Sabtu, 16 April 2011

Syukur dan doa 28 Feb 2010

Kebaktian syukur Kel. Gigir
Minggu, 28 Febr. 2010
Bacaan : Maz. 40 : 2 - 6 Syukur dan Doa

Sdr sekalian yg dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Kita sama-sama sebagai suatu persekutuan siang ini berada dalam kel. Gigir untuk sama-sama merenung akan penyertaan Allah yg telah berlaku untuk kita semua yg percaya. Khususnya siang ini bersama-sama keluarga kita ikut menghayati ttg kasih sayang Allah bagi ibu Gigir, karena beberapa waktu yang lalu ibu masuk masuk RS dan kini sudah kembali dan sedang berada bersama kita sekalian. Jika kita berada di sini merupakan pertanda bahwa ibu Gigir tidak sendirian tetapi ada banyak orang percaya sebagai sdr seiman yg hadir sebagai tanda persaudaraan dan persekutuan orang beriman yg saling mendukung dalam doa dan saling memberi kekuatan dan penghiburan. Ini merupakan panggilan orang percaya supaya dimana ada orang sakit kesanalah kita dating untuk menjenguk, dimana ada dukacita, kesanalah kita dating memberi sukacita, dimana ada keluh-kesah kesanalah kita dating untuk memberi kekuatan serta dukungan.
Bacaan kita siang ini amerupakan ucapan syukur dan doa oleh Pemazmur yg rupanya mengalami hal-hal yg ia rasaklan sebagai suatu masalah dal;am hidupnya. Masalah yg sebenarnya tidak diungkapkan di sini tetapi rupanya permasalahan yg ia alami, ia lukiskan sebagai ia masuka dalam lobang kebinasaan dan Lumpur rawa.

Orang2 yg hidup menderita kadang merasa seperti Tuhan tidak peduli kepadanya dan berdiri jauh daripadanya. Kita dapat bertanya dalam diri kita sendiri: Apa benar Tuhan berdiri jauh dan tidak peduli dengan kita?? Jika kita mengalami sesuatu masalah dalam hidup entah sakit penyakit, entah percekcokkan antara anak – orang tua, suami-istri kita rasakan seolah-olah Tuhan telah pergi jauh dari kita, sebab apa yg dilukiskan pemazmur bahwa ia sangat menanti-nantikan Tuhan. Dari kata-kata ini dapat kita katakana bahwa pada saat-saat tertentu pemazmur mengalami kesepian, sebab Tuhan tidak ada disampingnya, ia merasa seorang diri dalam menjalani kehidupannya. Kita tahu bahwa pemazmur adalam seorang beriman yg hidupnya hanya didasarkan pada Tuhan saja. Sehingga suatu saat ia merasa seolah-olah Tuhan pergi lama dan ia merasa kesepian. Rupanya ia dengan Tuhan ia merasa sebagai teman akrab yg selalu berdua, sehingga waktu Tuhan tidak ada ia lalu menyanyikan mazmur ini. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan, lalu ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia berteriak minta tolong sebab ia sedang menderita. Ia terperosok ke dalam lubang yg penuh Lumpur. Dalam keadaan penderitaan ini ia berteriak kepada Tuhan, dan Tuhan mendengar suaranya dan memberi ia pertolongan sehingga Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu menetapkan langkahku.

Sdr. Tuhan dalam memberi pertolongan tidak akan sepenggal-sepenggal. Ia memberi pertolongan secara utuh dan bersih tidak separoh-separoh. Karena itu pemasmur kini memuji Allah, supaya orang lain yg melihat bahwa pemazmur telah ditolong Allah menjadi takut, amenjadi heran lalu mereka juga dapat percaya kepada Tuhan.
Siang ini kita menyaksikan bhw Tuhan telah mengeluarkan ibu Gigir dari rumah sakit dan memberi kesehatan sehingga ibu Gigir dapat melangkah dengan pasti dan menaikkan syukur kepada Tuhan. Tuhan yg kita kenal adalah Tuhan yg Pengasih dan Penyayang, Panjang sabar dan besar kasih setiaNya. Kasih sayang Tuhan itu tidak hanya berlaku pada saat ibu Gigir sakit saja tetapi kasih sayang itu akan berjalan sepanjang masa sejauh kita ingat Tuhan dan sejauh kita menyerahkan diri kita untuk dipeluk dan dibimbing oloeh Tangan PengasihanNya.

Coba kita masing-masing teristimewa ibu Gigir menghitung akan perbuatan Tuhan dalam hidup kita> Pemazmur katakana banyaklah yg telah Kaulakukan, ya Tuhan, Allahku perbuatanMu yg ajaib dan MaksudMu untuk kami. Tidak ada yg dapat disejajarkan dengan Engkau. Aku mau memberitakan dan amengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.

Kalau demikian terjadi bagi ibu Gigir, terjadi juga untuk kita sekalaian yg hadir saat ini bahwa banyaklah yg telah Tuhan lakukan bagi kita masing2 sebab terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.
Kini ibu telah berada dalam keluarga, inilah perbuatan Tuhan yg ajaib bagi ibu dan keluarga. Ibu bterima ini sebagai suatu anugerah dan baiklah anugerah ini diterima dengan ucapan syukur dan doa. Kiranya Tuhan memberi ibu kesehatan selalu supaya berkat yg telah diterima ini dapat dinikmati dalam ucapan syukur senantiasa bagi hormat dan kemualiaan Tuhan.

Amin

Kebaktian Syukur 4 Des 2007

Kebaktian syukur
Kel. Martha Mardiyati
Jumat, 4 Desember 2007

Sdr. Sore ini kita semua berada dlm. kel. GIGIR untuk bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan berkenan menyertai keluarga ini dari waktu ke waktu dalam pergumulan dan dalam doa mereka. Tahun 2007 yg panjang kel. ini dan kita semua telah lalui dan atas perkenan Tuhan, kita bersama telah diantar memasuki Tahun Baru 2008. Untuk itu saya ucapan Selamat Tahun 7Baru 2008 kepada Kel. Martha dan kepada sdr sekalian.

Sdr. Hari Senin yad, kita semua akan ikut menyaksikan proses pemberkatan nikah untuk Martha Mardiyati.
Sdr. Melewati perjalanan hidup yg panjang dari hari berganti hari, minggu, bulan, thn sehingga kita dapat tiba dengan selamat malam ini bukanlah sesuatu hal yg otomatis terjadi begitu saja. Secara logika kita akan katakan itu soal biasa, sebab hidup kemarin dan hari ini sama, thn kemarin dan thn ini juga sama, kita bangun pagi lalu melakukan berbagai aktivitas kita, kemudian datang malam, kita tidur lalu besok kita bagun lagi dan seterusnya terjadi demikian. Meskipun terjadi sepertinya otomatis, sebagai orang percaya, kita harus mengakui kebesaran kuasa Allah yg penuh dengan kasih dan pengampunan sehingga membungkus kita dalam naungan berkat yg tak berkesudahan dan yg tak dapat kita hitung dari waktu ke waktu. Saat kita memasuki awal thn 2007 yl.: Kita bertanya: bagaimanakah dengan hidup kita di thn yg akan kita jalani ini?? Hal yang sama juga kita bertanya di awal thn ini bagaimanakah nanti dengan hidup kita di thn panjang 2008 yg sedang menanti kita ini?? Pertanyaan demi pertanyaan selalu saja ada dalam hidup kita sebagai manusia, kita tak mungkin bertepuk dada dan katakana ah semua itu gampang, semua itu beres. Hidup ini adalah sebuah pertanyaan yg perlu kita hadapi kita jalani dan berusaha menjawabnya: Dengan bekerja keras, dengan iman, pengharapan dan bersyukur, kita bersama Allah akan membuka tabir dari lembaran-demi lembaran hidup dan kita akan memperoleh jawaban dari setiap pertanyaan tadi

Sdr. Mazmur 100 sebagai dasar persekutuan syukur malam ini adalah sebuah nyanyian persembahan syukur. Jemaat yg mengambil bagian dalam prosesi ini berada di depan Baithallah. Di depan jemaat, hadir juga para imam. Dengan suara yg nyaring mereka semua membangunkan “seluruh bumi” untuk memuji Tuhan: Bersorak-sorailah bagi Tuhan hai seluruh bumi.(:1). Itulah introitus I atau Nats Pemb. I. Karena Yahweh adalah Tuhan semesta alam, karena itu Ia harus dipuji oleh segala bangsa termasuk kita sekalian, sdr dan juga saya. Sesudah seruan kepada seluruh bumi untuk memuji Tuhan, menyusul seruan yg khusus ditujukan kepada jemaat yg sedang memasuki Baitallah untuk beribadah kepada Tuhan. Beribadalah kepada Tuhan dengan sukacita, Datanglah ke hadapanNya dengan sorak sorai. (:2). Selain seruan utk beribadah, jemaat juga dibangunkan untuk mengetahui apa yg dikatakan dalam Torah (alkitab) bhw Tuhan yg telah menjadikan langit dan bumi, membebaskan Isarail dari rumah perbudakan Mesir, menuntun mereka dalam perjalanan melalui padang gurun, suatu bukti bahwa Tuhan begitu sayang akan umatNya Israil, Israil adalah milik Tuhan, kawanan domba gembalaanNya. Dengan demikian, Allah adalah Gembala yg baik, Pengasih dan Penyayang, Panjang sabar dan besar kasih setia. Karena itu umat yg telah menerima kasih setia Allah, Imam mengajak utk masuk ke dalam rumah Tuhan dan mempersembahkan syukur kepadaNya. Masuklah melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataranNya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya, karena Tuhan itu baik dan kasih-setiaNya tetap selama-lamanya (4,5).

Sdr. Malam ini kita sedang beribadah, bersyukur, menikmati penyertaan Allah sebagai Bapa Pembimbing, Pengasih dan Penyayang, Panjang sabar dan berlimpah Kasih-setia. Ia telah menyertai Martha, mendengar doa dan pergumulan sehingga Martha dapat membuka tabir untuk memasuki suatu babak baru dalam kehidupan. Karena itu diminta untuk selalu bersyukur, tetapi juga untuk mengetahui, mengenal dan menghayati Allah karena Tuhan itu baik dan kasih setiaNya tetap selama-lamanya. Inilah dasar dari hidup orang beriman yg memahami serta mengenal peranan Allah dalam hidup. Hanya orang yg rajin, taat, serta takut akan Allah dan setia dalam melakukan kehendakNya akan mengerti hal itu. Karena itu kita yakin pula bhw: Jikalau Allah telah berkenan menyertai kita pada masa lampau, maka Allah itu juga yg tak pernah berobah akan ikut bersama kita thn ini sampai selama-lamanya.
Memasuki babak baru dalam hidup berpasangan perlu penyesuaian, saling pengertian dan kasih. Rupanya kasih inilah yg harus mendasari hidup bersama dalam setiap keluarga, baik keluarga baru, juga kita keluarga tua.

Penyesuaian diri dengan kasih akan mendinginkan suasana karena kata Rasul: Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yg mempersatukan dan menyempurnakan. (Kolose 3 :14). Inilah inti dari kebaktian syukur kita malam ini, kita memuji Tuhan, karena besar kasih setiaNya kepada kita sekalian, istimewa kepada kel. besar Martha Budiyarti. Karena itu bersama dengan keluarga besar Budiyarti marilah kita masuk melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataranNya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya, sebab Tuhan itu baik, kasih setiaNya untuk selama-lamanya dan kesetiaanNya tetap turun temurun.

Amin.

Kebaktian Syukur 1 Sept 2009

Kebaktian syukur
Kel. Admopawiro, Selasa, 1 Sept. 2009
Pemb. Maz. 30 : 5 –13.

Sdr., Minggu lalu kita berkumpul di sini untuk kebaktian penghiburan sebelum pemakaman ibu Admopawiro. Malam ini kita berkumpul lagi dalam kebaktian ucapan syukur sebab segala sesuatu telah terlaksana dan berlangsung dengan baik. Memang rasa duka atas kematian orang yg dikasihi tidak serta-merta hilang begitu saja atau terlupakan begitu saja tetapi paling sedikit akan meninggalkan rasa duka dan kehilangan, sebab orang yg kita kasihi tidak akan bertemu lagi. Namun iman Kristen mengajar kita bahwa kita jangan terlalu tenggelam dalam rasa duka yg berlarut-larut tetapi kita harus bangkit untuk menengadah ke atas kepada Allah yg mengatur perjalanan hidup ini sesuai dengan rencana yg Ia kehendaki. Perjalanan panjang yg kita jalani ini memerlukan tenaga dan pikiran serta berbagai pergumulan sebab apa yg terjadi hari ini tidak sama untuk hari esok dan selalu berganti. Kita tidak mengerti apa yg akan terjadi dimasa depan, namun begitu hari esok harus kita jalani entah susah atau senang. Kita selalu harus siap dan waspada untuk masa-masa yg kita lalui sehingga bila ada masalah kita tidak terperosok dan hilang pengharapan. Pemazmur memahami hal itu bhw hidup itu tidak terikat dan tidak membelenggu kita hanya pada satu titik pergumulan saja, sebab itu ia memberi kesaksian atas pengalamannya: Sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi terdengar sorak-sorai ( : 6 ) Hidup tidak selalu monoton pada satu titik saja. Allah mengerti hal itu juga sebab itu Ia mengaturnya supaya ritme hidup ini berirama dan tidak membosankan agar manausia tidak jemu dan pastiu lalu menerima hidup ini dengan ucapan syukur dan sukacita.

Oleh sebab itu pemazmur meminta kepada keluarga Admopawiro dan kepada kita sekalian sdr dan saya juga mari, bersama-sama nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yg dikasihiNya dan persembahkanlah syukur kepada namaNya yg kudus. Memang dirasa aneh bahwa rasa duka belumlah hilang tetapi kita sudah diminta untuk menyanyikan masmur dan persembahkan syukur. Dengan demikian iman dan pengharapan kita letakkan di atas arasa duka kita. Pemazmur adalah seorang yg beriman, dan ia juga sedang dilanda masalah dalam hidupnya. Ttdak dijelaskan kepada kita apa masalahnya namun karena ia seorang beriman, ia selalu berharap dan bersandar pada Tuhan. KepadaMu, ya Tuhan, aku berseru dan kepada Tuhanku aku memohon: Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku.( : 9, 11 ) Tuhan mendengar seruannya minta tolong dan kini ia boleh lega sebab: Aku yg meratap telah Kauubah menjadi orang yg menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita, supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagiMu dan janganlah berdiam diri Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya: aku mau menyanyikan syukur bagiMu. (: 6, 12) Atas kesadaran pada kasih Tuhan itu, ia menaikkan syukur kepada Tuhan melalui mazmur yg kita baca ini.

Kiranya keluarga Admopawiro beserta seluruh famili dan handaitolan mengerti serta memahami akan kehendak Tuhan bagi keluarga ini sebab apa yg Tuhan buat itu “baik” adanya meskipun bagi kita mebawa dukacita tetapi bagi Allah adalah jalan yg berkenan kepadaNya. Sebagai persekutuan orang percaya, keluarga Admopawiro tidak sedirian. Persekutuan sector merupakan keluarga yang dapat memberi dukungan spriritual serta kekuatan dan penghiburan. Kiranya keluarga yg ditinggalkan dikuatkan iman dan pengharapannya untuk memasuki hari-hari hidup sebab jalan yg akan dilalui masih terbentang panjang ke depan.

Pemazmur amemohoin kepada keluarga untukselalu mendekatkan diri pada Tuhan sambil bemohon: Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku. Dalam segala situasi, Tuhanlah satu-satunya kekuatan serta pengfharapan kita. Datanglah kepadaNya setiap saat dan bawalah pergumulan dan berbagai permasalahan hidup. Memang tidak serta-merta lalu Tuhan menjawab doa dan pergumulan kita, mtetapi jikalau kita dat5ang kepadaNya berarti kita taat dan menghargai Dia sebagai Bapa kita sebab Dia selalu ada bersama kita pada sepanjang waktu dalam diri ImanuEl Allah beserta kita. Itulah janjiNya kepada setiap orang percaya termasuk kepada keluarga Admopawiro, bahwa Ia sedang hadir untuk memberi kekuatan, pengharapan serta penghiburan kepada keluarga yg ditinggalkan..

Amin.

Kembangsari 13 Maret 2010

Kebaktuan syukur Kel. Purwuko – Kembangsari
Sabtu, 13 Maret 2010

Pembacaan : Maz. 91 : 1 – 12

Sore ini kita sama-sama berada dalam Kel. Purwoko dalam rangka ibadah syukur atas kasih sayang Tuhan bagi kel. ini. Kita semua tahu bahwa beberapa waktu yl ibu telah melahirkan anak dan kini anak dan ibu dalam keadaan sehat sejahtera. Masa-masa dimana seorang ibu masuk rumah sakit dan akan melahirkan merupakan saat-saat yg sangat mendebarkan hati. Sebagai keluarga khususnya suami akan menaikkan doa yg tak henti-henti memohon dari Tuhan kekuatan serta keselamatan dalam melahirkan anak. Memang sebagai orang percaya pertolongan dan pengaharapan kita hanyalah kepada Tuhan sebagai Pencipta langit dan bumi tetapi yuga sebagai pemelihara kehidupan anak-anakNya. Karena itu bagi orang percaya yg mempercayakan seluruh kehidupan pada Tangan Pengasihan Tuhan hendaknya tidak harus terlalu merasa cemas, putus asa dan kuatir sebab Tangan Tuhan perupakan naugan dan perlindungan.seperti kata pemazmur tadi: Orang yg duduk dalam lindungan Yg Mahatinggi dan bermalam dalam naungan YG Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercaya.

Sang pemazmur adalah seorang manusia biasa yg beriman. Seorang yg mengalaskan hidupnya hanya pada Kuasa Tuhan saja. Sebagai orang biasa yg beriman, ia selalu dekat dengan Tuhan dan rupanya ia telah punya banyak perngalaman terbebas dari berbagai masalah dan bahaya yg mengancam hidupnya. Kata-kata pemazmur; Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku yg kupercayai. Dari kata-kata ini dapat kita simpulkan bhw ia sudah mengalami lebih dahulu sesuatu yg merupakan ancaman bagi kehidupannya. Tidak dijelaskan ancaman yg bagaimana dan permasalahan yg bagaimana. Waktu sang pemazmur mengalami berbagai persoalan yg kita sebut ancaman dan masalah itu, ia lalu berpikir bahwa tidak ada tempat lain yg dapat menolong. Ia lalu mengambil keputusan yg pasti bahwa tempat pelarian yg aman adalah Tuhan saja yg ia lukiskan sebagai tempat perlindungan dan sebagai kubu pertahanan. Bahwa Allah yg ia percaya ini benar-benar punya kekuatan dan perisai dan perlindungan yg tak akan tertembus oleh ancaman dari manapun dan oleh siapapun. Oleh karena si pemazmur sampai saat itu berada dalam keadaan aman damai sejahtera, maka ia menulis mazmur ini untuk kita sore ini dan memohon agar lebih baik kita lari dan menyerahkan seluruh kehidupan kepada Allah sebagai tempat perlindungan dan kubu pertahanan. Jangan berlindung dan berharap kepada manusia sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas dan sebagai apakah ia dapat dianggap? (Yesaya 2 : 22) Pengalaman pemazmur dalam lindungan Yg Mahatinggi dan yg bermalam dalam naungan Yg Mahakuasa ia ingin sampaikan kepada kita semua, khususnya keluaraga yg telah menerima berkat khusus dari Tuhan, bahwa benar-benar keluarga ini telah mengalami hal yg sama seperti yg dialami pemazmur yakni duduk dalam lindungan Yg Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yg Mahakuasa. Pemazmur selamat dan aman, dan keluarga di sini : ibu selamat dalam melahirkan dan anak sehat.

Lalu pertanyaan bagi kita: Kalau Pemazmur dan kel, Purwoko telah mengalami hal-hal baik dari Tuahan lalu di mana bagian kita sebagai jemaat dan persekutuan sore ini?? Kita juga selamat sampai sekarang bukan?? Kita dan siapa saja yg selalu duduk dalam lindungan Yg Mahatinggi dan bermalam dalam naungan YG Mahakuasa akan berkata seperti Pemazmur Tempat perlindungan dan kubu pertahananku adalah Allah yg aku percaya. Kalau Allah yg kita sembah menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahanan siapa lagi yg berani menyerang dan melawan?? Kita ada dalam l;indungan dan kubu Allah. Tangan Allah sebagai pagar kuat yg melingkar dasn membungkus dan kita ada di dalamnya, keluarga Purwoko ada di dalamnya, sektor kembangsari, persekutuan, keluarga-keluarga, gereja, jemaat ada dalam perlindunganNya dan Tangan kasih Bapa yg merangkul kita merupakan kubu pertahanan supaya kita sebagai orang percaya, jemaat dan keluarga-keluarga, khususnya kel. Purwoko akan selalu mengalami rasa aman dan damai sejahatera pada setiap waktu. Perlindungan Allah ini dilukiskan sebagai burung besar yg membuka sayap dan anak-anaknya terlindung di bawah kepak sayapnya :4) Kita sekalian selalu ada dibawah kepak Tangan Allah yg membawa perlindungan dan keselamatan. Oleh sebab itu biarlah selalu kita lari dan berlindung dibawah kepakNya sebab selalu ada rasa aman dan perlindungan bagi perjalanan hidup kita dari waktu ke waktu.

Sore ini bersama kel. Purwoko dan juga kita, persekutuan sektor Kembangsari menaikkan ucapan syukur yg tak putusnya sebab Tuhan berkenan menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahanan bagi kita yg percaya. Dalam iman yg demikian ini marilah kita pulang, masuk dalam kehidupan kita yg penuh dengan berbagai persoalan yg menanti. Tetapi yakin dan percaya bahwa Tuhan yg kita sembah itu akan selalu menajadi tempat perlindungan dan kubu pertahanan sehingga kita dengan sukacita dan berani dapat terus melangkah maju menuju hidup panjang yg terentang di depan kita dengan suatu keyakinan bahwa orang yg duduk dalam lindungan Yg Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yg Mahakuasa akan selalu dan terus berkata kepada Tuhan: Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku yaitu Allahku, yg kupercaya.

Amin

Hanya Tuhan Yang layak dipuji

Perjamuan kudus Kalimangli
Minggu, 7 Des. 2008

Bacaan : Maz. 135: Hanya Tuhan yang layak dipuji

Manusia cendrung senang kalau dipuji. Ada banyak cara baik yg positip maupun yg negatip dilakukan agar mendapat pujian. Sebenarnya pujian tidak perlu dicari. Kita bekerja sajalah dengan jujur dan apa adanya. Dari hasilnya itu akan nampak apakah orang yg telah bekerja itu perlu dihargai pekerjaannya ataukah tidak. Kalau pekerjaannya baik sesuai dengan apa yg dikehendaki maka pantaslah dihargai, diberi ucapan terimakasih dan “diberi pujian. Jangan hanya karena amau mendfapat pujian, maka menerobot pekerjaan orang lain, biarlah orang lain hancur asal saya mendapat pujian.

Sdr. Bacaan kita pagi ini berbicara ttg Tuhanlah yg patut dipuji. Rupanya pemazmur mengalami hal yg sama dalam mengamati karya Tuhan sepanjang hidupnya. Karena Pemasmur mengalami kasih setia Tuhan pertama2 bagi dirinya tetapi juga untuk seluruh umat, maka ia meminta untuk umat Israil supaya memuji Tuhan. Pertama-tama ia khususkan kepada para hamba Tuhan. Hamba-hamba Tuhan yg melayani supaya berikan pujian hanya kepada Tuhan. Kemudian orang-orang yg akan melayani di rumah Tuhan, ini dimaksudkan untuk para pelayan yg melayani dalam gereja, diminta agar kiranya pelayanan mereka merupakan suatu pujian bagi Tuhan. Kemudian orang-orang yg yg datang melayani di pelataran rumah Allah kita. Rumah ibadah di Israil, terbagi dua: Pelataran dan dalam rumah ibadah. Di pelataran ini tersedia: tempat pembasuh kaki, tempat untuk pembakaran korban. Jadi korban tidak dibakar dalam rumah ibadah, tetapi di luar di pelataran. Jadi pemazmur meminta orang-orang yg dating beribadah, juga yg melayani Tuhan di pelataran, agar semua mereka itu memberi hormat dan pujian hanya kepadaTuhan.Jangan melayani dengan motivasi supaya dipuji. Pemazmur melihat dan merasakan kasih sayang Tuhan itu sudah berlaku pada masa lampau saat Ia memilih Jakub bagiNya dan memilih Israil menjadi milik kesayanganNya. Karya Tuhan di masa lampau ini membuat Pemazmur begitu kagum, sebab baginya Tuhan itu Maha Besar, karena itu Ia akan dapat melakukan apa saja yg Ia kehendaki baik dilangit juga di bumi. Salah satu karya agung Allah yg pemazmur ungkapkan di sini ialah waktu Ia mengeluarkan orang Israil dari perhambaan di Mesir dengan cara memukul mati semua anak sulung di Mesir baik manusia juga anak sulung binatang. Juga membuat banyak mujizat dalam perjalanan di padang gurun. Karya agung Allah inilah yg membuat Pemazmur memuji dan mengajak semua umat manusia agar memuji Tuhan.

Dalam ibadah ini pemazmur juga meminta kita sekalian sdr dan saya, kita yg telah mengalami penyertaan Allah, berkat dan pertolongan sepanjang minggu ini, sepanjang bulan ini, sepanjang tahun ini supaya kita juga ikut menaikkan pujian hanya kepada Tuhan saja. Jika kita berhasil dalam hidup janganlah kita anggap bahwa keberhasilan itu adalah usahaku sendiri. Kita perlu sadar bhw Tuhan berdiri dibelakang, di depan, disamping kiri-kanan untuk membantu kita mencapai keberhasilan dalam hidup.karena kasih sayang Tuhan kepada kita. Itu merupakan berkat dan anugerah yg dikaruniakan kepada kita masing2 dalam berbagai bentuk. Karena itu atas hidup dan kehidupan yg kita terima dan nikmati ini baiklah kita kembalikan saja kepada Tuhan dalam ucapan syukur dan puji2an sebab hanya Tuhan sajalah yg layak menerima hormat dan pujian dari kita manusia ciptaanNya.

Marilah dalam masa2 advent ini kita melihat kembali ke belakang sepanjang 12 bulan perjalanan hidup kita, baik sebagai gereja, jemaat, keluarga dan diri pribadi akan berbagai pertolongan dan berkakat, kesehatan serta kekuatan yg kita nikmati itu, hendaklah kita renungkan diam-diam bahwa itu semuanya karena kasih sayang Tuhan kepada kita masing-masing. Oleh karena itu baiklah masing2 kita yg telah merasakan pertolongan dan penyertaan Tuhan itu menaikkan pujian kepadaNya serta ucapan syukur bahwa Tuhan itu baik dan kasih setiaNya tak pernah berubah baik kemarin hari ini dan sampai selama-lamanya. Selamat memasuki masa Advent,


Amin.

Pertunangan

Pelajaran Katekisasi
PERTUNANGAN

Dalam pergaulan muda-mudi seseorang mulai belajar memberikan dirinya kepada orang lain dan sebaliknya menerima diri orang lain dalam hidup mereka. Dalam pergaulan, seseorang ingin memiliki “TEMAN” dan sebaliknya orang ingin “mencintai” dan “dicintai”. Sama seperti dalam pergaulan muda/i dalam pertunanganpun harus didasarkan pada Firman Tuhan: “Inilah perintahKu, “Kasihilah seorang akan yang lain” (Yoh.15 : 12) Seluruh cinta dan kasih sayang kepada sesama harus didasarkan pada pemahaman yg benar ttg Kasih Allah kepada dirinya sendiri: “mengasihi Allah dan mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Bila manusia kurang memahami kasih Allah dengan benar maka akan terjadi mencintai dan mengasihi akan tertuju semata-mata kepada kepentingan dirinya sendiri (Pilipi 2 : 1 – 4). Dengan demikian makna pertunangan dapat dipahami atas dasar “Kasih Allah” dan kehendak Allah dalam kehidupan manusia.

Masa pertunangan merupakan fase kelanjutan dari hubungan yg terbina selama “masa bergaul” (masa perkenalan) atau dalam masa pergaulan muda/i . Pertunangan termasuk dalam ketegori “Pergaulan Intim” bukan dalam konotasi “hubungan suami-istri”. Pertunangan merupakan perkembangan dari hubungan persahabatan/pergaulan biasa tetapi yg diisi dengan bibit cinta yg tulus yg nantinya akan berbuah pada pernikahan. Pergaulan yg benar akan meningkat kepada pertunangan dan diharapkan mencapai tujuan akhir dalam membina kehidupan abadi dalam “pernikahan: Dalam pertunangan, masing2 berusaha mengadakan pendekatan emosional, pikiran, gaya-hidup dalam suasana keterbukaan menuju kepada kematangan mental, spiritual menjelang pernikahan. Dalam masa pertunangan, muda/i ini secara intensip berupaya mengenal dirinya masing2 termasuk hal2 yg tidak disukai bersama. (kecocokkan-ketidakcocokkan). Banyak hal lagi yg mesti ditata pada masa ini terlebih-lebih penyesuaian diri serta pengendalian diri dalam kaitannya dengan sexualitas. Pasangan harus mendasarkan hubungan mereka pada kesucian Allah seperti yg disaksikan dalam Kej. 1 : 31 Lalu Allah melihat semuanya itu “sungguh amat baik”. Kesucian yg Allah karuniakan kepada mereka itu harus dipelihara sampai kepada masa pernikahan. Menjaga serta memelihara kesucian selama masa pertunangan ini didasarkan pada Firman Tuhan Kel. 20 : 14,17 “Jangan berzinah” dan jangan mengingini sesuatu yg bukan milikmu. Dengan mengingat akan perintah Tuhan, larangannya, juga hukumannya (Im. 18 : 29 maka orang muda memohon kepada Tuhan agar kiranya mereka dapat mengatasi “pergaulan bebas” (terutama dalam masalah hubungan sexual). Maksud Tuhan menyatakan hukum kekudusan itu tidak lain agar menjaga Israil supaya tidak ikut melakukan tindakan2 yg sama yg dilakukan bangsa2 sekitar mereka (bangsa kafir) sehingga nama Tuhan tidak dimuliakan.

Tentang pernikahan ini Tuhan berfirman “Dan laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya (Kej. 2 : 24). Keindahan masa pertunangan dilukiskan dalam Alkitab (Kidung Agung 8 : 6,7 sebagai suatu keindahan cinta-kasih, dan hal itu harus dipertahankan menuju ke pernikahan, juga memasuki kehidupan sampai kekal abadi. Orang yg sudah matang dalam berpacaran, kemudian bertunangan, mereka memilih dan memutuskan supaya hubungan mereka itu disahkan dalam pernikahan negara dan memohon berkat Allah melalui pernikahan gereja.

Perjamuan Kudus: Yohanes 19 : 28 – 30

Perjamuan Kudus Kalimangli
Jumat, 2 April 2010

Bacaan : Yohanes 19 : 28 – 30

Selama beberapa minggu kita berada dalam minggu sengsara (minggu PraPaskah). Hari ini adalah hari terakhir dari prapaskah itu sebab hari ini. tepat pukul 10 pagi adalah jam kematian Yesus dan kita akan peringati kematian itu dengan duduk bersama dalam meja Perjamuan kudus.

Bacaan kita pagi ini berbicara ttg kematian Yesus di Salib. Kurang lebih 3 tahun Yesus hidup dan melayani bersama murid2Nya. Ia telah melakukan kewajibanNya dengan sempurna maka sesuai dengan rencana Allah, Yesus mengakhiri hidupnya dengan cara yg sangat hina, agar supaya kita yg harus menanggung kehinaan itu dipikulkan Allah kepada Yesus. Kita bersama gereja, jemaat, persekutuan orang percaya, keluarga-keluarga, sdr dan saya, kita sekalian menerima anugerah Allah karena Yesus mati untuk mengganti kita supaya kehinaan yg seharusnya kita terima, ditukar dengan kemuliaan karena kasih Allah kepada kita. Karena kasih Allah itu, Allah merelakan Anak kandungNya sendiri, Anak TunggalNya datang menemui kita di dunia ini, menemani dan hidup bersama kita, kecuali dosa, lalu atas perkenanNya Allah, kita diangkat masuk kemuliaan Allah tetapi AnakNya sendiri menanggung kehinaan kita dengan mati secara hina dan tidak layak yaitu digantung di salib.

Jika kita duduk dalam Perjamuan Kudus, ini merupakan simbol, kita duduk bersama Allah untuk makan roti dan anggur yg disediakan Allah sendiri untuk penyucian segala salah dan dosa kita.

Kita membaca tadi bhw Yesus sangat haus sebab telah tergantung sepanjang hari di salib. Karena Ia haus Ia diberi anggur asam. Yesus minum anggur asam, lambang dari segala yg asam yg tak layak dalam kehidupan manusia tetapi kita sdr dan saya nanti minum anggur manis. Semua yg jelek yg asam yg kecut, yg pahit yg seharusnya menjadi bagian kita, diambil oleh Allah dan diberikan kepada AnakNya supaya bibir kita, mulut kita, hati, perasan kita menjadi manis. Allah tidak mau supaya kita menyesal dan sedih dan susah dalam hidup ini karena menerima anggur asam dari Allah. Nah sekarang kalau Allah memberikan kepada kita anggur manis, maka mulut kita hati, pikiran, perasaan, kehendak akan menjadi manis. Pertanyaan:

Apakah ada sesuatu dari Allah yg Allah kehendaki kita perbuat dengan memberikan segala sesuatu yg manis utk kita?? Perjamuan kudus, adalah suatu persekutuan orang percaya. Kita duduk dalam 1 meja, makan dari 1 roti, minum dari 1 anggur, dengan maksud agar kita semua dipersekutukan seorang dengan yg lain dalam kasih dan pengampunan sebagaimana Allah tunjukkan bagi kita melalui meja Perjamuan ini. Marilah kita nikmati kasih Allah ini lalu kita wujudkan kasih Allah itu dalam hidup beriman kita, mengasihi sesama sdr seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Inilah makna dan arti yg terdalam dari Perjamuan Kudus ini.

Kita akan memasuki hidup yg masih panjang di depan. Kita yakin bhw bulan lalu, minggu lalu, hari kemarin, kita disertai dan diberkati Allah, demikian juga dengan iman kita yakin bahwa besok, minggu depan, bulan depan pun kita tetap akan disertai Allah sebab janji Allah tidak pernah berubah, sebab Allah sendiri juga tidak pernah berubah. Allah yg sama itu pada pada bulan lalu, maka Ia juga sama untuk kita bulan ini dan bulan depan, juga besok, lusa dst sampai selama-lamanya. Terimalah Allah dalam hidup sdr dan hidup kita sekalian.

Amin

Evaluasi Katekisasi

Soal- soal Evaluasi Katekisasi

Minggu, 20 Sept. 2009

1. a. Siapakah manusia dalam konteks pencipta langit dan bumi??
b Bagaimanakah tugas manusia dalam karya penciptaan langit dan bumi ini?? Jelaskan jawab saudara.

2. Manusia disebut makhluk berdosa. Pada saat manakah (dalam Alkitab) manusia itu jatuh kedalam dosa??Jelaskan jawaban sdr.

3. Seseorang disebut berdosa kalau ia berbuat sesuatu yg bertentangan dengan kehendak Allah??
Sebutkan contoh perbuatan itu dengan jelas.

4. Jika anda mengambil barang teman secara sembunyi-sembunyi dan ingin memiliki barang itu, apakah perbuatan ini disebut dosa?? Jelaskan jawaban anda.

4a. Setelah beberapa waktu lamanya anda merasa tidak enak lalu mengembalikan barang itu dan teman anda kaget. Bagaimana sikap dan tindakan anda terhadap teman anda??
4b. Seseorang berpikir: “baiklah saya ambil barang pak Kris yg sangat kecil sebab rupanya pak Kris kurang peduli dengannya daripada saya mengambil barang pak Jim yg agak lumayan besar. Dari kedua perbuatan ini dosa mana yg lebih besar??

5.Jika anda sebagai manusia merasa diri berdosa karena “berbuat dan berpikir” kepada siapakah anda datang meminta ampun atas perbuatan berdosa itu??

5a. Apakah ayah dan ibu anda dapat mengampuni segala salah dan dosa anda? Jelaskan jawaban anda.

5b. Benarkah Yesus Kristus itu Manusia sejati dan Allah sejati?? Jelaskan jawaban anda!!

5c. Jika Yesus itu manusia sejati, pasti Ia berbuat dosa sebab hakekat manusia adalah berdosa??


Jelaskan jawabanmu

Selasa, 05 April 2011

Soal Katekisasi

Pertanyaan:


A. Allah Bapa:
1. Bagaimana Anda dapat mengenal Allah Bapa, padahal Allah itu tidak bisa dilihat maupun dipegang?? Jelaskan dan berikan contoh.
2. Pada awal mula saat langit dan bumi diciptakan apakah Allah Bapa sendiri yang melakukan karya penciptaan itu? Jelaskan jawaban anda!
3. Kalau disebut Allah Bapa Pencipta langit dan buni, apakah hanya Pencipta saja? Jelaskan jawaban Anda
4. Jika dalam doa kepada Allah, Anda menyebutkan “Yang bersemayam dalam Kerajaan Sorga”. Kerajaan Sorga menunjukkan tempat. Di manakah tempatnya? Jelaskan jawaban Anda!


B. Yesus Kristus:
1. Siapakah Yesus Kristus itu?
2. Apakah Yesus Kristus juga Allah? Jerlaskan jawaban Anda
3. Jelaskan bahwa Yesus Kristus itu sudah ada sebelum Dia lahir
4. Sebagai orang beriman, bagaimana hubungan Anda dengan Yesus Kristsus dalam hidup Anda?



C. RohKudus:
1. Siapakah RohKudus itu?
2. Apakah RohKudus juga Allah? Jelaskan jawaban Anda
3. Di manakah tempat tinggal RohKudus dalam kehidupan Anda?
4. Apakah RohKudus itu baru ada pada saat diturunankan pada hari Pentakosta (Kisah para Rasul 2 : 1 – 4 ) Jelaskan jawab Anda

Jelaskan jawabmu.

Kembangsari 10 April 2009

Perjamuan kudus Kembangsari
Jumaat, 10 April 2009

Bacaan : Lukas 22 : 44 – 49 : Yesus Mati

Sdr, Minggu-minggu sengsara yg kita peringati beberpa minggu yg lalu, kini mencapai puncaknya. Puncak dari kesengsaraan itu berakhir di atas bukit Golguta. Di sana Yesus tergantung seperti seorang penjahat, Yesus menemui kematianNya. Minggu2 sengsara ini bermaksud agar kita secara persekutua maupun pribadi, masing2 menghayati bahwa sebenarnya kitalah yg menyebabkan kematian itu. Memang kita semua mengetahui bahwa kesengsaraan dan kematian ini adalah kehendak Allah semata-mata tetapi penyebab utama dari kematian ini adalah karena dosa dan kesalahan kita.
Dalam bacaan tadi disebutkan bahwa banyak orang yg melihat dan menghayati proses kematian ini kembali dan memukul-mukul dada, termasuk kepala pasukan seratus dari tentara Romawi. Orang memukul dada adalah salah satu tanda dari penyesalan. Oleh pekerjaan Rohkudus mereka menghayati bahwa, hidup dan perbuatan mereka sendirilah yang menyebabkan orang yg tak bersalah harus menanggung akibat dari perbuatan mereka yaitu kematian. Karena itu mereka menyesal dan menepuk dada, tetapi semuanya telah terlambat, bahwa kini Yesus telah mati.

Sdr. Yesus telah tergantung di salib sejak jam 9 pagi saat ini sampai nanti jam 3 petang. Apa yg terjadi pada diri Yesus adalah darahNya bercucuran dari kepala karena tekanan mahkota duri dan tusukan tombak salah satu prajurit. Darah yg bercucuran dan tubuh yg tertikan inilah yg sekarang sedang kita nikmati dan peringati sebab cucuran darah dan kehancuran tubuh inilah membawa penyucian bagi segala kejahatan dan dosa-dosa kita. Kita akan menikmati perjamuan kudus, makan roti dan minum anggur. Kedua alat ini menampakkan kasih Allah meskipun hanya sebagai lambang saja ttg penyucian dosa kita melalui darah dan tubuh Kristus. Biarlah kita masing-masing menghayati dengan iman, bahwa betapa Allah sangat mengasihi kita dengan membiarkan dan merelakan AnakNya sendiri menjadi korban, agar kita selamat dan bebas dari dosa dan kesalahan. Maksud dan rencana Allah ini tidak dapat kita pahami dan ukur dengan in dra kita. Semuanya ini merupakan rancangan Allah yg sangat jitu dan rahasia supaya kita manusia ciptaanNya kagum dan hanya berserah dan memuji Allah.

Karena itu hati kita sesungguhnya harus diliputi syukur dan sukacita pada saat kita duduk bersama dan menikmati Perjamuan Kudus ini., Kita satu dalam makan roti, juga satu dalam minum anggur, kita sama dalam menerima kasih Allah. Karena itu biarlah kita masing2 mengangkat hati kepada Tuhan dan mengaku bahwa karena perbuatan dan segala tingkah laku saya Tuhan mati, karena itu marilah dengan rendah hati kita memohon: ampunilah saya ya Tuhan dan kiranya Rohkudus membimbing saya dan memberi kepada saya kekuatan dan kemampuan agar saya memuliakan Tuhan melalui hidup saya.
Amin.

“Hidup sebagai Keluarga Allah”

Kebaktian Minggu Perjamuan Kudus Kembangsari
Minggu, 11 Oktober 2009

Bacaan : ITimotius 3 : 14 – 16

“Hidup sebagai Keluarga Allah”

Sdr, Yang disebut Gereja tidak lain dari persekutuan beberapa keluarga yang beribadah pada hari minggu dan hari-hari gerejawi yg lain. Jika jumlah dari keluarga ini telah memenuhi persyaratan administrasai dan organisasi maka dilaporkan ke sinode untuk diterbitkan SK penetapan ttg berdirinya sebuah jemaat/gereja. Persyaratan administrasi yg dimaksud a.l. ada pastori, jemaat dapat membiayai hidup Pendetanya setiap bulan dst. Namun dasar yg utama adalah kegiatan kepada pendewasaan iman jemaat itu. Jika iman jemaat itu telah mapan dan telah menyadari panggilannya sebagai “Anak – Anak Allah” maka kesadaran ini akan mendorong mereka dalam ketaatan dan disiplin serta tanggungjawab dalam memelihara kehidupan bergereja dan kehidupan berjemaat termasuk didalamnya Kehidupan Gembalanya. Rupanya hal ini yg sekarang sedang digumuli oleh Jemaat Kembangsari, kiranya Allah berkenan ikut campur dalam mendengar pergumulan serta kerinduan yg tulus jemaat ini agar dapat memenuhi semua persyaratan yang dimaksud. Kita percaya Allah yg punya gereja dan jemaat sedang ikut memperhatikan kerinduan ini dan Allah sendirilah yg berkenan membantu melaksanakan rencana ini sesuai dengan kehendakNya.

Sdr Judul dari renungan ini adalah “ Hidup sebagai keluarga Allah”
Keluarga-keluarga di jemaat Kembanghsari jelas adalah keluarga Allah, karena keluarga ini percaya danmendasarkan hidupnya hanya pada Allah saja. Sebagai keluarga Allah tentu mendorong keluarga ini dalam mengatur hidupnya sesuai dengan “gelar” keluarga Allah dalam hal apa?? Banyak hal yg harus dilaksanakan oleh keluarga-keluarga Allah a.l. Hidup damai dalam keluarga, ada saling pengertian, saling memaafkan, dapat meredam emosi, berbagi sesuatu dengan tetangga yg seiman dan yg tidak seiman, berkenaan memberi tumpangan kepada orang yg memerlukan, Yg berkelebihan jangan disimpan dan tahan tetapi dapat memberi dengan hati yg tulus ikhlas. Keluarga2 yg dapat melakukan tanggungjawab yg demikian akan menjadi suatu kekuatan dan dasar yg teguh bagi pembangunan tubuh Kristus yakni
gereja.

Dari ayat 14 kita ketahui bahwa Paulus tidak bersama Timotius dan dari tempatnya yg jauh itu, ia mendengar bahwa jemaat yg dilayani oleh Timotius yaitu Efesus sudah mapan sehingga Paulus tidak perlu kuatir dan ragu-ragu. Kehidupan jemaat yg demikian dapat menjadi tiang-tiang penopang dan merupakan dasar kebenaran sehingga kehidupan bergereja dan berjemaat akan kokoh dan tidak akan gampang terombang-ambing oleh godaan dunia ini.

Harapan Paulus dan Timotius ini ditujukan kepada jemaat dan gereja masa kini terisitimewa jemaat dan gereja Kembangsari yg tengah bertumbuh menuju kedewasaan. Pertumbuhan yg demikian tidak terjadi begitu saja tetapi karena ada kesatuan iman, kerukunan dalam kehidupan keluarga, kehidupan bergereja serta mengarah kepada satu tujuan yakni pendewasaan iman. Untuk sampai kepada maksud itu tidak lain bukan karena kekuatan dan kemampuan kita sebagai manusia tetapi semata-mata karena kehendak dan campur tangan Allah sendiri. Sebab dimana ada jemaat dan gereja, disitu Allah hadir sebab jemaat dan gereja adalah tubuh Kristus sendiri yg hadir di dunia ini, karena itu marilah kita jaga dan pelihara agar tubuh itu tetap kuat, utuh dan bersatu.

Pagi ini kita akan nyatakan kesatuan iman dan keutuhan kita sebagai jemaat, sebagai gereja sebagai keluarga Allah dengan duduk bersama dalam satu meja persekutuan yg didalamnya kita akan makan dan minum bersama-sama dari satu roti dan satu anggur sebagai lambang Tubuh dan Darah Kristus.
Meja persekutuan inilah yg mengikatkan kita seeorang dengan yg lain dan secara persekutuan kepada Kristus melalui pengorbananNya, kematian serta kebangkitanNya. Melalui meja ini pula kita menikmati akan kasih Allah serta hayati makna kasih itu lalu kita eratkan serta teguhkan persekutuan kita sebagai keluarga,gereja dan jemaat karena melalui persekutuan persaudaraan yg demikian inilah gereja dan persekutuan kita akan tetap hidup dan lestari karena kita tahu bahwa Allah sedang berada bersama kita dan selalu ikut ambil bagian di dalamnya.

Amin