Jumat, 20 Juni 2008

Kalimangli 24 Des '07

Kebaktian Malam Natal
Kalimangli, 24 Des. 2007

Bacaan : Yesaya 40 : 9 – 11

Sdr Malam ini kita tiba pada hari Advent terakhir dan besok pagi kita merayakan hari kelahiran Yesus Kristus yg kita sebut NATAL. Malam ini merupakan malam persiapan sebab besok pagi kita semua menyaksikan kedatangan anak Allah melalui seorang bayi yg diberi nama Yesus melalui Maria.Jika kita melihat kepada judul pembacaan kita (Yesaya 40) Berita kelepasan : 1 – 11) padahal bacaan kita : 9 – 11. Bacaan kita berbicara ttg seruan kabar baik, dan orang disuruh naik ke gunung yg tinggi lalu berserru dengan suara yg nyaring : Lihat itu Allahmu, lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tanganNya yg berkuasa. Itu yg tertulis dalam Yesua 40. Tetapi besok pagi yg kita temui adalah seorang bayi mungil yg baru saja lahir dalam kandang domba.
Memang sdr. Yg kita baca dalam Yesaya ini adalah suatu kabar sukacita kepada mereka yg baru akan kembali dari tawanan di Babel. Kabar baik itu berisi pembebasan, kelepasan dan kabar baik ini perlu disuarakan ke seluruh negeri Isreal dan Yahuda, bhw bangsa yg tertawan selama kurang lebih 70 thn kini, akan bebas dan segera kembali.. Rupanya orang yg berseru ini menyaksikan bhw ada suatu barisan besar orang yg berjalan keluar dari kegelapan (tawanan) kepada terang (kebebasan) dan si pemberita ini menyaksikan bhw Tuhan berjalan didepan. Ia berjalan sebagai Pemimpin, sebabagai seorang gembala karena itu jalan-jalan di padang harus diseiapkan, jalan yg berlubang harus diratakan dan yg bengkok harus diluruskan sebab Allah akan lewat dan semua orang yg bersandar kepadaNya akan mengikuti Dia sebagai domba mengikuti gembalanya. Inilah keadaan sukacita yg diserukan oleh Yesaya dalam bacaan kita malam ini.
Pertanyaan: apa kaitannya dengan persiapan Natal kita? Yg perlu kita ketahui bhw Kabar baik itu adalah Injil. Injil berita keselamatan bhw Kesalahan kita telah diampuni, dosa kita telah dihapus, dan kita semua t4lah dibebaskan dikeluarkan dari tawanan dosa kepada Trang Tuhan yg berisi pengampunan dan damai sejahtera. Karena itu kita diminta untuk persiapkan jalan sebab besok pagi Tuhan datang dalam diri Anak kecil yg disebut Yesus Penyelamat. Jadi malam ini kita semua mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan Tuhan yg membawa Selamat, membawa damai, membawa sejahtera, sukacita, pengampunan bagi kita. Oleh sebab itu kita juga harus menghargai kedatangan itu dan menerimanya sebagi milik kita artinya kita menerima Natal sebagi bagian dalam hidup kita. Kita menerima kedatangan Yesus yg lahir menjadi milik kita karena iman dan pengharapan.
Sdr. Minggu Advent ke 4 ini lazim kita sebut sebagai Minggu Raja sebab kita tengah dipersiapkan untuk menunggu kedatangan seorang Raja. Raja Salam, Raja Damai yg amemerintah dari, mkekal sampai kekal. Marilah kita sambut bRaja kita melalui kelahiranNya dalam Natal mbesok pagi,

Amin

Ringinawe 29 Des '07

Kebaktian Natal
Persekutuan Oikoumene Ringinawe
Sabtu, 29 Des. 2007

Tema : Kita hidup bijaksana, Adil dan Beribadah
Dalam dunia sekarang ini (Titus 2 : 12b)

Dengan tidak mengurangi kesucian Firman ini, saya bahasakan ulang ayat ini dalam bahasa sehari-hari demikian: : Dalam dunia sekarang ini; Kita harus hidup “Bijaksana, Adil dan Beribadah”. Maka sesuai dengan tema ini, saya memilih bacaan IPetrus 3 : 8 – 12.

Saya ucapkan Selamat Natal kepada sdr sekalian.

Sdr. Malam ini kita persekutuan Oikoumene berkumpul di rumah keluarga Bp Jumali utk merayakan Natal . Dalam lingkungan RT kita tinggal dan hidup bersama-sama dengan warga dari latar belakang yg berbeda-beda. Lalu bagaimana kita harus bergaul dan membawa diri supaya kita tetap dikenal sebagai anak-anak Tuhan, orang beriman? Malam ini, saya ingin mengajak saudara untuk bersama-sama merenungkan hal ini.

Sdr. Surat Rasul Petrus ini ditujukan kepada para pendatang, orang2 kristen yg tersebar di beberapa daerah Asia kecil. (Ipetrus 1 : 1) Mereka lebih dikenal sebagai orang Kristen diaspora. Sebagai pendatang perlu ada petunjuk dan pegangan agar bisa menjaga diri sehingga tidak terpengaruh oleh penduduk setempat. Sesuai dengan tema Natal, saya memilih bacaan ini sebab Ayat 8 – 12 merupakan inti dari pergaulan hidup orang percaya. khususnya kita sebagai persekutuan oikoumene. Meskipun kita berada dalam satu wadah, Rasul menekankan perlunya kesepakatan dalam pemikiran, kasih persaudaraan, belas kasihan dan sopan santun. Semua ini harus kita tunjukan dalam hidup karena ini merupakan ciri khas peri laku orang beriman yg dituntut untuk berbuat baik kepada semua orang, khususnya kepada orang seiman.

Sdr, Kita bersyukur kepada Tuhan sebab oleh kasih sayangNya kita telah diantar melewati thn 2007 yg panjang dengan segala suka-dukanya, dengan berbagai berkat dan penyertaan sehingga kita tiba pada malam menjelang akhir thn ini. Jika kita menoleh ke belakang dan merenungkan harti-hari yg telah kita lewati, maka kita bila kita dapat tiba pada penghujung tahun ini semata-mata karena penyertaan, kasih dan pengampunan Allah. Saat menginjakkan kaki di awal thn 2007, kita memandang jalan yg terbentang ke depan dengan betany-tanya: Bagaimana dengan thn yg baru ini, apa yg akan terjadi? Dapatkah kita mengakhirinya dengan selamat??
Memang hidup yg kita jalani ini penuh dengan ketidakadilan. Kita mendengar, membaca bahkan menyaksikan banyak hal yg tidak adil di depan mata kita, tetapi apa daya, kita seolah tidak berdaya menghadapinya dan karena ketidak adilan telah menjadi model hidup masa kini. Kita bahkan tergoda dan bahkan ikut arus untuk berbuat tidak adil kepada sesdama. Tema kita malam ini memberikan petunjuk khusus yang perlu kita lakukan sebagai bagian dari kehidupan orang percaya. Maka kita perlu mendekatkan diri kepada Tuhan baik melalui ibadah di gereja, pergumulan dan perenungan diri pribadi. Kita perlu memohon bantuan Rohkudus, agar kita diberi kekuatan, hikmat dan kebijaksanaan sehingga mampu menepis suara yg ingin membelokkan langkah kita dari jalan Tuhan yg berada pada jalur kebenaran dan hidup. Suara-suara itu mengajak kita untuk bergabung melawan keadilan, kebaikan dan kejujuran. Suara-suara itu selalu bergaung sepanjang hari, minggu, bulan dan tahun dan apabila tidak waspada, kita akan cenderung tergoda karena jalan itu lebar, menyenangkan, ramai dan penuh pesona..
Sdr. Hidup orang percaya jika dilakukan dengan benar merupakan ibadah kepada Tuhan. Jadi apabila menjalankan sesuai dengan kehendak Tuhan, jelas kita dituntut untuk berbuat adil dan dengan tuntunan hikmat dari atas kita akan mampu bertindak bijaksana. Kita dapat membedakan mana yg baik dan mana yg jahat dan kita akan selalu hidup dengan penuh ucapan syukur, sebab kita tahu bhw segala sesuatu yg baik yg kita terima, datangnya dari Allah sebagai anugerah.
Sdr., Tema ini mengingatkan kita dalam menjalani hidup dalam thn 2008 yang akan segera kita masuki ini harus kita berlaku adil, bijaksana dan beribadah. Itulah panggilan dan harus kita laksanakan dengan kebulatan tekad. Karena itu Rasul bertanya kepada kita semua malam ini: Siapa yg mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik: ia harus menjaga lidahnya terhadap yg jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yg menipu. Ia hrus menjauhi yg jahat dan melakukan yg baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya..
Sdr. banyak orang jatuh dan terperosok ke dalam jurang hanya karena kata-kata mereka sendiri
Sdr., jika Rasul bertanya apakah kita bersedia mencintai hidup, maka kita semua mengiyakannya. Karena itu kita perlu berdoa memohon bantuan Rohkudus agar kita mampu melakukannya dalam hidup beriman kita
Kita telah membakar lilin Natal sebagai lambang Terang dunia yg menerangi kegelapan dunia ini. Kiranya Terang itu juga menerangi jalan panjang yg akan kita tempuh di Tahun Baru ini. Dengan demikian kiranya kita hidup dengan bijaksana, adil dan beribadah sesuai Firman Allah.

Amin.

Cungkup 7 Nov '07

Kebaktian sector Cungkup
Rabu, 7 Nov. 2007

Bacaan : Maz. 64 : 2 – 11

Mazmur yg kita kenal sat ini menurut pengertian orang Israel adalah nyanyian dengan permainan musik khusunya kecapi. Di samping itu pengertian lain dari kata Mazmur adalah nyanyian dan doa yg sering dipakai dalam ibadah Israel. Mazmur ini tidak hanya ada satu jenis tetapi ada beberapa jenis: a.l. ada nyanyian, ada doa, ada ratapan, ada permohonan, ada pengajaran, ada keluhan ada pengakuan dosa, ada pengucapan syukur ada puji2an. Saya tidak memberi contoh dari tiap jenis mazmur ini, hanya 3 contoh saja: mazmur pengajaran ( 32, 78; maz. Pengakuan dosa ( 51, maz. Nyanyian ( 48, 66) dan yg kita baca sore ini adalah doa permohonan perlindugnan. Semua judul tadi selalu ditujukan untuk pemimpin koor – biduan. Jadi kemungkinan dalam setiap ibadah baik pagi sore dan malam orang2 yg ingin berdoa menyampaikan sesuatu kepada Allah disampaikan dalam bentuk nyanyian.
Sdr. Mengapa sampai Daud menyampaikan permohonan perlindungan dari Allah?? Kita tahu bhw maz. Ini mau menjelaskan ttg usaha Saul untuk membunuh Daud. Daud dianggap sebagai musuh kerajaan sehingga siapa saja boleh membunuh dia. Ia merasa bhw orang-orang yg ingin membunuh dia itu sedang menajamkan lidahnya seperti pedang dan membidikkan kata-kata yg pahit seperti panahh dan menembak orang yg tulus hati dari tempat yg tersembunyi. Mereka melakukan kejahatan dengan berani tanpa takut-takut. Ini yg dialami Daud sehingga dari perasaan yg sangat menderita ini ia sangat tertekan perasaannya. Dalam situasi begini, kepada siapakah ia akan lari untuk menyampaikan pergumulan, keluhan dan kesusahan?? Daud merasa bhw ia tidak bersalah kepada Saul tetapi kenapa ia dikejar utk dibunuh?? Kemana ia akan lari?? Tempat perlindungan kita adalah Allah saja sebagai gunung batu dan benteng (Maz. 18 : 1, 3, 48 ; 4, 59 : 10). Kalau kita meyakini Allah sebagai tempat perlindungan maka kita akan aman. Demikian juga Daud merasa aman dalam perlindungan Tuhan, sebab Tuhan denagar akeluahannya dan pergumulannya karena itu Allah mengambil alih persoalannya sehingga orang2 yg ingin menyusahkan orang yg tidak bersalah, kini menerima akubatnya seperti yg dilukiskan dalam ayat. 8,9.. Memang bacaan ini mau mengajarkan kepada kita, bhw jikalau kita “baik” dan “jujur” dalam hidup, maka upaya orang yg ingin menyusahkan kita akan sia-sia, sebab Allah berdiri menjadi kubu pertahanan bagi kita. Kadang2 kita yg “percaya dan yg “baik serta jujur dalam hidup, selalau menagalami kesusahan? Kadang2 juga lalu kita bertanya: Apakah Tuhan tidak saya saya, atau apakah Tuhan sdh lupa saya? Sekali-kali tidak sdr. Yg menjadi kunci adalah bhw kita harus takut Tuhan dan hidup harus mengandalkan Tuhan saja. Dengan demikian orang bvenar akan bersukacita karena perbuatan Tuhan menyelamatakan hidupnya dan orang yg hidupnya jujur yg berlindung dalam naungan Tuhan akan bersuykiacita dan bermegah krn melihat dan merasakan penyertaan Tuhan dalam hidup mereka. Daud memohon ini dari Tuhan dan Tuhan menyelamatakan hidupnya dari tangan Saul dan dari org2 yg ingin mencelakakan dia.

Amin

Kebaktian syukur 4 Des '07

Kebaktian syukur
Kel. Martha Mardiyati
Jumat, 4 Desember 2007

Sdr. Sore ini kita semua berada dlm. kel. Martha Mardiyati untuk bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan berkenan menyertai keluarga ini dari waktu ke waktu dalam pergumulan dan dalam doa mereka. Tahun 2007 yg panjang kel. ini dan kita semua telah lalui dan atas perkenan Tuhan, kita bersama telah diantar memasuki Tahun Baru 2008. Untuk itu saya ucapan Selamat Tahun Baru 2008 kepada Kel. Martha dan kepada sdr sekalian.

Sdr. Hari Senin yad, kita semua akan ikut menyaksikan proses pemberkatan nikah untuk Martha Mardiyati.
Sdr. Melewati perjalanan hidup yg panjang dari hari berganti hari, minggu, bulan, thn sehingga kita dapat tiba dengan selamat malam ini bukanlah sesuatu hal yg otomatis terjadi begitu saja. Secara logika kita akan katakan itu soal biasa, sebab hidup kemarin dan hari ini sama, thn kemarin dan thn ini juga sama, kita bangun pagi lalu melakukan berbagai aktivitas kita, kemudian datang malam, kita tidur lalu besok kita bagun lagi dan seterusnya terjadi demikian. Meskipun terjadi sepertinya otomatis, sebagai orang percaya, kita harus mengakui kebesaran kuasa Allah yg penuh dengan kasih dan pengampunan sehingga membungkus kita dalam naungan berkat yg tak berkesudahan dan yg tak dapat kita hitung dari waktu ke waktu. Saat kita memasuki awal thn 2007 yl.: Kita bertanya: bagaimanakah dengan hidup kita di thn yg akan kita jalani ini?? Hal yang sama juga kita bertanya di awal thn ini bagaimanakah nanti dengan hidup kita di thn panjang 2008 yg sedang menanti kita ini?? Pertanyaan demi pertanyaan selalu saja ada dalam hidup kita sebagai manusia, kita tak mungkin bertepuk dada dan katakana ah semua itu gampang, semua itu beres. Hidup ini adalah sebuah pertanyaan yg perlu kita hadapi kita jalani dan berusaha menjawabnya: Dengan bekerja keras, dengan iman, pengharapan dan bersyukur, kita bersama Allah akan membuka tabir dari lembaran-demi lembaran hidup dan kita akan memperoleh jawaban dari setiap pertanyaan tadi
Sdr. Mazmur 100 sebagai dasar persekutuan syukur malam ini adalah sebuah nyanyian persembahan syukur. Jemaat yg mengambil bagian dalam prosesi ini berada di depan Baithallah. Di depan jemaat, hadir juga para imam. Dengan suara yg nyaring mereka semua membangunkan “seluruh bumi” untuk memuji Tuhan: Bersorak-sorailah bagi Tuhan hai seluruh bumi.(:1). Itulah introitus I atau Nats Pemb. I. Karena Yahweh adalah Tuhan semesta alam, karena itu Ia harus dipuji oleh segala bangsa termasuk kita sekalian, sdr dan juga saya. Sesudah seruan kepada seluruh bumi untuk memuji Tuhan, menyusul seruan yg khusus ditujukan kepada jemaat yg sedang memasuki Baitallah untuk beribadah kepada Tuhan. Beribadalah kepada Tuhan dengan sukacita, Datanglah ke hadapanNya dengan sorak sorai. (:2). Selain seruan utk beribadah, jemaat juga dibangunkan untuk mengetahui apa yg dikatakan dalam Torah (alkitab) bhw Tuhan yg telah menjadikan langit dan bumi, membebaskan Isareal dari rumah perbudakan Mesir, menuntun mereka dalam perjalanan melalui padang gurun, suatu bukti bahwa saying umatNya Israil, Israil adalah milik Tuhan, kawanan domba gembalaanNya. Dengan demikian, Allah adalah Gembala yg baik, Pengasih dan Penyayang, Panjang sabar dan besar kasih setia. Karena itu umat yg telah menerima kasih setia Allah, Imam mengajak utk masuk ke dalam rumah Tuhan dan mempersembahkan syukur kepadaNya. Masuklah melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataranNya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya, karena Tuhan itu baik dan kasih-setiaNya tetap selama-lamanya (4,5).

Sdr. Malam ini kita sedang beribadah, bersyukur, menikmati penyertaan Allah sebagai Bapa Pembimbing, Pengasih dan Penyayang, Panjang sabar dan berlimpah Kasih-setia. Ia telah menyertai Martha, mendengar doa dan pergumulan sehingga Martha dapat membuka tabir untuk memasuki suatu babak baru dalam kehidupan. Karena itu diminta untuk selalu bersyukur, tetapi juga untuk mengetahui, mengenal dan menghayati Allah karena Tuhan itu baik dan kasih setiaNya tetap selama-lamanya. Inilah dasar dari hidup orang beriman yg memahami serta mengenal peranan Allah dalam hidup. Hanya orang yg rajin, taat, serta takut akan Allah dan setia dalam melakukan kehendakNya akan mengerti hal itu. Karena itu kita yakin pula bhw: Jikalau Allah telah berkenan menyertai kita pada masa lampau, maka Allah itu juga yg tak pernah berobah akan ikut bersama kita thn ini sampai selama-lamanya.
Memasuki babak baru dalam hidup berpasangan perlu penyesuaian, saling pengertian dan kasih. Rupanya kasih inilah yg harus mendasari hidup bersama dalam setiap keluarga, baik keluarga baru, juga kita keluarga tua.
Penyesuaian diri dengan kasih akan mendinginkan suasana karena kata Rasul: Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yg mempersatukan dan menyempurnakan. (Kolose 3 :14). Inilah inti dari kebaktian syukur kita malam ini, kita memuji Tuhan, karena besar kasih setiaNya kepada kita sekalian, istimewa kepada kel. besar Martha Budiyarti. Karena itu bersama dengan keluarga besar Budiyarti marilah kita masuk melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataranNya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya, sebab Tuhan itu baik, kasih setiaNya untuk selama-lamanya dan kesetiaanNya tetap turun temurun.

Amin.

Yoniv 31 Okt '07

Kebaktian Yoniv 411
Rabu, 31 Okt. 2007

Bacaan : Galatia 3 : 23 – 27

Tema dari bacaan ini : Janji Allah diberikan oleh karena iman dalam (kepada) Kristus

Galatia : Surat ihi dialamatkankepada orang Kristen di daeraqh Galatia yg pada waktu itu terletak di bagian tengah Asia Kecil sekarang sekitar kota Angkara (Turki). Paulus memberitakan injil ke kota ini dalam perjalanan Paulus yg ke 2 dan ke 3 Misah 18 : 23. Pada kali terakhir Paulus berada di galatia, datanglah beberapa orang penganut agama Yahudi dari Yerusalem yg ingin mengacaukan iman jemaat galatia. Orang2 ini berusaha memperdamaikan pendirian orang Farisi dengan agama Kristen yg mereka anut. Mereka mau membebankan hokum Torata dan sunat kpd orang2 bukan Yahudi yg masuk Kristen seolah2 itu perlu utk dapat diselamatkan.( Kisah 15 : 5, Gal. 2 : 4 . Propagandfa ini sekaligus berusaha utk merongrong kewibawaan Paulus sebagai rasul sejati.
Rupanya bacaan kita sore ini bersangkut paut dengan pikiran ini karena itu Rasul ingin katakana kepada kita sore : Berdasarkan PL Rasul amembuktikan bhw pelaksanaan hukum torat tidak menyelamatkan, tetapi hanya percaya kepada Kristus.
Dalam bacaan kita fungsi hukum torat hanya sebagai “mengarahkan kita kepada pengenalan akan Kristus melalui iman”. Hukum toreat juga dipandang sebagai “penuntun” yg menuntun kita pada jalan untuk mengenal Kristus Yesus sebagai juruselamat. Setelah kita masuk dalam persekutuan dengan Kristus melalu babtisan dan melalui iman maka peranan penuntun tidak ada lagi, diganti dengan Kristus sebagai pemilik kita. Jadi kini kita taat hanya kepada Kristus dan ajaranNya bukan kepada ajaran yg lain. Apa ajaran Kristus yg perlu kita wujudkjan dalam hidup??
Kita temui banyak godaan yg ingin membuat kita mengkianti iman dan ajaran Kristus. Kita yg telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, pengakuan itu harus kita pertahankan dan bersedia utk menolak ajaran dan godaan lain. Kita harus meyakinkan bhw kita adalah milik Kristus dan di dalam diri kita berdiam Rohkudus (Ikor. 3 : 16; 6 : 19). Jadi dimanapun kita pergi dan dalam keadaan apapun kita berada, kita harus siaga dan ingat bhw kita ini milik Allah, anak-anak Allah. Kalau kita ini milik Allah, maka kita akan dikawal dan diberi anugerah Rohkudus spy kita mampu utk mengatasi berbagai godaan yg ingin menjauhkan kita dari Allah dan ajaranNya. Kita jangan kalah ttp kalahkanlah godaan yg ingin menjatuhkan kita.

Amin.

Rabu, 18 Juni 2008

Yoniv 06 Febr '08

Kebaktian Yoniv 411
Rabu, 6 Febr. 2008

Bacaan Matius 18 : 21 – 35

Tema : Pengampunan tanpa mengenal batas

Sdr. Renungan ini dimulai dengan pertanyaan : Pernahkah kita berbuat salah?? Pernahkah kita memberi maaf kepada orang yg bersalah kepada kita?? Saya tidak memakai kata “mengampuni” sebab pikir saya yg bisa mengampuni adalah Allah saja. Untuk kita manusia, bagi saya lebih enak memakai kata memberi maaf dan menghapuskan kesalahan dari dalam hati nurani yg terdalam bila kita bersedia memaafkan org yg bersalah kpd kita.

Yesus dalam pengajaranNya selalu memakai perumpamaan untuk menjerlaskan maknanya. Berbicara ttg ketulusan hati untuk memaafkan, Yesus memakai perumpamaan yg kita baca dan dengar tadi.
Ada 3 orang dalam ceritera ini:
Yang 1 adalah Raja (Tuan) Yang ke II hamba I yg berhutang 10.000 talenta dan yang ke III hamba yg ke dua yg berhutang hanya 100 dinar kpd hamba I
Dari ketiga orang ini kita juga dapat belajar ttg sikap Raja yg bersedia mengampuni dan menghapus hutang 10.000 talenta setelah hamba ini bersembah sujud dan mengaku bhw ia tidak mampu sehingga atas perlakuan hamba ini Raja berbelas kasihan dan menghapuskana hutangnya.

Hamba yg ke II berhutang 100 dinar kepada hamba I yg baru saja menerima pembebasan hutang dari Raja. Waktu bertemu, hamba I menagih kepada yg bergutang 100 dinar. Ia melakukan hal yg sama kepada hamba I dengan cara bersembah sujud dan mengaku bhw ia belum bisa membayar hutang.
Hamba I menjerumuskan dia ke dalam penjara.
Hamba I tidak memberlakukan pengampunan yg ia telah terima dari Raja untuk meneruskan kebaikan hati Raja kepada orang lain sebab ia toh telah terima pengampunan itu. Saat Raja mendengar perilaku hamba ini yg tidak melakukan apa yg seharusnya ia lakukan, Raja menjadi marah. Raja merasa terpukul dan hilang muka sebab telah mengajarkan hal yg baik untuk diteruskan kepada orang lain, tetapi justru sebaliknya, memalukan Raja seolah2 Raja taidak mengajar hal yg baik. Karena itu hamba yg tidak melakukan apa yg telah ditunjukkan dan ia sendiri telah mengalami, menjebloskan dia ke dalam penjara.
Kesimpulan. Raja adalah Tuhan, Allah, tempat kita berhutang artinya, kita mempunyai hutang kepada Raja/Allah sangat besar. Tetapi karena Raja mengasihi kita, maka Anak Raja Yesus Kristus disurh menemui kita utk menanggung hutang kita dengan cara. Yesus bukan saja dipenjarakan, tetapi disalibkan seolah-olah Yesus tidak bisa melunasi hutang Raja, karena itu Raja menghukum Yesus. Sebenarnya kita yg harus menderita sebab kita yg bersalah.
Nah sdr. Jika kita telah menerima pengampunan dari Raja, Raja juga menghendaki supaya kita meneruskan kasih Raja itu kepada orang lain, apabila orang lain bersalah kepada kita. Jangan kita saling mendendam tetapi biarlah kita saling mengampuni bila seorang bersalah kepada kita. Jika kita melakukan apa yg telah kita terima dari Raja, maka Raja akan bersukacita sebab kita tidak memalukan Raja dalam hidup kita. Sebaliknya bila kita tidak melakukan apa yg Raja kehendaki, maka Raja akan marah malah membuat kita menderita.

Amin

Keluarga Orang Percaya

Keluarga orang percaya

Berbicara ttg Keluarga artinya kita berbicara ttg persekutuan (kecil) Keluarga : suami, istri, anak-anak. Kalau keluarga itu makin besar, artinya persekutuan makin besar, kita sebuat GEREJA. Gereja terdiri dari gabungan persekutuan keluarga (dari yg kecil – menjadi yg besar). Kalau kita yakin karena iman, bhw Yesus Kristus adalah Kepala keluarga, maka Ia juga adalah Kepala Gereja, Kepala jemaat. (Ep. 1 : 22) (Jemat adalah Tubuh Kristus (Kol. 1 :24)



Dasar dari pembentukan keluarga orang percaya ditetapkan oleh Allah (Kej. 2 : 24, Mat. 19 : 5). Karena itu segala apapun yg telah ditetapkan Allah, kita harus berusaha utk mematuhinya karena itu

Keluarga harus :
- sebagai gereja : mengajarkan ttg
FA dan ttg Kasih dan pengampunan
: sebagai sekolah : Budi pekerti dan semua hal yg baik, disiplin dan tj. Semua yg diajarkan di rumah hrs dilakukan pada masa BALITA
Orangtua sebagai Pendeta dan sebagai guru

Keluarga tidak boleh menjadi seperti : Hotel / Penginapan/ Losmen:
Orang datang hanya utk tidur,
mandi, makan, kemudian pergi,

Yang wajib dilakukan oleh keluarga : Kolose 3 : 12 – 17 ( DASAR )

Keluarga harus merupakan lahan tempat semua benih yg baik tumbuh dan berkembang. : Harus memiliki : Iman sebesar sebiji sesawi
Kasih sebesar sebiji sesawi
Pengampunan sebesar sebiji sesawi
Pengharapan sebesar sebiji sesawi

Keluarga tidak boleh menjadi seperti arena, dimana orang selalu berkelahi dan ada kegaduhan

Anak-anak akan mencontohi apa yg dilakukan orangtuanya.

Kembangsari 25 Des '05

Khotbah Kembanhgsari
Natal, Minggu, 25 Des. 2005

Pemb. Yohanes 3 : 31 – 36

Sdr. Selamat hari Natal 25 Des. 2005.

Setiap kali kita merayakan Natal artinya kita merayakan hari kelahiran Allah kita, Allah yg menjadi manusia melalui kelahiran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Setiap kali kita merayakan Natal.berarti setiap kali kita akan memiliki berbagai hal yg berbeda suasananya dan berbeda pula keadaannya. Perbedaan inipula akan berpengaruh dalam cara kita menyambut Natal. Artinya : Kelahiran Allah menjadi manusia itu tetap sama tak berubah, sebab itu adalah penetapan dari tempat Tinggi, penetapan dari Atas utk diwujudkan kepada kita yg di bumi ini. Meskipun kelahiran itu tetap sama sepanjang masa, hanya kita manusia sajalah yg menerimanya secara berbeda, artinya : Kelahiran itu sama pada thn lalu dan kita menerima dan merayakannya denngan senang hati dan suasana yg menyenangkan, namun saat ini , KelahiranNya tetap sama tetapi keadaan kita menerimanya agak berbeda, sebab Yesus lahir dalam dunia saat ini dalam dunia kita yg makin susah dan kesusahan ini mempengaruhi cara kita menyambut dan merayakan kelahiran Allah kita. Suatu contoh yg jelas: Mungkin kita tidak segembira thn lalu, sebab anak-anak kita dapat berkumpul semua dan rumah kita menjadi sangat ramai. Tetapi saat ini mungkin agak lain: Anak2 dari jauh tidak bisa datang semuanya karena biaya perjalanan terlalu mahal dan liburannya terlalu pendek. Itu sebabnya kelahiranNya tetap sama tetapi suasana yg kita alami berbeda satu keluarga dengan keluarga yg lain. Kiranya keadaan dunia kita jangan sampai menyusutkan iman dan sukacita kita dalam menyambut kelahiran Allah yg menjadi manusia dalam Yesus Kristus Putra Natal.

Sdr. Bila kita melihat perikop bacaan kita adalah kesaksian Yohanes Pembaptis ttg Yesus. Kita kenal bhw Yohanes Pembaptis adalah suara orang yg berseru dipadang belantara luruskanlah jalan utk Tuhan (Yoh. 1 : 23).
Yohanes memberi kesaksian kepada banyak orang bhw Yesus adalah orang yg datang dari Atas, datang dari Allah membawa banyak kuasa dan berkat bagi siapa saja yg menerima kedatanganNya dan kehadiranNya. Yohanes hanyalah orangh dari bawah dari dunia ini, dia hanyalah suara orang yg berseru-seru di padang belantara: Kalau begitu apa yg ia serukan?? Yohanes berjalan keliling utk berseru kepada orang2 sekitar padang belantara Yudea supaya bertobat dan beri diri dibaptis utk memperoleh keselamatan dari Atas. Yohanes merendahkan diriNya dalam kesaksian kepada orang banyak bhw dia adalah lilin yg akan lenyap, tetapi Yesus adalah cahaya itu, adalah Terang itu. Yohanes bukan Terang itu, Yohanes bukan cahaya itu, tetapi Yesus adalah terang itu yg telah datang ke dalam dunia, supaya mereka yg berjalan dalam kegelapan dapat melihat terang dan mereka yg diam di negeri kekelaman atasnya terang telah bersinar. Teramng yg dari Allah itu telah turun kepada kita sekalian, kepada jemaat kita di Kembangsari ini, sedang berada dalam persekutuan kita, sedang menerangi keluarga2 kita, sedang menyala menjadi suluhg pada kaki kita dan terang pada jalan kita. Oleh karena itu kita harus mengaku seperti Yohanes Pembaptis, bhw kita orang bawah orang di bumi yg berdosa dan kita hanya berserah utk kiranya Allah hadir sebagai Terang bagi hidup kita masing-masing, agar kegelapan dan kekelaman menjadi sirna utk selama-lamanya.

Kita merayakan Natal dalam suana keprihatinan hidup. Jangan keprihatinan iman. Iman kita tidak terganggu, pengharapan kita tidak boleh pudar hanya karena suasana hidup. Tadi malam Yesus telah menguatkan kita semua bhw keatas kita Terang telah bersinar. Terang bukan datrang dari bawah dari dunia ini, sebab terang dari dunia ini akan bisa menjadi padam krn situasi dan kondisi, tetapi Terang yg dari Allah dari Sorga akan memenuhi seluruh relung hati kita supaya. Kita boleh bangkit seperti para gembala org yg dari bawah yg terhina oleh keadaan dan situasi menjadi penuh dengan sukacita dan keberanian krn mendengar suara yg menggelegar dan melihat Terang yg menyilaukan mata dari sorga disertai kata2 para malikat jangan takut sebab aku memberitakan kepadamu, kepada kita sekalian, kpd jemaat ini kepada persekutuan ini sdr dan saya: Kesukaan besar utk seluruh bangsa, sebab hari ini telah lahir bagimu, bagi jemaat ini, bagi persekutuan ini, bagi keluarga2 , bagi setiap pribadi Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud.
Sdr. Natal adalah Tanda dari Atas, dari Allah utk kita yg di bawah di bumi, di sini. Kristus itulah tanda yg berisi ttg Kasih Allah. Tinggal bagaimana kita menerima tanda itu. Iman yg dikaruniakan kepada kita oleh kuasa Rohkudus, akan bekerja supaya kita menerima sebab bagaimana kita bisa memahami kasih Allah?? Allah menyatakan kasihNya dengan tanda Allah menjadi manusia dalam kelahiran .Yesus Kristus ini. Jangan kita rayakan tanpa memahami intinya, tetapi biarlah kita merendahkan diri utk bersrru kpd Tuhan, kuatkanlah kami masing2 supaya melalui kelemahan dan kekurangan kita, kita memohon pertolongan Rohkuidus utk menyertai kita memahami lebih dalam Kasih Allah utk kita masing2. yg tak pernah berkesudahan, kita merayakan dan Ia lahir berkali-kali mengingatkan suapaya kita selalu sadar dalam iman dan pengharapan bhw benar2 Allah mengasihi saya, benar2 Allah lahir utk saya melalui Natal.

Amin.

Kalimangli 02 Apr '06

Khotbah Kalimangli
Minggu, 2 April 2006

NP : Yoh. 17 : 20
AHB Pilipi 1 : 9 – 10

Bacaan : Yoh. 17 : 1 – 19

1. KJ 162 : 1,2,3
KJ 158 : 1,2
Berita Peng. Dosa KJ 157 : 1,2 (Roma 6 : 23)
Respons Firman : KJ 387 : 1,2,4
Kolekte KJ 300 : 1,3/4
Pengutusan : KJ 161 : 1,5

Sdr. Hidup kita orang percaya, jemaat adalah hidup yg didasarkan pada doa. Tanpa doa, maka kehidupan orang percaya adalah sia-sia. Kita berdoa kepada Allah pemilik segala sesuatu. Ia yg menciptakan segala yg telah ada ini dan Ia yg menciptakan itu, Ia juga memelihara dan bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yg telah Ia ciptakan itu. Jadi kalau Allah adalah Pemilik segala sesuatu maka kini tinggal bagaimana kita memahami, menghayati lalu kita memohon pertolongan melalui doa-doa kita. Doa merupakan sendiri kehidupan kita yg percaya kepada Allah melaluiYesus Kristus. Doa sangat penting sebab melalui doa kita tunjukkan ketaatan kita kepada Allah dan juga kita tunjukkan sikap hormat dan hubungan yg erat antara Allah sebagai Bapa dan kita sebagai anak. Kalau kita berdoa juga menunjukkan sikap ketergantungan kita, sikap pasrah diri sikap bhw kita memang hanya dapat hidup dari Allah saja sebagai sumbernya.
Berkali-kali dalam Alkitab Yesus selalu menunjukkan contoh betapa pentingnya doa itu. Ia sendiri mengajar para muridNya utkberdoa dan Ia sendiri harus menunjukkan bhw Ia sendiri juga sering berdoa kepada BapaNya. Dalam Markus 1 : 35. Pagi2 waktu hari masih gelap Yesus pergi ke tempat yg sunyi dan Ia berdoa di sana. Seharusnya Yesus tidak perlu berdoa bukan?? Sebab Ia sendiri juga Allah, Ia pemilik segala sesuatu, tetapi tokh dalam ketaatan dan hormat kepada BapaNya, Ia juga berdoa memohon pertolongan.

Bacaan kita adalah doa Yesus kepada murid-muridNya. Doa ini adalah doa pengharapan, doa penyerahan, bahwa semua orang yg percaya kepada Allah melalui pemberitaan para rasul, para hamba2 Tuhan didoakan oleh Yesus. Bukan saja pada zaman Yesus, tetapi doa itu berlangsung dankena-mengena dengan kita saat ini. Yesus tetap mendoakan semua orang percaya, agar pengharapan mereka jangan sampai hilang. Yesus memohon perlindungan dari Allah kepada para muridNya tetapi juga kepada semua orang percaya, supaya Allah kiranya menolong melengkapi dan menguduskan mereka. Para murid dan orang percaya bukan dari dunia ini tetapi kita semua ada dalam dunia ini karena itu Yesus mendoakan supaya kiranya orang percaya dilindungi dari godaan dunia.
Pertanyaan: Kenapa Yesus mendoakan para murid dan orang percaya??? Sdr. Yesus sekarang ini sedang dalam masa-masa penderitaan, masa-masa kesengsaraan. Sebentar lagi Ia akan meninggalkan para muridNya tetapi tugas yg telah Ia atur dengan mereka harus tetap dilanjutkan. Karena itu jika nanti sebentar Ia dihukum mati di kayu salib, Ia tidak akan ada lagi didunia ini sebab tugasNya ke dalam dunia telah Ia selesaikan dengan sempurna dan Ia harus kembali ke pada Bapa darimana Ia dating sebab Ia bukan berasal dari dunia tetapi Ia ada di dalam dunia. Karena itu selagi Ia masih bersama-sama para murid pada hari2 terakhir hidupNya, Ia mendoakan mereka, tetapi bukan mereka saja tetapi semua orang yg percaya karena pemberitaan mereka, termasuk jemaat di sini dan jemaat2 lainnya, juga sdr dan saya dan orang-orang lain juga.

Sdr. Kalau Yesus sendiri mendoakan para muridNya, apakah ssdr juga dalam doa pribadi pernah mendoakan orang lain yg ada bersama-sama sdr.?? Bacaan in memberi pelajaran kepada kita suapay kita mencontohi cara Yesus mengasihi para muridNya melalui mendoakan mereka. Kita mengasihi orang lain tidak dengan cara kita memberikan sesuatu kepada mereka, tetapi kita mengasihi dengan cara mendoakan mereka, mohon perlindungan dan penyertaan dari Allah kepada mrk, sebagaimana yg Yesus doakan para muridNya.
Kalau Yesus sendiri berdoa dan kalau sampai kita tidak berdoa, apalah artinya hidup kita?? Hidup Kita kita akan berarti kalau kita dasarkan pada doa setiap saat. Iman dan pengharapan kita akan berarti kalau kita serahkan dalam doa. Sebab itu masuklah dalam kamar, kunci pintu dan berdoalah kepada Bapa di sorga.

Amin

Pergaulan Muda-Mudi

Katekisasi GPIB
Katkisasi ke20
Sabtu, 7 Febr. 2004

Pergaulan Muda-Mudi
BERPACARAN
Berbicara tentang “berpacaran” tidak terlepas dari berbicara tentang pergaulan muda-mudi. Awal dari orang mulai berpacaran mempunyai dasar pada waktu orang mulai bergaul dan saling mengenal. Dalam jalur pergaulan muda-mudi seseorang mulai belajar mengenal “rasa cinta” sehingga seseorang mulai belajar untuk mencintai dan dicintai. Dalam jalur ini baik pria maupun wanita saling memberikan dirinya dan saling menerima orang lain dalam kehidupannya. Dalam proses ini timbul pula perasaan ingin memiliki dan dimiliki, demikian pula ingin mencintai dan dicintai. Berpacaran berarti orang mulai belajar untuk memupuk rasa cinta dan sayang yang tulus terhadap pasangannya. Makin baik seseorang memelihara rasa cinta kepada tsmannya, makin kekal pula hubungan mreka sebab hubungan itu didasarkan pada rasa cinta yg suci dan tulus. Alkitab meeletakkan dasar supaya mereka yang berpacaran melaksanakan proses itu berdasarkan “kasih” yang Allah telah tetapkan kepada mreka yang berpacaran: “kasihilah seorang akan yang lain” (Yoh 15 : 17). Seluruh perasaan cinta yang ditujukan kepada temannya, haruslah dilandasi atas pemahaman yg benar ttg kasih Allah kepada dirinya dan kepada sesamanya, bahwa Allah mnghendaki supaya kita mengasihi ssama kita termasuk pasangan kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Bila orang muda kurang memahami dan mengenal kasih itu maka perasaan cinta kepada pasangannya akan berubah dari “cinta yang tulus ikhlas” kepada dan tertuju bagi kepntingan dirinya sendiri (egois) (Pilipi 2 : 1 – 4). Jika nasehat rasul Paulus dapat dipahami dan dilaksanakan dengan benar itu berarti maka secara tidak langsung mereka telah menunjukkan bahwa merreka memahami makna berpacaran scara benar Berpacaran termasuk dalam kateegori “pergaulan intim” (bukan hubungan intim) Berpacaran merupakan langkah bertahap ke pendekatan emosional, pemahaman pikiran, gaya hidup, kebiasaan, sifat dll. Pada masa ini para pasangan diharapkan saling terbuka, berani dan jujur mengeluarkan perasaan masing-masing menuju kematangan mental dan spiritual menjelang pertungan dan pernikahan. Selama masa berpacaran, pasangan muda/I harus jujur seorang terhadap yang lain, beersdia mengeelkuarkan isi hati, berani mengemukakan kebiasaan yg buruk dan yg baik,, kecocokkan dan ketidakcocokkan mereka utk didiskusikan. Masa berpacaran merupakan masa orientasi seseorang terhadap pasangannya. Masa ini juga dapat dikatakan sebagai masa persiapan dan penyesuaian diri, pengendalian diri terutama yg berhubungfan dengan seksualitas. Bila mereka tetap ingat akan Tuhan, memeelihara hubungan kasih mereka serta dapat m3enguasai dan mengendalikan diri meereka, maka firman Tuhan katakan : Bahwa Allah melihat semua itu baik adanya (Kej. 1:31. Yang “baik” mnurut Allah itu perlu dijaga dan dipelihara, dipertahankan, dipupuk, dikasihi supaya kelak “kesucian” hidup mreka dapat dipertahankan sampai kelak mereka tiba pada akhir dari masa berpacaran yaitu pernikahan. Suci. “Jangan berzinah” (Kel. 20 : 14 dan Ul. 5 : 18, 21) mau mngatakan bhw orang muda yg brpacaran harus kuat mengatasi berbagai godaan mlalui pergaulan bebas. Zaman skarang, melaluim pergaulan bebas, orang muda dengan santai “melanggar” nasehat Tuhan demi memuaskan kepentingan diri meereka sendiri. Jangan berxinah bukan ditujukan semata2 bagi orang yg telah menikah ttp maksud dari kalimat ini adalah “jangan mengingini apapu yg bukan miliknya, sebab dngan begitu kita sndiri telah mengotori diri kita sehingga kita tidak suci dan bersih lagi di hadapan Tuhan. Diharapkan melalui masa berpacaran org muda dapat mmikirkan tujuan mereka dan menyeerahkan serta selalu berdoa kepada Tuhan agar Tuhan menyertai perjalanan brpacaran mereka, sebab tujuan akhir dari berpacaran adalah pernikahan. Kasih sayang yg dirasakan selama berpacaran dilukiskan dalam nyanyian Kidung 8 : 6,7. Keindahan cinta kasih itu harus dipelihara dan dijaga kesuciannya. Orang yg sdh matang dalam berpacaran, mreka dengan sukacita akan meemutuskan supaya negara mensahkan hubungan merka yaitu pernikahan negara dan pmberkatan di gereja.

Kunci Tahun KSRI

Kunci tahun KSRI
Sabtu, 31.12.005

Yesaya 65 : 17 – 25

Sdr. Kini tinggal beberapa jam saja kita mengakhiri thn panjang yg telah kita lalui bersama-sama. Saat kita menginjakkan kaki kita pada awal thn ini, kita selalu bertanya apakah mungkin kita bisa tiba pada ujung jalan dari suatu perjalanan panjang selama 365 hari?? Orang percaya bagaimanapun dia, hidupnya selalu penuh dengan pertanyaan. Dan pergumulan. Bila Allah telah menjawab pertanyaan dan pergumulannya, pasti akan muncul lagi pertanyaan dan pergumulan lain lagi. Demikianlah terjadi sepanjang waktu sepanjang kita masih hidup di bumi ini.
Kita semua kini telah berada pada tepi suatu ujung jalan, dan sebentar lagi kaki kita akan kita ayunkan melangkah meninggalkan thn ini. Sepertinya ada sekat waktu, yg kita belum bisa membuka sekat itu utk menjenguk apa yg kiranya akan tersedia di depan kita, di thn yg akan datang ini. Tentu masing-masing kita yg berdiri pada tepian thn ini dapat menarik napas yg dalam sebab semua krisis dan pengalaman kehidupannya baik yg ada senangnya, baik yg ada susahnya telah dilewati. Lalu timbul pertanyaan baru lagi, bagaimanakah nanti apakah saya dapat melewati jalan-jalan dan liku-liku kehidupan sehingga saya dapat tiba diakahir thn depan seperti yang saya ada sekarang ini?? Sebagai orang beriman kitalah yg dapat memberi jawabannya brdasarkan pengalaman kita dengan Tuhan dan melalui hidup kita masing-masing.

Sdr.Bacaan kita sore ini Janji mengenai langit baru dan bumi baru tetapi saya beri judul “Pembaharuan melalui sebuah Krisis”
Orang Isreal waktu dalam pembuangan adalah sebuah krisis kehidupan yg mereka harus jalani selama 70 thn. Bila Israel mengalami krisis dalam hidup, yg disalahkan selalu Tuhan.. Israel mengeluh dan keluhan itu disampaikan dalam suatu pertanyaan kepada Tuhan seolah-olah Tuhan lupa dan tidak ingat lagi kepada mereka. Waktu pembebasan di Mesir, tindakan Tuhan sangat nyata dan jelas, tetapi itu tempo dulu dan sekarang mereka tidak bisa menemukan lagi bekas-bekasnya di dalam dunia ini. Mereka Kini hidup susah dan mereka bertanya di manakah Dia, di manakah Tuhan? (63: 11) Dalam kesusahan itu, mereka berseru ke sorga. Pandanglah dari sorga dari tempatMu yg suci dan mulia, lihatlah pergumulan kami, lihatlah keadaan kami (63: 15).Kenapa anak harus mati mendadak, kenapa anak usia muda harus gantung diri? Kenapa anak-anak harus meninggal dalam usia dini? Kenapa petinggi negara mengambil uang yg bukan miliknya? Kenapa penyakit merajalela dan silih merenggut nyawa? Kenapa makanan harus disuntik formalin dll? Kenapa harus ada hukum rimba yg kuat menindas orang kecil dengan semena-mena? Masih banyak lagi pertanyaan yg perlu disampaikan kepada Allah yg di tempat tinggi. Itulah pertanyaan manusia Isreal, itulah pertanyaan manusia kita juga masa kini.

Sdr. Pasal 65 ini merupakan jawaban atas keluhan dan seruan umat tadi. Jika Isreal mengeluh dan berseru, Tuhan yg setia itu tetap akan menjawab. Kata Tuhan atas keluhan mereka: Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tanganKu kepada bangsa yg memberontak.(65 : 2) Aku telah berkata : Ini Aku, ini Aku (65 :1). Tuhan selalu bersedia dan selalu siaga utk mendengar dan menjawab seruan dan keluhan dan doa kita. “ Apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepadaKu , maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan. (Yeremia 29 : 12 – 14). Kurang pantas kalau kita selalu menyalahkan Tuhan dalam hidup kita.
Jadi setiap krisis yg terjadi dalam kehidupan umat Isreal , itu bukan krn Tuhan Allah acuh tak acuh atau krn Allah buta dan tuli. Israel tidak bisa menyalahkan Tuhan. Allah selalu siap utk membantu, asal Allah diberi kesempatan utk campurtangan dalam situasi hidup.Asal Allah diberi kesempatan ikut terlibat dalam pergumulan dan krisis kehidupan kita. Kadang2 kita mau menerima pertolongan Tuhan asal itu sesuai dengan cara hidup dan keingan kita, bukan cara Allah dan kehendak Allah.

Jadi sdr, apabila kita mengalami pasang surut kehidupan selama thn ini, itu bukan krn Tuhan acuh tak acuh atau buta tuli terhadap kita tetapi barangkali kita tidak mau introspeksi diri dan membuka hati utk menerima kritik dan tegoran Tuhan, sebab itu Tuhan tidak menolong. Jadi kalau kadang-kala kita sampai merasa Tuhan itu jauh, itu bisa menjadi alasan supaya kita introspeksi diri: Apakah dosa saya, apakah kesalahan saya sehingga merupakan pemisah antara aku dan Tuhan?? Sebagai orang percaya, kita harus menghayati bhw tiap kegagalan yg kita alami dalam hidup sebenarnya merupakan sebuah bentuk anugerah. Tuhan tidak ingin membiarkan kita mengalami krisis hidup terus-meneru. Tuhan ingin utk mengubah keadaan kita melalui krisis2 kehidupan yg kita alami sbab krisis merupakan tahap ke arah pemulihan. Jadi marilah kita pahami bhw krisis yg terjadi dlm kehidupan kita barangkali meruapakan intevensi Allah utk mengarahkan kehidupan kita ke arah yg lebih hikmat, dan lebih aman utk kehidupan pribadi kita masing2 di waktu yang akan datang.. Tentu krisis merupakan suatu tahap yg berayt yg tidak kita inginkan. Namun jangan kita menutup kemungkinan bhw sebuah krisis dan masalah bisa menjadi sebuah berkat bagi kita.

Sdr Pada akhir thn ini sekali lagi kita telah mlewati masa panjang yg penuh dengan masalah yg menerpa hidup kita.. Dalam keadaan murung dan gelisah: kita bertanya kepada nabi: Apakah pada akhirnya keadilan akan mengalahkan kejahatan? Apakah korupsi akan dapat diberantas di dunia kita? Apakah ketegangan antar agama bisa diganti dengan saling menghormati? Apakah kekerasan dan bertindak semena-mena bisa diganti dengan kasih sayang? Apakah bisa terjadi singa akan hidup berdampingan dengan anak domba? Apakah bayi kita bisa bermain-main dengan ular ganas? Apakah bisa terjadi harimau akan makan jerami seperti lembu? dst
Yesaya katakan kepada kita yg telah berdiri pada sisi akhir dari Thn ini: Lihatlah ttg keadaan pada langit baru dan bumi baru. Langit baru dan bumi baru digambarkan seluruhnya dari sudut yg lama ttapi di situ tidak ada lagi kesedihan atau putusasa dan dukacita. Anak tidak lagi akan mati dalam usia balita dan orang akan mengalami kehidup yg berkepanjangan sampai pada usia senja. Semuanya terjadi dalam dunia, sebab tempatnya disebut Yerusalem yg sudah kita kenal dan kita akan menikmati kepuasan menikmati hasil kerja :21 dan hal2 yg penting bagi hidup dapat dinikmati, kesembuhan dari penyakit, ada sukacita, ada kehidupan :20, ada rasa aman : 21-23a, Ada persekutuan dengan Allah dan dgn sesama :23b, 24. Perikop ini adalah sebuah vision penglihatan pada akhir zaman. Penglihatan ini bukan narkoba rohani supaya orang percaya bermimpi ttg keadaan yg utuh di sorga sehingga kita melarikan diri dari hidp nyata kita kini dan di sini. Bukan itu cara Tuhan mengajar kita sekalian. Kita, sdr dan saya, jemaat Kembangsari, persekutuan kita tidak diajari dan tidak dipanggil utk menjauhkan diri dari masalah kehidupan yg sekarang melilit kita., tetapi justru dengan iman yg teguh dan berpengharapan, kita harus hadapinya. Jadi visium – peng lihatan ini – ttg langit baru dan bumi baru bukan saja mengenai “nanti” namun justru menjadi motivasi untuk kita saat ini bagaimana kita memperjuangkan keadilan dan kebenaran, kasih dan pengampunan agar menang di dalam dunia ini. Itulah janji Tuhan yg kita dengar dalam penglihatan ini. Jadi siapa yg berpihak dan bersdia utk berjuang kepada keadilan dan kebenaran, ia berpihak kepada masa depan bumi ini. Siapa yg tidak berpihak dan memperjuangkan keadilan akan ditiadakan sama seperti ketidakadilan akan dimusnahkan. Jadi sdr. Perikop ini adalah sebuah janj utk setiap orang yg setia memperjuangkan damai sejahtera dan sekaligus sebuah ancaman utk orang yg menghalangi keadilan dan kebenaran mengalir dalam dunia.

Sdr. Jadi kita dapat meninggalkan thn ini dengan memegang janji Tuhan bhw Allah akan memulihkan bumi kita yg rusak. Memang ada persaingan yg negatip kematian yg terlalu awal, doa2 kita yg tak terkabul, perang antar bangsa, kekerasan dalam masyarakat, semua itu akan ditiadakan. Bacaan kita ingin mendorong kita untuk terlibat dengan sungguh2 dengan nilai2 dari bumi yg baru itu. Kalau kita sdr dan saya betul mengingkan dunia seperti itu menjadi realitas, maka janganlah kita menjadi marah lagi dengan sesama jangan kita bergosip untuk menambah beban duka dalam hati kita dan janganlah kita biarkan diri kita dipakai dan dikuasai utk hal2 yg tak berguna. Kalau harapan kita ialah dunia yg akan datang penuh damai sejahtera, marilah dari sekarang sebelum kita meninggalkan thn ini kita brjanji utk memulai sesuatu yg baru dan menyesuaikan diri dengan irama dan harmoni dari dunia yg akan datang itu. Selamat memasuki th baru 2006 dalam damai sejahtera Tuhan.

Amin.

Kalimangli 02 Des '07

Perjamuan Kudus Kalimangli
Minggu, 2 Desember 2007

Pada Tuhan ada pengampunan
Maz 130.

Bacaan kita ttg Maz. Siarah
Siarah ini berbeda dengan pengertian kita ttg siarah.
Siarah di sini : melakukan perjalanan batin ke hadirat Allah.
Orang berjalan dari rumah mereka untuk datang ke baith Allah membawa perasaan batin yg bermacam-macam itu.

Pemazmur mempunyai perasaan berdosa, dan batinnnya sangat menderita. Penderitaan ini dilukiskan sebagai ia berada dalam jurang yg dalam. Dari perasaan yg begitu tertekan, ia tau bhw yg bisa menolong hanya Tuhan saja, yg bisa mengampuni hanyalah Tuhan saja sehingga ia yakin bhw padaMu ada pengampunan.
Tidak dijelaskan kenapa sampai ia menderita, tetapi bagaimanapun juga ia sangat mengharapkan kasih sayang Tuhan.
Lukisan dari mengharapkan kasih sayang Tuhan digambarkan sebagai pengawal mengharapkan pagi.
Lukisan ini bhw pengawal yg telah berjaga semalam suntuk dengan perasaan yg kuatir, jangan2 nanti tengah malam ada bahaya yg mengancam. Karena itu perasan pengawalpun diliputi ketakutan. Mereka berharap supaya cepat;lah datang siang sebab dengan danya terang maka musuh atau pencuri berpikir dua kali untuk melakukan kejahatan. Oleh sebab itu mereka mengharapkan datangnya fajar supaya mereka terbebas dari rasa takut.

Mazmur siarah ini membawa kita untuk merenung betapa kita telah banyak berdosa untuk Tuhan maupoun untuk sesama. Karena itu kita perlu mendekatkan batin kita kepada Tuhan lalu dalam aperenungan itu kita mengaku salah dan dosa kita sebab dalam Tuhan ada pengampunan.

Sdr. Dalam memasuki masa advent hari ini, marilah kita mendekatkan diri kepada Tuhan sambil merenung akan perjalanan kita sepanjang thn 2007 ini. Kita perlu merenung akan banyak kesalahan yg kita lakukan. Kita bertanya apakah perbuatan dan perkataan merupakan dosa sehingga menghalang rachmat Tuhan ake atas kehidupan kita? (Yesaya 59 : 2, Yeremia 5:25). Allah kita mahakudus dan maha suci. Ia tidak dapat dipersekutukan dengan yg najis dan berdosa. Karena Ia membenci dosa, maka Ia menghukum dosa. Ia menghukum kita bukan utk membinasakan tetapi utk maksud penyelamatan. Tujuan menghukum agar ada pertobatan dari kita masing-masing. Masih ada waktu kesabaran Tuhan utk kita. Kita ingat kata pemazmur, tetapi padaMuTuhan, ada pengampunan. Jika masih ada waktu, marilah kita membawa segala kesalahan kita kepadaNya. Jangan kitakeras kepala dan tegar tengkuk seperti Israil, tetapi biarlah dengan rasa sesal dan malu, datanglah kepada Tuhan dan akuilah itu dengan tulus ikhlas. Allah kita adalah Allah yg penuh kasih setia. Tidak dilakukanNya kepada kita setimpal dengan dosa kita dan tidak dibalasNya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita. Tetapi setinggi langit di ats bumi demikian abesarnya kasih setiaNya atas orang2 yg takut akan Dia. Masih ada waktu, marilah adalam minggu2 penantian ini kita merenung betapa Allah sangat mengasihi kita dan selalu memberi kita waktu dan kesempatan untuk datang membawa batin kita kepadaNya.

Amin.

Kalimangli 21 Mar '08

Perjamuan Kudus Kalimangli
Jumat, 21 Maret 2008

Bacaan : Yesaya 38 : 1 – 22

Andaikata kita sakit, bagaimanakah perasaan kita?? Tentu kita sangat mengharapkan agar cepat sembuh dari penderitaan itu agar kita dapat melakukan lagi aktivitas sebagai biasa bukan??

Bacaan ini menjelaskan ttg Hiskia = Yahweh adalah kekuatanku, raja Yahuda. Hiskia terkenal karena kesalehannya yang luar biasa dan karena aktivitas politiknya yg mantap. Bacaan kita ini ayat 1 – 4 ttg penyakitnya, sedang ayat 9 – 20 adalah sebuah nyanyian syukur Hiskia berkenan dengan kesembuhannya. Hiskia tak mengerti bhw sebagai seorang Raja Yahuda kok bisa jatuh sakit sampai parah?Apakah yg akan kukatakan dan kuucapkan kepada Tuhan? Bukankah Dia yg telah melakukannya? Dalam penderitaan yg demikian ini Hiskia sebagai seorang raja yg berkuasa tidak bisa berbuat apa-apa. Ia merasa dirinya sebagai seorang budak yg tak berdaya dan tak berguna. Seorang budak belian yg mengharapkan pertolongan dari orang lain yg bisa menjadi penjaminnya yang memberikan kebebasan. Dengan demikian nampak kepada kita sekalian bahwa di hadapan Tuhan baik raja maupun rakyat jelata semuanya tak bisa berbuat apa-apa selain bergantung sepenuhnya kepada orang lain yg akan menolong. Karena itu Hiskia tak bisa berbuat lain kecuali memohon kepada Tuhan untuk menjadi jaminan atau menjadi penebus baginya (: 14 bagian akhir : ya Tuhan, pemerasan terjadi kepadaku; Jadilah jaminan bagiku).

Sdr. Kita bisa hidup sampai saat ini, bisa bergereja, bersekutu dan bisa hidup baik sekarang tidak lain karena Allah menjadi jaminan basgi kita. Ia menjadi tanggungan, Ia menjadi borg. Jadi semua bencana yg seharusnya menimpa kita, Ia tanggung, karena Ia menjamin hidupNya agar kita selamat dan murka Allah.
Pagi ini kita menyaksikan ttg wujud dari jaminan Allah bagi8 kita, yaitu bhw Kristus mengorbankan diriNya sebagai penjamin keselamatan bagi hidup kita. Semua kesalahan Ia tanggung, Ia menjamin diri8Nya dan hidfupNya untuk kita, agar kita diperkenankan Allah masuk dalam persekutuan dengan Dia. Perjamuan kudus adalah tanda jaminan itu, bahwa Allah mengorbankan diriNya melalui tanda roti dan anggur. Bahwa Roti adalah jaminan melalui tubuhNya dan anggur adalah jaminan melalui darahNya yg membersihkan segala dosa dan kesalahan kita. Tiap kjali kita merayakan perjamuan kudus tidak lain kita memperingati kasih Allah. Kita sakit seperti Hiskia. Kita seperti budak belian yg memerlukan penebusan dan jaminan agar kita dibebaskan. Yesus Kristus adalah penjamian keselamatan kita.Hendaklah kita bersaksi bersama pemasmur:Dia yg mengampuni segala kesalahanmu, yg menyembuhkan segala penyakitmu. Dia yg menebus hidupmu dari lobang kubur yang memahkotai engkau dg kasih setia dan rahmat. Karena itu baiklah kita sadar dalam iman dan pengharapan, bahwa kehidupan ini adalah anugerah Tuhan yg meminta dari kita agar kiranya kita senantiasa melakukan hidup ini bersama Tuhan sebagai penjamin hidup kita. dan ingat selalu bhw Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia melakukan segala perkara yg baik kepada kita dan Ia selalu mendampingi kita baik siang maupun malam. Kita tidak dapat memandang Dia tetapi kehadiranNya melalui Rohkudus selalu ada bersama kita karena Ia adalah Penjamin hidup kita, Ia menjamin bahwa kita akan tetap selamat sebab Ia selalu ada bersama kita dari saat ini sampai selama-lamanya.

Amin.

Rabu, 04 Juni 2008

Kembangsari 21 Okt.07

PK Kembanghsari
Minggu, 21 Oktober 2007

Bacaan : Matius 18 : 12 – 14

Pokok renungan ini : Tugas Penggembalaan

Sdr.: Tentu masing2 sdr ada mempunyai suatu barang yg sangat disayangi dan yg sangat dijaga serta dipelihara. Tiap waktu barang itu dikeluiartkan, dibersihkan dijemur di matahari agar selalu “baik”. Selain itu sdr masih memiliki barang lain juga yg tidak kalah pentingnya. Pada suatu hari ada tamu dengan anak2 datang ke rumah anda dan anda menjadi sibuk untuk menerima tamu itu. Karena kesibukan dan kerepotan ditambah dengan kenakalan serta tangan anak2 yg gratil, maka barang kesukaan anda, itu tercecer entah ke mana. Saat tamu pulang dan waktu anda membenahi rumah lagi ternyata barang itu tidak ada di tempatnya. Bukankah anda lalu bingung dan kecewa lalu mulai mencari dengan sungguh2 utk menemukan barang kesayangan anda. Barang lain anda biarkan sebab selalu ada di tempatnya hanya yg satu ini perlu diketemukan kembali. Setelah anda hampir putus asa dalam mencari kian-kemari barang itu anda ketemukan. Betapa hati anda penuh dengan sukacita dan Anda berkata dalam diri anda. Syukur Tuhan barangku yg hilang telah kutemukan. Lain kali aku akan lebih berhati-hati dalam memperhatikan barang2 kesayanganku, aku akan lebih menjaga dan memelihara agar jangan sampai tercecer lagi.

Sdr. Ceritera ini bukan khayalan tetapi kenyataan yg kita alami dalam hidup kita. Penulis Injil Matius melukiskan hal yg kita alami ini dengan ceritera Yesus dalam mengupayakan manusia yg hilang, yg tercecer agar diusahakan, agar kembali tetap dalam persekutuan.
Yesus tidak langung mengkritik para pendeta jemaat atau Majelis dalam memelihara dan melaksanakan tugas dan tanggungjawab mereka sebagai gembala terhdap kawanan domba gembalaan mereka. Dalam bacaan kita, Yesus memakai perumpamaan ttg seorang juragan domba memiliki 100 ekor. Tiba-tiba yg seekor mengikuti nalurinya, instinknya mencari rumput di tempat yg berbeda dari yg 99 merumput. Setelah waktu minum air, juragan menghitung kurang satu. Ia lalu pergi mencari ke tepi hutan dan tepi tebing. Sudah lama ia mencari, akhirnya ketemu: Domba ini lemas karena musim panas tiada air untuk diminum. Ia memikul dibahu dan bawa pulang masuk kembali dalam persekutuan. Betapa ia bersukacita karena kini jumlahnya kembali genap, persekutuannya kembali utuh. Ia tinggalkan 99 ekor, sebab mereka berkumpul bersama-sama, makan bersama hidup bersama minum bersama, mengembik juga bersama bergantian. Gembala yg baik itu keluar ke padang gurun berkeliling mencari yg tersesat itu sampai ia ketemukan lalu didukungnya domba itu di atas bahunya dibawa pulang ke kandang dengan sukacita. Demikianlah yg telah diperbuat Yesus Kristus bagi orang berdosa. Ia sendiri telah dating ke padanggurun dunia ini, padahal sebenarnya Ia dapat tinggal bersenang-senang dalam kemuliaanNya di sorga, bahkan kalau perlu Ia dapat memerintahkan malaekat3 utk melakukan pekerjaanNya. Tetapi Ia sendiri telah turun menyelesaikan pekerjaan keselamatan bagi kita sdr dan saya yg berdosa ini. Ia sudah dating bahkan selalu juga dating bahkan sekarang juga sedang dating mencarai yg berdosa dan yg tersesat dan hilang, yg terpisah jauh dari Allah, dari persekutuan, dari gereja , dari jemaat. Itulah sebabnya Yesus diumpamakan sebagai Gembala YG Baik.dan setia akan merasa sangat bersukacita apabila seorang berdosa kembali ke jalan yg benar, kembali dating bertobat.

Sd Minggu lalu ada gembala yg diteguhkan untuk melayani kita sebagai domba. Tugas penggembalaan adalah menjaga serta memelihara agar kawanan domba menjadi satu persekutuan yg utuh tidak tercecer dan lari jauh..
Bukan hilang seperti dalam bacaan kita, tetapi Gembala yg baik akan mengenal domba2 mereka, tahu namanya, mengerti kehidupan mereka. Jika beberapa waktu domba itu tidak kelihatan dalam persekutuan, maka gembala perlu dating utk menengok, apakah domba itu ada tetapi tidak dating bersamap-sama? Diajak bicara, menanyakan apa ada pergumulan yg kira2 bi\sa dibantu. Dengan begitu gembala sdh melakukan salah satu contoh dari tugas penggembalaan mereka. Gembala harus hidup bersama domba, bukan berarti gembala tidur di rumah domba, tetapi hidup dalam arti mengenal dan mengerti keadaan dombanya.
Jangan sepertti kritik Yeheskiel terhdap pemimpin dan gembala di Isreal : “Yang lemah tidak kamu kuatkan, yg sakit tidak kamu obati, yg luka tidak kamu balut, yg tersesat tidak kamu bawa pulang, yg hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak2 mereka dengan kekerasan dan kekejaman (34 : 4).
Kadang2 terjadi gembala acuh tak acuh dalam pelayanan mereka. Toh Cuma seekor yg tercecer, biarlah ia tercecer, toh masih ada yg 99. Biarlah yg satu pergi nanti yg lain juga akan dating mengganti dst. Bukan begitu panggilan pelayanan dari gembala yg baik dan setia. Mereka melakukan tugas, krn mengaku bersedia dengan segenap hati
Tugas dan panggilan gembala yg baru dilantik ini hendaknya mengambil contoh dan pola kerja Yesus sebagai gembala yg baik. Memang tidak persis sama tetapi paling sedikit menyerahkan diri dan panggilan ini kepada Tuhan lalu mohon bimbingan Rohkudus, agar dimampukan melakukan tugas penggembalaan sehingga kami sebagai domba tetap terpelihara dipersekutukan seorang dengan yg lain dalam satu persekutuan yg memuliakan Allah. Amin

Kr.Anyar 7 Sept.05

Renungan Kr. Anyar
Rabu, 7 Sept. 05

Bacaan : Penghotbah 3 : 1 – 15

Sdr. Kita semua telah mengenal kitab ini. sebagai kitab hikmat dan bijaksana sebab hikmat dan kebijaksaan yg dimiliki oleh penulis semata-mata berasal dari Allah sendiri.
Penulis kitab ini lebih dimaksudkan dengan jabatan yg dipegang yaitu jabatan pemanggil utk berkumpul atau Pengajar atau Guru. Semua jabatan tadi dipenuhi dengan hikmat dan kebijaksanaan dari Allah.. Terjemahan Baru memberi judul “Penghotbah, sedangkan terjemahan lama menyebut Alkatib”.


Kadang-kadang kita agak bingung memahami kitab ini sebab seolah-olah selalu ada petrtentangan dan lebih menjengkelkan lagi kata penghotbah bhw hidup ini adalah suatu kesia-sian. Awal kitab ini dimulai dari kesia-sian dan diakhiri juga dengan kesia-siaan.(1:2, 12 :8). Kadang-kdang kita dapat memahami maksud si Penghotbah tetapi pada sisi lain kita juga tidak setuju dengan apa yg dikatakan Penghotbah.bhw hidup ini adalah suatu kesia-siaan. Saya memfokuskan ayat : 9 - 15 sebagai dasar renungan kita sore ini. Ayat ini menggambarkan ttg keadaan kita setiap saat dan apa yg Allah buat itu dapat kita pahami dan menegerti dgn akal kita, sebab itu merupakan suatu realitas yg permanen Meskipun Penghotbah mengatakan bhw segala sesuatu yg terjadi dalam hidup kita ada waktunya tetapi waktu yg selalu bergantian . Ada waktu utk lahir dan ada waktu utk mati. Ini tak bisa dielakkan oleh manusia. Ayat 1 – 8 menulis ttg berbagai waktu dalam hidup kita dan peristiwa itu saling bergantian terjadi. Tidak statis tetapi bergantian dalam irama dan dalam penyertaan serta kontrol Allah.

Sdr. Tema pokok dari kitab ini adalah pencarian kunci pengertian makna hidup Penghotbah sebagai guru yg bijaksana telah memriksa hidup dari segala sudut utk melihat dimana bisa didapati kepuasan hati. Dari pencarian yg panjang dalam segala sudut kehidupan Guru ini ,mendapati bhw hanya Allah saja yg memegang kunci kehidupan ini dan karena Allah saja yg memegang kuncinya maka Guru ini menasehati kita supaya kita harus menerima hidup ini dari TanganNya hari demi hari dan memuliakan Dia, kendati dalam hal yg biasa sekalipun dan kita harus tetap percaya pada Allah (:11). Jika kita menerima bhw Allah-lah yg memegang kunci kehidupan ini, maka ada waktunya utk Allah membuka pintu, mempersilahkan kita masuk, kemudian Allah juga yg akan menutup pintu itu. Kalau Allah memnbuka pintu dan mempersilahkan kita masuk, artinya bhw Allah telah memberikan hidup ini supaya kita isi supaya hidup ini menjadi bermakna bagi kita sehingga dengan dmk kita boleh tidak setuju dengan kata Guru bhw hidup ini adalah suatu kesia2an. Hidup ini boleh menjadi suatu kesia-sian hanya kalau kita tidak mengisinya utk kemuliaan Allah dan menjadi berkat untuk dan sesama kita..
Hidup ini akan menjadi berk\makna kalau kita isi seperti kata Pemazmur 124 : 22 Apabila matahari terbit manusiapun keluarlah kepekerjaannya dan ke usahanya sampai petang., Kata pemazmur lagi Betapa banyak perbuatanMu ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaanMu. Kita keluar pagi-pagi utk bekerja pada lapangan pekerjaan yg berbeda seorang dari yg lain: Jika bertani, cangkullah sawah dengan angkat hati kepada Tuhan supaya kelak sawah ini menghasilkan padi yg banyak, jika menjadi guru, mengajarlah dengan memohon hikmat dan bijaksana dari Tuhan, jika pengusaha, berdoalah menyerahkan segala usahanya kpd Tuhan, jika berjualan di pasar serahkanlah kpd Tuhan, jika membuka warungt, berdoalah supaya kiranya Tuhan menggerakkan hati orang utk singgah dan makan di warung, jika menjadi ibu rt, lakukanlah tugas di rumah dgn baik dan sukacita. Jika kita sdh lansia, nikmatilah hidup ini bersama Tuhan dan mohonlah kesehatan , kekuatan dan penghiburan dari Allah saja.

Memang Penghotbah menjelaskan bhw segala sesuatu ada waktunya ada batasny6a. Dan apa yg telah ditetapkan Allah adalah kekal tidak bisa dirobah oleh tangan manusia ataupun kepandaian manusia. Allah telah menetapkan bhw matahari terbit di ufuk Timur dan nanti akan terbenam di ufuk Barat ini adalah penetapan kekal yg tidak bisa dirobah oleh manusia. Ada laut pasang kemudian laut menjadi surut ketetapan yg kekal dari Allah. Ada bulan terang dan ada bulan gelap. Ada musim panas dan musiom penghujan. Ini yg telah dibuat Allah dan semuanya itu Baik adanya.
Ada waktu utk kita lahir, kemudian kita menjadi remaja, menjadi dewasa, kita berkeluarga, kita bekerja , kita menjadi lansia kemudian kita mati. Manusia bisa memperpanjang hidup hanya sedikit tetapi manusia tidak bisa memperpanjang usia seorang menurut apa yg ia kehendaki. Semuanya telah ditetapkan Allah dan itu akan berlaku.
Kita dapat menikmati makan, minum dan nkesenangan dari hasil kerja kita sebab itu adalah pemberian Tuhan. Kita dapat bekerja supaya hidup ini menjdi berkat bagi kita dan kalau hidup mendatangkan berkat bagi kita, maka hidup ini berisi tidak kosong dan tidak sia-sia. Hidup ini akan menjdi sia-sia barangkali seperti kata Paulis mrilah kita makan dan minum sbb besok kita mati (Ikor.

Doa Bapa Kami

Doa Bapa kami


“Bapa kami yang di “Sorga”

Mengajarkan Sikap kita yang benar yg dengannya kita menyapa Allah sebagai “Bapak kami”. Dalam kasih dan iman kita memandang Dia sebagai yg dekat dengan kita dalam kasih dan anugerah yg sempurna.

“Yang di Sorga” kita mengungkapkan penghormatan kudus bagiNya yg adalah Pemerintah Yang Maha Kuasa atas langit dan bumi. Kata-kata pendahuluan ini mengajar dan mengingatkan kita bhw semua orang percaya adalah “satu dalam Dia” karena itu kita berdoa kepada Allah sebagai “Bapa kami”. Setelah hati orang percaya dipersiapkan dengan benar oleh seruan ini kami seruan berikutnya adalah tentang kemuliaan dan maksud Ilahi dari Bapak Sorgawi

“Dikuduskanlah namaMu” adalah permohonan agar kiranya Allah memampukan kita dan semua manusdia untuk mengakui dan memuliakan Dia, menyembah dan melayani Dia sebagai Yang Kudus, Yang Maha Kuasa, Bapak Sorgawi
“NamaNya” Dia sendiri yg patut menerima seluruh hormat dan kemuliaan sejati, karena Dia dengan sempurna mengasihi kita dan sebagai Pencipta yg kudus dan mahakuasa.

“Datanglah KerajaanMu” permohonan agar Allah membiarkan pemerintahan dan kedaulatan IlahiNya dengan penuh kemuliaan terus-menerus memperoleh tempat yg wajar dan tepat. Dengan memohon datanglah KerajaanMu, artinya suatu permohonan agar kiranya pemerintahan Allah berlaku pada zaman ini, sekarang dan di sini, juga dalam hati kita masing2 yg berdoa. Pada sisi lain permohonan ini juga mempunyai makna eskatologi, bhw permohonan agar pemerintahan Allah sebagai Raja yg telah datang dengan kuasa ke dalam hidup kita pribadi dan kepada manusia pada umumnya melalui kedatangan Yesus Kristus pertama, dan masih dalam proses datang secara terus –menerus dan akhirnya agar datang dalam kemuliaan penuh dan sempurna melalui kedatanganNya pada kali kedua.

“Jadilah KehendakMu di bumi seperti di Sorga” Di Sorga, kehendak Allah dilaksanakan tanpa syarat oleh semua (yang ada di sorga), karena itu kita orang percaya seyogianya berdoa dan memohon agar kehendak Allah itu dilaksanakan dengan cara yg sama kepada semua orang di bumi. Seruan ini dimaksudkan untuk masa kini tetapi juga mengarah ke masa depan saat mana segala lutut bertelut dan segala lidah mengaku bhw Yesus Kristus adalah Tuhan dan Raja dari segala raja (Pilipi 2 : 10 – 11) dan tatkala kuasa –kuasa kegelapan dibinasakan secara tuntas maka Allah pada saat itu akan memenuhi semuanya dan kehendakNya akan memerintah mutlak di Sorga maupun di dunia baru (Ikor. 15 : 24 – 28)