Senin, 26 Maret 2012

katekesasi

Katekisasi GPIB

Dasa titah dan hukum Kasih
Dasar, atau Mukadimah, dari perintah ini dimulai dengan kalimat: “Akulah Tuhan Allahmu”
Yg memberi dasar kepada seluruh Firman. Tidak hanya berhenti bhw Akulah Tuhan Allahmu, tetapi kemudian menyusul tindakan, perbuatanNya, supaya lengkap Akulah Tuhan Allahmu. Allahmu berbuat apa?? Jawabannya : “Yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir”. Jadi nyata ttg sifat Allah: kasih, mengampuni serta “Pembebas”. Sesungguhnya Allah turun ke dalam dunia kita untuk melakukan pekerjaanNya yg dialami dan dipahami oleh manusia, yaitu membebaskan mereka dari status “perbudakan” di Mesir serta membawa mereka keluar kepada kemerdekaan yg terjadi dari ketaatan kepadaNya.
Dasa titah ini diberikan Allah kepada Israil melalui Musa di gunung Sinai yg terukir pada dua lempengan (log) batu:
Log batu I memuat hubungan manusia dengan Allahnya, Hukum I – IV sedangkan log batu yg ke II ttg hubungan manusia dengan sesamanya. hukum V – 10
Log batu I :
1 : Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu
2. Jangan membuat bagimu patung yg menyerupai apapun, jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya.
3. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan.
4. Ingatlah dan kudusukanlah hari Sabath.
Log batu II:
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini apapun yg dipunyai sesamamu. (kel. 20).
Dasa titah itu kemudian diringkaskan Tuhan Yesus : ( 1 – 4) Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu,
(5 – 10) Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22 : 37 – 39).
Peringatan mengenai keluarnya Israil dari Mesir, memberi arti dari Dasa Titah ini sehingga perintah2 dalam dasa titah ini tidak boleh dilihat sebagai dan menjadi beban yg memberatkan melainkan harus diterima sebagai landasan, pedoman hidup, petunjuk, pembimbing yg diberikan Allah Pembebas dan Penyelamat bagi kepentingan Israil, juga kepentingan kita orang percaya. Jadi Dasa titah ini sebagai pegangan hidup dalam melaksanakan ibadah di bidang keagamaan (1 –4) tetapi juga kemasyarakatan (5 – 10).
Israil sebagai umat, wajib melaksanakan perintah ini. Petunjuk2 dalam dasa titah ini bertujuan mengarahkan perilaku umat secara pribadi tetapi juga sebagai persekutaun agar melaksanakan perintah ini dalam ketaatan kepada Allah. Memang kita maklumi bahwa tidak ada seorang manusiapun yg sanggup melakukan 10 perintah ini dengan sempurna. Hanya Yesus Kristus sajalah yg menjadi manusia (kecuali dosa) yang menyempurnakan perintah ini menggantikan kita manusia berdosa. Karena ketaatan dalam melakukan perintah ini maka Ia rela dikorbankan mengganti kita supaya penebusanNya membawa keselamatan kepada kita yg tidak sanggup memenuhi 10 perintah ini.

kalimangli 7 Des 2008

Perjamuan kudus Kalimangli
Minggu, 7 Des. 2008

Bacaan : Maz. 135: Hanya Tuhan yang layak dipuji

Manusia cendrung senang kalau dipuji. Ada banyak cara baik yg positip maupun yg negatip dilakukan agar mendapat pujian. Sebenarnya pujian tidak perlu dicari. Kita bekerja sajalah dengan jujur dan apa adanya. Dari hasilnya itu akan nampak apakah orang yg telah bekerja itu perlu dihargai pekerjaannya ataukah tidak. Kalau pekerjaannya baik sesuai dengan apa yg dikehendaki maka pantaslah dihargai, diberi ucapan terimakasih dan “diberi pujian. Jangan hanya karena amau mendfapat pujian, maka menerobot pekerjaan orang lain, biarlah orang lain hancur asal saya mendapat pujian.
Sdr. Bacaan kita pagi ini berbicara ttg Tuhanlah yg patut dipuji. Rupanya pemazmur mengalami hal yg sama dalam mengamati karya Tuhan sepanjang hidupnya. Karena Pemasmur mengalami kasih setia Tuhan pertama2 bagi dirinya tetapi juga untuk seluruh umat, maka ia meminta untuk umat Israil supaya memuji Tuhan. Pertama-tama ia khususkan kepada para hamba Tuhan. Hamba-hamba Tuhan yg melayani supaya berikan pujian hanya kepada Tuhan. Kemudian orang-orang yg akan melayani di rumah Tuhan, ini dimaksudkan untuk para pelayan yg melayani dalam gereja, diminta agar kiranya pelayanan mereka merupakan suatu pujian bagi Tuhan. Kemudian orang-orang yg yg datang melayani di pelataran rumah Allah kita. Rumah ibadah di Israil, terbagi dua: Pelataran dan dalam rumah ibadah. Di pelataran ini tersedia: tempat pembasuh kaki, tempat untuk pembakaran korban. Jadi korban tidak dibakar dalam rumah ibadah, tetapi di luar di pelataran. Jadi pemazmur meminta orang-orang yg dating beribadah, juga yg melayani Tuhan di pelataran, agar semua mereka itu memberi hormat dan pujian hanya kepadaTuhan.Jangan melayani dengan motivasi supaya dipuji. Pemazmur melihat dan merasakan kasih sayang Tuhan itu sudah berlaku pada masa lampau saat Ia memilih Jakub bagiNya dan memilih Israil menjadi milik kesayanganNya. Karya Tuhan di masa lampau ini membuat Pemazmur begitu kagum, sebab baginya Tuhan itu Maha Besar, karena itu Ia akan dapat melakukan apa saja yg Ia kehendaki baik dilangit juga di bumi. Salah satu karya agung Allah yg pemazmur ungkapkan di sini ialah waktu Ia mengeluarkan orang Israil dari perhambaan di Mesir dengan cara memukul mati semua anak sulung di Mesir baik manusia juga anak sulung binatang. Juga membuat banyak mujizat dalam perjalanan di padang gurun. Karya agung Allah inilah yg membuat Pemazmur memuji dan mengajak semua umat manusia agar memuji Tuhan.
Dalam ibadah ini pemazmur juga meminta kita sekalian sdr dan saya, kita yg telah mengalami penyertaan Allah, berkat dan pertolongan sepanjang minggu ini, sepanjang bulan ini, sepanjang tahun ini supaya kita juga ikut menaikkan pujian hanya kepada Tuhan saja. Jika kita berhasil dalam hidup janganlah kita anggap bahwa keberhasilan itu adalah usahaku sendiri. Kita perlu sadar bhw Tuhan berdiri dibelakang, di depan, disamping kiri-kanan untuk membantu kita mencapai keberhasilan dalam hidup.karena kasih sayang Tuhan kepada kita. Itu merupakan berkat dan anugerah yg dikaruniakan kepada kita masing2 dalam berbagai bentuk. Karena itu atas hidup dan kehidupan yg kita terima dan nikmati ini baiklah kita kembalikan saja kepada Tuhan dalam ucapan syukur dan puji2an sebab hanya Tuhan sajalah yg layak menerima hormat dan pujian dari kita manusia ciptaanNya.
Marilah dalam masa2 advent ini kita melihat kembali ke belakang sepanjang 12 bulan perjalanan hidup kita, baik sebagai gereja, jemaat, keluarga dan diri pribadi akan berbagai pertolongan dan berkakat, kesehatan serta kekuatan yg kita nikmati itu, hendaklah kita renungkan diam-diam bahwa itu semuanya karena kasih sayang Tuhan kepada kita masing-masing. Oleh karena itu baiklah masing2 kita yg telah merasakan pertolongan dan penyertaan Tuhan itu menaikkan pujian kepadaNya serta ucapan syukur bahwa Tuhan itu baik dan kasih setiaNya tak pernah berubah baik kemarin hari ini dan sampai selama-lamanya. Selamat memasuki masa Advent,

Amin.

Kutowinangun 3 Des 2008

Kebaktian sector Kutowinangun
Rabu, 3 Desember 2008

Bacaan Yeremia 22 : 1 –7
Pengantar: Sdr. Situasi kerajaan Yehuda di Selatan pada saat Yeremia bernubuat ini tidaklah menyenangkan. Para petinggi masyarakat, orang2 yg berkuasa dalam pemerintahan menyalahgunakan kuasanya yg seharusnya mereka pergunakan utk menolong rakyat kecil – orang miskin, orang asing dan para janda - namun tidak mereka lakukan bahkan sebaliknya menindas dan merampas. Tuhan yg adil tidak senang melihat keadaan begini. Dalam situasi yg demikian ini, Ia menyuruh Yeremia untuk menyampaikan kepada raja Jahuda agar kiranya, mereka: baik pemimpinnya, pegawainya, mereka yg punya kuasa agar supaya jangan bertindak menyusahkan orang lain sebab cara begitu akan membuat Allah murka. Melalui Yeremia, Tuhan memesan supaya mereka melakukan keadilan dan kebenaran: Lepaskan dari tangan pemerasnya orang yg dirampas haknya, jangan menindas dan jangan memperlakukan orang asing, para janda dan yatim piatu dengan keras dan jangan menumpahkan darah orang yg tak bersalah (:3). Rupanya hal2 ini telah biasa terjadi sehingga yg biasa terjadi yg tidak benar dalam pemandangan Tuhan ini perlu dikembalikan kepada jalan yg benar. Agak sulit untuk merobah sesuatu yg telah terbiasa “salah” menjadi hal yg benar. Kadang2 akan menimbulkan bentrok karena yg telah terbiasa melakukan “salah” tetap mempertahankan sebab dianggap ini hal biasa dan menguntungkan, karena itu mereka akan berontak bila yg biasa salah ini diubah. Rupanya dalam negeri Israil, para petinggi negara suka melakukan hal ini. Karena itu melalui Yeremia, Tuhan mengancam Ancaman kepada raja Yahuda tidak main-main. Jika tetap melawan maka mereka akan dibuang dan Allah akan menjadikan negeri mereka padang tandus.(:5 – 7). Ancaman ini perlu agar orang kembali melihat bagaimana jalan yg selama ini ditempuh, apakah itu benar ataukah salah. Bukan saja ancaman tetapi juga ada pemulihan dan berkat: Bhw jika menurut nasehat Tuhan ini, mereka akan masuk dalam istana, naik kereta dan kuda (suatu kehormatan) dan akan menikmati sukacita dan damai sejahtera ( :4). Jadi Tuhan menyediakan hal2 yg membuat manusia bersukacita apabila melakukan perintahNya dan kehendakNya.
Apa manfaatnya nubuat ini untuk hidup kita sebagai jemaat masa kini??khususnya persekutuan Kotowinangun?? Coba apa yg kita lihat dan baca di surat kabar dan menonton di TV ttg perlakuan para petinggi pemerintahan kita dari aras pusat sampai di daerah, yg nampak adalah banyak hal yg bertentangan dengan kewajaran. Para petinggi negeri kita tidak malu-malu melakukan hal yg bertentangan dengan kehendak Tuhan. Kalau kita tidak ikut bersama mereka, maka kita dianggap tidak toleransi, menentang/melawan dan akibtanya kita bisa disingkirkan. Jika kita ikut akan bertentangan dengan nurani iman, sebab kita tau bhw itu salah. Jalan keluarnya: Kita tetap setia kepada komintmen kita bhw kita akan berlaku jujur dalam melakaukan tugas, dan setia kepada tanggungjawab yg telah diberikan kepada masing-masing.
Jika ada pilihan: baiklah kita memilih jalan kebenaran meskipun harus menanggung resiko sebagai akibat mempertahanakan iman. Kejujuran dan kebenaran merupakan hal yg dikehendaki Tuhan dan sikap itulah yg akan diberkati dan itu yg selalu diminta dari kita orang percaya agar tetap setia menurut kehendak Tuhan. Kita berdoa memohon bantuan Rohkudus agar memampukan kita menolak godaan yg disodorkan kepada kita. Tuhan mengerti apabila kita mengambil keputusan yg memuliakan namaNya. Artinya akan ada banyak cara yg dapat kita lakukan yg berkenan kepada Tuhan. Hanya keputusan pada janji setia itulah yg dapat menolong kita untuk tidak menggadaikan iman agar mendapat hasil yg semu.

Amin.

Kebaktian PW 1 Des 2008

Kebaktian PW GPIB
Senin, 1 Des. 2008
Pembacaan : Jeremia 18 : 13 – 17


Sdr. Beberpa waktu ini kita sedang berbicara tentang Yeremia. Sekarang kita berbicara ttg pasal 18 dengan pengandaian tukang periuk yg sedang bekerja. Tukang periuk yg sedang bekerja adalah gambaran favorit Allah ttg diriNya sendiri. Kita ingat akan Kej. 2: 7 Bhw Allah menjadikan manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas kehidupan ke dalam hidungnya dan tanah liat tadi menjadi makhluk hidup (Kej. 2 : 7). Tukang periuk mempunyai kebebesan untuk membentuk dari tanah liat apa yg Ia kehendaki. Jika buatannya jelek, ia bisa merombak dan membentuk yg baru sesuai dengan keinginanya.
Sdr Dari gambaran ini kita dapat melihat kepada bacaan kita: yg dimulai dengan suatu pertanyaan: Siapakah yg telah mendengar hal seperti ini? Bahwa Tuhan dapat bertindak kepada umatNya untuk menghukum mereka apabila mereka bersalah dan memberkati mereka apabila mereka bertobat. Sangat mengejutkan apabila kita yg telah setia kepada Tuhan karena iman dan masing2 telah mengalami sendiri betapa besar kasih Allah kepada kita tetapi pada satu saat kita tidak setia kepada Tuhan dan melakukan hal2 yg mendukacitakan hatiNya dengan cara melakukan hal yg tidak baik kepada sesama kita. hal yg mengejutkan itu dilukiskan sebagai suatu andaian dalam bacaan kita melalui ayat 14. Penyalahgunaan iman dari umat Tuhan kadangkala akan berdampak bukan saja kepada diri pribadi yg mengalami hal2 yg tidak ia senangi tetapi juga dalam kehidupan secara persekutuan. Cara mengatasi masalah ini tidak lain dari menyadari akan berbagai kesalahan yg kita telah lakukan baik sebagai perseorangan tetapi juga sebagai persekutuan lalu kita mengaku semuanya kepada Tuhan. Kita tau bhw Tuhan kita adalah Pengasih dan Penyayang, Panjang sabar dan besar kasih setia. Tidak dilakukanNya kepada kita setimpal dengan dosa kita dan tidak dibalasNya kepada kita setimpal derngan kesalahan kita. (Maz. 103 :10).
Tetapi apa yg dilakukan Israil dalam bacaan kita adalah bhw Israil telah berbuat banyak hal yg jahat kepada Tuhan (:15) Sebagai akibat dari perbuatan itu maka mereka diancam untukjberada dalam pembuangan.
Sdr. Apa makna bacaan ini untuk kita sebagai persekutuan PW? Kita tak perlu bertanya kepada bangsa2 lain apa yg Tuhan telah kerjakan, tetapi kita masing2 dapat bertanya kepada diri sendiri ttg hal2 yg Tuhan telah lakukan baik utk gereja, persekutuan PW, keluarga dan bagi diri kita masing2. Tinggal bagaimana kita memelihara kasih Tuhan yg telah nyata itu, bagaimana kita melanjutkan iman kita dalam wujud mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Kita terpanggil supaya saling membantu dan saling mengokohkan sebagai suatu persekutuan.
Sdr. PW adalah bagian yg vital dalam sebuah jemaat. PW adalah pendukung banyak kegiatan gereja. Jika tidak ada PW maka kegiatan gereja tidak akan berjalan normal. Sebab namanya juga Persekutuan Wanita. Kegiatan2 gerejawi yg menyangkut pekerjaan dan pelayanan akan lebih mudah selesaI jika didalamnya ada PW yg ikut ambil bagian. Tanggungjawab PW tidak kena-mengena dengan nubuat Yeremia dalam bacaan kita, artinya PW menunjukkan komitmen mereka untuk tetap setia melayani gereja dan jemaat.
Kita sebagai suatu gereja dan jemaat yg didalamnya ada berbagai unsur, hendaknya kita saling mendukung dan saling menopang, dalam masa-masa penantian, masa-masa kita semua mempersiapkan diri untuk menanti kedatangan Raja kita. Dalam menanti kedatangan Raja kita, maka kita sekalian merupakan suatu umat, suatu persekutuan yg sedang mempersiapkan hati untuk bertemu dengan Raja Yang Maha Mulia melalui Yesus Kristus yg akan datang dalam natal.
Marilah kita semua mempersiapkan diri melalui masa-masa Adventus, masa-masa penantian ini. Kita membersihkan segala kesalahan kita dan berbagai noda yg menempel dalam pikiran, perasaan dan niat2 hati kita. marilah kita berusaha dengan memohon bantuan Rohkudus, supaya persekutuan PW tetap berdiri dengan melakukan semua tanggungjawabnya dan saling menguatkan satu dengan yg lain sehingga dalam masa penantian ini kita semua sebagai gereja dan jemaat benar2 dipersiapkan untuk menyambut dan merayakan kedatangan Raja Yang Mahamulia itu. Agar didalamnya kita dapat merasakan sukacita sorgawi bersama-sama semua orang percaya, istimewa kita sebagai persekutuan wanita juga seluruh jemaat GPIB.

Amin

Kauman kidul 25 Nov 2008

Kebaktian Pelkes
Kaumankidul, Rabu, 25 Nov. 2008

Pemb. Mika 2 : 1 – 11: Firman itu “baik” bagi orang yg benar, (melakukannya”)

Mika adalah salah seorang nabi dari 12 nabi kecil PL. Ia seorang petani berasal dari kota kecil Moresyet-Gat. Ia dipanggil menjadi nabi dan bernubuat untuk kaum Jahuda dengan ibukota Yerusalem dan Israil utara dengan ibukota Samaria. Rupanya Mika mengetahui dengan baik semua aktivitas para pemimpin, nabi dan imamnya (3 : 1-4). Mereka tidak melakukan tugasnya sesuai dengan panggilan jabatan mereka. Mereka merancangkan hal-hal yg kurang baik sebelum mereka bangun tidur, supaya apabila mereka bangun langsung mereka lakukan. Tidak ada yg melawan, sebab mereka berkuasa dan berhak untuk melakukan apa saja. Apabila mereka menginginkan sawah-ladang rakyat, mereka merampasnya. Apabila mereka mengingkan rumah, mereka menyerobotnya.. Pendeknya mereka melakukan kejahatan seperti perampasan hak milik oranglain dst. Para petinggi agama, para imam, bersedia melayani karena ada upah, ada uang. (3:11). Ada yg mengaku diri nabi padahal bernubuat dalam keadaan mabuk. Apakah itu seorang nabi??(3:11) Meskipun para pemimpin itu telah melaklukan kejahatan dalam tugas mereka mereka tetap merasa aman. Hati nurani yg baik telah tertutup, mereka tetap merasa aman2 saja dan tidak kuatir seolah-olah tidak akan ada hukuman atas kejahatan yg mereka telah lakukan. Dosa dan kejahatan yg telah dibuat pemimpin Israil, pejabat negeri dan pemuka agama sangatlah menyusahkan masyarakat. Dalam suasana demikian itu, Mika tampil dan mengatakan kepada para pemimpin itu “Celakalah” kata ini mengandung arti negatip sebab didalam kata ini ada nada kematian. Artinya orang-orang yg telah berbuat kejahatan terhadap orang yg tidak bersalah mereka akan dikutuk Tuhan. Bahwa Tuhan yg adil dan penuh belas kasihan itu, tidak akan membiarkan para pemimpin terus melakukan kejahatan dan Tuhan tidak akan membiarkan merteka yg lemah dan miskin ditindas dan diperlakukan tidak adil. Karena itu pada waktunya Tuhan akan bertindak. Mika menyebut bhw waktu Tuhan itu adalah waktu yg sangat mendukacitakan hati dari mereka yg melakukan kejahatan thdp orang kecil. Sebab waktu itu mereka yg jahat akan disingkirkan dari persekutuan umat dan mereka tidak akan memiliki hak lagi dalam persekutuan jemaat Tuhan. Semua harta yg telah di rampas akan dikembalikan Tuhan kepada pemilik yg berhak, yaitu mereka yg lemah dan yg miskin. Dalam kehidupan Israil, hak milik, terutama tanah dianggap sebagai sesuatu yg suci. Tanah adalah milik Tuhan. Jadi apabila seorang memiliki tnah, itu berarti ia memiliki sesuatu yg punya Tuhan, sebab itu harus dijunjung tinggi, dipelihara dan dihormati.
Para nabi paslu menolak apa yg dinubuatkan Mika. Saya ulangi lagi, bhw nubuat Mikha mengandung penyadaran kepada para pemimpin tentang kehendak Tuhan yg sebenarnya. Tuhan yg telah berjanji dengan Israil, Tuhan yg sabar, Tuhan yg selalu menyampaikan kehendakNya, FirmanNya kepada orang benar yg mau melakukannya. Bagaimana nubuat Mika ini kena-mengena dengan kehidupan kita dewasa ini?? Tidak jauh berbeda, sebab para petinggi negara kita (anggota DPR sudah menyalahgunakan jabatan dan tanggungjawab mereka. Kita sering melihat di TV dan membaca dalam koran2. Bukan hal yg rahasia lagi sebab itu tidak perlu malu untuk menyebutkannya. Keadilan dan kebenaran Tuhan akan berlaku sama baik untuk petinggi Israil ttp juga untuk petinggi mnkita masa kini siapa saja baik dalam gereja juga dalam masyarakat.Amin Selanjutnya kita masuk dalam diskusi

Kalimangli 16 Nov 2008

Hotbah Kalimangli
Minggu, 16 Nov. 2008
NP. : IPet. 4 : 7,8
AHB: Gal. 6 : 9,10
Pemb. JoEl 2 : 30 – 32
1. KJ 21 : 1,2
2. KMM 44 : 1,2,3
3. Ny. Pengakuan Dosa : KJ 467 : 1,2,3
4. Berita Pengampunan : KJ 424 : 1
5. Respons Firman : KJ 282 : 1,2,6
6. Kolekte : KMM 161 : 1,2
7. Akhir : KJ 278 : 1,3

Sdr.Hidup kita manusia selalu penuh dengan kesalahan dan dosa . Kita berdosa kepada Tuhan juga kepada sesama kita. Untuk semua kesalahan itu baik kepada Tuhan baik kepada sesama, kita sangat membutuhkan pengampunan dari Tuhan.
Orang yg bersalah sangat takut kepada hukuman yg sekiranya diberikan sebagai akibat dari perbuatannya. Sering terjadi apabila ada masalah yg menimpa hidup kita serta-merta kita katakana bahwa masalah ini sebagai akibat dari dosa yg kita buat sehingga masalah ini merupakan hukuman atau peringatan buat kita. Perlu ada masalah dalam hidup agar dari masalah itu kita dapat memeriksa kembali ttg jalan hidup kita, apakah selama ini sudah mulus jalan itu ataukah ada yg serong sehingga yg serong itu menimbulkan masalah.
Sdr. Bacaan pagi ini berbiacara ttg “Hari Tuhan”. kalau kita mendengar ttg hari Tuhan, tidak lain pikiran kita akan tertuju kepada “hari kedatangan Tuhan Yesus” atau hari kiamat. Nabi Joel berbicara kepada orang Israil ttg hari Tuhan hanya untuk mengingatkan mereka agar mereka berhenti dari berbuat dosa dan kejahatan. Jadi hari Tuhan itu tidak semata-mata berarti harus hari kiamat, tetapi hari dimana orang akan menikmati pengampunan dan berkat atas perobahan perilaku hidup yg ia lakukan, tetapi juga hari dimana ia akan menerima hukuman dari Allah, karena ia tidak mau berhenti dari perbuatan hidup yg penuh dosa.
Jika Israil bertobat, maka Allah akan memulihkan hubungan mereka dengan Allah dan dengan demikian juga hubungan antar sesama menjadi baik. Semua ini bisa terjadi karena adanya kehadiran Rohkudus. Rohkudus milik Allah, dan Allah berkenan mencurahkan RohNya kepada orang2 yg mau percaya dan bertobat. Kita ingat akan Kisah 2 dimana Rasul Petrus dapat berbicara untuk orang2 lain yang dapat mengerti ttg perbuatan2 besar Allah untuk manusia yg berdosa. Jadi hari Tuhan yg dimaksudkan JoEl ini adalah hari dimana ada panggilan untuk pertobatan. Jadi bila ada orang yg bertobat dan percaya, maka hari itu bagi mereka berisi anugeraha dan pengampunan, sukacita dan damai sejahtera, sebaliknya bila mereka tetap tidak mau bertobat setelah mereka mendengar pemberitaan Firman tetapi hati mereka tetap keras, maka hari itu bagi mereka merupakan hari yg penuh dengan kesusahan, ketidakdamaian dan hukuman. Jadi hari Tuhan itu bisa terjadi dalam hidup kita setiap saat tetapi juga hari Tuhan adalah hari aklhir dari seluruh hidup ini.
Dalam SGD dijelaskan bhw JoEl bekerja di Israil dalam keadaan sama seperti Amos bekerja. Jadi situasi hidup Israil zaman JoEl sama persis dengan situasi pada waktu Amos bernubuat, yaitu keadaan ketidakadilan dan keadaan penindasan hak-hak orang miskin. Dalam keadaan begini JoEl diutus untuk berbicara kepada Israil agar kiranbya mereka berhenti dari cara hidup yg menindas orang kecil dan berlaku adfil aterhadap sesama. Jika mereka melakukan itu maka akan ada damai sejahtera dan pengampunan sehingga negeri mereka akan diberkati Tuhan. Berkat bagi negeri misalnya, panen gandum baik, panehn anggur baik, panen ara dan apel baik, ternak2 sehat dan gemuk, rumput di padang selalu hijau sehingga memberi makan bagi hewan piaraan mereka.
Sdr. Apa makna nubuat ini bagi kita?? Kita jangan berpikiur ttg hari Tuhan yg akan dating entah kapan, tetapi baiklah tiap hari kita memberlakukan hidup baik dengan Tuhan, baik dengan sesama, kita rtajin ke gereja, rajin ke persekuatuan, rajin berbuat baik, memaafkan kesalahan orang lain, jangan menyimpan dendam dalam hati dst. Jikalau kita berbuat hal2 yg Tuhan berkenan, maka kita akan menikmati hidup bersama Tuhan karena Rohkuduslah yg menggerakkan hati kita utk melakukan itu. Jadi hari Tuhan bukanlah satu hari sebagaimana pemahaman kita sdr dan saya ttg hari biasa sekarang ini, tetapi lebih menunjuk pada rentang waktu yg lebih dari satu hari biasa yg dalam mana Tuhan menunjukkan kekuasaanNya baik terhadap orang Israil umat Tuhan yg bertobat, tetapi juga bagi orang lain yg bukan umatNya. Jadi hari Tuhan itu akan berlaku baik bagi kita yg percaya tetapi juga bagi mereka yg tidak percaya, sama2 mengalami hari Tuhan, tetapi dibedakan.
Ciri2 bencana dalam nubuat JoEl nampak secara tak langsung pada zaman kita ini: Asap mesiu dan api ppeperangan merupakan bencana bagi kita. Suasana berobah dari hidup dalam damai menjadi hidup dalam ketakutan sebab bencana yg dibuat manusia melalui teknologi modern, senjata pamungkas dipraktekkan menimbulkan malapetaka bagi manusia. Hanya Allah saja yg dapat menolong kita untuk terhindar dari hal ini Allah sang Penolong itu telah ada bersama kita dalam Yesus Kristus Tuhan kita. Kalau kita sudah memulainya dalam Tuhan dan bersama dengan Tuhan maka kita akan terlepas dari bencana, sebab hanya Tuhan yg mampu mengobah hati manusia utk tidak menciptakan bencana. Hanya Tuhan yg mampu mengendalikan kuasa alam sebab baik manusia maupun alam adalah ciptaan Tuhan. Kita memerlukan Tuhan setiap saat utk melepaskan kita dari berbagai masalah baik yg dibuat manusia juga yg datang dari alam sendiri agar hari Tuhan kelak menjadi berkat dan bukan bencana bagi kita.

Amin.

Kembangsari 2 Nov 2008

Hotbah Kembangsari
Minggu, 2 Nov. 2008
Pemb. Zacharia 7 : 1 – 14

Sdr. Judul yg tertera dalam SGD: Tunjukkan keadilan dan kasih sayang kepada sesamamu.
Sdr. Kita bersyukur kepada Tuhan, sebab tidak sanga-sangka kita sudah memasuki bulan-bulan terakhir dari thn ini. Perjalanan panjang telah kita lalui bersama yg dalamnya masing2 mengalami jatuh-bangun senang dan susah semuanya silih berganti sebagi bagian dari kehidupan manusia yg telah jatuh dalam dosa. Itu bukan berarti walaupun kita telah berdosa, Tuhan lalu meninggalkan kita dan tidak perduli dengan kita. Dekat jauhnya Tuhan dari kita, itu tergantung dari bagaimana kita memberlakukan hidup ini bagi Tuhan dan bagi sesama.
Bacaan kita pagi ini berbicara ttg ibadah puasa yg baik.
Sdr: Ibadah, puasa menurut pengertian umum itu terjadi dalam
Kebaktian, tetapi juga di luar kebaktian. Kita datang beribadah, di sana kita bertemu dengan Tuhan dan bertemu dengan sesama. Kita menyanyi, berdoa, membaca mendengar dan merenungkan Firman Tuhan, kemudian kita kembali ke rumah. Kalau demikian maka ibadah itu hanya terjadi sebentar kurang dari 2 jam dalam seminggu waktu kebaktian seperti ini.
Sdr. Pertanyaan yg diajukan oleh utusan dari Babilonia dan dari Betel dalam bacaan kita adalah mau mencari tau apakah puasa yg sudah biasa dilakukan untuk memperingati tragedy ttg kehancuran bait Allah apa perlu terus dilakukan, karena sekarang sudah aman (puasa bln ke 5) dan kemudian pembunuhan Gubernur Yerusalem Gedalia (puasa bulan ke 7) pantas terus diperingati? Pertanyaan itu dijawab oleh Tuhan dengan jawaban negatip: bahwa iabadah dan puasa yg selama ini dilakukan Israil tidak dengan sungguh-sungguh hati karena itu tidak berkenan dan tidak diterima di mata Tuhan. Mereka melakukan ibadah dan puasa, makan dan minum, bukan sebagai suatu persembahan ucapan syukur atas keamanan dan kesejahteraan tetapi hanya utk kepuasan diri sendri. Jadi kalaua begitu bagaimanakah ibadah yg benar yg dapat diterima oleh Tuhan?? Kita tidak bisa seperti penduduk Betel yg mengutus Sarazer dan Regem Melekh serta orang2nya untuk melunakkan hati Tuhan (:2). Bagaimanakah caranya kita bisa melunakkan hati Tuhan??Apa bisa kita manusia warga Kembangsari, sdr dan saya dapat melunakkan hati Tuhan?? Kita punya apa yg dapat kita persembahakan supaya hati Tuhan yg keras itu dapat lunak, dapat jinak?? Dengan ibadah tiap hari minggu? Atau dengan ibadah tiap hari Rabu 2 minggu sekali?? Atau mempersembahkan PTB yg banyak tiap bulan?? Ataukah rajin mempersembahkan iuran bulanan?? Bacaan kita menyebut bhw orang Israil sudah berpuasa, menangis serta berpantang dalam banyak hal yg semuanya untuk melunakkan hati Tuhan. Apakah yg telah dilakukan Israil itu melunakkan hati Tuhan?? Apakah segala perbuatan baik kita harapkan dapat melunakkan hati Tuhan atas berbagai kesalahan kita??
Ibadah yg benar bukan saja terjadi dalam kebaktian hari minggu seminggu sekali, tetapi yg dikehendaki Tuhan adalah : Laksanakanlah hukum yg benar dan tunjukkan kesetiaan dan kasih sayang kepada masing2: Pelaksanaan hukum yg benar selalu berkaitan dengan keadilan. Oleh karena itu dalam melakukan hukum itu pelaku harus bersikap adil dan penuh dengan kasih. Jangan menindas para janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing atau sesamamu.
Jadi dengan kata lain bahwa ibadah yg benar itu adalah bagaimana kita memberlakukan pemahaman Firman Tuhan yg kita dengar dan bagaimana kita wujudkan iman kita dalam hidup bersama orang lain di luar hari minggu pada setiap hari dalam hidup kita.

Sdr.Memang Zacharia diminta menyampaikan kritik kepada cara ibadah Israil. Mereka melakukan ibadah dan puasa, tetapi rupanya hal itu lain dari ibadah dan puasa yg dikehendaki Allah. Kalau begitu ibadah dan puasa Israil hanya tertuju kepada dirinya sendiri, artinya supaya orang lain memandang bhw mereka kusuk dalam ibadah dan puasa, tetapi dalam hati mereka masih menyimpan dendam dan sakit hati, kurang ada kasih sayang kepada para janda, orang miskin dan orang asing. Padahal Tuhan selalu berpihak kepada orang yg lemah, para ajanda dan orang asing yg tidak punya tempat bernaung.
Sdr. Apakah seruan Zacharia ini kena-mengena dan menyinggung kita juga? Apakah kita tidak melakukan kasih dalam hidup beriman kita?? Zakaria tidak hidup bersama kita untuk melihat bagaimana kita sudah melakukan Firman itu meskipun tidak sempurna. Kita sedang berusaha kalau boleh dapat melakukan sebagian kecil saja dari permintaan Zakharaia. Kita sudah datang mengunjungi tetangga yg mengalami berbagai masalah dalam hidup( entah anaknya belumn lulus, entah anaknya belum mendapat tempat pekerjaan baru, entah ada yg sakit dalam keluarga, pendeknya ada masalah dan kami sudah datang menyenguk mereka. Jadi kami mau katakana kepada Zakaria bhw Nasehatmu telah kami lakukan. Kami telah tunjukkan kesetiaan dan kasih sayang kami kepada sesama. Kami tidak menindas para janda dan anak yatim, bahkan kami mengasihi orang asing yg sedang menumpang di rumah kami.
Dengan demikian kami akan mohon kepada Tuhan, agar kiranya Tuhan berkenan mendengar doa dan teriakan minta tolong kami. Kiranya Tuhan juga berkenan menerima ibadah dan puasa yg kami lakukan sebab Tuhan menilik hati kami, bagaimana dengan penuh dosa dan salah kami berserah mohon pengampunan, mohon kiranya Bapa berkenan menyahuti serta mengabulkan permohonan yg kami naikkan kepada Bapa di Sorga.

Amin.