Selasa, 02 Februari 2010

Kutowinangun 3 Des '08

Kebaktian sector Kutowinangun

Rabu, 3 Desember 2008

Bacaan Yeremia 22 : 1 –7

Pengantar: Sdr. Situasi kerajaan Yehuda di Selatan pada saat Yeremia bernubuat ini tidaklah menyenangkan. Para petinggi masyarakat, orang2 yg berkuasa dalam pemerintahan menyalahgunakan kuasanya yg seharusnya mereka pergunakan utk menolong rakyat kecil – orang miskin, orang asing dan para janda - namun tidak mereka lakukan bahkan sebaliknya menindas dan merampas. Tuhan yg adil tidak senang melihat keadaan begini. Dalam situasi yg demikian ini, Ia menyuruh Yeremia untuk menyampaikan kepada raja Jahuda agar kiranya, mereka: baik pemimpinnya, pegawainya, mereka yg punya kuasa agar supaya jangan bertindak menyusahkan orang lain sebab cara begitu akan membuat Allah murka. Melalui Yeremia, Tuhan memesan supaya mereka melakukan keadilan dan kebenaran: Lepaskan dari tangan pemerasnya orang yg dirampas haknya, jangan menindas dan jangan memperlakukan orang asing, para janda dan yatim piatu dengan keras dan jangan menumpahkan darah orang yg tak bersalah (:3). Rupanya hal2 ini telah biasa terjadi sehingga yg biasa terjadi yg tidak benar dalam pemandangan Tuhan ini perlu dikembalikan kepada jalan yg benar. Agak sulit untuk merobah sesuatu yg telah terbiasa “salah” menjadi hal yg benar. Kadang2 akan menimbulkan bentrok karena yg telah terbiasa melakukan “salah” tetap mempertahankan sebab dianggap ini hal biasa dan menguntungkan, karena itu mereka akan berontak bila yg biasa salah ini diubah. Rupanya dalam negeri Israil, para petinggi negara suka melakukan hal ini. Karena itu melalui Yeremia, Tuhan mengancam Ancaman kepada raja Yahuda tidak main-main. Jika tetap melawan maka mereka akan dibuang dan Allah akan menjadikan negeri mereka padang tandus.(:5 – 7). Ancaman ini perlu agar orang kembali melihat bagaimana jalan yg selama ini ditempuh, apakah itu benar ataukah salah. Bukan saja ancaman tetapi juga ada pemulihan dan berkat: Bhw jika menurut nasehat Tuhan ini, mereka akan masuk dalam istana, naik kereta dan kuda (suatu kehormatan) dan akan menikmati sukacita dan damai sejahtera ( :4). Jadi Tuhan menyediakan hal2 yg membuat manusia bersukacita apabila melakukan perintahNya dan kehendakNya.

Apa manfaatnya nubuat ini untuk hidup kita sebagai jemaat masa kini??khususnya persekutuan Kotowinangun?? Coba apa yg kita lihat dan baca di surat kabar dan menonton di TV ttg perlakuan para petinggi pemerintahan kita dari aras pusat sampai di daerah, yg nampak adalah banyak hal yg bertentangan dengan kewajaran. Para petinggi negeri kita tidak malu-malu melakukan hal yg bertentangan dengan kehendak Tuhan. Kalau kita tidak ikut bersama mereka, maka kita dianggap tidak toleransi, menentang/melawan dan akibtanya kita bisa disingkirkan. Jika kita ikut akan bertentangan dengan nurani iman, sebab kita tau bhw itu salah. Jalan keluarnya: Kita tetap setia kepada komintmen kita bhw kita akan berlaku jujur dalam melakaukan tugas, dan setia kepada tanggungjawab yg telah diberikan kepada masing-masing.

Jika ada pilihan: baiklah kita memilih jalan kebenaran meskipun harus menanggung resiko sebagai akibat mempertahanakan iman. Kejujuran dan kebenaran merupakan hal yg dikehendaki Tuhan dan sikap itulah yg akan diberkati dan itu yg selalu diminta dari kita orang percaya agar tetap setia menurut kehendak Tuhan. Kita berdoa memohon bantuan Rohkudus agar memampukan kita menolak godaan yg disodorkan kepada kita. Tuhan mengerti apabila kita mengambil keputusan yg memuliakan namaNya. Artinya akan ada banyak cara yg dapat kita lakukan yg berkenan kepada Tuhan. Hanya keputusan pada janji setia itulah yg dapat menolong kita untuk tidak menggadaikan iman agar mendapat hasil yg semu.

Amin

Kebaktian Penghgiburan Oma Manurung 2 Jan '09

Kebaktian Penghgiburan Oma Manurung

Jumat, 2 Jan. 2009

Pembacaan : Maz 69 : 2 – 5, 14 – 19


Sore ini kita ada dalam keluarga Manurung yg berduka untuk bersama-sama memberi pengiburan dan mendukung dalam doa bagi keluarga yg ditinggalkan. Memang kematian merupakan perpisahan antara yg hidup dan yg telah meninggal, karena yg kita kasihi, cintai sayangi pergi dan tidak kembali lagi. Kita kehilangan dan itu membuat hjati penuh dengan kesedihan.

Manusia sering mengalami hal-hal yg menyedihkan bahkan membuat hati berduka. Sedih dan duka tidak saja pada waktu kematian seperti ini tetapi penyakit, kegagalan, ketidak berhasilan membuat kita kecewa, putus asa bahkan kadang-kadang hilang pengharapan.

Keadaan yg kita alami seperti yg dilukiskan di atas juga dialami oleh pemazmur pada jamannya. Meskipun kesusahan tidak diperinci apa sebenarnya yg ia alami, tetapi toh pemazmur mengalami penderitaan batin dan pergumulan berat. Bukan saja kegagalan dari hal mencari jalan keluar dari permalahan yg sedang menimpa dirinya tetapi dari pihak manusiapun merupakan ancaman dan pergumnulan bagi dirinya (:5).Dari bacaan kita ini menunjukkan bahwa pemazmur adalah seorang beriman, yg bergaul dengan Tuhamn begitu erat, seorang yg telah mengerti dan mengenal Tuhan dengan jelas.. Ia kenal Tuhan sebagai Allah yg berkenan mendengar doa, Allah yg penuh dengan kasih setia dalam menjawab doa orang percaya dan Allah yg penuh dengan pertolongan yg berkenan melepaskan orang yg dalam berbagai pergumulan.

Pemazmur melukiskan pergumulannya seperti ia sedang berada dalam ancaman air bah yg terus nai sudah hampir sampai batas hidupnya, yaitu sampai di leher dan sebentar lagi hyidung dan lenyap. Juga derita ini baggaiukan kakinya telah terperosok dalam Lumpur yg dalam dan sebentar lagi akan tenggelam.

Sebagai orang yg beriman, pemazmur sadar betul dalam keadaan seperti ini Tidak ada jalan keluar dari pihak manusia. Rupanaya ia ingat akan nasehat nabi Yesaya, bahwa jangan sekali-kali berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada hembusan nafas dan sebagai apakah iadapat dianggap. (Yesaya 2 : 22). Karena itu bagi pemazmur cuma ada satu pngharapan yg dapat membebaskan ia yaitu Allah sendiri. Karena itu ia berdoa: Tetapi aku,, aku berdoa kepadamu, ya Tuhan, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah, demi kasih setiaMu yg besar, jawablah aku dengan pertolonganMu yg setia. Pemazmur sangking begitu dekat dengan Allah, sehingga ia mengenal dan bersaksi akan beberapa sifat Allah yg telah membantu ia dalam kesusahan dan pergumulannya. Beginilah caranya seorang beriman yg megalami penderitaan yg mengerti betul siapa Allah bagi dirinya, dan atas pengenalan itu ia berdoa. Karena itu bacaan ini adalah doa dalam kesesakan.

Sdr. Keluarga di sinipun sedang dalam pergumulan karena kehilangan oma, ibu tercinta. Dalam rasa duka dan kesesakan inilah kita hanya boleh lari kepada Tuhan untuk memperoleh penghiburan dan kekuatan, supaya kaki kita tidak terus tergelincir dan tenggelam ke dalam rawa kedukaan yg dalam.

Kita sebagai manusia tidak bisa lalu tiba-tiba terlerpas dari rasa duka ini, tetapi hanya dengan mengangkat muka ke atas kepada Allah dalam Yesus Kristus yg adalah Penghibur sejati, kita yg berduka dapat dihiburkan dan dikuakan.akita tahu bahwa Allah itu selalu ada berdiri disamping kita, mendampingi kita dalam segala situasi. Bagaiamana caranaya: Pemazmur mengajarkan dan membantu kita untuk menaikkan doa selalu baik pada masa senang tetapi juga pada masa susah, baik pada saat mengalami pergumulan tetapi juga pada saat-saat hidup biasa dan normal. Pendeknya berdoa merupakan dasar hidup orang beriman sebab dengan kuasa doa sajalah kita dapat dimungkinkan mendengar dan menerima jawaban Allah atas banyak jalan keluar dari pergumulan kita.

Sdr Kiranya kehadiran kita sore ini merupakan penghiburan bagi keluarga di sini sebab sebagai orang percaya, Tuhan mengajarkan untuk ikut berduka dengan orang yg berduka tetapi ikut senang dengan orang yg bersukacita. Itulah panggilan orang beriman untuk hadir pada segala waktu saat mana sesama orang beriman memerlukan kehadiran kita. Dengan demikian bahwa keluarga di sini tidak sendirian tetapi ada sesama sdr beriman, kita yg hadir ini untuk menunjukkan kebersamaan kita sebagai orang percaya untuk memberi dukungan spiritual kepada keluarga Manurung.

Akhirnya marilah kita sekalian, juga keluarga di sini bersama-sama pemazmur naik doa ini kepada Tuhan: Jawablah aku ya Tuhan, sebab kasih setiaMu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmatMu yg besar.

Amin.

Persekutuan Oikoumene Ringinawe 29 Des '07

Kebaktian Natal

Persekutuan Oikoumene Ringinawe

Sabtu, 29 Des. 2007

Tema : Kita hidup bijaksana, Adil dan Beribadah

Dalam dunia sekarang ini (Titus 2 : 12b)

Dengan tidak mengurangi kesucian Firman ini, saya bahasakan ulang ayat ini dalam bahasa sehari-hari demikian: : Dalam dunia sekarang ini; Kita harus hidup “Bijaksana, Adil dan Beribadah”. Maka sesuai dengan tema ini, saya memilih bacaan IPetrus 3 : 8 – 12.

Saya ucapkan Selamat Natal kepada sdr sekalian.

Sdr. Malam ini kita persekutuan Oikoumene berkumpul di rumah keluarga Bp Jumali utk merayakan Natal . Dalam lingkungan RT kita tinggal dan hidup bersama-sama dengan warga dari latar belakang yg berbeda-beda. Lalu bagaimana kita harus bergaul dan membawa diri supaya kita tetap dikenal sebagai anak-anak Tuhan, orang beriman? Malam ini, saya ingin mengajak saudara untuk bersama-sama merenungkan hal ini.

Sdr. Surat Rasul Petrus ini ditujukan kepada para pendatang, orang2 kristen yg tersebar di beberapa daerah Asia kecil. (Ipetrus 1 : 1) Mereka lebih dikenal sebagai orang Kristen diaspora. Sebagai pendatang perlu ada petunjuk dan pegangan agar bisa menjaga diri sehingga tidak terpengaruh oleh penduduk setempat. Sesuai dengan tema Natal, saya memilih bacaan ini sebab Ayat 8 – 12 merupakan inti dari pergaulan hidup orang percaya. khususnya kita sebagai persekutuan oikoumene. Meskipun kita berada dalam satu wadah, Rasul menekankan perlunya kesepakatan dalam pemikiran, kasih persaudaraan, belas kasihan dan sopan santun. Semua ini harus kita tunjukan dalam hidup karena ini merupakan ciri khas peri laku orang beriman yg dituntut untuk berbuat baik kepada semua orang, khususnya kepada orang seiman.

Sdr, Kita bersyukur kepada Tuhan sebab oleh kasih sayangNya kita telah diantar melewati thn 2007 yg panjang dengan segala suka-dukanya, dengan berbagai berkat dan penyertaan sehingga kita tiba pada malam menjelang akhir thn ini. Jika kita menoleh ke belakang dan merenungkan harti-hari yg telah kita lewati, maka bila kita dapat tiba pada penghujung tahun ini semata-mata karena penyertaan, kasih dan pengampunan Allah. Saat menginjakkan kaki di awal thn 2007, kita memandang jalan yg terbentang ke depan dengan bertany-tanya: Bagaimana dengan thn yg baru ini, apa yg akan terjadi? Dapatkah kita mengakhirinya dengan selamat??

Memang hidup yg kita jalani ini penuh dengan ketidakadilan. Kita mendengar, membaca bahkan menyaksikan banyak hal yg tidak adil di depan mata kita, tetapi apa daya, kita seolah tidak berdaya menghadapinya dan karena ketidak adilan telah menjadi model hidup masa kini. Kita bahkan tergoda dan bahkan ikut arus untuk berbuat tidak adil kepada sesama. Tema kita malam ini memberikan petunjuk khusus yang perlu kita lakukan sebagai bagian dari kehidupan orang percaya. Maka kita perlu mendekatkan diri kepada Tuhan baik melalui ibadah di gereja, pergumulan dan perenungan diri pribadi. Kita perlu memohon bantuan Rohkudus, agar kita diberi kekuatan, hikmat dan kebijaksanaan sehingga mampu menepis suara yg ingin membelokkan langkah kita dari jalan Tuhan yg berada pada jalur kebenaran dan hidup. Suara-suara itu mengajak kita untuk bergabung melawan keadilan, kebaikan dan kejujuran. Suara-suara itu selalu bergaung sepanjang hari, minggu, bulan dan tahun dan apabila tidak waspada, kita akan cenderung tergoda karena jalan itu lebar, menyenangkan, ramai dan penuh pesona..

Sdr. Hidup orang percaya jika dilakukan dengan benar merupakan ibadah kepada Tuhan. Jadi apabila menjalankan sesuai dengan kehendak Tuhan, jelas kita dituntut untuk berbuat adil dan dengan tuntunan hikmat dari atas kita akan mampu bertindak bijaksana. Kita dapat membedakan mana yg baik dan mana yg jahat dan kita akan selalu hidup dengan penuh ucapan syukur, sebab kita tahu bhw segala sesuatu yg baik yg kita terima, datangnya dari Allah sebagai anugerah.

Sdr., Tema ini mengingatkan kita dalam menjalani hidup dalam thn 2008 yang akan segera kita masuki ini harus kita berlaku adil, bijaksana dan beribadah. Itulah panggilan dan harus kita laksanakan dengan kebulatan tekad. Karena itu Rasul bertanya kepada kita semua malam ini: Siapa yg mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik: ia harus menjaga lidahnya terhadap yg jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yg menipu. Ia hrus menjauhi yg jahat dan melakukan yg baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya..

Sdr. banyak orang jatuh dan terperosok ke dalam jurang hanya karena kata-kata mereka sendiri

Sdr., jika Rasul bertanya apakah kita bersedia mencintai hidup, maka kita semua mengiyakannya. Karena itu kita perlu berdoa memohon bantuan Rohkudus agar kita mampu melakukannya dalam hidup beriman kita

Kita telah membakar lilin Natal sebagai lambang Terang dunia yg menerangi kegelapan dunia ini. Kiranya Terang itu juga menerangi jalan panjang yg akan kita tempuh di Tahun Baru ini. Dengan demikian kiranya kita hidup dengan bijaksana, adil dan beribadah sesuai Firman Allah.

Amin.

Dasa Titah dan Hukum Kasih

Katekisasi GPIB

Dasa titah dan hukum Kasih

Dasar, atau Mukadimah, dari perintah ini dimulai dengan kalimat: “Akulah Tuhan Allahmu”

Yg memberi dasar kepada seluruh Firman. Tidak hanya berhenti bhw Akulah Tuhan Allahmu, tetapi kemudian menyusul tindakan, perbuatanNya, supaya lengkap Akulah Tuhan Allahmu. Allahmu berbuat apa?? Jawabannya : “Yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir”. Jadi nyata ttg sifat Allah: kasih, mengampuni serta “Pembebas”. Sesungguhnya Allah turun ke dalam dunia kita untuk melakukan pekerjaanNya yg dialami dan dipahami oleh manusia, yaitu membebaskan mereka dari status “perbudakan” di Mesir serta membawa mereka keluar kepada kemerdekaan yg terjadi dari ketaatan kepadaNya.

Dasa titah ini diberikan Allah kepada Israil melalui Musa di gunung Sinai yg terukir pada dua lempengan (log) batu:

Log batu I memuat hubungan manusia dengan Allahnya, Hukum I – IV sedangkan log batu yg ke II ttg hubungan manusia dengan sesamanya. hukum V – 10

Log batu I :

1 : Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu

2. Jangan membuat bagimu patung yg menyerupai apapun, jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya.

3. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan.

4. Ingatlah dan kudusukanlah hari Sabath.

Log batu II:

5. Hormatilah ayahmu dan ibumu

6. Jangan membunuh.

7. Jangan berzinah.

8. Jangan mencuri.

9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

10. Jangan mengingini apapun yg dipunyai sesamamu. (kel. 20).

Dasa titah itu kemudian diringkaskan Tuhan Yesus : ( 1 – 4) Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu,

(5 – 10) Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22 : 37 – 39).

Peringatan mengenai keluarnya Israil dari Mesir, memberi arti dari Dasa Titah ini sehingga perintah2 dalam dasa titah ini tidak boleh dilihat sebagai dan menjadi beban yg memberatkan melainkan harus diterima sebagai landasan, pedoman hidup, petunjuk, pembimbing yg diberikan Allah Pembebas dan Penyelamat bagi kepentingan Israil, juga kepentingan kita orang percaya. Jadi Dasa titah ini sebagai pegangan hidup dalam melaksanakan ibadah di bidang keagamaan (1 –4) tetapi juga kemasyarakatan (5 – 10).

Israil sebagai umat, wajib melaksanakan perintah ini. Petunjuk2 dalam dasa titah ini bertujuan mengarahkan perilaku umat secara pribadi tetapi juga sebagai persekutaun agar melaksanakan perintah ini dalam ketaatan kepada Allah. Memang kita maklumi bahwa tidak ada seorang manusiapun yg sanggup melakukan 10 perintah ini dengan sempurna. Hanya Yesus Kristus sajalah yg menjadi manusia (kecuali dosa) yang menyempurnakan perintah ini menggantikan kita manusia berdosa. Karena ketaatan dalam melakukan perintah ini maka Ia rela dikorbankan mengganti kita supaya penebusanNya membawa keselamatan kepada kita yg tidak sanggup memenuhi 10 perintah ini.

Kebondowo 1 Jan 2009

Hotbah Thn Baru 1 – 1 - 2009

Kebondowo pkl. 07.00

Bacaan Kej. 1 : 1 – 5

Sdr. Selamat Tahun Baru 2009 kepada Jemaat Kebondowo

Hari ini adalah hari I dari 365 hari yg akan kita masuki dalam thn 2009 yg sedang menanti kita. Coba sejenak kita merenung kembali jalan hidup panjang yg telah kita lalui bersama sejak 1 Jan. 2008 hingga tadi malam 31 Des. 2008 Tuhan telah menyertai kita dalam Damai SejahteraNya dan dalam kasih sayangNya itu, Ia berkenan memberkati kita, melewatkan kita membawa kita menyeberang meninggalkan thn lama dan mempersilahkan kita masuk menikmati Thn Baru, Thn Anugerah Tuhan thn 2009. Oleh karena itu pada hari I Thn 2009 ini, marilah dengan rendah hati kita semua sebagai jemaat, gereja, persekutuan, keluarga, dan pribadi naikkan syukur dan hormat serta pujian kepada Tuhan atas kasih setiaNya kepada kita sekalian.

Bacaan Firman berkata: bhw pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, tetapi bumi belum berbentuk dan kosong. Ada gelap gulita dalam ciptaan yg belum berbentuk itu. Nah sdr. Dalam sesuatu yg belum terbentuk, belum terarah belum tertata rapi, pasti suasananya gelap, kekacauan, dan ketidakpastian. Mau jadi apa? Dalam sesuatu yg belum tertata rapi itu, Roh Allah tidak mau turun dan tinggal menetap. Roh Allah mau turun di mana?? Belum ada tempat yg rapi, yang pasti untuk menerima Roh Allah tinggal. Karena itu Roh Allah melayang2.

Sdr. Dalam kehidupan kita juga, baik dalam gereja, jemaat, keluarga dan hidup pribadi Kita ingat akan kebenaran Firman ini jika ada kekacauan jika ada ketidakberesan, ada hal2 yg belum tertata rapi akan menjadi sebab tidak ada Roh Allah yg dating dan tinggal dan kalau tidak ada Roh Allah maka kita akan mengalami kekacauan, kemarahan, tuduh menuduh, lain kasih salah lain sebagai penyebab kekacauan ini. Lalu bagaimana kita harus lakukan agar Roh Allah berkenan dating dan tinggal menetap??

Sebelum ada jawaban, kita harus yakin bahwa Allah adalah sumber Terang. Allah tidak mau kalau gerejaNya, jemaatNya, persekutuanNya, keluarga dan umatNya tinggal dan berjalan dalam gelap. Apalagi akan memasuki jalan panjang yg Tuhan sendiri karuniakan kepada kita semua Thn Baru 2009 yg akan kita masuki ini. Tuhan tidak mau hilang mukaNya kepada kita dengan membiarkan kita berjalan sendiri dalam Than Baru yg masih misterius, yg masih masih penuh dengan rahasia, penuh dengan tanda Tanya. Ia tak mungkin membiarkan kita berjalan sendiri. Ia tidak mau hilang mukaNya untuk membiarkan kita berjalan dalam gelap, padahal Ia sendiri telah memproklamirkan diriNya sebagai Terang Dunia. Karena itu Ia konsekuen bhw gelap dalam bacaan kita itu sudah dikalahkan, sudah dimusnahkan, sudah dipatahkan, bahkan segala sesuatu yg mengandung kegelapan digantikan dengan Terang kemenangan, Terang Kebangkitan oleh Yesus Kristus. Bahwa tak mungkin dunia ditata dalam situasi gelap. Karena itu Allah perlu terlebih dahulu menciptakan Terang, agar dalam Terang itu semua bisa ditata pada tempatnya.

Sdr Terang itu bukan siang, sebab Terang ini ada terlebih dahulu supaya segala sesuatu bisa diatur rapi, termasuk di dalamnya memisahkan siang dari malam. Jadi Terang ini ada sebelum ada siang. Jadi Terang ini dapat kita pahami sebagai Terang yg berasal dari Allah untuk menanta segala sesuatu yg kacau balau yg belum duduk pada tempatnya yg wajar. Dengan demikian kita yakin bhw Terang in adalah milik Allah yg pertama-tama menghalau kegelapan kemudian dalam terang inilah segala sesuatu dapat dikerjakan dan ditempatkan pada tempatnya sesuai kebutuhan. Karena itu kita dapat katakana sebagai orang percaya, bahwa Allah adalah Terang, Allah sumber Terang. Allah adalah Terang dunia, Terang bagi Gereja, jemaat, keluarga, juga Terang untuk diri kita masing-masing, agar kita tidak tinggal dan berjalan, bekerja dalam gelap tetapi dalam Terang.

Memasuki hari I dari tahun yg panjang ini, telah didahului dengan Terang Allah yg berjalan mendahului kita orang percaya agar dalam Terang itu kita dengan sukacita dan tidak takut memasuki thn Baru thn 2009 dengan keyakinan teguh bhw Tuhan lebih dahulu telah membuka jalan bagi kita tinggal kita memasukinya dengan iman dan pengharapan bersama Tuhan. Bagi Jemaat Kebondowo Terang Allah terus bersinar dan bercahaya menenerangi segala kegelapan yg ada dalam jemaat, gereja, persekutuan supaya dengan Terang Allah ini gereja, Jemaat, persekutuan, keluarga Kebondowo dapat melakukan tugas dan tanggungjawabnya diterangi oleh Terang Tuhan. Kiranya Terang itu terus bersinar dalam gereja, jemaat persekutuan dan keluarga supaya kita dapat berjalan dari hari I ini sampai kita mengakhiri thn ini dalam pimpinan dan Terang Tuhan.

Amin.

Hotbah Natal Kembangasari 25 Dec 2008

Hotbah Natal

Kamis, 25 Desember 2008

Jemaat Kembangsari

Bacaan : Lukas 2 : 14 – 18

“Selamat hari Natal Jemaat Kembangsari

Sdr. Jalan panjang telah kita lewati bersama sejak 1 Januari 2008 dan kini kita sudah tiba pada hari2 terakhir thn ini. Bulan ini dalam kalender Jahudi disebut bulan TEVET dan pada 25 Tevet (hari ini) anak-anak Jahudi menyalakan api (terang) untuk menghalau kegelapan. Kita juga pada 25 Desember ini menyalakan lilin pada pohon untuk memberi terang sehingga lazim kita kenal Pohon Terang. Terang ini berasal dari Allah sebagai lambang kehadiran Allah dalam diri Yesus Kristus Terang dunia yg datang untuk menerangi dunia yg gelap sekaligus mengalahkan kegelapan supaya kita yg percaya beroleh hidup dan tinggal dalam Terang Allah itu.

Sdr. Berita Natal diberitakan pertama-tama kepada para gembala. Pada waktu itu mereka sedang menjaga ternak mereka di tengah-tengah padang rumput pada malam hari. Mereka dingin dan duduk dalam gelap. Kita tidak tahu persis apakah sambil duduk-duduk mereka juga membakar kayu sebagai penerang, sekaligus menghangatkan tubuh juga? Para gembala ini mempunyai status “rendah” dalam pandangan orang Farisi dan Ahli Torat. Beberpa alasan: Mereka jarang mandi dan tidak mengganti pakaian, sehingga badan mereka agak berbau kurang sedap. Jika rumput dekat desa sudah habis, mereka masuk agak jauh ke pedalaman ke tengah padang dengan demikian memungkinkan mereka tidak datang beribadah dan tidak mandi dan ganti pakaian. Mereka kurang bisa dipercaya sebab mereka suka membiarkan ternak mereka makan rumput di halaman dan di kebun tetangga. Para gembala ini tidak bisa dipercaya menjadi saksi di pengadilan karena status mereka tersebut. Tetapi apa yg terjadi pada mereka sungguh bertentangan dengan perkiraan kita. Meskipun mereka ditolak oleh orang terhormat di kota, Allah bersama malaekat berkenan memakai mereka menjadi saksi tentang keselamatan yg dikaruniakan kepada dunia melalui kelahiran Anak Allah. Para gembala diangkat martabatnya, didudukkan setara dengan manusia yg lain bahkan lebih tinggi lagi, sebab keselamatan untuk manusia dan dunia ini justru pertama-tama diperdengarkan kepada mereka. Koor para Malaekat menjelaskan bahwa segala kemuliaan harus dipersembahakan kepada Allah yg bersemayam di tempat Yg Maha Tinggi juga ada keselamatan bagai manusia yg diam di bumi yg kepada amereka Allahg berkenan. Koor Malaekat ini memberi bukti yg disaksikan oleh manusia kecil para gembala bahwa Allah turut merendahkan diri seperti gembala bahkan lebih hina lagi sebab Anak Allah lahir di kandang gembala dan ditidurkan dalam wadah kayu tempat makanan hewan dan diselimuti tidak dengan flannel halus dan tebal tetapi hanya dangan lampin-limpin. Allah menghinakan DiriNya dengan lahir dalam kandang hewan, agar kita yg hina ini dimuliakan. Allah turun melalui tempat yg kotor dan menjijikkan agar kita dibersihkan dari segala kekotoran dosa. Allah menanggung segala-galanya melalui awal dari hidupNya melalui kelahiran begitu hina supaya kita orang berdosa mendapat kemuliaan.

Sdr. Hari ini selesai sudah kita 4 minggu masa penantian kita. Ia yg kita nantikan selama 4 minggu itu sudah ada bersama kita di sini dalam diri ImanuEl Allah beserta kita melalui Natal ini. Bacaan kita menyebut bahwa kelahiran Raja ini disambut dengan koor para malaikat dari Sorga. Suatu lagu yg diperdengarkan bukan untuk orang di kota, tetapi justru kepada orang hina para gembala. Allah meminta koor ini menyanyikan suatu lagu kehormatan untuk menyambut kelahiran sang Raja. Sang Raja yg lahir ini memberikan kemuliaan kepada Allah Yg Maha Tinggi sekaligus membawa kesejahteraan kepada manusia yg berdosa di bumi. Memang kemuliaan dan hormat pertama-tama harus diberikan kepada Allah yg bersemayam di tempat yg Maha Tinggi. Tetapi pada saat yg sama juga Kemuliaan Allah itu memberikan damai sejahatera di atas bumi supaya dinikmati oleh orang2 percaya yg pada mereka Allah berkenan.. Jadi dalam Natal ini, Allah memakai cara Allah sendiri yg tidak dapat dimengerti dan dipahami oleh pikiran kita yang menunjukkan bhw Allah mengidentifikasikan Diri dengan para gembala yg nantinya Ia akan menjadi Gembala Agung. Sebagaimana kita tahu bahwa beberapa pemimpin Israil sebelumnya harus sekolah dahulu menjadi gembala sebelum mengembalakan manusia Israil. Gembala yg hina di kandang ini dipakai Allah sebagai contoh bagaimana orang harus sabar dan rendah hati seperti gembala sebab mereka hanya berteman dengan ternak mereka. Sebelum raja2 memerintah manusia, mereka harus lebih dahulu belajar memerintah hewan, supaya budi mereka diperhalus dengan kelembutan dan kesabaran.

Sdr. Kita merayakan kelahiran sang Raja yg datang menjumpai kita masing-masing. Karena itu hendaklah kita membuka diri, hati, supaya Raja ini berkenan masuk dan tinggal menetap dalam hidup kita. Supaya dengan demikian kita selalu mengalami kelahiran baru dalam diri kita, dalam keluarga kita, dalam persekutuan kita, dalam gereja kita, dalam jemaat kita, supaya selalu ada Natal yg memperdengarkan lagu sukacita, lagu Kemuliaan bagi Allah di tempat yg Maha Tinggi dan damai sejahtera bagi manusia di bumi yg pada mereka Allah berkenan.

Sdr dengan demikian, seharusnya lagu Kemuliaan bagi Allah jangan saja diperdengarkan dan dinyanyikan hanya pada hari Natal setahun sekali, tetapi selayaknya lagu itu kita nyanyikan setiap kali sebab kasih Allah kan berlaku bagi kita segala waktu dan karena kita selalu menerima kasih Allah itu hendaknya kita juga menaikkan ucapan syukur dan bernyanyi Kemuliaan bagi Allah di tempat yg Maha Tinggi sebab hanya Allah saja yg patut menerima hormat dan kemuliaan dari kita manusia yg berdosa ini.

Hari ini Jemaat Kembangsari merayakan NatalKita menikmati damai di sini damai seorang dengan yg lain, damai dalam gereja, damai dalam jemaat, damai dalam keluarga, damai di antara kita masing-masing, sebab hari ini Kristus datang menjumpai kita sehingga hati kita dipenuhi dengan sukacita sorgawi sebab Kristus telah lahir untuk kita masing-masing untuk gereja kita, jemaat kita, persekutuan kita juga keluarga kita.

Selamat merayakan Natal,


Amin.