisan penderitaan pemazmur ini begitu berat. Kehilangan tempat berpijak dan tidak ada kesempatan menikmati hidup. Setelah pemazmur berdoa, kini ia merasa betapa langsung Tuhan bertindak mendengar doa dan memberi pertolongan penyelamatan.

Penyelamatan itu dilukiskan bhw Tuhan telah mengluarkan dia dari lobang kbinasaan itu dan mewngeluarkan dia dari lumpur dan mendirikan kakinya di atas bukit batu. Cara Allah bertindak begitu cepat dan langsung pada sasaran. Tergantung bagaimana hubungan pemazmur dengan Allah dan bagaimana cara ia memandang Alalah. Bisa saja tindakan Allah itu dapat berlaku bagi kita masing-masing, bagi keluarga Tamsir bagi semua orang percaya, tinggal bagaimana kita memandang Allah dan mendekatkan diri kepadaNya dan berseru senantia kepadaNya. Bukan saja Allah menyelamatkan pemazmur ttp Allah juga membimbing dia dan berjalan bersama dia dengan cara bhw Allah menetapkan langkahnya supaya ia dapat berjalan pada jalan Allah, kakinya mantap menapak pada jalan kehidupannya dan dengan demikan langkahnya akan tetap dan tidak goyah lagi sebab Allah ada bersama dia.

Allah juga memberikan nyanyian baru dalam mulutnya untuk memuji Allah. Kalau sebelumnya ia berteriak minta tolong krn ia tidak bisa berdiri kini ia memuji Allah sebab ia kokoh berdiri dan langkah nya tegap. Ia memuji Allah dan orang yg melihatnya heran sebab kini ia sdh bisa berjalan dan bernyanyi.
Kini ia datang pada kesaksiannya; Bhw sdh terlalu banyak yg Kaumlakukan ya Tuhan, AllahkuTak ada yg dapat kusejajarkan dengan Engkau. Aklu mau memberitakan dan mengatakan tetapi terlalu besar jumlahnya utk dihitung.

Sdr. Banyak yg Tuhan telah lakukan utk kita semua. Penyertaan dan penghiburan utk Kel. Tamsir dan berbagai pertolongan dan berkat yg kita semuanya terima selama ini. Memang seperti kata pemazmur, ia tidak bisa menghitung perbuatan yg ajaib dan maksud2 yg baik darim Allah utk kita smua. Terlalu besar jumlahnya tak dapat kita hitung satu persatu dan perbuatan baik itu selalu baru tiap pagi. Karena itu patutlah kita bersyukur dan syukur itu kita naikkan dalam doa yg tak boleh berhenti. Tuhan berada dekat kita tinggal bagaimana kita dekatkan diri kita padaNya supaya Ia menjawab doa kita. Tinggal 3 hari lagi kita mengakiri thn ini. Kiranya kasih dan penyertaan yg telah kita alami thn ini, Tuhan juga brikan kepada kita thn yad., supaya dalamnya kita slalu naikkan syukur dan doa kita kepadaNya. Amin.

Kalimangli 15 Jan '06

Kebaktian Kalimangli
Minggu, 15 Januari 2006

Pembacaan : Mat. 13 : 1 - 23
Tats Pembimbing Maz. 119 : 105
Amanat Hidup baru Kel. 20 : 1 – 17

Sdr. Yesus seringkali dalam mengajar dan menjelaskan ttg hidup beriman dan ttg kerajaan Allah selalu memakai perumpamaan. Perumpamaan yg dipakai selalu berkaitan dgn kehidupan nyata mereka sehari-hari baik sebagai petani tetapi juga kadang sebagai nelayan. Maksudnya supaya mrk dapat mengerti dan memahami maksud dari penjelasan itu.

Bagijemaat pedesaan spt Kalimangli soal menabur benih adalah halyg biasa dilakukan setiap musim. Andaikata Yesus masih hidup seperti pada waktu itu, Yesus bias bertanya kepada para petani di sini bagaimana mrk menabur benih. Ayat 4 – 8 adalah proses penabur melakukan tugasnya. Penabur mempunyai satu harapan adalah : supaya kiranya benih yg ditabur dapat menghasilkan buah yg banyak. Barangkali penabur dalam bacaan iitidak memperhitungkan ttg beberapa factor : angin, batu-batu, burung dan semak duri. Penabur rupanya hanya melakukan tugas yg diperintahkan kepadanya yaitu keluar dan menabur benih. Dari : 4 – 8 di jelaskan ttg faktor2 yg mempengaruhi pekerjaan sang penabur. Rupanya ia juga menyadari bhw tanag tempat ia menabur tidak selalu tanah yg subur tetapi ada banyak factor spt yg telah dijelaskan tadi. Meskipun ia menyadari ada faktor2 yg kemungkinan menghambat, penabur tidak takut utk melakukan tugasnya. Maka ia pun menabur dan ada yg jatuh di tepi jalan, kemudian dimakan burung, ada yg jatuh di tanah yg berbatu, ia tumbuh ttp tak bertahan lama sbb akarnya kena batu,lalu tak lama kemudian tumbuhan itu layu dan mati. Ada yg jatuh di tengah semak belukar. Ia tumbuh tetapi belukar yg berduri itu menghimpit pertumbuhannya lalu akhirnya tumbuhan itu juga mati. Ada yg jatuh di tanah yg subur lalu tumbuh segar dan menghasilkan banyak buah, berlipat-lipat hasilnya.

Sdr. Ayat 19 – 23 adalah penjelasan dan arti perumpamaan penabur tadi. Kita bertanya-tanya, siapakah gerangan sang Penabur, dan apa itu benih?? Penabur sendiri adalah yesus dan parta hambanya, para muridNyayg menerima tugas sebagaimana dalam Mat. 28 : 19 – 20 “pergilah dan ajarlah mereka”. Pergilah adalah penabur itu dan ajarlah adalah benih yg ditaburkan yaitu Firman Allah dan ajaran ttg semua yg baik yg berasal dari Allah dan FirmanNya. Jadi kalau Yesus mengatakan bhw Penabur keluar utk menabur benih dimaksudkan bhw siapa saja yg memiliki benih maka kepada dialah ada tugas utk keluar menaburkan kepada banyak orang.
Penabur memang mengharapkan supaya benih yg ditaburkan jatuh di tanah yg subur.
Dunia ini tidak selamanya merupakan tanah subur. Kadang2 jatuh di tepi jalan artinya org mendengar sepintas lalu saja kemudian hilang lagi apayg ia dengar. Ada yg jatuh di tanah yg berbatu, tak kuat tahan terpaan dan godaan hanya tumbuh sebentar lalu hilang lagi. Ada yg jatuh di tengah duri dan semak. Sudah tumbuh tetapi saking dihimpit oleh berbagai hal yg menindas dan bencana ia lalu hilang, tetapi yg jatuh di tanayh yg subur berbuah lebat dan menghasilkan banyak buah berlipat ganda.

Sdr Tinggal bagaimana kita sebagai penabur mempelajari akan lahan yg hendak kita datangi. Kita mengerti, kita pandai2 mencari dan mempelajari situasi, jangan asal kita menabur saja, jangan2 penabur sendiri dibunuh dst. Kita harus pandai mengerti ttg keadaan yg akan kita datangi. Janganasal keluar dan jangan asal menabur padahal kita sendiri telah mengerti bhw tak bakalan benih itu akan tumbuh. Memang Tuhan memberi kita tugas dan panggilan tetapi juga kita diperlengkapi dengan akal budi, pikiran dan hikmat. Tuhan tidak mau agar kita kerja asal kerja tanpa mempelajari berdasarkan hikmat dan akal budi.

Memasuki 15 hari dari thn baru yg panjang ini kiranya kita dilengkapi bukan semata-mata utk melakukan tugas menabur tetapi banyaktugas lain yg harus kita kerjakan. Dalam semua tugas itu kiranya kita memhon agar diberi penyertaan, roh hikmat akal budi supaya dengan berkat yg kita terima,kita dapat melakukan tugas dan panggilan kita masing2 yg berbeda seorang dari yglain itu dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan buah utk kemuliaan Tuhan.
Amin

Kebaktian di Kel.Soeroso

Rabu, 1 Febr. 2005
Kel. Soeroso

Bacaan : Lukas 7 : 36 – 40

Sdr. Soal undangan makan adalah hal yg biasa terjadi sejak tempo dulu sampai tempo kini. Bila kita mengundang tentu kita telah memilih siapa yg akan kita undang. Karena itu paling sedikit kita mempersiapkan jamuan itu agar tamu yg diundang senang atas pelayanan kita, selain hidangan tetapi juga suasana penerimaan.

Bacaan kita menyebutkan bhw adalah seorang Farisi mengundang Yesus. Dalam versi lain yg mengundang ini adalah Simon si kusta – Mat. 26 : 6, Markus 14 : 3 (Mat. Dan Markus, sama saja – di rumah Simon si kusta itu).

Kita tahun waktu itu orang Farisi dan ahli Torat adalah orang terhormat dalam masyarakat , petinggi gereja, termasuk petinggi agama. Jika ia adalah Simon si Kusta, barangkali ia Mengundang Yesus sebagai ucapan terimakasih atas kesembuhannya. Dari segi orang Farisi, maka ia mengundang Yesus sebagai orang yg sudah dikenal masyarakat dan juga telah dikenal orang Farisi sebab Yesus menyampaikan Injil keliling desa dan kampung dan dalam hal ini Yesus “terkenal sbb mempunyai banyak murid dan pengikut”. Dapat kita dimengerti bhw seorang Farisi mengundang Yesus utk makan di rumahnya, suatu kehormatan. Tentu orang2 yg diundang pasti orang2 terhormat dalam penilaian orang Farisi tempo itu. Sayangnya bhw si pengundang tidak melakukan kebiasaan sebagaimana yg dilakukanoleh setiap orang yg akan masuk rumah, yaitu ada Waskom dengan air dan tuan rumah meminyaki kepala tamu yg daaing dan tuan rumah tidak memberi “ciuman selamat dating” sesuai adat kebiasaan tempo itu..

Bacaan kita melaporkan bhw sementara mereka makan masuklah seorang yg tak diundang utk bertemu Yesus. Ia membawa minyak narwastu yg mahal dalam pualam kemudian ia duduk di kaki Yesus. Perempuan ini dilukiskan sebagai “seorang berdosa” bacaan kita tidak menjelaskan apa dosanya dan apa pula profesinya. Ia tidak duduk sejajar dengan Yesus dan para undangan lainnya di meja makan krn itu bukan tempatnya dan bukan pula harganya. Ia hanya duduk bersembah di bawah di kaki Yesus sambil menangis ia mulai meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu itu dan mengeringhkan dengan rambutnya. Dari tadi ia tidak berhenti-henti mencium kaki Yesus dqn tidak berhenti-henti ia meminyakinya. Perempuan ini hanyanpantas duduk di kaki Yesus dan pantas mencium kakiNya. Ia tidak punya harga utk meminyaki kepala Yesus dan mencium muka Yesus, karena harga orang ini sangat rendah di mata masyarakat tempo itu..

Bacaan kita tidak mendetail memperinci darimana ia memperoleh uang banyak utk membeli minyak yg mahal itu. Tetapi ia sdh menyimpannya sekian lama utk menunggu saat yg tepat utk bertemu dengan Yesus dan melakukan pelayanant kerbaikan bagi Yesus.

Suatu keajaiban yg rtidak biasa terjadi dalam penilaian orang Farisi thd Yesus. Pasti Yesus mengerti dan tahu bhw wanita ini adalah orang berdosa, tetapi Yesus tidak menolak dia dan bersedia dengan hati yg tulus menerima pelayanannya meskipun dari hasil “yg tidak pantas menurut ukuran kita”. Jesls bhw perempuan ini dating atas kesadarannya dan mungkin juga ia ragu2 bhw apakah Yesus bersedia menerima pelayanannya?.

Pertanyaan utk kita: Apakah kita bersedia menerima pelayanan orang yg telah jelas kita tahu seorang berdosa? Andaikata kita menolak, apakah kita orang suci dan tidak berdosa? Memang kita bukan Yesus tetapi status kita adalah sama dengan status perempuan inin meskipun dalam bentuk dan cara yg berbeda pula. Kadang2 kita sok merasa suci dan ingin berbuiat suci suapaya orang lihat bhw kita “baik” dan suci. Baik dan suci dalam penilaian Yesus berbeda dari penilaian kita. Lalu bagaimana kita harus berbuat. Ada banyak cara yg dapat kita lakukanyg tentu berbeda seorang dari yg lain. Mungkin kita tidak bias melayani Yesus dengan hasil kerja yg telah lama kita simpan utk dipakai sekali habis. Tetapi lihatlah bhw Yesus berbeda dari orang Farisi dan tentu dari kita juga. Ia menerima perempuan yg ditolak manusia. Di hadapan Allah manusia tidak di pilah menurut kelas dan perbuatannya. Semua manusia sama di hadapan Allah. Dosa kecil dan besar, dosa melacur dan pencuri dosa menipu dan benci semuanya sama di hadapan Allah bhw pada akhirnya kita adalah sama dengan perempuan ini. Yg menjasdi pertanyaan apakah kita dapat menyadari keberadaan kita dan dengan hati yg hancur datang mencari Yesus ke mana Ia ada?? Yesua ada selalu, tingal apakah kita cari Dia atau tidak??

Perempuan ini datang kpd Yesus utk menjawab pertanyaan Pemazmur 116 : 12 “BAGAIMANA AKAN KUBALAS KEPADA TUHAN SEGALA KEBAJIKANNYA KEPADAKU?. Meskpun perempuan ini orang berdosa, Tuhan ada menyertai dia maka dalam pelayanannya dengan hati yg hancur, ia telah mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan. Ia telah mempersembahkan persembahan yg paling mulia sebagaimana yg dikatakan Maz. 51 : 19 “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yg hancur, hati yg patah dan remuk, tidak akan Kau pandang hina ya Allah.” Bukan minyak narwastu yg mahal dan dari mana ia dapat, tetapi jiwanya yg hancur, hatin yg patah dan remuk.

Marilah kita cari Tuhan: Apabila kamu berseru dan datang berdoa kepadaKu, maka Aku akan mendengarkan kamu, apabila kamu mencari Aku kamu akan menemukan Aku, apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan amemberi kamu menemukan Aku demikianlah firman Tuhan. Marilah kita dating utk mencari Yesus selalu supaya kita menemukan Dia. Amin.

Minggu 7 Okt.2007

Minggu, 7 Okt. 2007

NatsPemb. Mat. 28 : 20bDan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman
Amanat Hidup Baru : Kolose 3 : 8 – 10
Pemb. Kel. 13 : 17 – 22
Berita anugerah : Roma 6: 23

Tuhan menuntun umatNya

Janji utk memberikan umat negeri perjanjian yg penuh dengan susu dan madu akan tetap ditepati Tuhan.

Tuhan tak pernah inkar jani. Apa yg Ia janjikan akan dilaksanakan dalam pimpinanNya. Perjalanan utk sampai ke tempat tujuan tidaklah perjalanan yg menyenangkan tetapi banyak kali harus melalui banyak pergumulan.

Tuhan tidak menuntun agar cepat tiba sbb.:
Tuhan ingin menuanjukkan kuasaNya dan mujizat yg menyertai perjalanan mereka. Juga Tuhan ingin melihat kesabaran, ketekunan, serta ucapan syukur dari Tuhan atas banyak tanda ajaib yg Tuhan per;lihatkan kpd mereka.

Tuhan pimpin melalui tiang awan pada siang dan tiang api pada malam spy mereka dfapat berjalan baik siang maupun malam.
Tiang awan dan tiang api perlambang kehadiran Tuhan. Jadi kalau siang ada kehadiran Tuhan, malam juga ada, itu dengan maksud supaya orang Israel hidup baik siang maupun malam. Kata berjalan bukan berarti berjalan sepanjang siang dan sepanjang malam, tetapi kata berjalan mempunyai arti yg lebih luas dari berjalan yaitu gerak, bergerak, bekerja, berusaha, berjuang sehingga mereka hidup.

Tuhan selalu berjalan menunjuk jalan di depan artinya: Ada pengharapan yg akan dicapai. Tuhan tetap ada tidak pernah berpindah tempat utk menunjukkan dana memberi kepada bangsa itu kekuatan iman dan pengharapan bhw Tuhan selalu ada di depan utk menunjukkan arah perjalanan, utk menuntun supaya hidup tidak tersesat, tidak menyimpang pada jln yg bukan jln Allah.
Tuhan selalu ada bersama kita juga, gereja, jemaat, persekutuan, keluarga baik siang maupun malam supaya kita hidup. Amin

Sektor 5 Maret 2008

Rabu, 5 Maret 2008
Pembacaan : Yoh. 4 : 13 – 15

Bacaan kita sore ini berbicara tentang percakapan Yesus dengan wanita Samaria di tepi sumur. Kenapa sampai Yesus bisa tiba di tepi sumur oleh karena pelayananNya mula-mula di Yudea, tetapi karena Ia mendapat perlawanan dari orang Farisi di Yudea, maka Yesus ingin kembali saja ke Galelea (4:1-4). Supaya menghemat waktu dan tenaga, maka Yesus ambil jalan pintas melewati kampung orang Samaria. Kini Yesus duduk di tepi sumur sementara para murid pergi membeli makanan. Tiba-tiba datang seorang perempuan Samaria hendak menimba air di sumur ini yg dikenal sebagai sumur Yakub. Tiba-tiba Yesus meminta minum dari wanita ini.

Wanita ini kaget sebab ada seorang pria Yahudi duduk di sumur dan meminta minum dari seorang wanita Samaria. Sebagaimana kita tahu bahwa orangYahudi tidak beramah-tamah dengan orang Samaria sebab orang Samaria adalah bangsa campuran dari beberapa bangsa (IIRaja 17 : 24 –41). Salah satu bukti kuat tentang perpisahan ini adalah bahwa: Orang Samaria tidak diperbolehkan ikut membangun baith Allah di Yerusalem. Hati wanita ini senang seolah-olah akan mendapat pertolongan dari Yesus karena mengharap Yesus dapat membantu menimba air dari sumur yg dalam itu ( + 25 metere dalamnya) Pada sisi lain, dalam hati wanita ini bertanya-tanya mengapa pria Yahudi ini mau menyalahi kebiasaan dan sikap permusuhan ini. Bukankah tujuan Yesus datang ke dalam dunia justru untuk mendamaikan manusia dengan Allah dan manausia dengan manusia, orang Yahudi dengan orang Samaria. Kita juga ingat bagaimana peranan orang Samaria dalam perumpamaan ttg orang Samaria yg murah hati (Lukas 10 : 33 – 37).

Dalam pembicaraan antara Yesus dan perempuan ini, ada beberapa hal yg tidak bisa dipahami oleh perempuan ini misalnya: karunia Allah dan air hidup. Karunia Allah adalah air hidup yang diberikan oleh Anak Allah Yesus Kristus sumber kehidupan. Tetapi wanita ini hanya sanggup memikirkan hal-hal yg bersifat bendawi, sebab ia melihat tangan Yesus kosong tidak ada timba padahal sumur ini terlalu dalam, bagaimana Yeus bisa menawarkan air yg hidup kepadanya?? (:11)

Yesus tidak memikirkan hal bendawi/duniawi tetapi ia melihat bahwa wanita ini sedang dalam dahaga rohani yg tidak bisa dipuaskan oleh materi apapun di dunia ini termasuk air dari perigi Yakub ini. Yesus coba menjelaskan bhw Ia dapat memasang pancaran air hidup, sumber hidup kekal dalam hati wanita ini. Tetapi kasihan, sebab perempuan ini hanya membayangkan air biasa yg ditimbanya setiap hari yg mungkin Yesus dapat berikan kepadanya secara misteri dan barangkali juga memakai tenaga gaib. Tetapi yg terjadi adalah bhw wanita ini disadarkan, ada harga yg harus dibayarnya. Harga apa itu?? Kehidupan dan masa lalunya harus terpampang dalam bayangannya sebagai buku yg terbuka lebar, agar dengan melihat isi buku itu, ia sadar akan betapa perlunya ia mengalami penyucian.

Yesus sebagai sumber air hidup akan mencuci semua kesalahan dan dosa kita oleh pekerjaan Rohkudus yg kita imani. Rohkudus adalah Roh Yesus juga sebagai air sejuk yg menghapus segala dahaga orang percaya karena dosa dan kesalahan mereka. Kita tidak lebih baik dari perempuan Samaria ini. Kita semua sekarang sedang dahaga oleh karena itu kita semua sekarang juga perlu membuka hidup kita di hadapan Allah supaya terpampang segala salah dan dosa kita, lalu dengan iman dan pengharapan kita datang kepada Yesus memohon kiranya Ia memberikan kepada kita air hidup yg terpancar dari kasihNya yg menyucikan segala dosa kita melalui salib dan kebangkitanNya. Kita janganlah terikat terlalu dengan soal-soal lahiriah kita sebagaimana kata Yesus kpd perempuan itu. Barang siapa minum air ini, ia tetap akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yg Yesus akan berikan, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yg diberikan Yesus itu akan menjadi mata air di dalam dirinya yg terus menerus memancar sampai kepada hidup yg kekal. Jadi jelas sdr. Jika kita terima Yesus, maka didalam diri kita ada Rohkudus yg diumpamakan sebagai air hidup dan dengan begitu kita bisa menjadi sumber air untuk memancarkan kebaikan Tuhan kepada orang lain. Janganlah kita mematikan sumber air yg ada dalam diri kita tetapi hendaklah kita pertahankan air hidup itu sebagai anugerah untuk kita masing2 yg percaya. Bagaimana caranya kita memberikan air hidup itu??

Melalui hidup kita sendiri, kata-kata, tindakan kita dan tegur sapa kita kiranya dapat bamenjadi air yg menyejukkan orang lain supaya dengan demikian orang dapat katakan bhw benar-benar kita adalah anak Tuhan yg membawa kesejukkan bagi orang yang dahaga.

Amin.