Kamis, 06 Mei 2010

Kalimangli 07 Sept'08

Hotbah Kalimangli
Minggu, 7 Sept. 2008

Nats Pemb.
AHB
Pemb. Ulangan 15 : 1 – 11

Sdr. Bacaan kita pagi ini berbicara ttg tahun pembebasan hutang di Israil
Dalam kehidupan orang Israil waktu itu ada dua kali penghapusan hutang. Yang pwertama disebut sebagai tahun sabat artinya 7 tahun sekali semua hutang harus dilunasi, kemudian tahun Yobel 50 tahun sekali. Bacaan kita pagi menyebutkan bhw akhir tahun engkau harus mengadakan penghapusan hutang yg dimaklumkan demi Tuhan. Penghapusan hutang berkaitan dengan ketetapan Allah bahwa perlu ada damai sejahtera bagi manusia di bumi. Orang yg berhutang adalah orang yg susah hidupnya dan dengan begitu orang yg berhutang terikat kepada si pemberi hutang. Artinya hidupnya tidak bebas dan dengan demikian tidak ada damai sejahatera dalam batinnya sebab ada tanggungan yg sedang ia pikul ytg sedang memberatkan hidupnya. Dengan begitu taidak ada damai sejahtera yg dikehendaki Allah bagi umatNya.
Sdr. Kita hidup bersama dengan orang lain. Dalam hidup bersama inilah Tuhan mengajarkan kita untuk bagaimana kita hidup, bagaimana kita mewujudkan kasih terhadap sesama. Sesama kita tidak semuanya orang yg berkecukupan ada juga orang yg “susaH HIDUPNYA” Dalam bacaan kita disebut “orang miskin” Apa sebenarnya pengertian ttg miskin itu?? Ada orang yg kaya harta tetapi sebenarnya ia sangat miskin. Ada orang yg tidak punya harta, tetapi ia sangat kaya.
Kaya dan miskin bagi orang beriman, tidak selalu diukur dengan harta benda tetapi bagimana iman seseorang itu dinyatakan melalui kehidupannya. Artinya bagaimana orang kaya mewujudkannimannya , begitu orang miskin mewujudkan imannya. Sehingga apabila orang yg kaya harta tidak mewujudkan imannya dalam hal ini kasih kepada orang yg berkekurangan maka dalam mata Tu8han ia tetap miskin, sebaliknya orang yg miskin harta tetapi ia rajin mengasihi sesamanya bukan dengan membagikan hartanya sebab memang ia tidak punya maka sebenarnya ia adalah orang koaya di mata Tuhan. Jadi kaya miskin seseorang dapat diukur melalui bagaimana ia mewujudkan imannya dalam kehidupan bersama dengan orang lain.
Bacaan kita menyebutkan bhw Israil telah diberkati Tuhan dengan cara Tuhan memberi tanah perjanjian untuk mereka tempati. Ini adalah kasih

Allah tanpa Israil berbuat sesuatu. Karena mereka telah meneridari Allah secara Cuma-Cuma maka hendaknya juga berkat yg mereka peroleh dalam hidup diberikan juga secara Cuma-Cuma jangan dihutangkan. Tetapi toh kalau sampai ada yg berhutang janganlah dibebani dengan riba tinggi sehingga memberatkan orang itu. Sebab mereka akan berseru kepada Tuhan ttg keberatan hidup dan Tuhan akan mendengar teriakan minta tolong mereka. Jika Israil melakukan perintah Tuhan dengan setia maka tidak akan ada orang miskin diantara mereka (:4,5)
Bagaiamana kaitan firman ini dengan kehidupan kita di jemaat kalimangli ini?
Kalau sawah kita panen banyak dan ada tetangga yg sawahnya tidak berhasil, lalu mereka datang meminjam padi dari kita. Berikanlah dan sabar sampai sawah mereka menghasilkan padi baru mereka mengembalikan padi yg mereka pinjam. Jangan kita pergi menagih sebelum waktunya, kasihan nanti amereka akan amengembalikan dengan apa dan bagaimana? Kita bersedia memberi bantuan jikalau kita sanggup, jangan menahan berkat apabila ada sdr yg susah yg datang meminta pertolongan kita.
Memang dalam hidup kita sekarang berbeda dengan zaman Israil dulu. Bagi kita tidak ada thn sabat, thn pembebasan hutang, tetapi kita bisa membebaskan orang yg berhutang kepada kita apabila hati kita dip[enuhi dengan kasih Allah sebab Allah juga telah mengasihi kita dengan banyak pertolongan, maka kita juga kiranya bersedia memberi pertolongan bagi mereka yg memerlukan pertolongan dari kita. Berilah dengan tulus dan ahlas sebagaimana Allah juga telah mengasihi kita dengan tulus dan ihlas. Tuhan tak pernah meminta kita membalas kebaikanNya sebab kita tak sanggiup membalas kebaiakan Allah. Hanya yg Allah minta dari ikita adalah : Kestiaan mengikuti Allah dan rajin mencari Allah dan persekutuanNya. Kiranya Allah memberkati kita yg memberi dengan tulus ikhlas kepada sdr yg memerlukan pertolongan kita.

Amin

Ambarawa 28 Mar '10

Hotbah Ambarawa
Minggu, 28 Maret 2010

Bacaan : Lukas 19 : 28 – 40

Kita sedang dalam masa-masa Pra Paskah – masa-masa sengsara Tuhan Yesus dan hari minggu ini adalah hari Minggu terakhir dari masa penderitaan ini sebab hari Jumaat Minggu depan yg kita kenal dengan Jumat Agung kita memperingati hari Kematian Yesus Kristus di salib dan pada saat itu juga kita duduk bersama dalam meja Perjamuan Kudus.
Masa-masa pra Paskah itu sebenarnya hendak menuntun kita sekalian dalam mempersiapkan diri, merenung, juga menyesali segala dosa dan kesalahan yg kita lakukan dalam perkataan, perbuatan serta perasaan yg dengannya menyebabkan Yesus Kristus menderita dan mati untuk menangung segala dosa kita.
Bacaan kita pagi ini menceriterakan ttg Yesus masuk ke Yerusalem. Biasanya seseorang yg punya pengaruh apabila masuk dalam ibu kota, ia akan masuk dengan mengendarai kendaraan perang dan diiringi pasukan pengawal, pelindung, pasukan penjaga keamanan dan keselamatan ybs. Tetapi apa yg dilakukan Yesus berbeda jauh dengan kebiasaan pada umunya seperti yg digambarkan tadi. Ia sebagai Raja Raja Sorga dan Raja Dunia malah masuk ibu kota dengan hanya mengendarai seekor keledai betina muda yg belum pernah ditunggangi orang.
Kita bertanya mengapakah Yesus memilih keledai? Ia memilih keledai menunjukkan betapa Ia adalah seorang yg penuh dengan kerendahan hati. Ia merendahkan diriNya setara dengan seorang hamba, bahkan lebih hina lagi dari seorang Hamba, supaya kita yg layak menjadi hina dan hamba karena segala dosa dan kesalahan kita, Ia ambil alih supaya kita terbebas dan mendapat kedukan dan kemuliaan dari Allah.. Kalau Yesus mau menunjukkan kegagahan maka Ia akan memilih naik kuda , sebab kuda adalah kendaraan perang baik secara politis maupun fisik. Yesus masuk Yerusalem sebagai Raja dengan ciri kerendahan hati bukan kesombongan. Ia masuk Yerusalem dengan mengendarai hewan yg lugu hewan sebagai lambang dari perdamaian, sebab Yesus masuk ke Yerusalem secara persis d memasuki kota sesuai denagan nama dan makna aslinya: Kota Damai: Jadi, Seorang Raja Damai, sedang menunggang Kendaraan Damai, memasuki kota Damai. Dan kita semua memahami bahwa di kota Damai inilah sang Raja Damai akan mengerjakan pekerjaan Damai yang mendamaikan Allah dengan manusia melalui kematian dengan cara paling hina pada masa itu…yaitu. mati di kayu salib.
Sdr orang-orang yg menyaksikan. Yesus masuk Yerusalem bukan saja satu jenis orang tetapi ada 3 jenis: Jenis orang I yaitu yg tidak punya simpati apa-apa, yg hanya berdiri sebagai penonton saja, Mereka ini hanya senang menonton kalau Yesus buat mujizat, sebab bukankah mujizat adalah hal yg aneh dan barang langka..Para penonton ini akan berkurang kalau tidak nonton mujizat. Orang-orang ini tidak berbeda dengan penonton tukang sulap atau penonton sirkus Jenis orang ke dua adalah mereka yg begitu menghayati apa yg diajarkan Yesus. Mereka hanya menghayati sebab mungkin langka bagi pendengaran mereka, berbeda dengan ajaran2 lain yg pernah mereka dengar dari orang-orang di sekitar mereka waktu itu. Mereka ini hanya pendengar saja namun tidak menerima ajaran Yesus, seperti masuk ke telinga kiri tetapi berembus keluar melalui telinga kanan.. . Mereka ini mendengar, menghayati ada yg menerima ajaran Yesus, lalu terus mengikiuti ke mana saja Ia pergi. Tetapi ada yg tidak setuju dan menolak ajaran Yesus. Mereka ini merasa bhw ajaran Yesus menyindir, menyentil, menegor merteka. Mereka tidak bertobat malah mencari kesempatan untuk mencelakakan Yesus. Jenis orang ketiga adalah mereka yg menjadi Pelaku Firman. Artinya. Mereka yg menghayati Firman itu memberi diri bagi pengahayatan itu sehingga Firman itu bekerja dalam hati, berbicara bagi mereka melalui kuasa RohKudus lalu kemudian menjadi Pelaku kehendak Yesus. Dengan menjadi Pelaku ini mereka lalu berceritera kepada orang loain ttg pengalaman kasih sayang yg selama ini telah mereka terima, kemudian mereka memohon pertolongan Tuhan sehingga mereka dapat menghadirkan Yesus bagi sesamanya.
Pertanyaan bagi kita sekalian Jemaat Ambarawa sdr dan saya juga: Mana yg dikehendaki Yesus dari kita masing2?? Apakah Yesus kehendaki saya harus rajin ke gereja dan rajin berdoa dan membaca Alkitab saja?? Tentu ini harus kita lakukan sesuai iman dan tanggungjawab kita. Tetapi di atas semuanya itu Yesus sangat mengharapkan agar kita menjadi Pelaku kehendakNya menjadi Pelaku dari apa yg kita telah hayati dari apa yg telah kita imani. Kita menjadi pelaku kasih bagi sesama, menjadi pelaku pengampunan bagi sesama, pelaku memberi maaf bagi yg bersalah kepada kita, bersedia menerima tegoran apabila tindakaan kita kurang pas bagi sesama dan masih banyak hal positip lain yg dapat kita lakukan sebagai Pelaku dari penghyatan iman kita. Sdr, marilah kita pulang, kembali ke dalam klehidupan kita masing2 lalu mulailah kita lakukan kewajiban kita sebagai orang beriman, menjadi Pelaku Firman dari apa yg telah kita imani dan hayati. Tuhan memberkati kita sekalian.

Amin