Senin, 14 April 2008

PK Kalimangli 21 Mar '08

Perjamuan Kudus Kalimangli
Jumat, 21 Maret 2008

Bacaan : Yesaya 38 : 1 – 22

Andaikata kita sakit, bagaimanakah perasaan kita?? Tentu kita sangat mengharapkan agar cepat sembuh dari penderitaan itu agar kita dapat melakukan lagi aktivitas sebagai biasa bukan??

Bacaan ini menjelaskan ttg Hiskia = Yahweh adalah kekuatanku, raja Yahuda. Hiskia terkenal karena kesalehannya yang luar biasa dan karena aktivitas politiknya yg mantap. Bacaan kita ini ayat 1 – 4 ttg penyakitnya, sedang ayat 9 – 20 adalah sebuah nyanyian syukur Hiskia berkenan dengan kesembuhannya. Hiskia tak mengerti bhw sebagai seorang Raja Yahuda kok bisa jatuh sakit sampai parah?Apakah yg akan kukatakan dan kuucapkan kepada Tuhan? Bukankah Dia yg telah melakukannya? Dalam penderitaan yg demikian ini Hiskia sebagai seorang raja yg berkuasa tidak bisa berbuat apa-apa. Ia merasa dirinya sebagai seorang budak yg tak berdaya dan tak berguna. Seorang budak belian yg mengharapkan pertolongan dari orang lain yg bisa menjadi penjaminnya yang memberikan kebebasan. Dengan demikian nampak kepada kita sekalian bahwa di hadapan Tuhan baik raja maupun rakyat jelata semuanya tak bisa berbuat apa-apa selain bergantung sepenuhnya kepada orang lain yg akan menolong. Karena itu Hiskia tak bisa berbuat lain kecuali memohon kepada Tuhan untuk menjadi jaminan atau menjadi penebus baginya (: 14 bagian akhir : ya Tuhan, pemerasan terjadi kepadaku; Jadilah jaminan bagiku).

Sdr. Kita bisa hidup sampai saat ini, bisa bergereja, bersekutu dan bisa hidup baik sekarang tidak lain karena Allah menjadi jaminan basgi kita. Ia menjadi tanggungan, Ia menjadi borg. Jadi semua bencana yg seharusnya menimpa kita, Ia tanggung, karena Ia menjamin hidupNya agar kita selamat dan murka Allah.
Pagi ini kita menyaksikan ttg wujud dari jaminan Allah bagi8 kita, yaitu bhw Kristus mengorbankan diriNya sebagai penjamin keselamatan bagi hidup kita. Semua kesalahan Ia tanggung, Ia menjamin diri8Nya dan hidfupNya untuk kita, agar kita diperkenankan Allah masuk dalam persekutuan dengan Dia. Perjamuan kudus adalah tanda jaminan itu, bahwa Allah mengorbankan diriNya melalui tanda roti dan anggur. Bahwa Roti adalah jaminan melalui tubuhNya dan anggur adalah jaminan melalui darahNya yg membersihkan segala dosa dan kesalahan kita. Tiap kali kita merayakan perjamuan kudus tidak lain kita memperingati kasih Allah. Kita sakit seperti Hiskia. Kita seperti budak belian yg memerlukan penebusan dan jaminan agar kita dibebaskan. Yesus Kristus adalah penjamian keselamatan kita.Hendaklah kita bersaksi bersama pemasmur:Dia yg mengampuni segala kesalahanmu, yg menyembuhkan segala penyakitmu. Dia yg menebus hidupmu dari lobang kubur yang memahkotai engkau dg kasih setia dan rahmat. Karena itu baiklah kita sadar dalam iman dan pengharapan, bahwa kehidupan ini adalah anugerah Tuhan yg meminta dari kita agar kiranya kita senantiasa melakukan hidup ini bersama Tuhan sebagai penjamin hidup kita. dan ingat selalu bhw Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia melakukan segala perkara yg baik kepada kita dan Ia selalu mendampingi kita baik siang maupun malam. Kita tidak dapat memandang Dia tetapi kehadiranNya melalui Rohkudus selalu ada bersama kita karena Ia adalah Penjamin hidup kita, Ia menjamin bahwa kita akan tetap selamat sebab Ia selalu ada bersama kita dari saat ini sampai selama-lamanya.

Amin.

Rabu, 09 April 2008

Pelajaran Katekisasi GPIB

Katekisasi GPIB

Dasa titah dan hukum Kasih
Dasar dari perintah ini dimulai dengan kalimat: “Akulah Tuhan Allahmu” Mukadimah, Pembukaan Yg memberi dasar kepada seluruh Firman. Tidak hanya berhenti bhw Akulah Tuhan Allahmu, tetapi kemudian menyusul tindakan, perbuatan, supaya lengkap Akulah Tuhan Allahmu. Allahmu berbuat apa?? Jawabannya : “Yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir”. Jadi nyata ttg sifat Allah: kasih, karunia serta “Pembebas”. Sesungguhnya Allah turun untuk melakukan pekerjaannya yg dialami dan dipahami oleh manusia, yaitu membebaskan mereka dari status “perbudakan” di Mesir membawa mereka keluar kepada kemerdekaan yg terjadi dari ketaatan kepadaNya.
Dasa titah ini diberikan Allah kepada Israil melalui Musa di gunung Sinai yg terukir pada dua lempengan (log) batu
Log batu I memuat hubungan manusia dengan Allahnya, Hukum I – IV sedangkan log batu yg ke II ttg hubungan manusia dengan sesamanya. hukum V – 10
1 : Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu
2. Jangan membuat bagimu patung yg menyerupai apapun, jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya.
3. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan.
4. Ingatlah dan kudusukanlah hari Sabath.

5. Hormatilah ayahmu dan ibumu
6. Jangan membunuh
7. Jangan berzinah
8. Jangan mencuri
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu
10. Jangan mengingini apapun yg dipunyai sesamamu. (kel. 20).
Dasa titah itu kemudian diringkaskan Tuhan Yesus : ( 1 – 4) Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu,
(5 – 10) Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22 ; 37 – 39).
Peringatan mengenai keluarnya Israil dari Mesir, memberi arti dari Dasa Titah ini sehingga perintah2 dalam dasa titah ini tidak boleh dilihat sebagai dan menjadi beban yg memberatkan melainkan harus diterima sebagai landasan, pedoman hidup, petunjuk, pembimbing yg diberikan Allah Pembebas dan Penyelamat bagi kepentingan Israil, juga kepentingan kita orang percaya. Jadi Dasa titah ini sebagai pegangan hidup dalam melaksanakan ibadah di bidang keagamaan (1 –4) tetapi juga kemasyarakatan (5 – 10). Israil sebagai umat, wajib melaksanakan perintah ini. Petunjuk2 dalam dasa titah ini bertujuan mengarahkan perilaku umat secara pribadi tetapi jugaa dalam persekutaun agar melaksanaka dalam ketaatan kepada Allah

Pelajaran Juni 06 - Mar 07

Katekisasi GPIB
Periode Juni 2006 – Maret 2007

Katekisasi adalah salah satu wadah Pembinaan dan Bimbingan kepada warga gereja yang dilaksanakan oleh oleh Gereja. Tujuan gereja mengadakan katekisasi agar warga gereja yang dibimbing dapat mengenal Allah, percaya serta menghayati imannya sehingga dengan demikian dapat mewujudkannya dalam keluarga, gereja dan masyarakat.

Maksud katekisasi : melengkapi warga gereja sedemikian rupa agar mereka tetap mengenal Allah dan percaya bahwa Alkitab PL dan PB adalah Firman Allah yg memberi hikmata dan menuntun kepada jalan keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus (IITim. 3 : 15-17).

Melalui Katekisasi warga gereja dipersiapkan untuk tiba pada pengakuan percaya (SIDI), menjadi anggota jemaat dewasa sehingga dapat melaksanakan Tri Panggilan Gereja : Persekutuan – Koinonia, Pelayanan- Diakonia, Kesaksian – Marturia.

Tujuan Katekisasi : Memperlengkapi orang2 kudus bagi pekerjaan pelayanan sehingga mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yg benar ttg Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yg sesuai dgn kepenuhan Kristus. (Ep. 4 : 12,13)

Peserta : Peserta adalah semua warga gereja yg telah mencapai usia 16 thn atau peserta yg berlatarbelakang agama lain tetapi yg ingin belajar dan mengenal Allah dan mengaku percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan ingin menjadi anggota Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Penjelasan: Katekisasi gerejawi yg kita lakukan saat ini berasal dari Isreal. Dalam Ul. 6: 20 – 25, Maz. 78 : 1 – 7.Dalam kedua bacaan ini dijelaskan bhw kepada orangtua ditugaskan utk memberikan “Pengajaran” ttg “perbuatan2 Allah yg besar”. Orangtua harus mengajarkannya kepada anak-anak, apa yg telah mereka dengar dari orangtua mereka. Dengan jalan itu (memberi pengajarkan secara lisan), perbuatan2 Allah yg besar diteruskan dari generasi ke generasi. Di Israel, pengajaran = bimbingan diatur menurut umur anak-anak. Pada umur 6,7 thn mereka mendapat pengajaran- bimbingan dari guru2 Torah. Maksud pengajaran – bimbingan ini bukan pengetahuan secara umum, tetapi pengetahuan ttg Torah, juga mulai belajar membaca naskah Torah. Kira2 umur 10 thn dimulai pengajaran yg sebenarnya dan pada umur 12, 13 thn anak2 ini diwajibkan utk menuruti atau melaksanakan seluruh syariat Torah (Yahudi). Pada tahap ini anak laki2 dianggap sebagai “anak-anak syariat”.

Bahan pengajaran – bimbingan yg diajarkan baik orangtua maupun guru -guru kepada anak-anak ada 4 pokok:
Pertama: Pengakuan iman : Ul. 6 : 4 – 9, 13 –21, Bil. 15 : 37 – 41
Kedua : Doa utama : Doa ini harus didoakan oleh tiap2 orang yg tua dan yg muda 3 kali sehari. Isi doa : Puji2an kepada Allah nenek moyang mereka, dan doa utk pemulihan Yerusalem dan kerajaan Daud.
Ketiga: pembacaan Torah. Ini penting sebab Torah adalah bagian yg fundamental dalam PL Nehemia 8 : 9
Keempat : pengajaran ttg arti hariraya-hariraya Yahudi : - hariraya Paskah, hariraya Pentakosta, hariraya Pendamaian, hariraya Pondokdaun, hariraya Purim.
Pada usi-usia ini anak-anak sudah dibawa orangtuanya ke rumah ibadah (Sinagoge) pada hari Sabat (Markus 1 : 21, Lk. 4 : 16. Sinagoge disebut juga rumah ibadah. Pola yg mencontohi ibadat menyatuh dengan belajar seperti ini dikemudian hari dicontohi dan diteruskan oleh agama Kristen termasuk di dalamnya pelajaran ketekisasi. Di sini pendidikan dan agama (belajar dan ibadah) dikembangkan di tengah keluiarga, karena itu keluarga merupakan mpusat pembinaan dan pendidikan agama. Orangtua seharusnya adalah guru pertama dan penanggungjawab pengajaran Amsal 1 : 8, 2 : 1, 3 : 1,2)
Dalam gereja mula2 (abad I) dikenal pengajaran 12 rasul yg mengandung petunjuk ttg kehidupan Kristen dan persiapan kepada pelayanan Baptisan dan Perjamuan Kudus. Dalam PB kitabtemuimistilah “mengajar”. Mengajar bukan dalam arti pengetahuan intelektual ttp lebih kepada pengertian membimbing dan mendorong agar melakukan apa yg telah diajarkan/diperintahkan kepada mereka. Karena itu pelajaran katekisasi bukan semata-mata bertujuan menambah pengetahuan teoritis ttp lebih kepada membimbing begitu rupa agar pemahaman itu dapat diberlakukan dalam seluruh kehidupan nyata dalam semua bidang hidup.
Katekisasi ini merupakan matarantai dari Pend. Anak 9PA), Persekutuan Teruna (PT) Gerakan Pemuda (GP), Persatuan Wanita (PW), Persekutuan kaum Bapak (PKB) dan bermuara dalam Persekutuan besar (Jemaat (Gereja). Pembinaan ini harus selalu dipelihara agar warga gereja kelak tiba pada tingkat kesatuan iman sehingga mereka tidak terombang-ambing oleh rupa2 angin pengajaran dan selalu berpegang teguh pada kebenaran dan kasih. (Ep 4 : 13 – 16).

Jumat, 04 April 2008

Pernikahan 7 Jan 2008

Pernikahan Martha Mardiyati
Senin, 7 Jan. 2008.

Pembacaan :Kolose 3 : 12 – 17

Hari ini kita semua ada untuk menaikkan ucapan syuikur dalam kaitan pernikahan Martha dan Antonius
Jumaat malam yang lalu kita sudah mengadakan kebaktian syukur pernikahan dan pagi ini pernikahan dimohonkan berkat Tuhan melalui ibadah ini.
Pernikahan merupakan babak baru dalam hidup seseorang khususnya pasangan yg memutuskan untuk menikah. Menikah artinya hidup bersama seumur hidup sampai maut memisahkan. Ini yg diucapkan Yesus melalui Matius 19 : 5,6: Sebab itu laki-laki akan meninggalakan ayah, ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yg telah dipersatuakan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia. Pernikahan bukan merupakan sebuah hidup eksperimen, kita coba dulu, kalau cocok diteruskan kalau tidak diputus saja. Pernikahan Kristen adalah membangun rumah lalu orang yg membangun itu hidup bersama di dalamnya. Karena itu perlu keteraturan agar yg tinggal merasa betah. Rumahtangga orang beriman tidak boleh berfungsi sebagai hotel, artinya orang Cuma datang kalau mau istirahat, kemudian selesai makan keluar lagi, lalu nanti malam baru kembali untuk tidur dst. Rumahtangga orang beriman tidak boleh dijadikan sebagai arena yg tiap kali ada pertengkaran dan bergulat sehingga mengundang orang untuk dating menyaksikan. Pasangan yg bernikah harus menjadi seolah batu yg hidup untuk membangun suatu rumah rohani, bagi nsuatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Yang dimaksud bhw rumahtangga orang percaya merupakan sebuah rumah rohani artinya, didalamnya harus nampak peranan Allah sebagai Kepala Rumahtangga karena itu landasannya adalah kasih sayang sebagai berkat Allah. Rasul Paulus melalui bacaan kita ikut menasehati Antonius dan Martha sebagai orang pilihan Allah yg telah dikuduskan dan dikasihiNya supaya dalam memulai hidup berkeluarga ini agar selalu mengenakan belas-kasihan kemurahan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yg lain apabila yg seorang menaruh dendam terhadapyg lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan diatas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yg mempersatukana dan menyempurnakan.


Sdr. Peranan kasih dan saling pengertian adalah hal utama sebagai dasar dalam hidup bersama. Dua aorang yg hidup bersama, kadang menampilkan perangai yg berbeda, pikiran, kemauan, cita-cita, kebiasaan yg berbeda. Nah perbedaan itu harus disatukan demi kerukunan . Andaikata masing2 tetap ingin mempertahankan keinginan dan kemauannya, maka dapat terjadi bhw dalam satu kapal ada dua nahkoda, dan dapat dibayangkan kemana arah kapal itu akan dituju.


Untuk itulah Rasul membawa berita Firman ini sebagai pegangan dan peta jalan agar selalu bersandar pada Firman ini sebagai penunjuk arah perjalanan. Sebab pernikahan adalah masuk dalam bahtera rumahtangga untuk melayari lautan hidup yg terbentang di depan. Hanya orang yg penuh dengan belas kasihan, kerendahan hati kelemahlembutan dan kesabaran akan membuat perjalanan anda akan penuh dengan sukacita dan kebahagian. Rasul menambahkan lagi bahwa tidak ada hal yg lebih utama daripada kasih, sebab di atas semuanya itu kenakanlah kasih sebagai pengikat yg mempersatukan dan menyempurnakan. Kasihlah yg mengikat hati Antonius kepada Martha dan sebaliknya dan kasih inilah yg mempersatukan dua menjadi satu dan kasih itulah yg akan menyempurnakan segala sesuatu yg kurang sempurna dalam hidup berumahtangga. Kasih datang dari Allah sebagi berkat, karena itu perlu disyukuri. Berdoalah dan mohon bimbingan Rohkudus agar kalian mampu untuk dapat merawat, memelihara agar kasih yg telah diberikan Allah kepada kalian berdua dapat tumbuh dan hidup sehingga rumahtangga anda merupakan rumah rohani yg didalamnya nama Allah selalu dipuji dan dimuliakan.

Amin

PK Kembangsari 21 Okt 2007

PK Kembangsari
Minggu, 21 Oktober 2007

Bacaan : Matius 18 : 12 – 14

Pokok renungan ini : Tugas Penggembalaan

Sdr.: Tentu masing2 sdr ada mempunyai suatu barang yg sangat disayangi dan yg sangat dijaga serta dipelihara. Tiap waktu barang itu dikeluiartkan, dibersihkan dijemur di matahari agar selalu “baik”. Selain itu sdr masih memiliki barang lain juga yg tidak kalah pentingnya. Pada suatu hari ada tamu dengan anak2 datang ke rumah anda dan anda menjadi sibuk untuk menerima tamu itu. Karena kesibukan dan kerepotan ditambah dengan kenakalan serta tangan anak2 yg gratil, maka barang kesukaan anda, itu tercecer entah ke mana. Saat tamu pulang dan waktu anda membenahi rumah lagi ternyata barang itu tidak ada di tempatnya. Bukankah anda lalu bingung dan kecewa lalu mulai mencari dengan sungguh2 utk menemukan barang kesayangan anda. Barang lain anda biarkan sebab selalu ada di tempatnya hanya yg satu ini perlu diketemukan kembali. Setelah anda hampir putus asa dalam mencari kian-kemari barang itu anda ketemukan. Betapa hati anda penuh dengan sukacita dan Anda berkata dalam diri anda. Syukur Tuhan barangku yg hilang telah kutemukan. Lain kali aku akan lebih berhati-hati dalam memperhatikan barang2 kesayanganku, aku akan lebih menjaga dan memelihara agar jangan sampai tercecer lagi.

Sdr. Ceritera ini bukan khayalan tetapi kenyataan yg kita alami dalam hidup kita. Penulis Injil Matius melukiskan hal yg kita alami ini dengan ceritera Yesus dalam mengupayakan manusia yg hilang, yg tercecer agar diusahakan, agar kembali tetap dalam persekutuan.
Yesus tidak langung mengkritik para pendeta jemaat atau Majelis dalam memelihara dan melaksanakan tugas dan tanggungjawab mereka sebagai gembala terhdap kawanan domba gembalaan mereka. Dalam bacaan kita, Yesus memakai perumpamaan ttg seorang juragan domba memiliki 100 ekor. Tiba-tiba yg seekor mengikuti nalurinya, instinknya mencari rumput di tempat yg berbeda dari yg 99 merumput. Setelah waktu minum air, juragan menghitung kurang satu. Ia lalu pergi mencari ke tepi hutan dan tepi tebing. Sudah lama ia mencari, akhirnya ketemu: Domba ini lemas karena musim panas tiada air untuk diminum. Ia memikul dibahu dan bawa pulang masuk kembali dalam persekutuan. Betapa ia bersukacita karena kini jumlahnya kembali genap, persekutuannya kembali utuh. Ia tinggalkan 99 ekor, sebab mereka berkumpul bersama-sama, makan bersama hidup bersama minum bersama, mengembik juga bersama bergantian. Gembala yg baik itu keluar ke padang gurun berkeliling mencari yg tersesat itu sampai ia ketemukan lalu didukungnya domba itu di atas bahunya dibawa pulang ke kandang dengan sukacita. Demikianlah yg telah diperbuat Yesus Kristus bagi orang berdosa. Ia sendiri telah dating ke padanggurun dunia ini, padahal sebenarnya Ia dapat tinggal bersenang-senang dalam kemuliaanNya di sorga, bahkan kalau perlu Ia dapat memerintahkan malaekat3 utk melakukan pekerjaanNya. Tetapi Ia sendiri telah turun menyelesaikan pekerjaan keselamatan bagi kita sdr dan saya yg berdosa ini. Ia sudah dating bahkan selalu juga dating bahkan sekarang juga sedang dating mencarai yg berdosa dan yg tersesat dan hilang, yg terpisah jauh dari Allah, dari persekutuan, dari gereja , dari jemaat. Itulah sebabnya Yesus diumpamakan sebagai Gembala YG Baik.dan setia akan merasa sangat bersukacita apabila seorang berdosa kembali ke jalan yg benar, kembali dating bertobat.

Sd Minggu lalu ada gembala yg diteguhkan untuk melayani kita sebagai domba. Tugas penggembalaan adalah menjaga serta memelihara agar kawanan domba menjadi satu persekutuan yg utuh tidak tercecer dan lari jauh..
Bukan hilang seperti dalam bacaan kita, tetapi Gembala yg baik akan mengenal domba2 mereka, tahu namanya, mengerti kehidupan mereka. Jika beberapa waktu domba itu tidak kelihatan dalam persekutuan, maka gembala perlu dating utk menengok, apakah domba itu ada tetapi tidak dating bersamap-sama? Diajak bicara, menanyakan apa ada pergumulan yg kira2 bi\sa dibantu. Dengan begitu gembala sdh melakukan salah satu contoh dari tugas penggembalaan mereka. Gembala harus hidup bersama domba, bukan berarti gembala tidur di rumah domba, tetapi hidup dalam arti mengenal dan mengerti keadaan dombanya.
Jangan sepertti kritik Yeheskiel terhdap pemimpin dan gembala di Isreal : “Yang lemah tidak kamu kuatkan, yg sakit tidak kamu obati, yg luka tidak kamu balut, yg tersesat tidak kamu bawa pulang, yg hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak2 mereka dengan kekerasan dan kekejaman (34 : 4).

Kadang2 terjadi gembala acuh tak acuh dalam pelayanan mereka. Toh Cuma seekor yg tercecer, biarlah ia tercecer, toh masih ada yg 99. Biarlah yg satu pergi nanti yg lain juga akan dating mengganti dst. Bukan begitu panggilan pelayanan dari gembala yg baik dan setia. Mereka melakukan tugas, krn mengaku bersedia dengan segenap hati
Tugas dan panggilan gembala yg baru dilantik ini hendaknya mengambil contoh dan pola kerja Yesus sebagai gembala yg baik. Memang tidak persis sama tetapi paling sedikit menyerahkan diri dan panggilan ini kepada Tuhan lalu mohon bimbingan Rohkudus, agar dimampukan melakukan tugas penggembalaan sehingga kami sebagai domba tetap terpelihara dipersekutukan seorang dengan yg lain dalam satu persekutuan yg memuliakan Allah.

Amin

Kr Anyar 7 Sept 2005

Renungan Kr. Anyar
Rabu, 7 Sept. 05

Bacaan : Penghotbah 3 : 1 – 15

Sdr. Kita semua telah mengenal kitab ini. sebagai kitab hikmat dan bijaksana sebab hikmat dan kebijaksaan yg dimiliki oleh penulis semata-mata berasal dari Allah sendiri.
Penulis kitab ini lebih dimaksudkan dengan jabatan yg dipegang yaitu jabatan pemanggil utk berkumpul atau Pengajar atau Guru, meskipun kita tahu bhw Salomolah penulisnya dan ia adalah raja Israel. Semua jabatan dan peran tadi dipenuhi dengan hikmat dan kebijaksanaan dari Allah.. Terjemahan Baru memberi judul “Penghotbah, sedangkan terjemahan lama menyebut Alkatib”.

Kadang-kadang kita agak bingung memahami kitab ini sebab seolah-olah selalu ada kontradiksi dan lebih menjengkelkan lagi kata penghotbah bhw hidup ini adalah suatu kesia-sian. Awal kitab ini dimulai dari kesia-sian dan diakhiri juga dengan kesia-siaan.(1:2, 12 :8). Kadang-kdang kita dapat memahami maksud si Penghotbah tetapi pada sisi lain kita juga tidak setuju dengan apa yg dikatakan Penghotbah.bhw hidup ini adalah suatu kesia-siaan. :Ayat 1 – 8 kita semua telah mengerti itu maka saya memilih 9 - 15 sebagai dasar renungan kita sore ini. Ayat2 ini menggambarkan ttg keadaan kita setiap saat dan apa yg Allah buatdalam hidup ini itu dapat kita pahami dan menegerti dgn akal kita, sebab itu merupakan suatu realitas yg permanen Meskipun Penghotbah mengatakan bhw segala sesuatu yg terjadi dalam hidup kita ada waktunya tetapi waktu yg selalu bergantian . Ada waktu utk lahir dan ada waktu utk mati.ada waktu utk menangis dan ada waktu utk tertawa, ada waktu utk mencari, ada waktu untuk utk membiarkan rugi dst…..Ini tak bisa dielakkan oleh manusia. Ayat 1 – 8 menulis ttg berbagai waktu dalam hidup kita dan peristiwa itu saling bergantian terjadi. Tidak statis tetapi bergantian dalam suatu irama dan dalam penyertaan serta kontrol Allah. semata-mata.

Sdr. Tema pokok dari kitab ini adalah pencarian kunci pengertian makna hidup Penghotbah sebagai guru yg bijaksana telah memeriksa hidup ini dari segala sudut utk mencari dan melihat dimana bisa didapati kepuasan batin. Dari pencarian yg panjang dalam segala sudut kehidupan Guru ini ,mendapati bhw hanya Allah saja yg memegang kunci kehidupan ini dan karena Allah saja yg memegang kuncinya maka Guru ini menasehati kita supaya kita dalam iman dan penyerahan diri yg sungguh menerima hidup ini dari TanganNya hari demi hari dan memuliakan Dia, kendati dalam hal yg biasa dan sederhana sekalipun, dan kita harus tetap percaya pada Allah sebab Ia sudah membuat segala sesuatu itu indah pada waktunya sehingga kita tidak bisa menyelami pekerjaan yg telah dikerjakan Allah dari awal sampai akhir. (:11). Jika kita menerima bhw Allah-lah yg memegang kunci kehidupan ini, maka ada waktunya utk Allah membuka pintu, mempersilahkan kita masuk, kemudian Allah juga yg akan menutup pintu itu. Kalau Allah memnbuka pintu dan mempersilahkan kita masuk, artinya bhw Allah telah memberikan hidup ini supaya kita usahakan, kita perjuangkan, kita lesatarikan, kita nikmati, kita isi agar memuliakan Allah dan menjadi bermakna bagi kita sehingga dengan dmk kita boleh tidak setuju dengan kata Guru bhw hidup ini adalah suatu kesia2an. Lalu kita bertanya bagaimana hidup ini merupakan suatu kesia-sian?jawabnya hanya kalau kita tidak mengisinya utk kemuliaan Allah dan menjadi berkat untuk dan sesama kita., artinya apa yg kita dapati kita habiskan dengan tidak memikirkan bhw hidup ini masih terentang panjang di depan kita dan barangkali apa yg kita dapati kita habiskan utk kepuasan diri sendri.

Hidup ini akan menjadi berkat kalau kita lakukan seperti kata Pemazmur 124 : 22 Apabila matahari terbit manusiapun keluarlah ke pekerjaannya dan ke usahanya sampai petang., Kata pemazmur lagi Betapa banyak perbuatanMu ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaanMu.Semuanya telah Tuhan kerjakan dengan kebijakanaan dari dan hikmat dari Allah, tinggal bagaiamana kita memanfaatkannya saja. Kita keluar pagi-pagi utk bekerja pada lapangan pekerjaan yg berbeda seorang dari yg lain kemudian kita kembali pada sore hari utk membaringkan tubuh kita: Karena itu ada waktu utk bekerja, ada waktu utk beristirahat. Jika kita bertani, cangkullah sawah dengan angkat hati kepada Tuhan supaya kelak sawah ini menghasilkan padi yg banyak, jika menjadi guru, mengajarlah dengan memohon hikmat dan bijaksana dari Tuhan, jika pengusaha, berdoalah menyerahkan segala usahanya kpd Tuhan, jika berjualan di pasar serahkanlah kpd Tuhan, jika membuka warungt, berdoalah supaya kiranya Tuhan menggerakkan hati orang utk singgah dan makan di warung, jika menjadi ibu rt, lakukanlah tugas di rumah dgn baik dan sukacita. Jika masih murid sekolah dan mahasiswa, belajarlah dengan rajin dan tekun Jika kita sdh lansia, nikmatilah hidup ini bersama Tuhan dan mohonlah kesehatan , kekuatan dan penghiburan dari Allah saja.

Memang Penghotbah menjelaskan bhw segala sesuatu ada waktunya ada batasny6a. Dan apa yg telah ditetapkan Allah adalah kekal tidak bisa dirobah oleh tangan manusia ataupun kepandaian manusia. Allah telah menetapkan malam dan siang dan manusia tidak bisa memperpendek waktu malam dan memperpanjang waktu siang atas kehendaknya sendiri. bhw matahari terbit di ufuk Timur dan nanti akan terbenam di ufuk Barat ini adalah penetapan kekal yg tidak bisa dirobah oleh manusia. Ada laut pasang kemudian laut menjadi surut . Ada bulan terang dan ada bulan gelap. Ada musim panas dan musim penghujan. Ini yg telah dibuat Allah dan semuanya itu Baik adanya. (Kej. 1 tadi)
Manusia bisa memperpanjang hidup hanya sedikit tetapi manusia tidak bisa memperpanjang usia seseorang menurut apa yg ia kehendaki, ada waktu utk kita hidup tetapi pada saatnya ada waktu utk kita mati Semuanya telah ditetapkan Allah dan itu kekal tak dapat berubah, dan kita manusia tidak dapat menyelami perbuatan Allah itu agar manusia takut dan hormat kepada Allah..

Kita dapat menikmati makan, minum dan kesenangan dari hasil kerja kita sebab itu adalah pemberian Tuhan.dan karena itu biarlah kita mengucap syukur atasnya meskipun itu sedikit dan sederhana saja.. Marilah kita. menyerahkan seluruh hidup dengan apa yg sedang kita gumuli dan kerjakan saat ini. Karena itu panggilan supaya kita mengisi hidup ini menjadi berkat dan bukan hidup tanpa makna dan bukan hidup yg menjadi suatu kesia-siaan. Tuhan telah memberi kita hikmat dan kebijaksanaan dan itupulah yg dapat kita gunakan utk menjadi hidup ini dari waktu ke waktu agar selalu menjadi berkat dan kemuliaan bagi Allah.

Amin.

Ambarawa 26 Feb 2006

Kebaktian Ambarawa
Minggu, 26.02.06

NP : Maz. 32 : 8
AHB IIKor. 1 : 3 – 5

Bacaan : Mat. 11 : 28 – 30

Sdr Bacaan kita pagi ini ttg suatu ajakan dari Tuhan Yesus “MARI” kepadaKu hai kamu sekalian yg berbeban berat dan yg letih lesu. Suatu ajakan untuk kita orang percaya pada segala abad dan semua tempat. Dari waktu ke waktu memperlihatkan bhw kita adalah orang yg berbeban berat dan yg letih lesu. Beban seseorang dan kelelahan seseorang tentu berbeda kadar dan kualitasnya dari orang lain, namun pada umumnya semua orang penuh dengan beban berat dan jiwanya berada dalam keadaan letih-lesu. Dunia kita dari waktu ke waktu selalu saja menambah beratnya beban yg sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu ke mana dan di mana saja kita berjalan kita selalu membawa beban berat yg ada di atas pundak maupun di dalam hati dan pikiran kita.

Sdr. Judul bacaan ini adalah “Ajakan Tuhan Yesus”. Tuhan Yesus mengajak semua orang ercaya sdr dan saya, kita sekalian yg merasa sedang menanggung beban berat, merana, pilu nestapa dan yg letih lesu. Yesus mengajak untuk apa??
Kata2 dari ayat bacaan ini kalau diteliti dengan saksama adalah kata-kata kepada orang Yahudi yg merasa hidupnya terlalu dan sangat dibebani oleh Ahli Torat dan orang Farisi ttg aturan2 dari Hukum Taurat. Ahli Torat menetukan 613 peraturan yg harus dipenuhi oleh rakyat kecil yg mau hidup secara taat kepada Tuhan. Bagaimana mungkin rakyat kecil menghafal dan mengingat 613 peraturan utk hidup yg sesuai dengan aturan yg dibebankan kepada mereka?. Yesus mengerti akan tanggungan tiap2 orang yg merasa terbeban yg mereka sendiri tidak sanggup memikulnya. Karena itu Yesus mengajak Mari, Aku ingin memberi kelegaan kepadamu. Ajakan ini tidak bermaksud mengangkat semua beban manusia sehingga manusia dapat hidup bebas tak terkendali sebab kalau kita terlalu hidup bebas tak terkendali maka kita juga akan gampang jatuh dalam seribu satu jerat iblis. Iblis memasang jerat di mana-mana dan dengan kata2 yg manis memanggil kita mari ikutlah aku, maka kamu akan memperoleh kepuasan lahir.

Kata-kata ajakan Yesus bukan supaya akan bebas dari semua beban hidup. Ajakan iblis berbeda dari ajakan Yesus. Iblis mengajak tidak akan memberi kita menanggung sesuatu tetapi justru akan lancar dan amana2 saja membuat kita lupa Tuhan, lupa anak istri, lupa keluarga, lupa diri sendiri. Pada iblis tidak ada kuk sebab kalau ada kuk pada iblis, kita akan lari, tetapi memang jerat iblis adalah jalan tol bagi kita. Ajakan Yesus sangat berbeda jauh dari ajakan iblis. Justru Yesus mengajak mari untuk ikut memikul kuk Yesus.

Kita selalu berpikir bhw kuk Yesus adalah salib Yesus, jadi kita diajak untuk ikut bersama-sama memikul salib Yesus. Bukan begitu maksud Yesus. Kita tak mungkin memikul salib Yesus, dan Allah tidak mungkin menyuruh Yesus datang ke bumi membebani kita ikut memikul tugas berat Yesus. Kita tidak sanggup sedikitpun melalukan apa yg Tuhan lakukan sebagai wujud kasih Allah untuk manusia dan dunia ini. Lalu apa maksud mari ikutlah pikul kuk Yesus??
Pengertian kuk adalah alat untuk membajak di sawah yg diletakkan di pundak dua ekor kerbau supaya menarik bajak. Yesus mengetahui bhw orang Yahudi seringkali menyebut ketaatan terhadap Tuhan sebagai “menerima dan memikul kuk Tuhan”, Pertanyaan kepada kita semua: Apakah Kuk Yesus sama dengan Kuk Ahli Torat?? Tidak sidang jemaat. Kalau Yesus mengajak kita untuk mari ikutlah Aku, pikullah kuk yg Aku tanggung, artinya Yesus mengajak kita supaya taat terhadap ajaran dan hukum2 Yesus yg dapat kita baca pada Hotbah di Bukit Mat. 5 – 7. Di sana kita lihat bhw Tuhan Yesus tidak membuang hukum PL tetapi di sana Ia menerangkan bahkan memenuhinya . Di sana juga Yesus mau menjelaskan keseluruhan inti hukum Tuhan atau inti hukum Torat adalah kasih kepada Allah secara tulus ikhlas dan kasih terhadap sesama manusia secara tulus ikhlas pula (Mat. 22 : 37 – 40).

Sdr: dalam ayat 29, Yesus memanggil kita dan semua orang percaya utk belajar daripadaNya sebab Ia lemah lembut dan rendah hati. Yesus adalah orang yg lemah lembut terhadap orang sengsara, orang hina dan orang berdosa, yaitu suatu sikap terhadap semua manusia padahal Ia juga rendah hati, menunjukkan sikap Yesus terhadap Allah BapaNya. Kerendahan hati Yesus berarti Ia tunduk di hadapan Allah, mentaati Allah dan selalu memohon pertolongan dari Allah saja. Banyak kali kita hampir sama dengan orang Farisi, yaitu kita kita suka keras hati dan sombong. Kita sering memuliakan Allah hanya dengan mulut saja tetapi hati kita ingin menerima puji2an serta penghormatan dari orang. Mestinya sebagai orang percaya kita harus belajar dari Yesus: Kita dengar kata2Nya, kita belajar pula dari teladanNya. Karena itu Yesus disebut sebagai Guru yang baik. Guru yg baik bila mengajar para murid dan para murid mengerti dengan jelas, serta memahami melalui ajaran dan teladannya. Jelas jika kita mengikuti dan belajar dari Yesus, kita akan mendapat pengertian, hikmat serta ketenangan. Ketenangan yg benar tidak terdapat dalam kekayaan.atau puji2an. Ketenangan yg benar adalah kasih dari ketaatan terhadap perintah-perintah Yesus dan dari pengharapan akan pertolongan Yesus. Kerendahan hati yg diajarkan Yesus juga akan menghasilkan ketenangan batin bagi kita.

Bagian akhir dari bacaan ini: Bhw kuk yg Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan. Sdr. Ini sebuah kiasan bhw kuk utk binatang harus dibentuk agar cocok dengan leher binatang itu supaya jangan sampai menyakitinya.
Menurut ceritera, bhw Yesus waktu membantu bapaNya sebagai tukang kayu sering membuat kuk yg paling bagus dan paling cocok dan yg paling enak di seluruh Galelea. Kuk yg dibusat Yesus, dipasangkan kepada puindak binatang, binatang tidak menderita, tetapi enak meskipun itu sesuatu yg berat Pertanyaan lagi kpd kita: Bagaimana mungkin kuk perintah2Nya dan beban yg Ia muatkan sebagai enak dan ringan?? Tak pernah seorang menuntut kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama demikian radikal seperti yg Tuhan Yesus lakukan. Apakah itu bukan sesuat beban yg berat??
Marilah kepadaKu hai kamu sekalian yg menanggung berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Ucapan ini juga adalah ucapan Allah melalui Yesaya: Ayo, hai semua orang yg haus marilah, minumlah air, dan hai orang yg tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran.” (Yesaya 55 : 1) Semua ajakan dan panggilan dan undangan dari Allah kepada kita selalu membawa pertolongan, dan sukacita, meskipun kadang2 kita rasakan sebagai beban berat. Jasdi kalau Yesus mengajak, mari ikutlah Aku, pikullah kuk yg Aku pasang apakah itu sesuatu yg berat??

Sabar saudara sekalian!! Jawabannya bias ringan bias berat itu semuanya tergantung pada hati kita. Apabila kita telah yakin dalam hati bhw perintah2 Yesus adalah perintah yg berguna bagi kita, apalagi kalau dalam hati kita melalui iman kita sungguh2 mengasihi Juruselamat yg telah memberi perintah2 itu maka kita melakukannya dengan senang hati. Ada pepatah mengatakan: Bhw Kasih menjadikan setiap beban yg berat menjadi ringan. Jika kita mengasihi Allah Bapa dan Yesus Kristus yg telah sedemikian rupa mengasihi kita, maka kita rela utk hidup bagi Dia Dan kalau kita sudah merasakan bhw hal mengasihi sesama manusia adalah hal yg indah, yg menyenangkan yg memuaskan, maka kita akan menganggap dan merasakan bhw kuk yg Yesus berikan kepada kita yaitu kasih sebagai enak dan ringan pula. Maril;ah kepadaKu dan marilah hai semua orang yg lapar dan haus, adalah panggilan dan ajakan untuk kita supaya kita jangan lari kepada manusia dan dunia, tetapi marilah dengan berlomba dengan yakin dan dengan iman serta pengharapan, kita dating kepada Yesus, sebab di sana kita akan memperoleh kepuasan bathin dan hati kita akan dipenuhi dengan ketengan dan kelegaan oleh kuasa RohKudus.

Amin.

Kalimangli 31 Des 2007

Hotbah Akhir thn 2007
Kalimangli, 31 Desemeber 2007

Pembacaan : Yesaya 66 : 18 – 24

Sdr. Kita kini sedang berada pada saat akhir dari penghujung thn 2007.
Jika kita menoleh ke belakang sejak kita mulai memasuki awal thn 2007 kita selalu bertanya: Bagaimanakah dengan hidupku adalam thn yg akan datang ini?? Jika kita merenung ttg perjalanan kita, gereja, jemaat, persekutuan, keluarga, maka kita dapat menghitung banyak berkat dan pertolongan Tuhan, disamping ada juga berbagai kegagalan dan kekecewaan yg kita alami dalam thn yg sedang berlalu ini. Sepatutnyalah kita mengucap syukur kepada Allah sebagai Allah Pembimbing yg telah membimbing perjalanan kita sekalian sampai pada batas akhir dari thn panjang yg akan segera kita tinggalkan.

Sdr sekalian Bacaan kita malam ini menggambarkan kepada kita, Nabi melukiskan keadaan Israil menjelang masa akhir pembuangan mereka di Babilon. Nabi menyampaikan pikiran Allah: Aku mengenal segala perbuatan dan rancangan mereka. Rancangan bangsa-bangsa yg mentertawakan Israil sebab mereka lama ditawan di Babel seolah-olah Allah Isreal adalah Allah yg tidak mampu menolong sehingga membiarkan mereka menderita dan tertawan. Karena itu mereka merenung nasib mereka dan berseru dalam derita kepada Tuhan katanya : Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediamanMu yg kudus dan agung! Dimanakah kecemburuanMu dan keperkasaanMu, hatiMu yg tergerak dan kasihsayangMu?? Janganlah kiranya Engkau menahan diri, Bukankah Engkau Bapa kami?? Ya Tuhan, Engkau sendiri Bapa kami, NamaMu ialah “Penebus kami” sejak dahulu kala!! (Yesaya 63 :15, 16). Keluhan dan pengakuan bangsa ini mengungkapkan sikap hati dan iman mereka. Dalam penderitaan ini mereka lalu mengenang masa lalu ketik masih menduduki tanah perjanjian yg berlimpah-ruah kecukupan sebagai negeri yg penuh susu dan madu. Tetapi akibat perbuatan nenek-moyang, membuat Tuhan murka dan membuang mereka dari hadapanNya.

Bacaan kita malam ini menjelaskan bhw setelah 70 thn di Babel, semua generasi yg pertama yg diangkut mati di pembuangan (sama halnya dengan Israil waktu keluar dari Mesir. Tidak seorang dari mereka mengerti ttg perbuatan dosa nenek-moyang. Mereka ini adalah generasi baru, yg dalam Alkitab disebut sisa-sisa Israil. Melalui generasi baru ini Tuhan ingat akan janjiNya kepada nenekmoyang mereka, Abraham, Ishak dan Jacub, bahwa melalui keturunan mereka bangsa-bangsa di dunia akan memperoleh berkat Maka melalui sisa-sisa Israil ini Allah memanggil seluruh bangsa termasuk bangsa Israil sendiri, agar mereka beserta saudaraa-saudara mereka kembali ke Sion sebagai korban untuk Tuhan dan memuliakan Allah.
Sdr. Melalui pemberitaan Yesaya ini maka kita yg tengah menunggu untuk beralih waktu dari thn yg lama ke thn yang baru, kita perlu merenung bhw kita bisa tiba di sini saat ini semata-mata karena Anugerah Allah saja. Jika malam ini kita mempersiapkan diri keluar dari berbagai himpitan thn 2007 maka wajiblah kita naikkan ucapan Syukur bhw sampai di sini Tuhan telah menolong kita (Isamuel 7 : 12). Kita dimerdekakan dan dibebaskan diberi kesempatan memasuki thn baru 2008, agar kita memanggil saudara-saudara yg lain agar bersama-sama menikmati kasih dan nugerahNya. Marilah kita mengucap syukur, bukan dengan makanan dan minuman, tetapi kita bersyukur dengan hati yg tulus ikhlas dengan datang ke rumah Tuhan dalam ibadah sambil membawa korban persembahan syukur sambil bersukacita dan memberitakan kebaikan Tuhan atas perjalanan hidup kita selama ini.

Amin.

Ambarawa 10 Feb 2008

Hotbah Ambarawa
Minggu, 10 Febr. 2008

Natas Pemb. Roma 15 : 7
AHB IPetrus. 1 : 22
Bacaan : Yoh. 19 : 25 – 27

Kita berada dalam suasana masa sengsara Kristsus atau masa prapaskah
Bacaan kita menjelaskan bhw para murid dan ibu Yesus serta beberapa perempuan yg semasa hidp, selalu mengikuti ke mana Yesus pergi berada selalu bersama ampai – samapai saat – saat akhir Yesus disalib pun mereka selalu dekat dengan Yesus. Suatu contoh yg kita harus lakukan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Waktu Yesus memandang ibuNya, Ia berkata : Ibu, inilah anakmu dan kepada para muridNya ia berkata kepada mereka inilah ibumu. Dari perempuan2 yg ada di kaki salib Yesus ini, ada seorang perempuan “Pendosa” tetapi yg telah diterima Yesus masuk dalam persekutuan. Jika seorang perempuan yg diketahui adalah “wanita Pendosa” mungkin bagi kita sulit untuk mengikutsertakan dia dalam pelayanan gereja apalagi dimasukkan dalam persekutuan keluarga. Banyak orang akan mencibr bibir dan memandang dia dengan senyum yg asam serta muka yang agak cemberut. Tetapi sdr, Yesus berbeda dengan kita, karena Ia datang justru kepada mereka itu yg ditolak oleh kita manusia, Yesus datang untuk para manusia-manusia yg ditolak oleh masyarakat, waktu itu seperti para nelayan, gembala, pemungut cukai dan para wanita panggilan tetapi juga untuk kita masa kini dengan berbagai perbuatan dosa tercela kita, baik yg kelihatan tetapi juga yg sembunyi2. Kita ingat akan peristiwa waktu Yesus diundang makan dalam rumah Simon orang kusta. Pada saat sedang makan masuklah seorang wanita pendosa, sambil menangis, berdiri di kaki Yesus sambil memabasahi kakiNya dengan air mata dan menyeka kaki itu dengan rambutnya. Tidak putus-putusnya ia mencium kakii Yesus sambil memminyaki kaki itu dan menyekanya dengan rambut. Para undangan heran melihat perbuatan wanita pendosa ini. Yesus tau bhw dia wanita pendosa, dan mungkin juga minyak itu hasil dari usaha dosanya. Yesus tidak menolak wanita ini bahkan akhirnya mengampuni dia sebab ia telah menunjukkan kasihnya kepada Yesus, Yesus justru menerima perbuatan kasih dari seorang pendosa tetapi menegur Simon, sebab Simon tidak menyediakan air pembasuh kaki dan minyak untuk mengurapi kepala Yesus, tetapi justru perempuan pendosa ini telah melakukan kebaikan yg tidak dilakukan oleh orang terhormat seperti Simon. Wanita pendosa ini melakukan apa adanya dengan segenap hati dalam keberadaannya. Ia melakukan hal ini seolah-olah menelanjangi hidupnya di hadapan Yesus dan mengharap apa yg akan Yesus lakukan padanya. Ia lakukan itu semuanya karena Ia benar-benar mengerti bahwa pada Yersus ada pengampunan dan damai sejahtera.Ia tidak perduli apa kata orang padanya, tetapi dengan penyerahan diri yg sungguh dan dengan cara ia sendiri ia dating mencari Yesus. Tidak ada hal lain yg ia bisa berbuat untuk menghapus aib dari hidupnya, kecuali datang mencari Yesus, menyembah dan melakukan perbuatan kasih kepadaNya. (Lukas 7 : 36 –40,44 – 49.)

Karena dalam kata-kataNya, Ibu inilah anakMu, kemudian, para murid, inilah ibumu. Para murid mewakili jemaat yg terdiri dari berbagai macam orang dengan berbagai macam tabiat dan profesi. Di sini nampak suatu persekutuan yg diakrabkan oleh kematian Kristus. Persekutuan ini disebut gereja, umat Allah. Dalam gereja, Yesus menghimpun semua manusia, tidak ada perbedaan suku, bahasa dan warna kulit. Dalam gereja, Kristus menghimpun semua manusia, dengan berbagai pekerjaan dan jabatan , ada direktur, tetapi juga ada tukang sapu, ada orang yg suka meminjamkan uang dengan riba tinggi, tetapi juga ada kita sebagai peminjam.. Ada orang dengan tangan bersih, tetapi juga ada orang dengan tangan kotor. Ada yg menarikm pajak secara jujur tetapi juga ada yg suka memanipulasi pajak demi keuntungan diri sendiri. Gereja menghimpun semua orang ini, dan mempersekutukannya dengan Kristus sebagai kepala. Kristus menerima dan menghimpun semuanya menjadi satu persekutuan lalu kematianNya dan kebangkitanNya menghapus dan membersihkan semua aib itu, karena itulah kita semua sama-sama dapat duduk dalam satu keluarga yg Allah sendiri menjadi kepala.Inilah kasih Allah yg tidak pernah memilah-milah manusia dengan keadaanya. Siapa saja baik pendosa atau orang aterhormat, silahkan dating kepada Yesus, sebab di sana ada keselamatan dan damai sejahtera. Didalam kematian Yesus, Ia telah memulihkan bukan saja hubungan antara Tuhan dengan kita manusia berdosa, tetapi juga hubungan antara manusia dengan sesamanya. Karena itu gereja terpanggil supaya kalau dapat mencari sebanyak-banyaknya orang untuk masuk menjadi anak Tuhan, anak gereja, anak persekutuan dengan tidak membedakan bhw dia orang pendosa atau orang baik-baik. Sebab Yesus telah menunjukkan terlebih dahulu contoh bagi kita, agar kita melakukan apa yg dapat kita lakukan dalam hidup beriman kita.

Setelah Yesus berkata kepada para murid inilah ibumu, dengan demikian telah terjadi ikatan persekutuan, antara Yesus dengan orangtuanya, demikian juga Yesus dengan para murid, lalu persekutuan ini melebar dengan cara, Yesus mempertemukan para murid dengan ibu Yesus, sehingga para murid dengan sukacita menerima ibu Yesus masuk dalam keluarga mereka.
Sdr. . Inilah panggilan kita untuk keluar dan mencari dan mempertemukan orang2 dengan Yesus supaya mereka masuk menjadi persekutuan keluarga Allah dan dengan demikian menjadi satu keluarga dengan kita juga yg dihimpun dalam gereja sebagai persekutuan orang percaya yg dipanggil keluar dari kegelapan masuk dalam Terang kasih Allah. Jika saat ini kita berada di kaki salib Yesus, kita akan dengar kata-kataNya: Ibu, inilah anakMu dan kepada para murid, kita sekalian inilah ibumu. Kita semua dipersekutukan dalam kematian dan kebangkitan Kritus, karena Allah mengasihi kita semua.

Amin.

Tambakrejo 1 Jan 2008

Hotbah awal tahun 1 Jan. 08
Tambakrejo, 1 Jan. 2007

Bacaan Kel. 33 : 15 – 22

Kita semua pernah melakukan perjalanan bukan?? Satu hal yg pasti sebelum melakukan perjalanan kita harus mempersiapkan diri untuk perjalanan itu. Mungkin juga kita perlu belajar dari perjalanan yg telah kita lakukan dulu, bhw kesulitan dan keberhasil yg kita alami waktu itu, kini akan menjadi pelajaran yg berharga bagi kita. Artinya kita sudah kira-kira persiapan apa yg akan kita sediakan untuk memasuki perjalanan panjang yg sedang menanti kita ini. Seperti lazimnya kita semua katakana eehh kok sudah tahun Baru ya?? Seolah-olah mimpi bhw kita telah melewati thn panjang 2007. Jika kita hitung2 memang banyak hal yg telah dialami, baik suka dukanya, keberhasilan juga kegagalannya namun semuanya itu terjadi dalam kasih dan penyertaan Allah sehingga oleh KasihNya itu Ia berkenan menyeberangkan kita melewati thn 2007 memasuk thn Baru 2008 ini. Kini kita berdiri di tepi thn panjang yg sedang menanti kita. Seperti lazimnya lagi saat berdiri di kaki thn 2008 dan membayang ke jalan panjang di depan kita bertanya lagi: Bagaimanakah hidup kita nanti di thn ini?? Kesukaran2 yg sedang melanda negara kita, banjir yg menggenangi tempat pemukiman penduduk, air yg membabat rel keretaapi sehingga Koran kemarin 31 menulis bhw keretaapi Semarang – Surabaya terputus. Sebagai manusia kita bertanya lagi apakah ini bukan isyarat dari Tuhan untuk memberi peringatan agar kita waspada??

Sdr. Bacaan hari ini 1 Jan. 2008 menuntun kita utk merenung perjalanan kita ini.
Sdr Kita semua telah kenal Musa sebagai orang kepercayaan Tuhan untuk menuntun Orang Israil keluar dari Mesir. Sebagai manusia Musa juga melihat jauh ke depan kepada perjalanan yg akan ia dan bangsa ini pergi. Ia membayangkan betapa banyak kesulitan dan hambatan yg akan mereka alami di jalan. Mereka takut mendengar bahaya yg menghadang : 4 Mereka lalu berseru kepada Tuhan lalu berkabung dan dalam perkabungan itu mereka menyadari akan kesalahan mereka kepada Tuhan. Terhadap kesulitan ini Musa Memohon kepada Tuhan: tolong Tuhan beritahukan jalan mana yg harus kami tempuh: Kata Musa Jikalau Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini (:15).

Sdr. Secara logika mestinya Musa tak perlu perlu memohon bantuan Tuhan sebab Musa sendiri kan ditunjuk Tuhan, apalagi Ia pernah menuntun mereka keluar dari Mesir. Tetapi satu hal yg tidak boleh kita lupa bhw Musa adalah manusia sehingga untuk memnghadapi sesuatu yg belum kita mengerti dan pahami dan yg kita tidak tahu apa yg akan terjadi dalam hidup kita, :Kita perlu bertanya kepada Tuhan sepertri apa yg Musa katakana ini:

Sdr. Banyak kali kita yg telah memiliki “sesuatu” apalagi kita telah ditunjuk untuk memimpin barangkali kita akan berkata: Ah gampang, aku bisa, aku mampu, aku tak perlu memelukan pertolongan siapa-siapa sebab aku kan hamba Tuhan, orang kepercayaan Tuhan.
Atas pertanyaan ini Tuhan sebagai Allah yg penuh kasih setia menjawab Musa dan memberikana kepastian: Bhwa Allah sendiri yg akan membimbing Israil. Rupanya permintaan Musa bukan Cuma satu tetapi ada yg lain: Musa memohon kasih karunia Allah, sebab untuk memasuki sesuatu yg masih rahasia, perlu ada kasih karunia Allah. Allah juga menjawab: Aku akan memberi kasih karuniua dan mengasihani siapa yg Kukasihani (:19b).

Sdr. Berdasarkan jawaban ini maka sebagai orang beriman kita akan katakana: bahwa bukan saja Musa dan Harun yg akan memperoleh kasih karunia dari Allah tetapi siapa saja, termasuk kita sekalian yg sedang berdiri di hilir dari perjalanan panjang ini siapa saja dari kita yg berkenan di hati Allah akan mendapat kasih karunia. Tuhan mengaruniai siapa saja yg dikasihaniNya. Pastilah bhw orang2 yg berkenan kepadaNya adalah mereka yg percayaa sambil melakukan perintah yg difirmankan, termasuk bagi kita sekalian.

Meskipun tahun yg baru ini masih menjadi rahasia bagi kita sebagai manusia, tetapi pada lain sisi, kita sebagai orang beriman yg telah mengalami penyertaan Tuhan pada masa lampau, maka kita saat ini harus meyakini pernyataan Tuhan pada Musa: Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberi ketenteran kepadamu (:14). Jawaban Allah kepada Musa ini adalah juga jawaban Allah kepada kita sekalian yg sedang mengayunkan langkawah awal memasuki thn ini. Kita harus berkata juga seperti Musa : Bhw kita tidak sanggup berjalan sendiri sebab kita tidak mungkin berhasil mencapai garis finis dari tujuan hidup kita. : Jikalau Engkau sendiri tidak membimbing kami, jangan Kausuruh kami umatmu berangkat memasuki thn ini. Marilah kita berdoa dan mengangkat tangan kita kepada Allah seraya memohon: Pimpinlah kami sebagai gereja, sebagai jemaat, persekutuan, keluarga dan diri pribadi agar kita mampu masuki perjalanan di tahun 2008 ini. Sebab kami akan berhasil jika Engkau menyertai kami, memelihara dan memimpin perjalanan kami memasuki thn 2008 ini.

Amin.

Rabu, 02 April 2008

Kalimangli 4 Nov 2007

Hotbah Kalimangli
Minggu, 4 Nov. 2007

NP ITaw. 28 : 9b
AHB Ep. 4 : 21 – 29

Bacaan : Maz. 51 : 3 - 16

Tema : “Tahirkanlah hatiku dan baharuilah rohku”

Sdr. Bacaan kita pagi ini adalah sebuah pengakuan dosa dari seorang petinggi negara (Raja), orang yg berkuasa, orang yg terpandang dalam masyarakat Israil waktu itu. Petinggi negara ini tidak lain adalah raja Daud. Menjadi seorang pemimpin ada enaknya ada tidak enaknya. Yang enak adalah punya kuasa dan bisa buat apa saja. Yg tidak enak adalah ia sangat diamat-amati masyarakat dan hidupnya bagaikan orang yg tinggal dalam “rumah kaca” artinya segala tindak-tanduknya nampak dari luar. Jadi hidupnya adalah hidup yg diawasi oleh masyarakat.
Daud adalah raja Israil, raja yg ditetapkan, yg diurapi Allah, untuk memimpin umatNya, sehingga dengan demikian, segala apa yg ia lakukan, ia harus bertanggungjawab untuk Allah sebagai yg memilih dia. (IISamuel 12 : 7).

Kita tahu bhw kesalahan besar yg dibuat oleh Daud ini sehingga ia mengaku dosa adalah karena ia mengambil Batseba istri Uria dan membunuh Uria dengan menyuruh Uria dfitempatkan paling depan saat bertempur melawan musuh. Perbuatan raja sebagai pemimpin umat yg diangkat sendiri oleh Allah sangat menghina Allah. Waktu Ia bangun tidur dan berjalan di atas sotoh rtumah, ia melihat Batseba sedang mandi. Hati raja tertarik kepadanya lalu menyuruh orang memanggil Batseba ke istana. Dengan demikian raja telah melanggar 3 hukum Tuhan: 1. Jangan membunuh (hukum ke 6), 2. Jangan berzinah (hukum ke 7) dan ke 3. Jangan mengingini istri sesamamu (hukum ke 10). Ketiga hukum ini dirasa sangat memberatkan hatinya dan hidupnya. Mungkin dalam perenungan raja, ia merasa batinnya sangat terganggu, tidak tenang ia merasa bha ia telah sangat berdosa kepada Allah, sebab ia yg terpandang dalam masyarakat tega berbuat hal yg memalukan. Hati yg bersalah kepada Tuhan ini begitu sangat mengganggu hidupnya. Maka dalam penyesalan yg dalam, raja mengaku dosa di hadapan Tuhan melalui pengakuan dalam Masz 51. ini.

Sdr. Hati adalah pusat hidup, pusat hidup yg dengannya seseorang melakukan hubungan pribadi dengan Allah. Segala masalah kita yg timbul melalui penglihatan akan diputuskan melalui keputusan dari hati nurani kita. Entah kita menolak atau melakukan itu tergantung dari keptusan dalam hati. Karena itu hati adalah pusat hidup yg darinya kita berkomunikasi dengan Allah. Kita semua telah mengetahui bhw dalam tubuh kita berdiam Rohkudus? (Ikor 3 : 6, 6 : 19). Rohkudus ini yg mengandalikan seluruh kegiatan kepada hal yg Baik yg memuliakan Allah. Tetapi apayg diperbuat oleh Daud, bukan dari roh Allah tetapi dari keinginan manusia Daud sendiri. Oleh karena itu inti dari pengakuian dosa ini ada dalam ayat 12 sesuai juga dengan tema kita: Daud memohon kepada Allah dalam pengakuan dosanya: “Tahirkanlah hatiku, ya Allah, dan baharuilah rohku”. Tahirkanlah hatiku, artinya seolah-olah hatinya dulu sakit, hati yg berbuat salah dianggap menyimpang, tidak berjalan pada jalan Allah, berlekak-lekuk., kini ia mohon kepada Allah untuk ditahirkan, disembuhkan, dluruskan, dibel;okkan agar berjalan pada jalan lurus, jalan Allah menuju kebenaran dan hidup. Ia memninta juga supaya kiranya Allah membaharui rohnya. Ia bertindak memnhgambil Batseba – istri Uria, kemudian amenyuruh membunuh suaminya – Uria adalah perintah dari rohnya sendiri bukan roh Allah. Rohnya kotor, penuh dengan kedagingan, nafsu, kebencian, keinginan utk memiliki yg bukan miliknya dan pembunuhan. Roh yg salah ini ia sadari lalu memohon kepada Allah supaya dibaharui lalu dikaruniai roh yg teguh. Roh yg teguh adalah roh yg hanya menuruti Roh Allah, bukan rohnya.

Sdr. Perbuatan Daud sehingga ia berdosa dan mengaku, tidak terlepas dari perbuatan kita juga. Kita tidak nyata-nyata berbuat apa seperti yg Daud perbuat, tetapi kita banyak kali telah berdosa seperti daud, melalui mata, pikiran dan perasaan kita. (Mat. 5 : 28, Roma 13 : 9). Jika kita kesulitan uang, lalu ada timbul keinginan untuk mengambil milik orang lain, maka kita telah berdosa melalui keinginan itu walaupun belum sempat kita lakukan. Dengan demikian, Daud dalam apengakuan itu menekankan permohonan Jadikanlah hatiku tahir, atau tahirkanlah hatiku ya Allah dan baharuilah rohku. Hati kita perlu senantiasa dibaharui oleh roh Allah agar kita tidak mengikuti keinginan haati kedagingan kita.

Para pemimpin masyarakat, pemimpin gereja, jemaat perlu mewaspadai tanggungjawab sebagai pemimpin, agar tidak bertindak menurut keinginan hati kedagingan tetapi harus bertanya setiap kali kepada Tuhan, apa yg baik yg harus aku lakukan. Sebab tindakan dan perbuatan pikiran dfan perasaan walaupun tersembunyi kepada manusia, tetapi terbuka nyata di hadapan Alllah. Oleh karena itu bukan saja pemimpin tetapi kita sekalian, kita selalu harus berdoa memohon agar kiranya Tu7han senantiasa membaharui hati dan Roh kita supaya kita tetap dan selalu menjadi anak-anak baik yg hidupnya berkenan kepada Allah.

Amin.

Kalimangli 9 Sept.2007

Hotbah Kalimangli
Minggu, 9 Sept. 2007

Nats Pemb. IITim 1 :9
AHB Ikor 7 : 17 – 20

Bacaan : Maleakhi 4 : 1 – 5

Malaekhi adalah nabi kecil terakhir dari para nabi kecil dalam PL. Ia hidup sesudah Isreal kembali dari pembuangan dan pada sat selesainya pembangunan baith Allah di Yerusalem. Malaekhi bernubuat di Yerusalem dekat baith Allah dan di lingkungan para Imam Semangatnya dalam memberitakan firman untuk menaati agama tidak terpisahkan dari tuntutan menjaga hidup moral pribadi. Taat kepada agama dan menjaga hidup suci adalah hal yg layak bagi umat dari kesetiaan terhadap perjanjian. Oleh karena itu bacaan kita ini memakai judul Pelayanan yg menyenangkan Tuhan. Para Imam besar menjadi wakil2 wilayah setempat di samping pejabat2 pemerintah sehingga terjadi ketidak cocokkan dalam kehidupan umat beragama. Harapan umat utk suatu kehidupan yg makmur setelah akembali dari pembuangan tak pernah kunjung tiba sehingga mereka menjadi kecewa. Banyak factor penyebabnya: a.l karena dosa mereka, ibadah yg tidak benar , pelayanan di baith Allah yg tidak dihormati, terjadi perceraianan di sana-sini, lalu menikah dengan wanita dar9 bangsa kafir, ilmu sihi, persinahan, penindasan atas yg lemah dst.

Jemaat, kita bertanya pelayanan siapa yg bisa menyenangkan hati Tuhan? Kita yg dataang ke gereja tiap minggu, tidak lain menunjukkan suatu pelayanan kasih kita kepada Tuhan. Kita berbaik dengan sesama, kita tidak menimbulkan kemarahan, perbanatahan, kita hidup baik penuh dengan sukacita, hidup berdamai meruapakan suatu pelayanan karena kasih dan iman kita.

Pelayanan yg baik bagi Tuhan bukan berarti bhw kita semua harus menjadi Pe;ayan seperti Majelis atau para pelayan gereja yg lain ini. Memang mereka telah diberi tugas dan tj utk melayani pekerjaan Tuhan dan itu haruslah mereka lakukan dengan hati yg tulus ikhlas untuk menyenangkan hati Tuhan.
Malaekhi rupanya telah melihat penyalahgunaan agama, kemerosotan social dan kemunduran rohani di kalangan bangsa Israil seperti hal yg terjadi dalam masyarakat waktu itu. Banyak praktek sihir yg meramalkan hidup dan keuntungan dll., Mereka yg bersumpah palsu terhadap kebenaran, dan juga banyak orang yg tidak mengindahkan hak janda dan anak piatu. Juga orang2 asing yg datang dikesampingkan haknya dan mereka tidak dihargai sama sekali. Perbuatan mereka itu sebagai dampak dari kemunduran iman kepada Tuhan dan kemerosotan moral dalam kehidupan orang Israel. Karena itu Malaekhi di utus sebagai nabi terakhir yg bernubuat bagi datangnya seorang malaekat Perjanjian. Nubuat Malaeki ttg utusan yg akan dating itu seolah2 Malaekhi bernubua mempersiapkan jalan agar orang2 Israil memperbaiki hidup sebelum datangnya malaekt Perjanjian untuk menyelamatkan hidup ini. Kita bertanya. Siapakah utusan yg yg akan datang itu. Dalam Injil Matius 11 : 10,11 Yohanes Pembaptis yg menyerukan akan datang Juruselamat yg akan menyelamatkan orang dari dosa mereka jadi seolah2 Malaekhi menubuatkan bhw ada orang yg sedang mempersiapkan jalan bagi Utusan Allah yaitu Yohanes Pembaptis sedangkan Kristus sendiri adalah malaekat Penyelamat yg akan datang sebab itu Yohanes menyerukan di padang gurun supaya orang bertobat meninggalkan hidupyg salah dan berbalik kepada Allah.
Sdr. Dalam hidup kita saat ini kita mendengar dan menyaksikan bhw banyak orang berbuat seperti apa yg tertera dalam bacaan kita. Kita sering pergi ke ahli sihir untukmenanyakan hidup kita, kita kadang2 suka menahan upah yg harus diterima oleh pekerja atau paling tidak upah itu kita potong sehingga mereka menerima tidak sepenuhnya. Kita kurang saying thd orang pendatang yg ingin menumpang bersama kita. Hal2 yg terjadi zaman Malaeki bernubuat, terdapat juga dalam hidup kita zaman sekarang.
Pertanyaan bagi kita: Lalu bagaimana kita dapat melayani untuk menyenangkan hati Tuhan?
Kita kembali mengoreksi dan bertanaya kepada diri kita masing2 apakah ada yg salah yg kita telah lakukan sepertiyg digambarkan tadi? Kita mehon pengampunan dari Allah agar hidup kita kita jaga kesuciannya agar kita layak aberbuat sesuatu yg menyenagkan hati Tuhan.

Sdr. Dalam masa pemilihan Majelis di kalimangli, siapa yg terpilih, mereka itu haruslah berusaha untuk bekerja sebagai Pelayan Tuhan. Seorang majelius, bukan seorang penguasa, tetapi ia adalah seorang pelayan yg sama2 bekerja dengan teman2 sepelayanan agar apekerjaan mereka menyenagkan hati Tuhan. Artinya mereka harus menjaga kesucian hidup baik dalam bidang kerohanian tetapi juga dalam hidup moral dalam masyarakat. Semuanya itu bisa aterjadi, jikalau kita semua menyerahkan hidup kita serta memohon bimbingan Rohkudus, agar memampukan kita semua menjadi alat dalam tangan Tuhan yg bekerja sehingga Tuhan senang menerima pelayanan kita. Lakukanlah pekerjaan yg telah diserahkan akepada sdr yg terpanggil untuk melayani, tetapi bagi kita sebagai warga jemaat kita menjaga hidup kita agar menjadi sesuatu yg menyenagkan hati Tuhan.

Amin

Kalimangli 11 Feb 2007

Hotbah Kalimangli
Minggu, 11.2.07

Natas Pemb. Jeremia 17 : 7
Am H Baru : Mat. 22 : 37 – 40
Bacaan : Maz. 119 : 1 – 8

GB : 6 : 1,2
GB : 6 : 3,4
GB : 9 : 1,2,3
GB : 56 : 1,4
GB : 14
Respons Firman KJ 425 : 1,2,3
Persemb. GB 60 : 1,2/3
Akhir : GB 93 : 1,3,4

Tema : “Hidup menurut Torat Tuhan”

Ayat yg menjadi bahan renungan : 4 – 6.
Sdr. Tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan. Untuk mencapai kebahagiaan tidak semua manusia menempuh cara yg benar dan jujur. Manusia sering membebenarkan cara hidup yg kurang etis utk mencapai tujuan itu kalau manusia menempuh cara itu maka ini menunjukkan bhw mereka tidak jujur dan tidak benar dan tidak tulus kepada Allah demikian pula dalam relasi/hubungan sosialnya dengan sesamanya.

Jika judul di atas Hidup menurut Torat Tuhan, maka saya mengambil : 4 – 6 sebagai dasar renungan kita pagi ini
Sdr. Jika seorang ayah memiliki sesuatu yg berharga, yg ia sayangi, maka barang itu ia senang memberikan kepada anaknya supaya memiliki,barang itu dengan janji supaya dinikmati sebab barang itu akan memberi petunjuk yg baik bagi jalan hidupnya.
Jika anak itu saying dan menghargai orangtuanya, pasti ia menerimanya dengan segenap hati, penuh sukacita kemudian menikmatinya serta selalu ingat akan nasehat ayahnya.
Sdr. Ayat 4 dari bacaan kita tadi, mengatakan bhw Engkau sendiri (Allah) telah menyampaikan titah2Mu supaya kita anak-anakNya memegang dengan sungguh2. Titah2Mu dalam ayat ini adalah Torat Tuhan, hokum Tuhan, Firman Tuhan. Titah atau perintah itu milik Allah untuk kebahagiaan kita yg percaya yg memegangnya dgn sungguh2 sebab: Titah2 itu jika kita laksanakan dengan akan menjadi Pelita pada kaki dan suluh, obor, terang pada jalan kita : 105. Hidup kita adalah seperti orang berjalan. Berjalan pada siang tetapi jiga pada malam. Kita ingat orang Isreal waktu keluar dari Mesir mereka juga berjalan pada siang tetapi juga pada malam (Kel. 13 : 21) “Tuhan berjalan di depan mereka, pada sianghari dalam tiang awan, dan pada waktu malam dalam tiang api utk menerangi mereka sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Bukan main, karena rencana Allah, maksud Allah, keinginan Allah harus tercapai. Tidakak bisa dihalangi oleh gelapnya malam atau teriknya siang. Tidak ada satupun yg dapat menghalangi rencana Allah untuk menolong jemaat di Kalimnagli ini, sdr dan saya, kita persekutuan ini.
Karena itu :5 sekiranya hidup kita tentu utk berpegang kepada apa yg Tuhan tetapkan untuk kiuta laksanakan, maka : 6 kita tidak akan mendapat malu.

Pertanyaan : Kenapa sdr harus malu. Orang kalau malu artinya melakukan kersalahan, misalnya mencuri lalu ketahuan, kepergok, berpura2 baik, atetapi ada aorang yg telah mengerti bhw pak Pieter pernah mengambil barangnya bu Wulan (kebaktian di Salatiga utk ambil kolekte – sdh bilang saya). Kalau kita berbuat hal2 yg mendatangkan rasa malu, itu artinya kita tidak menghargai pemberian barang yg Bapa kita berikan tadi. Kita sia2kan. Kita kurang saying, kita sepelekan, ah barang rongsokkan. Barang itu adalah Titah, perintah, Torah, itu adalah Firman Tuhan sendiri dalam Alkitab ini lhooooo barangnya! Lalu cara bagaiamana kita bisa melakukan itu supaya kita tidak mendapat malu? Barang itu sendiri sudah menjadi terang pada jalan dan suluh pada kaki. Mestinya kita tidak perlu takut dan merasa malu, sebab terang itu menerangi seluruh aktivitas kita.
Apa yg kita buat transparan, nampak jelas. Dengan demikian kita disayangti sebab lihat si Toleh Tugiman itu perilakunya elok, apik. Lihat suwati anaknya bu Marinem sopan santun dan tegursapanya sangat lembut dan halus, suka menyapa orang byg pas berpapasan. Apapun yg kita lakukan itu harusnya berdasarkan perintah, titah.
Sifat manusia suka menyampaikan, ngumpi. Kalau si tole Tugiman tadi baik, mulut ke mulut akan m,embicarakan akebaikan itu, demikian juga suwati mbom Marrinem tadi. Jika pak Pieter itu lho yg sulka dating ke Kalimnagli itu kok Cuma janji tidakm pernah dilakukan, kalau ketemu orang yg sama2 Kalimangli kok tak pernah menyapa. Orang akan omong. Saya akan malu, sebab saya kurang mengamat2i titah, perintah itu.
Lalu yang baik yg sederhana apa yg kita dapat lakukan: Berlaku adil, jujur dan tulus dalam menjalani kehidupan baik dalam bergerja juyga dalam bermasyarakat, dengan sesama orang beriman tetapi juga dengan sdr2 yg tidak seiman. Dengan cara itu Kita disebut “Berbahagia”

Amin.

Kalimangli 11 Feb 2007

Hotbah Kalimangli
Minggu, 11.2.07

Natas Pemb. Jeremia 17 : 7
Am H Baru : Mat. 22 : 37 – 40
Bacaan : Maz. 119 : 1 – 8

GB : 6 : 1,2
GB : 6 : 3,4
GB : 9 : 1,2,3
GB : 56 : 1,4
GB : 14
Respons Firman KJ 425 : 1,2,3
Persemb. GB 60 : 1,2/3
Akhir : GB 93 : 1,3,4

Tema : “Hidup menurut Torat Tuhan”

Ayat yg menjadi bahan renungan : 4 – 6.
Sdr. Tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan. Untuk mencapai kebahagiaan tidak semua manusia menempuh cara yg benar dan jujur. Manusia sering membebenarkan cara hidup yg kurang etis utk mencapai tujuan itu kalau manusia menempuh cara itu maka ini menunjukkan bhw mereka tidak jujur dan tidak benar dan tidak tulus kepada Allah demikian pula dalam relasi/hubungan sosialnya dengan sesamanya.

Jika judul di atas Hidup menurut Torat Tuhan, maka saya mengambil : 4 – 6 sebagai dasar renungan kita pagi ini
Sdr. Jika seorang ayah memiliki sesuatu yg berharga, yg ia sayangi, maka barang itu ia senang memberikan kepada anaknya supaya memiliki,barang itu dengan janji supaya dinikmati sebab barang itu akan memberi petunjuk yg baik bagi jalan hidupnya.
Jika anak itu saying dan menghargai orangtuanya, pasti ia menerimanya dengan segenap hati, penuh sukacita kemudian menikmatinya serta selalu ingat akan nasehat ayahnya.
Sdr. Ayat 4 dari bacaan kita tadi, mengatakan bhw Engkau sendiri (Allah) telah menyampaikan titah2Mu supaya kita anak-anakNya memegang dengan sungguh2. Titah2Mu dalam ayat ini adalah Torat Tuhan, hokum Tuhan, Firman Tuhan. Titah atau perintah itu milik Allah untuk kebahagiaan kita yg percaya yg memegangnya dgn sungguh2 sebab: Titah2 itu jika kita laksanakan dengan akan menjadi Pelita pada kaki dan suluh, obor, terang pada jalan kita : 105. Hidup kita adalah seperti orang berjalan. Berjalan pada siang tetapi jiga pada malam. Kita ingat orang Isreal waktu keluar dari Mesir mereka juga berjalan pada siang tetapi juga pada malam (Kel. 13 : 21) “Tuhan berjalan di depan mereka, pada sianghari dalam tiang awan, dan pada waktu malam dalam tiang api utk menerangi mereka sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Bukan main, karena rencana Allah, maksud Allah, keinginan Allah harus tercapai. Tidakak bisa dihalangi oleh gelapnya malam atau teriknya siang. Tidak ada satupun yg dapat menghalangi rencana Allah untuk menolong jemaat di Kalimnagli ini, sdr dan saya, kita persekutuan ini.
Karena itu :5 sekiranya hidup kita tentu utk berpegang kepada apa yg Tuhan tetapkan untuk kiuta laksanakan, maka : 6 kita tidak akan mendapat malu.

Pertanyaan : Kenapa sdr harus malu. Orang kalau malu artinya melakukan kersalahan, misalnya mencuri lalu ketahuan, kepergok, berpura2 baik, atetapi ada aorang yg telah mengerti bhw pak Pieter pernah mengambil barangnya bu Wulan (kebaktian di Salatiga utk ambil kolekte – sdh bilang saya). Kalau kita berbuat hal2 yg mendatangkan rasa malu, itu artinya kita tidak menghargai pemberian barang yg Bapa kita berikan tadi. Kita sia2kan. Kita kurang saying, kita sepelekan, ah barang rongsokkan. Barang itu adalah Titah, perintah, Torah, itu adalah Firman Tuhan sendiri dalam Alkitab ini lhooooo barangnya! Lalu cara bagaiamana kita bisa melakukan itu supaya kita tidak mendapat malu? Barang itu sendiri sudah menjadi terang pada jalan dan suluh pada kaki. Mestinya kita tidak perlu takut dan merasa malu, sebab terang itu menerangi seluruh aktivitas kita.
Apa yg kita buat transparan, nampak jelas. Dengan demikian kita disayangti sebab lihat si Toleh Tugiman itu perilakunya elok, apik. Lihat suwati anaknya bu Marinem sopan santun dan tegursapanya sangat lembut dan halus, suka menyapa orang byg pas berpapasan. Apapun yg kita lakukan itu harusnya berdasarkan perintah, titah.
Sifat manusia suka menyampaikan, ngumpi. Kalau si tole Tugiman tadi baik, mulut ke mulut akan m,embicarakan akebaikan itu, demikian juga suwati mbom Marrinem tadi. Jika pak Pieter itu lho yg sulka dating ke Kalimnagli itu kok Cuma janji tidakm pernah dilakukan, kalau ketemu orang yg sama2 Kalimangli kok tak pernah menyapa. Orang akan omong. Saya akan malu, sebab saya kurang mengamat2i titah, perintah itu.
Lalu yang baik yg sederhana apa yg kita dapat lakukan: Berlaku adil, jujur dan tulus dalam menjalani kehidupan baik dalam bergerja juyga dalam bermasyarakat, dengan sesama orang beriman tetapi juga dengan sdr2 yg tidak seiman. Dengan cara itu Kita disebut “Berbahagia”



Amin.

Kalimangli 14 Okt.2007

Hotbah Kalimangli
Minggu, 14 Okt. 2007

Pemb. Mat. 1 : 18 – 25

Nats Pemb. IITim. 2 : 21
AHB Ams 19 : 21 – 22a
Berita Peng. Dosa : Yesaya 44 : 22

Sdr. Inti dari bacaan kita pagi ini : Karya Allah dalam sejarah keselamatan. Memang sulit bagi kita untuk mengungkapkan dengan memakai akal dan logika ttg Karya keselamatan Allah bagi manusia dan dunia ini. Kita mengenal Allah hanya melalui karya Allah dalam ciptaan langit dan bumi dan kita mendengar suara Allah melalui Firman Tuhan dalam Alkitab. Ini bukti yg kita terima melalui iman bahwa Allah ada dan Ia berfirman, arrtinya bhw Allah ada dan FirmanNya benar. Dari kedua pemahaman ini maka kini melalui pembacaan kita, Allah ingin membuktikan diriNya bahwa Allah benar2 ada dan berkarya untuk menyelamatkan manusia dan dunia ini.
Tidak dapat kita tangkap bahwa Allah yg adalah Roh menjadi manusia dalam nama Kristus Yesus yg artinya ImanuEl, Allah beserta kita. Wadah yg dipakai Allah untuk menyalurkan RachmatNya adalah Maria, namun Maria tidak memahami rencana Allah yg mulia ini. Dalam ketidak mengertinya Maria thdp rencana Allah ini Malaekat berkata kepada Yusup agar mereka berdua pasrah diri untuk menerima keputusan Allah dan mereka siap sedia menjadi alat demi kemuliaan Allah.

Menjadi alat demi kemuliaan Allah merupakan satu beban yg harus ditanggung dan beban ini merupakan tanggungjawab yg harus dipelihara. Sikap yg nampak pada Maria dan Yusup adalah tulus, jujur, rendah hati. Mereka ikhlas untuk menjalani semua keputusan yg Allah nyatakan walaupun harus bersedia menangung penghinaan dari pihak manusia. Orang akan berpikir kelahiran bayi tanpa Ayah bahkan Yusup ingin menceraikan Maria namun rencana ini dicegah oleh Allah dan Allah berdiri di samping mereka berdua untuk menguatkan hati dan mengembalikan harga diri sebab semuanya ini adalah rencana Allah karena Allah mengasihi duia dan manausia, gerejaNya, jemaatNya, persekutuanNya sdr dan saya, kita sekalian yg hadir pagi ini.Siapa saja yg telah bersedia menyerahkan diri untuk menjadi alat dan pelayan Allah, haruslah belajar dari sikap Yusup dan maria: takut akan Allah, sabar, jujur, rendah hati, tulus, setia dan pasrah. Inilah kehidupan seorang pelayan yg telah bersedia menyerahkan diri utk melayani Tuhan. Kpd sdr yg nanti sore akan diteguhkan menjadi pelayan, peganglah janjimu dan kesediaanmu. Lakukanlah tugasmu dengan setia, pasrah serta takut akan Tuhan. Tuhan akan memperlengkapi Anda dgn perlengkapan rohani utk tugas pelayanan. Selamat melakukan tugas melayani Tuhan demi kemuliaan Tuhan dalam gereja, jemaat persekutuan di Kalimangli ini.

Amin

Kebondowo 24 Juni 2007

Hotbah Kebondowo
Minggu, 24 Juni 2007

Nats Pemb. Mat. 16 : 18
AHB IPet. 3 : 15 – 17

Bacaan : IPet. 2 : 1 – 10

Sdr. Surat I Petrus ini dikategorikan sebagai surat edaran yg dikirim ke lima jemaat di Asia Kecil waktu itu (1 : 1) ditujukan kepada para pendatang atau orang Kristen Yahudi yg merantaua dan singgah di lima jemaat di atas. Nasib para perantau jelas2 tidak seenak penduduk asli. Para perantau ini harus kuat dan setia dalam iman terhadap tantangan dan godaan dari penduduak setempat yakni orang Kristen yudais yg mempertahankan tradisi hukum torat. Untuk para pendatang yg menghadapi setuasi yg kurang mengenakkan inilah maka rasul Petrus menulis surat ini yg berisi penguatan, kekuatan, penghiburan kesetiaan serta tahan uji yg menekankan bhw mereka tidak sendirian di dunia ini sebab Yesus Kristus yg telah memilih dan mengasihi mereka selalu ada beserta dengan mereka. Orang2 perantauan ini kadang disebut juga sebagai bayi yg baru lahir yg perlu mengecap air susu murni dalam arti bhw mereka perlu memiliki keinginan dan selera rohani yg membantu pertumbuhan iman mereka. Dalam kiasan ini mereka bukanlah bayi dalam leterlek tetapi bhw iman mereka kadang masih kecil dan lemah sehingga memerlukan dorongan dan bimbingan.

Jika Kristus telah lebih dahulu menanggung berbagai penderitaan badani, maka sebagai pengikutNya mereka juga harus bersedia menanggung berbagai penderitaan badani dalam hal jika sampai mereka dicaci maki, dibenci, dihina dst. Namun meskipun mereka menderita tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan, cacimaki dengan caci maki, sebab Tuhan telah memanggil mereka untuk menerima berkat dan kasih Allah itu harus dibawa dan diwartakan, diperkenalkan ke tengah bangsa-bangsa lain

Rasul Petrus menjelaskan pemanggilan orang2 kristen pengikut Yesus Kristus supaya menjadi rumah Allah, rumah rohani. Rasul mengambil contoh pembangunan rumah yg memerlukan perlengkapan antara lain batu-batu yg disusun menjadi fondasi dan dasar dari bangunan tsb. Rasul lalu melihat kepada peranan Rohkudus yg memanggil orang2 menjadi suatu persekutuan dengan meletakkan Yesus sebagai batu utama, batu penjuru batakarang yg tak tergoyahkan yg di atas batu itulah, Allah mendirikan jemaatNya persekutuanNya, gerejaNya, umatNya. Nmun para tukang yg tidak senang Yesus Kristus sebagai batu penjuru membuang Yesus keluar dengan pengertian bhw rumah rohani jemaat `Tuhan `tidak akan jadi atau runtuh. Siapa yg bisa menghalangi pekerjaan Rohkudus? Tuhan tegaskaN kpd Petrus dalam natspemb. Tadi bhw jika rumah rohani yaitu jemaat Tuhan sdh berdiri, alam maut dan kuasa2 dunia ini tidak akan dapat menguasainya tidak akan dapat menghalanginya. Banyak orang yg tidak percaya dan tidak menghargai fungsi dan peranan batu penjuru sebagai batu karang keselamatan, batu karang keluputan mereka sendiri akan tersandung dan jatuh. Oleh karena itu kita yg telah dibangun diatas batu penjuru Yesus Kristsus, kita diberi status baru sebagai bangsa yg terpilih, imamat yg rajani, bangsa yg kudus, umat kepunyaan Allah sendiri dengan tugas: Apa yg selama ini kita telah rasakan, nikmati serta hayati dari pertolongan Tuhan, maka kita harus memberitakan perbuatan2 besar yg telah Allah kerjakan bagi kita, sebab dahulu kita dalam kegelapan karena dosa, tetapi kini karena anugerah keselamatan dan peranan batu Penjuru, batu keluputan Yesus Kristus, kita ditarik masuk dalam terangNya yg ajaib. Dalam Terang Tuhan itu, kita dipersekutukan seorang dengan yg lain, dan kita diminta utk memancarkan kasih Allah karena Allah telah lebih dahulu mengasihi kita, supaya dalam Terang kasihNya itu kita saling mengasihi, saling memaafkan Inilah panggilan kita sebagai orang2 yg telah dibangun di atas dasar batu penjuru Yesus Kristus. Marilah kita saksikan peranan dan perbuatan Cuma-Cuma Allah itu supaya kiranya melalui carahidup dan perkataan serta perbuatan, banyak orang dapat meliahat peranan batu penjuru Yesus Kristsus dalam diri kita, lalu datang ikut masuk dalam persekutuan rumah rohani untuk ikut memuliakan Allah.

Amin.

Kauman Kidul 18 Nov.2007

Hotbah kauman Kidul
Minggu, 18 Nov. 2007

Nats Pemb. Yeremia 29 : 11
AHB Amsal 16 : 2,3

Pemb. Yeremia 33 : 1 - 9

Tema kita minggu ini : “Tuhan memulihkan Keadaan umatNya.”

Jemaat kaumankidul yg dikasihi Tuhan,
Jika kita membaca tema kita ini Tuhan memulihkan keadaan umatNya, itu berarti bhw pernah umat ini (Israil) sakit sehingga kini Tuhan memulihkan mereka dari kesakitan dan memberi mereka kesembuhan. Jika umat ini sakit, kita harus mencaritau kenapa mereka sakit. Israel sakit bukan sakit flu atau demam berdarah, bukan sakit fisik atau badan, tetapi sakit rohani, sakit iman, karena jauh dari Tuhan. Orang yg jauh dari Tuhan akan banyak mendapat godaan sehingga gampang sekali berbuat dosa dan karena itu mereka disebut “sakit”.

Sdr. Kita punya Tuhan yg bukan main sayang kita. Tuhan tidak pernah membiarkan kita sakit berlama-lama. Tuhan sangat sayang kita. Ia telah mempunyai banyak rancangan untuk hidup kita. Dan rancangan2 Tuhan itu bukan rancangan untuk menyusahkan kita atau membawa kita ke dalam penderitaan, tetapi rancangan Tuhan itu adalah rancangan damai sejahtera yg memberi kepada kita hari depan yg penuh harapan dan bahagia. Karena itu dalam ayat 6 bacaan kita: Firman Tuhan : Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan dan Aku akan menyembuhkan mereka dan menyingkapkan kpd mereka kesejahateraan dan keamanan yg berlimpah-limpah. Ini tanda dari kasih sayang Tuhan kepada umatNya yg walaupun berdosa tetapi Tuhan tetap menyayangi.

Lalu bagaimana dengan kita, jemaat Kaumankidul?? Kita tidak pernah berbuat dosa seperti Israil. Dosa Israil adalah menyembah berhala dan pergi kepada peramal utk minta diramal hidupnya dan masa depannya. Kita tidak seperti mereka bukan? Tetapi kadang-kadang kita juga “sakit” artinya. Kelihatan sehat badani tetapi rohani kita, iman kita sakit. Tandanya kita datang ke gereja tetapi hati kita belum ikhlas terhadap sesama. Jika kita masih menyimpan sakit hati merencanakan sesuatu yg akan menyusahkan orang lain, itu artinya kita masih sakit iman, sakit rohani dan secara tidak sadar, kita agak jauh dari jalan Tuhan. Tuhan tidak kehendaki kita berjalan di luar jalanNya, sebab jalan Tuhan adalah jalan damai sejahtera, jalan kasih dan pengampunan, jalan yg membawa kita untuk saling memberi maaf jalan yg dengannya kita hidup rukun sebagai orang bersaudara yg di tengahnya Kristus duduk sebagai teman berbincang kita. Jika kita hidup sebagai saudara dan Kristus ada di tengah2 kita, maka hidup kita di sini di Kaumankidul ini walaupun hanya beberapa kel. saja tetapi kita akan merasakan damai sejahtera dan pengampunan, kesejahteraan dan lebih dari itu, Tuhan berkenan mengampuni segala dosa dan kesalahan kita dan memberikan kita hati yg baru, hati yg penuh mengasihi dan mengampuni. Sehingga dengan demikian kita akan berjalan bersama Tuhan menuju masa depan yg penuh dengan harapan dan bahagia. Berjalan bersama Tuhan itu berarti bhw segala tanggungjawab dan usaha kita harus kerjakan sendiri sebab itu bagian dari panggilan kita. Kita bekerja dan berusaha dalam bidang yg berbeda dan kita serahkan semuanya kepada Tuhan, mohon kekuatan dan kesehatan, mohon berkat dan pengampunan. Segala jalan hidup kita kita harus serahkan kepada Tuhan dan memohon kiranya Rohkudus memberi kepada kita kemampuan untuk dapat tetap berjalan dalam jalan Tuhan. Dengan begitu, kita akan merasakan damai sejahatera yg artinya bhw hubungan kita dengan Tuhan harus tetap kita pertahankan sekaligus hubungan kita dengan sesama harus kita jaga supaya didalamnya kita menikmati sukacita dan hati yg penuh pengucapan syukur sebab Tuhan ada selalu bersama kita.

Amin.

Kembangsari 25 Nov 2007

Hotbah Kembangsari
Minggu, 25 Nov. 2007

Nats Pemb. Maz. 90 : 12
AHB Mat. 22 : 37 – 40
Pemb. Zephanya 1 : 2 – 13

Sdr. Jarang sekali kita berbicara ttg nabi Zepahnya. Sedikit perkenalan ttg sepanya. Dalam 1 : 1. Zephanya adalah nabi ke 9 dari 12 nabi kecil. Firman Tuhan datng kepadanya pada masa pemerintahan Yosia anak Amon raja Yehuda pada abad ke 7 SM. Situasi Yahuda dapat kita pahami melalui peristiwa kejayaan di Asyria yg menjadi penguasa pada waktu itu. Manasye raja Yahuda memerintah atas ijin Asyria sebab menguntungkan mereka juga, dalam hal apa? (Manasye terkenal) sebagai lambang kejahatan IIRaja2 21. Manasyelah yg telah membuat rakyat Yahuda menjadi lebih jahat dari raja2 yg terdahulu. Ia mempraktekkan sinkritisme ( menyembah alah lain di samping Allah Israil, untuk menyenangkan hati raja Asyria. Manasye mengambil alih cara2 ibadah Asyiria masuk ke Yahuda dengan mempersembahkan anak, penyembahan berhala dan sihir. Manasye telah membunuh banyak orang yg tidak bersalah sehingga darah mereka memenuhi Yerusalem dari ujung ke ujung (IIRaja 21 : 16 ). Kemudian ia meninggal dan digantikan raja Amon yg hanya memerintah kurang dari 2 thn karena ia mati dinunuh. Dalam situasi ini para reformis mendapat angin dibawah pemerintahan rajaYosia yg terkenal baik di mata Tuhan. Pada masa pemerintrahan Yosia inilah ditemukan gulungan kitab Ulangan di bait Allah oleh Imam Besar Hilkia (thn. 621 SM II Raja 22 : 8)). Sinkritisme, mengingkari Allah, penyembahan berhala pengambilan kebiasaan asing adalah jenis kejahatan yg diserang dalam kitab Ulangan dan dalam program Reformasi Yosia, dan situasi ini juga yg merupakan keprihatinan nabi pada waktu itu.. demikian sedikit penjelasan ttg Zepahnya.

Sdr sekalian Tema kita minggu ini : Berdiam dirilah di hadapan Tuhan.
Sdr. Motto yg sering kita dengar bhw “waktu adalah uang”. Motto ini secara tidak langsung mengatakan bhw hidup harus bekerja, jangan buang-buang waktu. Orang-orang di Jkt, adalah orang2 yg paling sibuk, sebab berangkat pagi dan kembali ke rumah malam hari. Hidup memang harus dijalani, karena itulah panggilan dan perintah Tuhan bhw dengan bekerja keras barulah kita dapat menjajalani kehidupan yang layak. (dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu, dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah Kej. 3 : 17 akhir dan 19 awal) dengan kata lain bhw harus bekerja dengan berlelah baru kamu akan dapat memenuhi kebutuhan hidupmu. Karena itu tidaklah salah jika zaman ini adalah zaman bekerja keras agar dapat memenuhi berbagai keperluan hidup. Kadang2 kalau pekerjaan di kantor begitu melelahkan dan memberatkan pikiran dan perasaan maka sering kali juga timbul kekesalan dalam batin dan kekesalan ini di bawa pulang ke rumah sehingga meciptakan suasan yg kurang menyenangkan dlm keluarga. Kini perenungan kita: Jika kita selalu sibuk dengan panggilan pekerjaan seperti itu dan selalu ada waktu untuk bekerja kapankah kiranya ada waktu untuk beristirahat, kapankah ada waktu untuk menikmati suasana santai bersama keluarga? Kapankah ada waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan?? Waktu beristirahat setelah bekerja agak lain rasanya dan pengertiannya dengan waktu berdiam diri untuk bertemu Tuhan. (:7) Berdiam diri di hadapan Tuhan kita mencoba memahaminya bertolak dari mubuat Zephanya kepada Yehuda dan segenap penduduk Yerusalem. Zephanya = Tuhan menyembunyikan. Nabi ini adalah keturunan raja, buyut dari raja Hiskia dan karena sebagai keturunan raja, ia terbiasa dan mengerti dgn keadaan hidup orang istana. Yosia adalah raja Israil yg baik yg merombak dan memperbaiki keadaan hidup umat dalam bidang agama dan politik. Pada waktu zepanya bernubuat ini, orang Israil hidup dalam kemurtadan. Tidak ada keadilan bagi rakyat kecil. Bermacam-macam ibadah asing masuk bercampur dengan ibadah yg suci kepada Allah. Seperti yg telah disebutkan dalam pengantar tadi Umat terpengaru dengan kuil-kuil dewa asing, praktek dan penyembahan Baal orang Kanaan dan dewa Milkom bani Amon berhala-berhala ini dan semua ritus ibadah mereka ikut dilakukan umat Allah ini. Banyak terjadi perselingkuhan dalam hidup orang Israil waktu itu. Bukan perselingkuhan secara fisik, tetapi perselingkuhan iman dan pengharapan., perselingkuhan rohani dan kepercayaan. Israel kurang mengasihi Allah sebagai pengantain laki-laki, Allah yg mengasihi nenek-moyang mereka, mengantar dari perhambaan di Mesir, menuntun perjalanan menuju kebebasan di tanah Kanaan. Namun di sini mereka mengingkari kasih setia Allah itu. Mereka menghina Allah nyata-nyata, mereka berselingkuh terang-terang dengan mengasihi dan menaruh harap pada dewa2 orang Kanaan dan kebiasaan2 Asyria. Tuhan sebagai pengantin pria merasa terhina begitu sangat dengan ulah orang yg sangat dicintai dan dikasihi. Maka Zepahgnya harus memberitahuakan ttg Allah yg sebanarnya yg mereka sembah itu bhw Allah adalah Allah yg adil, mengasihi dan benar. Keadilah Allah akan dinyatakan dengan menghukum dosa siapa saja yg berselingkuh terhadapDia. Allah akan berjalan baik siang baik malam dengan memakai obor untuk mencari mereka yg bersembunyi dalam kegelapan dalam sudut-sudut kota Yerusalem dan menacari siapa saja baik kecil atau besar, entah anak raja, anak bangsawan atau anak rakyat jelata. Siapa yg tidak menghormati Allah, mereka ini akan dimusnahkan demikian firman yg disampaikan Zephanya kepada Yehuda dan Yerusalem

Sdr, jemaat Kembangsari. Apakah memang begitu Allah kita?? Hanya menghuhum, tidak mengasihi?? Tidak sidang jemaat. Allah menghukum dosa karena Ia adil tetapi Allah juga mengampuni dan mengasihi karena Allah adalah Kasih. Ia mengampuni dan mengasihi siapa yg menyesali dosanya dan mau berdiam diri di hadapan Allah untuk merenung mungkin kita telah berdosa dan telah mengeluarkan kata2 yg menyusahkan orang lain. Kita coba berdiam diri untuk merenung bhw Allah telah memberi kita kekuatan dan kesehatan sepanjang tahun ini sehingga dari berkat itu kita dapat bekerja dan menghidupkan keluarga dan tanggungjawab kita. Secara pribadi masing-masing Kita merenung betapa Tuhan sangat mengasihi aku dan keluargaku memberikan kepada kami banyak jalan keluar dari pelbagai pergumulan kami.
Sdr, Dalam berdiam diri untuk bertemu Tuhan dalam doa dan permohonan itulah kita akan merasakan kehadiran Allah dan semua yg baik yg telah Allah karuniakan untuk utk gereja kita, utk jemaat kita, utk persekutuan kita utk pelayanan kita untuk diri kia masing-masing.

Sdr sekalian, dalam memasuki minggu Advent yg I ini kita juga diminta utk berdiamdiri di hadapan Tuhan. Mungkin selama ini kita begitu sibuk dengan berbagai pekerjaan dan persoalan dari pagi sampai malam. Mari kita berdiam diri untuk bertemu Tuhan, supaya masing2 dapat merenung kembali apa saja yg telah kita lakukan, berkenan kepada Allah atau tidak?? Berguna utk orang lain ataukah untuk kepentingan disi sendiri? Atau jangan sampai yg kita lakukan itu tidak berkenan kepada Tuhan dan bahkan menadatangkan murkan Allah bagi hidup kita. Berdiam diri di hadapan Tuhan menuntut adanya kerendahan hati dan bersedia membuka diri untuk mengakui kesalahan, kelemahan, kekurangan, ketidak mampuan dan dosa-dosa yg selama ini sdh kita lakukan. Di dalam dan melalui Yesus Kristus Sang Penebus kita yakin bhw Allah adalah Pengasihi dan Penyaynag, panjanga sabar dan besar kasih setia. Tidak dilakukanya kepada kita stimpal dengan dosa kita dan tidak dibalasNya kepada kita setimpal dengan kesalahgan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang2 yg takut akan Dia. Oleh sebab itu marilah kita semua jemaat KS berusaha menciptakan waktu untuk “Berdiam dirilah di hadapan Tuhan sambil memohon kepadaNya: Ajarilah kami menghitung hari2 kami sedemikian hingga kami beroleh hati yg bijaksana, berdiamdirilah di hadapan Tuhan.



Amin

Kembangsari 25 Nov 2007

Hotbah Kembangsari
Minggu, 25 Nov. 2007

Nats Pemb. Maz. 90 : 12
AHB Mat. 22 : 37 – 40
Pemb. Zephanya 1 : 2 – 13

Sdr. Jarang sekali kita berbicara ttg nabi Zepahnya. Sedikit perkenalan ttg sepanya. Dalam 1 : 1. Zephanya adalah nabi ke 9 dari 12 nabi kecil. Firman Tuhan datng kepadanya pada masa pemerintahan Yosia anak Amon raja Yehuda pada abad ke 7 SM. Situasi Yahuda dapat kita pahami melalui peristiwa kejayaan di Asyria yg menjadi penguasa pada waktu itu. Manasye raja Yahuda memerintah atas ijin Asyria sebab menguntungkan mereka juga, dalam hal apa? (Manasye terkenal) sebagai lambang kejahatan IIRaja2 21. Manasyelah yg telah membuat rakyat Yahuda menjadi lebih jahat dari raja2 yg terdahulu. Ia mempraktekkan sinkritisme ( menyembah alah lain di samping Allah Israil, untuk menyenangkan hati raja Asyria. Manasye mengambil alih cara2 ibadah Asyiria masuk ke Yahuda dengan mempersembahkan anak, penyembahan berhala dan sihir. Manasye telah membunuh banyak orang yg tidak bersalah sehingga darah mereka memenuhi Yerusalem dari ujung ke ujung (IIRaja 21 : 16 ). Kemudian ia meninggal dan digantikan raja Amon yg hanya memerintah kurang dari 2 thn karena ia mati dinunuh. Dalam situasi ini para reformis mendapat angin dibawah pemerintahan rajaYosia yg terkenal baik di mata Tuhan. Pada masa pemerintrahan Yosia inilah ditemukan gulungan kitab Ulangan di bait Allah oleh Imam Besar Hilkia (thn. 621 SM II Raja 22 : 8)). Sinkritisme, mengingkari Allah, penyembahan berhala pengambilan kebiasaan asing adalah jenis kejahatan yg diserang dalam kitab Ulangan dan dalam program Reformasi Yosia, dan situasi ini juga yg merupakan keprihatinan nabi pada waktu itu.. demikian sedikit penjelasan ttg Zepahnya.

Sdr sekalian Tema kita minggu ini : Berdiam dirilah di hadapan Tuhan.
Sdr. Motto yg sering kita dengar bhw “waktu adalah uang”. Motto ini secara tidak langsung mengatakan bhw hidup harus bekerja, jangan buang-buang waktu. Orang-orang di Jkt, adalah orang2 yg paling sibuk, sebab berangkat pagi dan kembali ke rumah malam hari. Hidup memang harus dijalani, karena itulah panggilan dan perintah Tuhan bhw dengan bekerja keras barulah kita dapat menjajalani kehidupan yang layak. (dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu, dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah Kej. 3 : 17 akhir dan 19 awal) dengan kata lain bhw harus bekerja dengan berlelah baru kamu akan dapat memenuhi kebutuhan hidupmu. Karena itu tidaklah salah jika zaman ini adalah zaman bekerja keras agar dapat memenuhi berbagai keperluan hidup. Kadang2 kalau pekerjaan di kantor begitu melelahkan dan memberatkan pikiran dan perasaan maka sering kali juga timbul kekesalan dalam batin dan kekesalan ini di bawa pulang ke rumah sehingga meciptakan suasan yg kurang menyenangkan dlm keluarga. Kini perenungan kita: Jika kita selalu sibuk dengan panggilan pekerjaan seperti itu dan selalu ada waktu untuk bekerja kapankah kiranya ada waktu untuk beristirahat, kapankah ada waktu untuk menikmati suasana santai bersama keluarga? Kapankah ada waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan?? Waktu beristirahat setelah bekerja agak lain rasanya dan pengertiannya dengan waktu berdiam diri untuk bertemu Tuhan. (:7) Berdiam diri di hadapan Tuhan kita mencoba memahaminya bertolak dari mubuat Zephanya kepada Yehuda dan segenap penduduk Yerusalem. Zephanya = Tuhan menyembunyikan. Nabi ini adalah keturunan raja, buyut dari raja Hiskia dan karena sebagai keturunan raja, ia terbiasa dan mengerti dgn keadaan hidup orang istana. Yosia adalah raja Israil yg baik yg merombak dan memperbaiki keadaan hidup umat dalam bidang agama dan politik. Pada waktu zepanya bernubuat ini, orang Israil hidup dalam kemurtadan. Tidak ada keadilan bagi rakyat kecil. Bermacam-macam ibadah asing masuk bercampur dengan ibadah yg suci kepada Allah. Seperti yg telah disebutkan dalam pengantar tadi Umat terpengaru dengan kuil-kuil dewa asing, praktek dan penyembahan Baal orang Kanaan dan dewa Milkom bani Amon berhala-berhala ini dan semua ritus ibadah mereka ikut dilakukan umat Allah ini. Banyak terjadi perselingkuhan dalam hidup orang Israil waktu itu. Bukan perselingkuhan secara fisik, tetapi perselingkuhan iman dan pengharapan., perselingkuhan rohani dan kepercayaan. Israel kurang mengasihi Allah sebagai pengantain laki-laki, Allah yg mengasihi nenek-moyang mereka, mengantar dari perhambaan di Mesir, menuntun perjalanan menuju kebebasan di tanah Kanaan. Namun di sini mereka mengingkari kasih setia Allah itu. Mereka menghina Allah nyata-nyata, mereka berselingkuh terang-terang dengan mengasihi dan menaruh harap pada dewa2 orang Kanaan dan kebiasaan2 Asyria. Tuhan sebagai pengantin pria merasa terhina begitu sangat dengan ulah orang yg sangat dicintai dan dikasihi. Maka Zepahgnya harus memberitahuakan ttg Allah yg sebanarnya yg mereka sembah itu bhw Allah adalah Allah yg adil, mengasihi dan benar. Keadilah Allah akan dinyatakan dengan menghukum dosa siapa saja yg berselingkuh terhadapDia. Allah akan berjalan baik siang baik malam dengan memakai obor untuk mencari mereka yg bersembunyi dalam kegelapan dalam sudut-sudut kota Yerusalem dan menacari siapa saja baik kecil atau besar, entah anak raja, anak bangsawan atau anak rakyat jelata. Siapa yg tidak menghormati Allah, mereka ini akan dimusnahkan demikian firman yg disampaikan Zephanya kepada Yehuda dan Yerusalem

Sdr, jemaat Kembangsari. Apakah memang begitu Allah kita?? Hanya menghuhum, tidak mengasihi?? Tidak sidang jemaat. Allah menghukum dosa karena Ia adil tetapi Allah juga mengampuni dan mengasihi karena Allah adalah Kasih. Ia mengampuni dan mengasihi siapa yg menyesali dosanya dan mau berdiam diri di hadapan Allah untuk merenung mungkin kita telah berdosa dan telah mengeluarkan kata2 yg menyusahkan orang lain. Kita coba berdiam diri untuk merenung bhw Allah telah memberi kita kekuatan dan kesehatan sepanjang tahun ini sehingga dari berkat itu kita dapat bekerja dan menghidupkan keluarga dan tanggungjawab kita. Secara pribadi masing-masing Kita merenung betapa Tuhan sangat mengasihi aku dan keluargaku memberikan kepada kami banyak jalan keluar dari pelbagai pergumulan kami.
Sdr, Dalam berdiam diri untuk bertemu Tuhan dalam doa dan permohonan itulah kita akan merasakan kehadiran Allah dan semua yg baik yg telah Allah karuniakan untuk utk gereja kita, utk jemaat kita, utk persekutuan kita utk pelayanan kita untuk diri kia masing-masing.

Sdr sekalian, dalam memasuki minggu Advent yg I ini kita juga diminta utk berdiamdiri di hadapan Tuhan. Mungkin selama ini kita begitu sibuk dengan berbagai pekerjaan dan persoalan dari pagi sampai malam. Mari kita berdiam diri untuk bertemu Tuhan, supaya masing2 dapat merenung kembali apa saja yg telah kita lakukan, berkenan kepada Allah atau tidak?? Berguna utk orang lain ataukah untuk kepentingan disi sendiri? Atau jangan sampai yg kita lakukan itu tidak berkenan kepada Tuhan dan bahkan menadatangkan murkan Allah bagi hidup kita. Berdiam diri di hadapan Tuhan menuntut adanya kerendahan hati dan bersedia membuka diri untuk mengakui kesalahan, kelemahan, kekurangan, ketidak mampuan dan dosa-dosa yg selama ini sdh kita lakukan. Di dalam dan melalui Yesus Kristus Sang Penebus kita yakin bhw Allah adalah Pengasihi dan Penyaynag, panjanga sabar dan besar kasih setia. Tidak dilakukanya kepada kita stimpal dengan dosa kita dan tidak dibalasNya kepada kita setimpal dengan kesalahgan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang2 yg takut akan Dia. Oleh sebab itu marilah kita semua jemaat KS berusaha menciptakan waktu untuk “Berdiam dirilah di hadapan Tuhan sambil memohon kepadaNya: Ajarilah kami menghitung hari2 kami sedemikian hingga kami beroleh hati yg bijaksana, berdiamdirilah di hadapan Tuhan.

Amin

Kembangsari 5 Mar 2006

Hotbah Kembangsari
Minggu, 5 Maret 2006

Bacaan :14 : 1 – 6
NP : Ibrani 13 : 16
AHB Titus 2 : 12 – 14

1. KJ 9 : 1,2
2. KJ 9 : 4,5
3.Berita Peng. Dosa KJ 358 : 1,2
4Respons Firman KJ 443 : 1,2
5. Persembahan KJ 367 : 12/3,4
6. Akhir KJ 457 : 1,4

Sdr yg dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Judul bacaan kita pagi ini ttg Penyembuhan pada hari Sabat. Hari Sabat bagi orang Yahudi adalah hari perhentian, karena mereka mengikuti hari perhentian tatkala Allah menciptakan langiut dan bumi selama 6 hari maka hari ke tujuh itulah Sabat bagi Tuhan. .Baik manusia para hamba, orang asing maupun hewan harus beristirahat tidak boleh bekerja. (Kel. 20 : 8 – 11). Para ahli torat dan orang farisi sangat memegang teguh peraturan ini sebab ada dalam hokum Musa, dan hukum ini tidak boleh dilanggar oleh siapapun.

Sdr. Kita masih ingat akan renungan kita minggu lalu ttg Yesus memanggil orang yg berbeban berat dan yg letih lesu. Sebenarnya undangan Yesus itu pertama-tama ditujukan kepada rakyat kecil yg tidak mampu menanggung berat peraturan ahli torat ttg hokum yg harus dijalanni oleh orang Yahudi jika mereka ingin hidup layak dihadapan Tuhan. Mereka harus memenuhi 613 peraturan supaya memperoleh keselamatan. Bagi mereka mengingat dan menghafal 613 perauran hokum merupakan beban yg sangat berat yg tak sanggup mereka pikul, karena itu batin mereka penuh dengan keletihan dan jelesuan.

Sdr. Kedatanagn Yesus ke dunia adalah utk membebaskan orang Yahudi dari ketidaksanggupan memenuhi peraturan hukum Torat bahkan Yesus rela memenhi semua paretauran dari semua yg tidak dapat kita penuhi dalam kehidupan ini. Bagi orang Yahudi, peratuiran hokum torat merupakan kuk yg tak sanggup mereka pikulkan karena itu kuk yg berisi 613 sebagai suatu beban, telah diganti dengan kuk yg hanya berisi 2 beban yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Jadi 613 diringankan menjadi tinggal 2 ringan bukan?? Sebab itu Yesus katakana bhw kuk yg Aku berikan enak rasanya dan ringan adanya.

Sdr. Bacaan kita pagi ini menyebutkan seolah2 Yesus datang ke dunia untuk melanggar peraturan hukum Musa, karena Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat. Bacaan kita menyebutkan tatkala Yesus masuk, mata semua orang terus mengamat-amati Dia. Para ahli menduga bhw si busung air itu sengaja didatangkan sebagai umpan untuk menjerat Yesus kalau saja nanti Ia menyembuhkan si busung air ini. Menyembuhkan orang pada hari Sabat adalah suatu kerja dan itu kalau dilakukan telah melanggar hukum dan orang yg melanggarnya harus dihukum. Yesus melakukan pekerjaan kemanusiaan yg diamanatkan BapaNya kepada Dia utk turun menjumpai kita yg penuh dengan berbagai penyakit ini. Penyakit yg terakhir yg Ia sembuhkan adalah kematian karena dosa dan itu Ia tanggung melalui Salib dan kebangkitanNya.
Memang umpan ahli Torat dan orang Fariisi ini termakan oleh Yesus, tetapi sebelum Ia melakukan sesuatu,Ia bertanya terlebih dahulu ttg inti kedatantganNya yaitu menyembuhkan orang yg sakit, mengusir setan dari orang yg dirasuk setan, mentahirkan orang timpang, membangkitkan orang mati. Semua pekerjaan yg Ia lakukan adalah pekerjaan kemanusiaan sebab walaupun Ia Allah tetapi Ia merendahkan diri dan menjadi sama seperti manausia, supaya seperti manausia (kecuali dosa) Ia mengerti berbagai kesulitan yg tidak mampu kita selesaikan. Di sini di hadapan para tamu, Ia bertanya apa boleh atau tidak menyembuhkan orang pada hari Sabat. Karena mereka tidak sanggup menjawab pertanyaan iji, Yesus sendiri memberi jawaban dengan menyembuhkan orang itu dengan kekuatan dan kuasa penuh yg diberikan Allah kepadaNya. Dengan kata lain: Apabila Yesus dengan cara demikian menyembuhkan orang atas nama dan atas kuasa Allah, siapakah yg berani mengatakan bhw undang2 Allah dilarang? Yesus juga menjawab pertanyaan mereka dengan mengemukakan lagi pertanyaan seperti pada : 5..

Sdr. Kadang2 kita terperangkap dengan poeraturan dan birokrasi sehingga menghambat banyak tugas dan panggilan kita. Berbuat kebaikan adalah panggilan orang percaya dan berbuat kebaikan bersumber dari kasih kita kepada sesama. Jikalau kita melakukan kebaikan berdasarkan kasih apakah itu dilarang?? Yesus melakukan perbuatan kebaikan karena Ia mengasihi. Itulah misi kedatanganNya ke dunia ini sebab itu Ia tidak merombak hokum torat, tetapi Ia menyempurnakan dan memenuhinya supaya baik orang Yahudi pada waktu itu dan kita pada saat ini yg tidak mampu memenuhi semua hukum Tuhan itu sudah ditanggung sepenuhnya oleh Yesus sendiri dan kita dibebaskan oleh kasih Allah.
Oleh karena itu jika ada kesempatan untuk kita berbuat kebaikan kepada orang lain, hendaklah kita lakukan dengan hati yg penuh sukacita. Memang hokum torat diberikan sebagai tuntunan pada jalan hidup kita supaya melalui ketaatan, kita memperoleh jalan utk membimbing kita lebih dekat kepada Tuhan. Hukum Torat tidak membawa keselamatan, sebab tak seorang manusiapun yg sanggup memenuhi tuntutan hokum itu. Hanya Yesus Kristus sendiri sebagai manusia yg sanggup memenhinya ganti kita supaya bila kita menerima Dia, kita juga menerima bagian dari apa yg Ia sdh lakukan bagi kita, yaitu membebaskan kita dari semua tuntutan yg kita sendiri tidak bisa, tetapi Ia sdh selesai melunasinya bagi kita masing2.

Dalam minggu prapaskah ini biarlah kita mulai merenung semua penderitaan yg bakal Ia alami meskipun tak bersalah, Ia dijadikan salah ganti kita supaya melalui penderitaan, kita dibebaskan.

Marilah kita kembali ke dalam kehidupan kita dan menghayati semua karya kebaikan yg Yesus buat selama hidupNya sebagai tandaa bhw Ia sangat memperhatikan orang2 sengsara dan yg menderita.
Kita adalah orang2 sengsara dan menderita, oleh karena itu biarlah kita masing2 membawa segala beban dan semua keberatan kita kepadaNya sambil mohon, kiraNya Tuhan berkenan menyembuhkan kita agar ada damai sejahtera dalam hidupm kita.

Amin.