Selasa, 21 Oktober 2008

Pengertian tentang Jemaat

Katekisasi GPIB

Pengertian tentang Jemaat


Beberapa minggu yg lalu kita telah berbicara tentang Gereja sebagai “Tubuh Kristus” di dunia ini. Gereja tidak terlepas dari anggota jemaaatnya sebab persekutuan jemaat itulah yg kita sebut sebagai “Gereja”

Berbicara ttg Jemaat, Alkitab selalu mengaitkannya dengan Kristus, sebab jemaat tidak pernah berdiri sendiri tanpa mempunyai hubungan yg mendasar dengan Kristus, sehingga antara Kristus dan Jemaat terdapat satu kesatuan yg tidak dapat dipisahkan.. Alkitab Perjanjain Baru melukiskan kesatuan ini dengan berbagai rumusan a.l.: Jemaat adalah anggota dari satu tubuh (Ikor. 12 :12,13), Jemaat adalah anggota tubuh dan Yesus Kristus, Kepala Tubuh ( Ef 1 :22, 23, 5 : 23. Kolose 1 : 18). Jemaat adalah batu yg hidup IPet. 2 : 5, Yesus adalah Pokok Anggur dan jemaat adalah 5rantingnya (Yoh. 15 : 5), Yesus adalah Gembala, jemaat adalah dombaNya (Yoh. 10 : 11, 14,150. Dari gambaran tadi, jelas nampak ada hubungan yg erat antara Yesus Kristus dengan jemaatNya. Dengan demikian, jemaat tidak dapat dipahami terlepas dari Kristus. Karena hubungan yang demikian eratnya maka tidak diperkenankan adanya perbedaan atau rasial di antara warga jemaat tentang asal, suku, warna kulit, bahasa, kedudukan sosal dalam masyarakat, sebab Jemaat adalah satu tubuh dan Yesus Kristus sebagai Kepalanya ( Ikor 12 : 13). Jemaat itu ada karena kehendak Kristus karena itu segala kuasa apapun di dunia ini tidak dapat mengalahkannya sebab jemaat selalu dipelihara dan dihidupkan oleh Pendirinya (Mat. 16 : 18, 19). Jemaat adalah orang percaya yg dibaptis setelah mendengar dan amenerima pemberitaan Firman Tuhan (Kisah 2 : 41). Mereka yg terdiri dari berbagai suku bangsa dipanggil dan dihimpun menjadi satu oleh kuasa Firman dan Rohkudus. Kristus selalu mencari dan menghimpun semuanya yg tercerai-berai serta rela berkorban bagi mereka dan bagi kita juga. (Yoh. 11 : 52).

Karena itu kalau berbicara ttg Jemaat tidak ada seorangpun yg perlu merasa sombong dan memperkenalkan diri sebagai pendiri jemaat. Jemaat adalah persekutuan orang percaya yg dipanggil keluar oleh Allah bukan oleh orang-seorang secara pribadi. Persekutuan orang percaya yg terpanggil ini bertumbuh, hidup dan berkembang oleh kasih Yesaus Kristus dan oleh kuasa Rohkudus, dan oleh pertumbuhan ini mereka menyaksikan kasih Allah melalui Persekutuan, Pelayanan dan Kesaksian yg kita kenal sebagai Tri Panggilan Gereja. Tri panggilan gereja ini diatur secara tertib organisatoris di atas satu Dasar ( Ikor 3 : 11) dan satu Kepala (Kol. 1 : 18, 2 : 19).

Dalam persekutuan (Koinonia) semuanya amendapat bagian dalam keselamatan yg dianugerahkan Allah dalam Kristus, yaitu keselamatan untuk semua manusia. Dengan demikian persekutuan tersebut tidak boleh menutup diri tetapi harus terbuka bagi semua orang. Melalui Kesaksiannya jemaat terpanggil untuk membagikan keselamatan yg telah mereka terima sebagai anugerah dari Kristus kepada oramg lain. Pembagian anugertah ini disampaikan melalui pemberitaan/Kesaksian (Marturia). Isi kesaksian ini merupakan penggenapan janji Allah dalam Kristus kepada semua orang percaya. Jadi jelas, jemaat terpanggil untuk mengabarkan Injil Kristus yg berisi Kabar Keselamatan (Kabar Baik) melalui Tri Panggilan Gereja : Persekutuan – (Koinonia), Kesaksian – (Marturia), Pelayanan – Diakonia.

Tambakrejo 31 Agust 08

Hotbah Tambakrejo – malam

Minggu, 31 Agustus 2008

NP : Lukas 18 : 17

AHB Ef. 6 : 1 – 9

Berita Anugerah : Kolose 1 : 13,14

Pembacaan : Matius 19 : 13 – 15

Sdr. Jemaat TRJ adalah gereja, gereja, pewaris Ker. Sorga. Gereja/jemaat terdiri dari berbagai orang. Ada orang tua/muda, dewasa, laki, perempuan, remaja, anak tanggung dan anak kecil. Tugas dan panggilan gereja/jemaat adalah melayani tetapi bukan saja melayani(perkunjungan – pembicaraan) tetapi yg lebih utama memberdayakan semua potensi yg ada pada mereka, termasuk anak kecil.

Bacaan kita malam ini menyebutkan bhw Yesus memperhatikan anak-anak, tetapi anehnya para murid melarang orangtua membawa anak-anak kepada Yesus. Alasan kenapa murid2 melarang: Kemungkinan anak-anak ini yg sifatnya ingin tahu ketika Yesus lewat, mereka mengiringi Yesus dari belakang sambil mengelu-elukan dia seraya bernyanyi dan berteriak-teriak layaknya anak-anak kita juga apabila ada orang asing datang ke kampung kita yg menarik perhatian baik anak-anak juga orang dewasa, sehingga membuat suasana riuh dan gaduh. Dengan demikian Yesus terganggu waktu berbicara dengan para orangtua. Itu salah-satu alasan mengapa murid-murid marah kepada orangtua yg membawa anak-anak mereka.

Pertanyaan bagi kita, malam ini adalah: Kenapa Yesus justru mencari anak-anak tidak mencari orang dewasa? Berbeda dengan Yohanes Pembaptis: Yohanes memberitakan Firman ttg pertobatan di sekitar padang gurun Yudea dan Galelea dan memanggil orang dewasa yg berdosa supaya bertobat melalui pembaptisan di s. Jordan (Mat 3 : 1 –6).

Para orang waktu itu sambil menggendong anaknya, ikut ramai-ramai ketika suara riuh bhw ada “orang besar” masuk kampung. Yesus memandang anak- kecil yg digendong ibunya sambil meletakkan tangan dan memberkati mereka.

Kata Yesus kepada para murid tadi : Jangan melarang anak-anak ini datang kepadaKu, sebab orang yg seperti inilah yg empunya Ker. Sorga. Pertanyaan lagi bagi kita kenapa Yesus katakana bah yg bakal memiliki ker. Sorga hanyalah orang2 seperti ini (seperti anak-anak kecil ini).

Yesus tidak melihat usia dari manusia, tetapi lebih kepada sikap dan sifat.

Anak-anak belum banyak berbuat dosa/kejahatan baik dalam pikiran perasaan dan tindakan. Anak-anak adalah anak-anak yg selalu pasrah kepada dan bergantung sepenuh kepada orangtuanya.-- Anak-anak tidak berambisi, -- anak-anak mudah mencari teman – perseketuan untuk bermain dan bersenda gurau. – anak-anak gampang memaafkan kesalahan dan tidak ingat serta tidak menyimpan kesalahan temannya apabila dalam bermain terjadi percekcokkan, karena teman mau meminjam mainannya tetapi tidak boleh lalu mengambil paksa kemudian menangis dan terjadi tarik-tarikan. Setelah dilerai, maka rukun lagi dan bermain bersama lagi. Mereka tidak mendendam . Marahan hanya sebentar kemudian menjadi lupa dan menjadi akrab kembali. Rupanya Yesus memahami sikap ini dan karena itu Ia memakai ukuran ini untuk menjelasakan kepada orang banyak bhw jika orang banyak mempunyai sifat seperti anak-anak ini maka mereka juga akan memiliki Ker. Sorga.

Apa makna bacaan ini untuk kita saat ini dan di sini?

Panggilan kita sebagai gereja adalah untuk keluar melayani, mencari, memanggil sebanyak mungkin orang agar menjadi murid Tuhan kemudian membawa mereka masuk ke dalam gereja bersama kita membentuk persekutuan orang percaya. Dalam melakukan pelayanan demikian, kita jangan bersikap seperti anak kecil yg (negatip) artinya yg asal bicara dan berbicara yg tak ada ujung pangkalnya dan berbicara yg tak ada manfaat dan artinya. Tetapi sebaliknya kita harus melayani dengan sikap dan sifat sebagai anak kecil (positip) artinya pelayanan kita sepenuhnya kita tgantung kan dan pasrahkankepada Bapa kita (Allah dlm Yesus Kristus) sebagai Kepala pelayanan, Kepala Gereja, Kepala Jemaat. Kepada Dia sajalah kita harus bersikap sebagai anak kecil, artinya jangan berambisi dalam pelayanan untuk mendapat nama dan sejenisnya, kemudian kita harus rela melupakan kesalahan orang lain dan tidak menyimpan kesalahan orang sampai matahari terbenam (Ep. 4 : 26). Kita harus rajin mencari persekutuan dengan orang lain agar pelayanan kita diterima dan terbuka untuk segala orang. Masih banyak bentuk pelayanan yg perlu kita lakukan dalam gereja dan jemaat. Tetapi semuanya itu kita belajar dari ucapan Yesus tadi. Meskipun ucapan Yesus ditujukan kepada orangtua yg membawa anak dan langsung Yesus tunjukkan bagaimana orang akan menjadi baik hanya kalau mereka bersikap seperti anak-anak, sebab dengan sikap yg demikian Allah berkenan menerima anak-anak, tetapi juga menerima kita orang dewasa, menerima pelayanan gereja dan jemaat yg dilakukan dengan memakai sikap dan sifat seperti yg Yesus tunjukkan kepada kita melalui anak-anak tadi. Jangan segam-segan hai orangtua, menyerahkan anak-anak kepada Tuhan sebab dengan membawa anak-anak kepada Tuhan nampak akan sikap kita yg pasrah sebab dari anak-anak yg rajin mencari Tuhan itu, kelak membentuk keluarga ygt taat dan jemaat yg kuat, taat dan rajin melayani sebagaiamana yang telah ditunjukkan Yesus kepada kita sekalian.

Amin.

Kalimangli 5 Okt 08

Hotbah Perjamuan Kudus, Kalimangli

Minggu, 5 Oktober 2008

Pembacaan : Matius 22 : 14 :

Banyak yg terpanggil, sedikit yg terpilih”

Ayat ini tidak terlepas dari perikop Perumpamaan : Tentang Perjamuan kawin. Ceritera ini mengisahkan bahwa Raja membuat perjamuan kawin untuk anaknya. Binatang piaraan lembuh dan sapi, kambing dan ayam2 telah disembelih, dimasak bahkan sudah dihidangkan. Para pelayana disuruh hamba untuk pergi mengundang orang sebab semuanya telah disediakan, datanglah dan makan di perjamuan ini. Tetapi orang yg diundang, tidak ada satupun yg mengindahkan undangan raja ini. Mereka beralasan, akan ke swah sebab baru beli ladang ingin melihat, baru beli kerbau dan sapi ingin mencobanya dulu, ada yg baru beli rumah, ada yg baru menikah ingin di rumah dengan keluarga dulu. Jadi pendekkata tidak ada yg menghargai undangan ke pesta perjamuan ini. Setelah hamba melaporkan kepada raja bhw yg diundang tidak hadir, maka raja menyuruh para hambanya supaya pergi ke jalan-jalan, undang siapa saja yg kamu temui, orang jahat dan baik, orang lumpuh dan orang normal, orang sakit dan sehat, orang kaya dan miskin, siapapun saja yg kamu temui di lorong-lorong dan simpang2 jalan, undang untuk datang ke perjamuan, sebab semuanya telah disediakan raja, tinggal makan dan minum saja. Banyak yg diundang dan semuanya dating duduk di meja perjamuan. Kemudian raja datang untuk bertemu dengan para undangan. Raja kaget sebab dari banyak tamu yg diundang ada satu norang yg tidak memakai pakaian pesta. Raja berkata: Hai sobat, bagaimana kamu bisa tiba di tempat ini dengan tidak memakai pakaian pesta? Ia diam saja, lalu Raja berguman: Memang: banyak yg dipanggil tetapi hanya sedikit yg terpilih. Tema renungan kita pada perjamuan kudus pagi ini.

Sdr Raja ini adalah Allah sendiri. Ia menyediakan Pesta keselamatan untuk siapa saja yg bersedia dating. Pesta ini Cuma-Cuma: Makanan dan minuman telah tersedia bebas. Hamba yg disuruh ke jalan-jalan dan simpang2 adalah anak Raja semdiri yakni Yesus Kristus. Ia relah menjadi hamba demi turun dari sisi BapaNya mencari kita orang berdosa yg ada di jalan-jalan dan simpang2 supaya datang ke pesta keselamatan yg telah disediakan Bapa kepada sdr dan saya, kepada kita sekalian.

Kabar Keselamatan – Injil disampaikan dan kita semua telah mendengar dan menerimanya. Para hamba yg menyampaikan kabar itu adalah para Pekabar Injil, Hamaba-hamba Tuhan, Pendeta, Guru Injil, Para Pekabar Injil, Misionaris dan para aktivis Gereja yg terpanggil untuk melayani. Semua mereka ini adalah hamba yg diutus untuk menyampaikan kabar baik, Injil Kerajaan Allah yg berisi Keampunan dan Keselamatan, karena semuanya sudah dibayar lunas melalui Kematian dan Kebangkitan Kristrus, tinggal kita membuka hati memberi keputusan, dating dan nikmati pesta itu ataukah tidak. Pada saat ini, Pesta aperingatan kematian Kristus juga di sediakan amelalui Perjamauan Kudus sedunia. Tiap kali Perjamuan Kudus diperingati, supaya mengingatkan kita kembali ttg kasih Allah akan dunia ijni, sehingga Anak Allah rela dikorbankan agar kita, sdr dan saya amemperoleh keampunan dari segala salah dan dosa kita

Banyak yg terpanggil tetapi sedikit yg terpilih. Banyak artinya dunia ini. Orang yg terpili8h adalah aorang yg percaya akepada Yesus Kristsus sebagai Juru Selamat. Gereja Tuhan, Sdr dan saya adalah orang yg terpilih dari yg banyak di dunia ini. Oleh sebab itu pertahankanlah pilihan itu supaya kita tetap menjadi anak yg dikasihi sebab kita telah dipilih dan memilih keselamatan yg disediakan secara Cuma-Cuma kepada kita sekalian, kepada agereja kita, kepada persekutuan kita, kepada keluarga kita dan kepada kita masing-masing, sdr dan saya.

Amin

Kaumankidul 21 Sept 08

Hotbah Kaumankidul

Minggu, 21 Sept. 2008

NP : Yesaya 43 : 10a

AHB : Mat. 5 : 16

Pembacaan : Yesaya 66 : 18 – 19

Tema yg diberikan: “Memberitakan Kemuliaan Tuhan.”

Bacaan kita 2 ayat ini menjelaskan ttg rehabilitasi umat yg dahulu dibuangt ke Babilonia sekarang dikembalikan lagi dan diberi identitas baru sebagai orang pilihan yang tidak ditinggalkan Tuhan. Jadi dosa-dosa mereka pada masa lampau dihukum oleh Tuhan dengan memberi mereka merasakan tangan Tuhan yg membelakangi mereka yaitu mereka diasingkan dan tinggal di tempat yg jauh dari Yerusalem – pusat peribadatan.. Bacaan kita menjelaskan bahwa bangsa yg membuat umat menderita tidak akan bertahan lama di hadapan Tuhan, sebab Tuhan berdaulat dan mahakuasa. Kemuliaan ini dinyatakan bukan hanya bagi umat Tuhan semata-mata melainkan juga kepada segala bangsa. Bahkan kemuliaan yg disaksikan oleh bangsa-bangsa itu justru diberitakan oleh mereka sendiri.

Satu hal yg perlu kita ingat, bahwa bagaiamanapun juga umat yg menderita, kita (umat Tuhan) adalah milikTuhan sehingga tidak boleh ada pihak lain (bangsa lain) yg merasa diri menjadi penentu nasib dan masa depan umat Tuhan ini.

Bacaan kita menjelaskan bhw Tuhan akan memberi tanda supaya orang2 yg terluput (tidak dibawa ke pembuangan) yg menyaksikan Kemuliaan Tuhan, akan pergi ke luar untuk memberitakan Kemuliaan Tuhan. Bacaan kita menjelaskan tempat2 yg jauh, pulau2 yg jauh (19). Itu berarti bhw Keselamatan yg telah dianuagerahkan Allah saja hanya kepada orang Israil tempo dulu, tetapi kita sekarang ini dan saat ini juga mendapat anugerah itu, sebab kita adalah umat yg diberi “Tanda” (inilah milikKu) untuk memberitakan KemuliaanKu.

Kita di jemaat kaumankidul ini adalah umat yg telah menerima dan merasakan anugerah Keselamatan karena Pengorbanan Yesus Krtistus. Kepada kita sekalian orang2 yg telah diserlamatkan ini diberi tanda (bhw ini lo umatKu) untuk menyaksikan apa yg Allah telah kerjakan bagi kita. Kita akan bertanya bagaimana caranya: Tidak harus sebagai pak Pdt atau ibu Pdt dengan membawa Alkitab utk memberitakan kabar baik itu, tetapi melalui p-erlakuan kita dengan sdr2 baik yg seiman di kampung ini ataupun juga dengan sdr yg tidak seiman dengan kita.. Cara kita hidup, bersedia memaafkan kesalahan (kalau ada), menasehati kalau mereka minta kita, berbaicara yg halus dan bersedia memberi jalan keluar. Jika ada keluaraga yg “mengalamai masalah”, kita datang kunjungi dan duduk bersama-sama, mendengar apa kata mereka, baru kalau mereka meminta pandangan berilah pandangan yg menguatkan hati mereka. Itulah salah satu cara kita menunjukkan bhw kita adalah orang2 yg diberi “tanda” sebagai orang milik Tuhan. Banyak hal dapat kita lakukan dalam hidup sebagai orang percaya. Bila ada kesempatana dan kita sanggup melakukan, lakukanlah sebagai orang2 yg diberi tanda. Tidak harus pergi ke pulau2 yg jauh seperti dalam bacaan kita tetapi di sekitar kita saja masih ada orang2 yg perlu mendapat perhatian dan pertolongan dari kita.

Sdr. Kita harus akui bhw kadang2 kita mendapat kesulitan atau alangan utk menyampaikan Kemuliaan Tuhan ini. Tapi yg pasti bahwa Kemuliaan Tuhan tidak bisa ditekan dan dihalang-halangi. Dalam tugas-tugas, umat Tuhan boleh mengharapkan hal-hal besar dari Allah untuk masa depan, sebab Tuhan berkuasa dan Tuhanlah yg berdiri bersama serta ikut membantu mengatur perjalanan kita juga masa depan kita, sejauh kita mengulurkan tangan untuk dipegang oleh Tuhan. Kalau kita melepaskan tangan dari Tuhan, maka pasti bhw kita akan berjalan sendiri dan perjalanan ini akan mengikuti kemauan dan kehendak kita sehingga mengakibatkan kita tersesat dalam jalan hidup. Kita boleh mengharapkan hal-hal besar untuk masa depan kita justru karena Tuhan kita yang maha Besar yg memiliki segala kuasa baik di sorga juga di atas bumi ini. Kepada Dia sajalah kita berharap dan kita menggantungkan seluruh perjalanan hidup kita, perjalanan gereja kita, perjalanan jemaat kita ini, persekutuan kita, juga masa depan keluarga kita masing-masing dan kita secara pribadi seorang demi seorang..

Amin.

Kalimangli, 7 Sept 08

Hotbah Kalimangli

Minggu, 7 Sept. 2008

Nats Pemb.

AHB

Pemb. Ulangan 15 : 1 – 11

Sdr. Bacaan kita pagi ini berbicara ttg tahun pembebasan hutang di Israil

Dalam kehidupan orang Israil waktu itu ada dua kali penghapusan hutang. Yang pertama disebut sebagai tahun sabat artinya 7 tahun sekali semua hutang harus dilunasi, kemudian tahun Yobel 50 tahun sekali. Bacaan kita pagi menyebutkan bhw akhir tahun engkau harus mengadakan penghapusan hutang yg dimaklumkan demi Tuhan. Penghapusan hutang berkaitan dengan ketetapan Allah bahwa perlu ada damai sejahtera bagi manusia di bumi. Orang yg berhutang adalah orang yg susah hidupnya dan dengan begitu orang yg berhutang terikat kepada si pemberi hutang. Artinya hidupnya tidak bebas dan dengan demikian tidak ada damai sejahatera dalam batinnya sebab ada tanggungan yg sedang ia pikul ytg sedang memberatkan hidupnya. Dengan begitu taidak ada damai sejahtera yg dikehendaki Allah bagi umatNya.

Sdr. Kita hidup bersama dengan orang lain. Dalam hidup bersama inilah Tuhan mengajarkan kita untuk bagaimana kita hidup, bagaimana kita mewujudkan kasih terhadap sesama. Sesama kita tidak semuanya orang yg berkecukupan ada juga orang yg “susaH HIDUPNYA” Dalam bacaan kita disebut “orang miskin” Apa sebenarnya pengertian ttg miskin itu?? Ada orang yg kaya harta tetapi sebenarnya ia sangat miskin. Ada orang yg tidak punya harta, tetapi ia sangat kaya.

Kaya dan miskin bagi orang beriman, tidak selalu diukur dengan harta benda tetapi bagimana iman seseorang itu dinyatakan melalui kehidupannya. Artinya bagaimana orang kaya mewujudkannimannya , begitu orang miskin mewujudkan imannya. Sehingga apabila orang yg kaya harta tidak mewujudkan imannya dalam hal ini kasih kepada orang yg berkekurangan maka dalam mata Tu8han ia tetap miskin, sebaliknya orang yg miskin harta tetapi ia rajin mengasihi sesamanya bukan dengan membagikan hartanya sebab memang ia tidak punya maka sebenarnya ia adalah orang koaya di mata Tuhan. Jadi kaya miskin seseorang dapat diukur melalui bagaimana ia mewujudkan imannya dalam kehidupan bersama dengan orang lain.

Bacaan kita menyebutkan bhw Israil telah diberkati Tuhan dengan cara Tuhan memberi tanah perjanjian untuk mereka tempati. Ini adalah kasih

Allah tanpa Israil berbuat sesuatu. Karena mereka telah meneridari Allah secara Cuma-Cuma maka hendaknya juga berkat yg mereka peroleh dalam hidup diberikan juga secara Cuma-Cuma jangan dihutangkan. Tetapi toh kalau sampai ada yg berhutang janganlah dibebani dengan riba tinggi sehingga memberatkan orang itu. Sebab mereka akan berseru kepada Tuhan ttg keberatan hidup dan Tuhan akan mendengar teriakan minta tolong mereka. Jika Israil melakukan perintah Tuhan dengan setia maka tidak akan ada orang miskin diantara mereka (:4,5)

Bagaiamana kaitan firman ini dengan kehidupan kita di jemaat kalimangli ini?

Kalau sawah kita panen banyak dan ada tetangga yg sawahnya tidak berhasil, lalu mereka datang meminjam padi dari kita. Berikanlah dan sabar sampai sawah mereka menghasilkan padi baru mereka mengembalikan padi yg mereka pinjam. Jangan kita pergi menagih sebelum waktunya, kasihan nanti amereka akan amengembalikan dengan apa dan bagaimana? Kita bersedia memberi bantuan jikalau kita sanggup, jangan menahan berkat apabila ada sdr yg susah yg datang meminta pertolongan kita.

Memang dalam hidup kita sekarang berbeda dengan zaman Israil dulu. Bagi kita tidak ada thn sabat, thn pembebasan hutang, tetapi kita bisa membebaskan orang yg berhutang kepada kita apabila hati kita dip[enuhi dengan kasih Allah sebab Allah juga telah mengasihi kita dengan banyak pertolongan, maka kita juga kiranya bersedia memberi pertolongan bagi mereka yg memerlukan pertolongan dari kita. Berilah dengan tulus dan ahlas sebagaimana Allah juga telah mengasihi kita dengan tulus dan ihlas. Tuhan tak pernah meminta kita membalas kebaikanNya sebab kita tak sanggiup membalas kebaiakan Allah. Hanya yg Allah minta dari ikita adalah : Kestiaan mengikuti Allah dan rajin mencari Allah dan persekutuanNya. Kiranya Allah memberkati kita yg memberi dengan tulus ikhlas kepada sdr yg memerlukan pertolongan kita.


Amin

Jumat, 08 Agustus 2008

kembangsari

Hotbah Kembangsari

1. Kj. 15 : 1,2 2. Kj. 289 : 1,2,5. 3. Peng.dosa KJ 26 : 1,2.

4.brt peng.dosa KJ 358 : 1,3.

5.Respons Firman. KJ 233 (234) : 1,2,3.

Kolkt. KJ 367 : 1,4/5.

Akhir. KJ 237 : 1,2

Minggu, 11 Mei 2008

Nats Pembimbing Yeheskiel 11 : 19

Amanat Hdp Baru Roma 8 : 14 - 17

Berita Pengampunan dosa : Yeremia 31 : 34b

Bacaan : Kisah 2 : 1 – 13

Janji Rohkudus pemberian Allah

- Saat ini kita semua berada dalam suasana Pentakosta. Kita hanya mengerti bahwa 10 hari setelah kenaikkan Yesus, ada turunnya Rohkudus dan itu yg kita semua kenal sebagai hari Pentakosta (hari keturunan Rohkudus – hari ini)

Tetapi kita mungkin belum mengerti dengan jelas apa artinya Pentakosta itu itu sendiri. Pentakosta dalam kehidupan orang Israil artinya yg ke 50 yg dalam PL lebih dikenal sebagai hariraya Tujuh Minggu ( Ul 16 : 9,10) adalah hariraya panen I khususnya panen gandum. Sesuai dengan namanya hariraya ini dirayakan tujuhminggu sesudah hariraya Paskah: Kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu hari dimana kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuhminggu, sampai pada hari sesudah sabat yg ketujuh kamu harus hitung limapuluh hari. (Imamat 23 : 15,16). Demikan sdr sedikit penjelasan mengenai Pentakosta hari ke limapuluh. Inilah salahsatu dari beberapa hariraya dalam kehidupan umat Israil. Jadi bagi umat Israil hari ini mereka tidak kenal sebagai hari Pencurahan Rohkudus. Hanya 12 murid saja yg mengerti bahwa akan ada penggenapan janji kepada mereka sesuai dengan kata-kata – Yesus, agar mereka jangan pergi meninggalkan Yerusalem sampai Aku mengirim “Penolong yg lain” supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran (Yoh. 14 : 16,17)i. Karena hari ini adalah hari raya dimana panen I dikumpulkan dan diserahkan ke gereja (Baithallah) maka ada pesta sukacita yg dirayakan selama 7 minggu 7 X 7 ditambah satu hari setelah hari sabat, jadi genap 50 hari. Karena ini hari raya besar, maka banyak orang datang ke ibukota termasuk orang2 dari Partia, Media, Elam. Penduduk Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Frigia Pamfilia, Mesir, Libia, Kirene, orang2 dari Roma, orang dari p. Kreta, orang Arab, orang Yahudi dan pengikut agama Yahudi.(: 9 – 11) Sdr. Bayangkan ibukota penuh dengan manusia, karena disamping datang ikut merayakan hari raya, kesempatan ini juga mereka gunakan membawa dagangan mereka. Mereka berjualan juga membeli, ada tukar-menukar, ada barter-membarter, suasana sibuk sekali, jalan-jalan dan tok-toko –penuh dengan manusia, pendekkata banyak kesempatan dipakai dalam hari raya yg mulia ini.

Sdr.Kita memahami bhw Allah bekerja memakai sikon. Para murid dikatakan jangan pergi jauh2 tunggu sampai Aku memberi seorang Penolong yg lain supaya Ia menyertai kamu, yaitu Rohkebenaran, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu (Yoh. 14 : 16,17) juga kesempatan lain Yesus berkata: Semuanya ini Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama dengan kamu, tetapi Penghibur, yaitu Rohkudus, Dialah yg akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yg telah Kukatakan kepadamu (Yoh. 15 : 25,26). Walaupun Allah telah berjanji untuk memberikan Rohkudus, tetapi sikap hidup para rasulpun harus disesuaikan dengan maksud Allah itu.

Sambil menanti janji Bapa, mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama dengan beberapa perempuan serta Maria ibu Yesus dan saudara-saudara Yesus. Sikap bertekun dalam doa, adalah sikap kita orang percaya dalam menanti setiap janji dan berkat Allah.

Sdr. Rohkudus diberikan kepada mereka yg akan memulai angkat kerja dalam tugas pelayanan. Kita ingat Yesus setelah dibaptis mulai angkat kerja, Ia dipenuhi terlebih dahulu dengan Rohkudus yg dicurahkan dari langit dalam wujud burung merpati (Mat. 3 : 13 – 17). Kni para murid yg akan diutus, perlu dilengkapi dengan perlengkapan rohani: Diperlengkapi dengan kuasa Rohkudus.

Sdr. Tuhan tidak menyatakan kuasaNya di atas sebuah gunung yg jauh dari orang banyak sehingga pernyataan itu tidak dapat disaksikan orang lain, tetapi di sebuah rumah biasa (dalam bacaan kita disebut di suatu tempat . Keadaan ramai saat orang2 percaya berkumpul, Dalam sikon, dimana banyak orang berkumpul itulah Tuhan menyatakan Kuasa kepada murid dan orang banyak dengan tanda2 alam: angin yg dapat dirasakan,, api yg dapat dilihat dan bahasa – bahasa yg dapat didengar. Rohkudus yg dicurahkan dari Atas ini, memang dikususkan utk para murid utk tugas tertentu tetapi bukan hanya untuk mereka saja tetapi juga bagi siapa saja yg berkumpul dekat dengan para rasul, yg menyerahkan diri untuk ikut melayani Tuhan, mereka yg berdoa dengan tekun dalam persekutuan, mereka yg setia mencari Tuhan, kepada mereka itu diberi anugerah menerima Rohkudus. Allah memakai situasi alam untuk mencapai kehendak dan maksudNya, yaitu memberi angin dan api dan bahasa yg dapat dirasakan, dilihat, dan didengar. sehingga para murid dapat berbicara, dan orang2 dari daerah kafir yg disebutkan tadi ( 9 – 12) mengerti tentang perbuatan2 besar yg dilakukan Allah (2 : 12). Jadi sidang jemaat. Para murid supaya dapat menerima RohKudus, haruslah sehati, sepikir bertekun dan berdoa. Karena itu siapa saja yg terpanggil untuk melayani Tuhan, entah itu Majelis, kaum awam atau pelayan Firman, semua haruslah seia sekata, sama-sama bertekun dalam doa memohon pencurahan Rohkudus. Jika Rohkudus bekerja di dalam hidup kita, maka hati kita akan menjadi baru, juga roh kita menjadi baru, sehingga hati yg keras dan sikap hidup yg keras, akan dijauhkan dari kita dan memberikan kepada kita hati yg taat dan lembut. Hati yg sudah dibaharui itu, selalu akan mencari persekutuan dan selalu akan berusaha hidup dalam ketaatan dan ketetapan Tuhan. Sebab dengan begitu Allah berkenan memakai lidah kita, mulut kita dan cara hidup (sikap) sehingga orang lain yg mendengar ucapan kita, sama seperti orang2 lain tadi dapat mengerti dalam bahasa mereka sendiri ttg perbuatan besar dari Allah yg diucapkan para rasul. Pekerjan Rohkudus selalu memberi pengertian bagi orang yg mendengar. Karena itu sebelum berbicara, baiklah kita mempersiapkan hati dan hidup kita supaya kiranya dapat dipakai Allah untuk pekerjaan pelayanan.

Hariniini hari Pencurahan rohkudus. Marilah kita semua membuka hati dan memohon agar kiranya Rohkudus yg dicurahkan kepada orang banyak itu, di Yerusalem waktu itu kiranya dicurahkan juga kepada kita hari ini dan di sini agar berkat itu dapat menjadikan kita, suatu persekutuan yg saling mengasihi, seiasekata dalam ketekunan, berdoa dan memohon bersama-sama, datanglah ya Rohkudus, diami hati, hidup, keluarga, gereja dan persekutan kami, agar kami mengerti pekerjan-pekerjaan besar Allah bagi hidup kami masing-masing.

Amin.

Kembangsari 20 Juli 08

Hotbah Kembangsari

Minggu, 20 Juli 2008

Nats Pemb. Ibrani 13 : 5b

AHB : Amsal 4 : 23,24

Pemb. Maz. 121

Sdr. Ada kebiasaan dari suatu budaya tertentu untuk pergi siarah ke makam leluhur yg telah meninggal. Di sana mereka membersihkan makam itu, menabur kembang dan barangkali berbicara memohon berkat dari para leluhur yg telah mendahului mereka itu. Pada hari-hari tertentu makam itu perlu dijaga sebab takut kalau-kalau ada orang yg datang menggali kubur dan mengambil mayat tersebut.

Pagi ini kita berbicara ttg Maz. 121, Maz. Siarah.

Maz. Ini adalah suatu nyanyian dalam bentuk percakapan. ORQNG2 INI keluar dari rumah dalam perjalanan panjang melalui gunung, padang dan lembah, untuk berziarah dan merayakan salah satu hari raya Yahudi di Yerusalem di baith Allah. Peziarah yg berdiri di depan baitallah memandang ke gunung-gunung yg mengelilingi Yerusalem. Tiba2 ia teringat akan bahaya yg mengancamnya waktu ia berada dalam perjalanannya ke Yerusalem. Apakah bahaya itu akan ia alami lagi dalam perjalanannya kembali ke negerinya?? Karena itu dengan hati yg risau ia bertanya: ”Dari manakah akan datang pertolonganku?” Atas pertanyaannya ini Imam yg juga berdiri di muka baithallah mendengar dan menjawab: Bahwa pertolonganmu akan datang dari Tuhan yg menciptaklan langit dan bumi. Ia akan menyertai dan melindungi perjalanannmu. Imam mengingatkan pesiarah ini bahwa Tuhan “penjaga Israil akan melakukan tugasNya, sehingga mereka tidak akan diancam bahaya, baik pada waktu siang, maupun pada waktu malam. Tuhan akan menjaga keluar masukmu sampai selama-lamanya.

Imam katakana bahwa Tuhan bukan saja mencipta langit dan bumi tetapi juga Ia bertindak sebagai penjaga yg tidak pernah terlelap. Banyak penunggu kita tertidur dan terlelap sehingga memberi kesempatan kepada perusak datang merusak hidup kita. Tetapi dalam maz ini Imam yg telah mengalami sendiri penyertaan itu mengatakan kepada para peziarah bhw Allah itu adalah penunggumu dan pelindungmu. Ia akan menaungimu sehingga tidak akan diancam bahaya baik pada waktu siang. baik malam. Kepada para peziarah yang bimbang menghadapi perjalannya – masa depannya, Maz. Ini memberitakan Allah sebagai Pencipta langit dan bumi – yang menyatakan kuasaNya dalam karya penyelamatanNya merendahkan diri dan berjalan bersama-sama dengan peziarah yg takut dan bimbang. Perjalann ini memang panjang dan penuh dengan berbagai ancaman maka Imam mengingatkan akan penyertaan Allah masa lampau waktu mereka keluar dari Mesir. Tuhan berjalan bersama mereka pada waktu siang dengan tiang awan yg menunjuk arah perjalanan, juga pada waktu malam dengan tiang api sebagai obor untuk menerangi jalan sehingga mereka dapat berjalan baik siang juga pada malam. Jika dalam maz. ini dikatakan bhw matahari tidak akan menyakiti engkau pada siang atau bulan pada waktu malam. Imam mengerti ttg kepercayaan agama suku Mesech negara dekat laut Hitam dan Kedar suku gurun pasir Siria. Jaman dulu kala suku-suku ini melihat dampak negatip dari sinar matahari dan mereka berpikir penyakit tertentu terutama gangguan jiwa juga disebabkan oleh cahaya bulan waktu malam. Tetapi dalam hal ini Tuhan telah berdiri sebagai pelindung yg menaungi, yg membebaskan dari segala malapetaka yg diakibatkan oleh teriknya sinara matahari pada siang ataupun cahaya bulan pada waktu malam. Imam menjelaskan hal ini kepada para peziarah bhw tujuan mereka yg utama pergi mencari untuk bertemu Allah di baithNya akan selalu dijaga sehingga dengan hati yg penuh suka cita mereka akan bertemu dengan Allah sebab Allah selalau ada dekat dengan umatNya. Tinggal bagaimana sikap kita mau mencari Dia atau tidak. Sebagaimana disaksikan oleh Yeremaia: Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepadaKu, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku demikianlah Firman Tuhan” (Yeremia 29 : 12 – 14) Dengan begitu peranan Tuhan sebagai penjaga akan selalu mengawasi agar pesiarah terbebas dari segala macam bahaya yg akan mengancam hidup baik siang juga malam. Dengan bertindak sebagai penunggu Ia akan berperan aktif sebagai Gembala yg dengan setia berdiri di depan pintu kandang untuk menunggui keluar masuk dombaNya, dan Ia memperhatikan keadaan satu-satu domba itu agar mereka yg telah masuk dalam kandang dapat berbaring dengan tenang dan damai, karena penunggu itu selalu menjaga dan ia tidak pernah terlelap dan tidak pernah tertidur.

Sdr. Kita yg sedang menjalani perjalanan hidup ini, sering memandang bukan gunung2 yg tinggi di Israil, tetapi banyak masalah menjadi seperti gunung yg kadang2 kita kurang dapat mengerti bagaimana jalan keluarnya. Pantaslah kalau dalam hal memandang berbagai persoalan yg menggunung itu kita secara diam-diam bertanya: Darimanakah akan datang pertolonganku?? Mungkin saja pertanyaan seorang akan berbeda dengan yg lain tetapi pada hakekatnya kita banyak menghadapi pertanyaan dalam hidup.

Peziarah yg sedang pergi untuk bertemu Tuhan di baith Allah saja merasa risau ttg perjalanannya. Bayangkan jika kita melupakan Tuhan dan jarang mencari Dia dalam baithNya yg kudus.

Karena itu Mazmur ini mengajak kita sekalian untuk melihat contoh yg diberikana oleh para peziarah kepada kita sekalian, agar kiranya kita pergi selalu mencarai Allah bukan saja pada hari raya tertentu tetapi setiap waktu kita mencari Dia, sebab Dia akan berjalan bersama kita pada setiap waktu baik siang baik malam. Dia akan berperan dalam hidup kita sebagai penjaga yg tidak pernah terlelap dan yg selalu mengawasi jalan hidup kita, sebab Penjaga dan Penunggu kita itu tidak pernah tertidur mulai dari sekarang ini sampai selama-lamanya.

Amin.

Kebondowo 20 April 08

Hotbah Kebondowo

Minggu, 20 April 2008

Nats Pemb: Maz. 95 : 6

Am. Hdp. Baru : Pilipi 2 : 1 - 11

Bacaan Nehemia 1 : 1 – 11

Sdr. Pagi ini kita berbicara tentang Nehemia dan doanya untuk umat Israil yang mengalami kesusahan karena: kota Yerusalem tempat mengikat persekutuan antara mereka dengan Allah telah musnah oleh tentara Babel dan tembok-tembok serta pintu gerbangnya telah terbakar. Hal ini membuat mereka mengalami kesusahan serta merasa diri mereka tercela seolah-olah Tuhan tidak berpihak lagi kepada mereka.

Hal ini diketahui dari laporan Hanani salah seorang kerabat yug datang ke puri Suzan bertemu Nehemia untuk melaporkan ttg penderitaan lahir dan batin dari umat Tuhan yg masih tinggal di Yerusalem.

Sebagai seorang beriman ia sangat peka dan solider dengan bangsanya. Sebagai orang yg setia dan taat kepada Tuhan, ia tidak tinggal diam dan bermasabodoh. Nehemia langsung bertindak. Tindakan Nehemia diawali dengan melakukan puasa dan doa syafaat. Rupanya ini cara yg benar bagi semua orang beriman dalam mengatasi persoalan hidup baik pribadi maupun persekutuan, baik di gereja maupun dalam keluarga, baik persoalan kecil ataupun besar.

Pertanyaan bagi kita: Kenapa sampai Nehemia harus berpuasa dahulu sebelum berdoa. Sebab dalam berpuasa orang dapat merenung dan menghayati kembali bagaimana hubungan dengan Allah dan sesama manusia yg kadang2 karena kurang baiknya hubungan itu menyebabkan terjadinya masalah dalam kehidupan. Mehemia melakukan ini mewakili bangsanya di hadapan Allah. Seolah-olah kesalahan bangsanya adalah kesalahannya juga dan kesalahan kaum keluarganya. Ia tahu bahwa jalan keluar dari mengtasai persoalan hidup adalah dataang pada Allah mel;alui doa. Ia pertama-tama memuji Allah sebagai Allah Yang maha Besar, Allah pencipta langit dan buni, Allah yg Dahsyat, Allah yg berpegang kepada perjanjian dan Allah yg penuh dengan kasih setia kepada siapa saja yg setia dan tetap mengikuti perintahNya. Nehemia seolah-olah mengingatkan Allah bahwa dalam kemahakuasaan itu, Allah telah membebaskan orang Israil dari perbudakan Mesir dan menuntun perjalanan menyeberang laut, melintasi padang-gurun selama 40 thn dan dalam kasih setiaNya itu mengantar mereka memasuki tanah Kanan, yg telah di janjikan kepada nenek moyang mereka, Abraham, Ishak dan Jacub. Doa Nehemia ini bukan sebarang doa, tetapi doa yg didasari pada iman dan pengharapan, doa yg lahir dari pergumulan yg luar biasa, pergumulan pribadi, juga pergumulan umat.

Nehemia adalah sosok pemimpin yg pantas kita contohi. Memang kita tidak punya persoalan yg persis sama dengan umat Israil waktu itu. Tetapi panggilan kita sebagai orang berimanb adalah ikut peka dan bertanggungjawab terhadap setiap masalah yg terjadi dalam hidup kita sebagai gereja juga sebagai jemaat dan keluarga. Nehemia menggugat kita yg sebagai orang percaya, agar kita juga kadang2 perlu berpuasa memikirkan perjalan gereja kita, negara dan bangsa kita. Kita juga terpanggil sebagai warga negara untuk ikut bergumul dan mendoakan keadaan bangsa dan negara kita ini..

Sdr. Nehemia tidak saja berdoa tetapi dilanjutkan dengan tindakan. Tuhan selalu amengajar kita umat yg percaya, agar berdoa tetapi juga bekerja. Nehemia setelah bergumul, berpuasa dan berdoa, ia bertindak. Ia pergi ke Yerusalem untuk mulai melakukan pekerjaan pembangunan, sesuai dengan apa yg ia mohon dari Allah dalam doanya. Ia mulai mengajak umat untuk sama-sama melakukan pekerjaan pembangunan, memperbaiki yg telah retak dan memabangun yg jatuh terkulai.

Kita sebagai umat percaya, kita mengambil contoh Nehemia ini untuk bergumul, berpuasa, berdoa sekaligus dengan itu bertindak melakukan pekerjaan: membaharui yg salah, memperbaiki yg retak. Kita sering melakukan kesalahan baik kepada Tuhan juga kepada sesama. Marilah dengan iman dan pengharapan kita mulai melakukan perubahan dan diawali dengan doa, agar kiranya Tuhan yg Mahakuasa, Allah yg pengasih dan Penyang, Panjang sabar dan besar kasih setia, memberi kepada kita kemampuan karena iman agar dapat amemperbaiki hubungan derngan Allah dan derngan sesama, melalui doa dan pengakuan. Kiranya doa dan pergumulan Nehemia, menjadi doa dan pergumulan kita juga.

Amin.

Kalimangli 15 Juni 08

Hotbah Kalimangli

Minggu, 15 Juni 2008

Nats Pemb. Ul. 30 : 6

A H B Roma : 12 : 1,2

Bacaan : Roma 2 : 25 - 29 : “Sunat Rohani yg terjadi dalam hati

Judul dari perikop bacaan kita : Hukum torat dan sunat tidak menyelamatkan orang Jahudi. Benar, sebab sunat adalah tanda/lambang saja dimana seseorang telah menjadi percaya kepada Allah. Hukum torat adalah perintah yg perlu ditaati. Jadi banyak kali orang Yahudi berpikir kalau saya sudah disunat dan berpegang kepada perintah dan melakukan hukum torat saya akan selamat. Karena pemahaman orang Yahudi demikian, maka mereka berlomba-lomba untuk memenuhi tuntutan kedua cara ini : sunat dan hukum torat hanyalah alat/peratara/ tanda, bukan alat penyelamat. Rasul paulus rupanya melihat sisi yg kurang pas dari pandangan orang Yahudi ini, sebab rupanya mereka hanya memikirkan soal2 lahir saja. Karena itu dengan tegas Paulus menegur bahwa jangan dilihat hal2 yg lahir saja tetapi harus ada perobahan hati (dalam bahasa Paulus) sunat rohani yg terjadi dalam hati. Jadi bagaimana mungkin orang akan selamat jika hanya melakukan hal-hal yg kelihatan saja padahal hati yg tersembunyi tidak taat dan berobah sesuai dengan panggilan hidupnya. Artinya jika orang ingin selamat, orang harus percaya kepada Allah, melakukan kehendak Allah melalui firman yg tertulis dalam Alkitab yang terjadfi merlalui keputusan hati yg percaya..

Banyakkali kita hanya berkata, bahwa kita adalah orang Kristen (luar saja nama saja ) tetapi hati kita jauh dari percaya kepada Kristus yg adalah sumber kerselamatan itu. Orang Yahudi ingin memenuhi tuntutan hukum torat supaya dengan begitu mereka akan selamat. Tidak demikian. Kita selamat bukan karena usaha kita tetapi semata-mata karenaa kasih Allah mel;alui pengorbanan Yesus Kristus. Hanya karena karya pengorbanan itulah kita semua dan tak seorangpun dapat memenuhi semua tuntutan baik dalam torat, baik dalam Alkitab. Hanya Yesus Kristus saja yg memenuhi semua tuntutan torat dan menggenapi semua firman dalamAlkitab untuk menyelamatkan kita sekalian.

Sdr. Yang dimaksud dengan sunat rohani dalam hati adalah demikian: Kita sdh tau bhw sunat adalah tanda perjanjian seseorang untuk menjadi percaya. Jadi seseorang menjadi percaya itu jangan hanya diucapkan melalui mulut yg kelihatan, tetapi harus melalui perjanjian (sunat) dalam hati. Ini hanya lambang, symbol/tanda. Jadi kita benar-benar harus sunat hati kita, benar-benar harus baptis hati kita, bukan baptis kepala yg kelihatan tetapi hati kita juga harus dibaptis dibersihkan, disucikan – baptisan adalah tanda perjanjian.. Jadi sunat yg benar adalah hati kita yg telah disunat, hati kita yg telah berjanji bahwa kita akan meninggalkan segala perbuatan dosa kita yg timbul dari hati (sedapat mungkin) lalu kita menyucikan hati, pikiran kemauan, kehendak dan perbuatan kita supaya kita benar2 menjadi anak-anak Allah yg dikasihi oleh Allah sendiri.

Jadi orang Kristen, bukan hanya namanya saja yg Kristen, tetapi batinnya harus disesuaikan dengan pengakuan sebagai orang Kristen yaitu bhw hati mengendalikan pikiran, pikiran memerintah tindakan kita sehingga benar-benar bukan saja nama Kristen yg kita miliki tetapi perbuatan Kristen kitalah yg harus nampak, menampakkan kasih Allah kepada kita sekalian.

Amin.

Kalimangli 13 April 08

Hotbah Kalimangli Minggu, 13 April 2008

1. GB 21 : 1,2
2. GB 21: 3,4
3. Peng. Dosa : KJ 381 : 1, 2, 3
4. Brt Pengp. Dosa : KJ 178 : 1,2

Nats Pemb. Maz. 30 : 11
5 Respons Firman KJ 395 : 1,2,4

AHB. Ibrani 13 : 5, 6
6. Kolekte KJ 289 : 1,2,3/4,5,6

Bacaan Ulangan 32 : 39 – 42 7. Akhir KJ 145 : 1,3


Bacaan ini adalah sebuah nyanyian Musa yg mengandung pengajaran berdasarkan pengalaman imannya bersama Allah dalam memimpin umat Israil sejak keluar dari Mesir sampai di kaki bukit Nebo ini.

Nyanyian Musa ini tidak lain mau menggambarkan kepada umat bahwa tolonglah lihat dan pikirkan apa yg telah Allah kerjakan kepada mereka selama ini: Bahwa benar-benar Allah adalah Allah yang Mahakuasa, Allah yg memiliki segala sesuatu baik di sorga maupun di bumi, dan Allah sajalah yg sanggup memelihara dan melepaskan umatNya dari berbagai kesulitan. Selain Allah Israil ini tidak ada seorang juapun yg bisa melakukan pekerjaan yg Maha Besar itu. Nyanyian ini semata-mata melukiskan kebaikan Allah, bukan saja Allah baik pada saat-saat tertentu tetapi Allah Yang Maha Kuasa ini baik selamanya dan terus baik dalam memimpin umat, membentengi, memberi perlindungan dari rencana-jahat orang lain yg memusuhi umat, menyembuhkan dari penyakit dan menghidupkan dari kematian. Kebaikan Allah ini dapat dinikmati sejauh umat tetap dekat dan setia beribadah, rajin datang ke kebaktian Rumahtangga, rajin ke persekutuan Kaum wanita, kaum Bapak selalu menggantungkan hidup dan kehidupannya kepada Allah. Tidak ada Allah lain selain Allah saja sebab Ia berdaulat dan berkuasa penuh. Dalam KemahakuasaanNya, Ia yg mematikan tetapi juga yang menghidupkan, Ia telah meremukkan, tetapi Ia juga yg menyembuhkan dan seorangpun tidak ada yg dapat melepaskan dari tanganNya. (:19). Tidak ada kekuasaan lain yg dapat menandingi kemahakuasaan Allah ini, karena itu kita harus bersyukur mempunyai Allah yang demikian.

Allah ini buklan saja Allah untuk umat Israil tetapi Allah kita juga. Masing2 kita telah merasakan sendiri secara pribadi bagaimana kasih Allah itu telah dinikmati dalam kehidupan kita, bagaimana kita merasakan sukacita, terlepas dari berbagai pergumulan, mengalami jawaban dari doa-doa, mengalami jalan keluar dari berbagai pergumulan dan masalah, dan kita semua sdr dan saya masih hidup dan bisa bekerja sampai hari ini. Ini semuanya karena kebaikan Allah kepada kita masing-masing. Jika kita merenungkan perbuatan Allah ini, maka sampai hatikah kita untuk tidak mengikuti Dia, tidak datang beribadah kepadaNya untuk mengucap syukur atas berkat, kesehatan dan kekuatan yg kita telah terima dan memungkinkan kita untuk melakukan seluruh aktivitas hidup kita?

Tidak ada jalan kelepasan lain selain dalam Allah, sehingga dengan begitu kita selalu diminta oleh keyakinan dan pengharapan untuk bertekun dan berbakti hanya kepada Allah dalam diri Yesus Kristus kepala gereja kita, Kepala jemaat, Kepala persekutuan, kepada keluarga kita masing-masing.

Bacaan kita mau meminta supaya kita membuka mata iman untuk melihat dan menghayati bahwa Allah adalah Allah kita, tidak ada Allah lain kecuali Allah kita. makanya kita harus bersyukur dan bersukacita.Pertanyaannya: bagaimanakah wujud syukur dan sukacita itu? Amanat hidup baru menuntun kita untuk memberi jawab: agar janganlah kamu mmenjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yg ada padamu, karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata Tuhan adalah Penolongku, aku taidak akan takut. Allah setia kepada janjiNya dan tidak akan mempermalukan diriNya kepada kita. Allah tidak mau hilang muka untuk membiarkan kita berjalan sendiri. Kita harus bersyukur mempunyai Allah yg demikian yg selalu ada menyertai kita.

Kita sebagai gereja, dipanggil dan diutus untuk menyampaikan kasih dan anugerah Ilahi yang telah menjangkau seluruh kehidupan manusiaa dan dunia ini. Kita sebagai umat Allah sebagai warga gereja, kita juga harus keluar ke masyarakat, berpartisipasi menyatakan Syalom Allah melalui hidup kita. Kita harus baik dengan semua orang, sebab Allah juga terlebih dahulu telah menunjukkan kebaikanNya kepada kita. Kita perlu menunjukkan sikap hidup sebagai anak-anak Allah sehingga sikap hidup yg baik itu mnerupakan PI dan kesaksian betapa besar Allah sedang mengasihi dunia ini dan masyarakat yg kita temui dalam kebersamaan dalam masyarakat. Itulah panggilan dan tanggungjawab kita memperkenalkan bhw tidak ada Allah lain selain Allah dalam Yesus Kristus yg penuh dengan kasih sayang dan kebaikan untuk mengasihi semua orang terlebih orang yg menyerahkan diri untuk dipimpin oleh Allah melalui karya Penebusan dalamYesus Kristus dan dalam naungan Rohkudus. Allah itu adalah Allah kita yg kita sembah dan muliakan dan yg menyertai kita dari saat ke saat, mulai saat ini sampai kepada waktu yang akan datang. Terpujilah Tuhan Allah kita.

Amin

Selasa, 22 Juli 2008

Kebaktian di Ratna 22 Feb 08

Kebaktian di Ratna
Jumat, 22 Febr. 2008

Bacaan : Lukas 7 : 36 – 50
Kita sedang dalam minggu2 sengsara Tuhan Yesus. Dalam masa-masa ini kita merenung akan penderitaan yg sedang ditanggung oleh Tuhan karena kesalahan dan dosa kita. Dosa yg kita lakukan bervariasi, tidak saja bersalah untuyk Tuhan dalam arti kita kurang mengikuti nasehat FirmanNya tetapi juga kesalahan/dosa terhadap sesama kita.

Sore ini saya memilih bacaan dari Lukas yg juga ada dalam Mat. 26. Tetapi dalam Lukas lebih jelas untuk kita pahami sore ini.
Ceritera ini dimulai denagn seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Kita tahu bhw orang Farisi adalah orang terhormat dalam dunia Israil waktu itu, sedangkan para apetani, gembala, pemungut cukai, pelacur adalah orang berdosa. Orang-orang ini tidak amempunyai temapata dalam masyrakat Yahudi apalagi terhadap kaum bangsawan/terhormat seperti orang Farisi. Namun Yesus diundang makan. Tidak dijelaskan kenapa Yesus diundang. Namun ada dugaan bhw Yesus baru selesai pimpinan kebaktian dalam baih Allah, lalu Dia diundang makan. Tidak dijelaskan juga siapa2 yg diundang, tetapi kemungkinan ada beberapa tamu yg hadir untuk makan bersama. Suatu penghormatan jika seseorang mengundang “Guru” makan dirumahnya.

Sementara amereka makan, tiba-tiba hal yg sanagat amengagetkan para undangan yg sedang makan itu. Masuklah seorang perempuan. Dalam bacaan kita disebut bahwa wana it ini adalah seorang pendosa. Bahasa kita saat ini menyebut wanita ini sebagai seoranag wanita “panggilan” atau kasarnya seorang pelacur. Ia telah dengar banyak ttg Yesus bahwa yg ia dengar adalah Yesus selalu dekat dengan orang2 yg ditolak oleh kaum bangsawan bahkan yg ia denagar alagai bahwa Yesus bersedia dan dapat amengampuni dosa dan amenghapus aib dari seseorang. Karena itu waktu ia dengar Yesus dating ke rumah salah seorang Farisi yg bertnama Simon si kusta, wanita ini masuk dan suasana rumah menjadi geger.
Sdr. Saya mau bertanya kepada kita sekalian, apakah kalau kita dalam situasi seperti ini lalu ada seorang wanita P masuk, apakah kita akan amenerima atau mengusi denagan kata-kata kotor??
Karena pemahaman wanita itu ttg Yesus, maka ia bersedia dating dengan membawa sebotol minyak narwastu yg mahal. Pasti bhw minyak ini ia beli dari hasiul apekerjaannya melayani tamu laki-laki. Jadi amenurut pandangan kita, barang yg ia bawa adalah barang haram, barang najis, barang kotor, barang yg berdosa pula sesuai dengan yg membawanya. Ia masuk dan mlangsung mencari Yesus, berdiri di belakang kaki Yesus, sambil menangis. Pertanyaan bagi kita, mengapa si pelacur ini menangis??
Linangan airmatanya deras jatuh menetes di kaki Yesus, lalu ia mulai bersila di bawah kaki Yesus, sambil melap kaki..itu dengan rambutnya untuk mengeringkan, kemudian setelah kaki Yesus kering, ia menyiram minyak itu ke kaki lalu mulai meremas –remas kaki itu dengan rambutnya sampai kering. Dalam bacaan kita dikatakan bhw wanita ini telah mengurapi Yesus.
Pertanyaan tadi kenapa wanita ini menangis? Ia menangis karena ia sangat bersukacita bisa abertemu dan melayani Yesus, kemudian ia menangis karena ia sangat menyesal akan hidupnya yg gelap selama ini, . Ia menangis karena matanya kini telah terang untuk melihat jalan hidup mdi depan yg disediakan Yesus melalui pengampunan dan kasihNya. Ia menangis karena ia beroleh pengampuanan dan hidupnya kinintelah bertsiah sebab dibersihkan oleh Yesus, Kata-kata Yesus bhw dosamu sudah diampuni, bukan karena perbuatan baik perempuan ini mengurapi kaki Yesus. Pengampunan datang dari Allah tidak memperhitungkan perbuatan baik kita manusia. Pengampunan mendahului kasih, sebab jika kita melakukan perbuatan kasih, itu karena Kasih Allah terlebih dahulu sdh dianugerahkan kepada kita (Iyoh. 4 : 19, kita mengasihi, karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita). Jadi perempuan ini karena imannya tahu bhw apabila bertemu Yesus dan menyesali dosanya, ia akan beroleh pengampunan.
Sdr. Sambil memandang kepada apa yg dibuat perempuan ini, Yesus memandang Simon dan berkata: Simon, kamu tidak menghormati Aku sebagai tamu yg kau undang, sebab waktu Aku masuk, kamu tidak mencuci kakiKu, kamu juga tidak menuangkan minyak di kepalaKu. Kamu juga tidak mencium Aku, tetapi lihat sejak tadi wanita ini mencium kakiKu Karena itu apa yg kamu tidak bisa lakukan, perempuan ini telah melakukannya bagiKu.

Sdr. Di Israil zaman itu, ada 3 cara dalam menerima tamu dan apa yg tuan rumah harus sediakan. 1. wakatu tamu tiba di depan rumah, tuan rumah meletakkan tangtan di atas pundak tamu lalu kemudian mencium, ciuman salam sejahtera: 2. tuan rumah membasuh kaki tamu yg sudah penuh debu karena perjalanan jauh dengan air sejuk. 3. ia memberikan botol kecil yg berisi minyak wangi lalu menuangkan atau memercikkan ke kepala tamu agar supaya terik matahari karena perjalanan jauh itu mendapat kesejukkan oleh percikkan minyak wangi itu.

Sdr. Dalam masa sengsara ini, marilah kita amerenung kembali akan segala kesalahan dan aib dosa kita, lalu marilah dengan sesal dan malu, kita bergegas datang mencari Yesus, lalu kita bersembah sujud di kakiNya sambil menangis mengaku salah dan dosa kita. Kitanyakin dan percaya bhw dalam diriNya ada pengampunan, sebab Ia datang ke dunia menderita sengsara dan kematian karena kita sekaloian, sdr dan saya. Karena itu coba kita pandang apa yg Ia lakukan thdp perempuan itu, Ia juga berkenan melakukannya untuk kita sebab kita sama-sama orang berdosa. Dosa kita tidak tersembunyi di mata Allah. Semuanya terbuka, baik kebaikan kita juga dosa kita. Marilah dengan sesal dan malu, tetapi juga denagan pengucapan syukur, bahwa dalam masa sengsara ini Ia sedang menderita bahkan mati dan bangkit untuk mengampuni dosa dan salah kita Karena demikaian kasihNya sehingga yg Ia ucapkan untuk perempu7an itu, juga Ia ucapkan untuk kita sore ini dan di sini. Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat.

Amin.

Kaumankidul 20 Feb 07

Kebaktian Kaumankidul,
Rabu, 20 Febr. 2007

Bacaan : Ayub 17 : 1 – 10

Sdr. Dalam hidup, kita kadang-kadang memiliki teman. Sebagai orang beriman kita diberi hikmat oleh Allah untuk memilah mana teman yg patut kita berkawan dan mana teman yg sekedar hanya berteman. Sebab pada akhirnya kita tidak dapat memahami kedalaman hati seseorang untuk memutuskan bhw semua teman adalah “baik” dan semua teman adalah “kurang baik”. Baik dan kurang baik seseorang teman dapat kita beri jawab melalui pengalaman dalam perjalanan hidup kita, sebab masih jauh jalan yg akan kita tempuh dan masih banyak teman yg kita perlukan.
Sdr. Kita semua telah mengerti ttg Ayub. Saya tidak menjelaskan secara rinci isi kitab ini. Bacaan kita ini merupakan jawaban Ayub atas hotbah Elifas, Bildad dan Sofar teman-teman Ayub yg seakan-akan ikut menyalahkan Ayub atas penderitaan yg ia alami ini, bahkan istrinya sendiri berbuat hal yg sama (2 : 9). Namun dalam keadaan begini iman Ayub tak pernah goyah dan ia tetap berpegang kepada Allah sebagaimana katanya dalam : 3 biarlah Engkau menjadi jaminanku bagiMu sendiri.
Saya mengambil: 5 sebagai pokok renungan kita sore ini. “Barangsiapa mengadukan sahabatnya untuk mencari keuntungan, mata anak-anaknya akan menjadi rabun.
Sdr. Perjalanan hidup kita masih terrentang panjang ke depan, dan itu sementara kita jalani terus dengan sisa-sisa kehidupan yg kita miliki bersama Allah. Jika kita menoleh kebelakang sejak kita muda sampai saat ini, tentu banyak hal yg dapat menjelaskan kepada kita ttg pengalaman hidup. Ayat 5 ini bukan merupakan sesuatu yg jarang terjadi, tetapi kadangkala terjadi manakala seseorang berada dalam suasana terjepit. Dalam keadaan terjepit dan susah, pikiran warasnya hilang, mata untuk melihat jalan keluar rabun sehingga yg ada bagaimana memperoleh jalan keluar dengan cara yg mudah. Itulah yg yg kadangkala terjadi dalam hidup mengadukan sahabat supaya kita mendapat keuntungan. Tindakan sesaat mungkin berhasil dan membuat kita senang tetapi pikiran yg kusut tadi telah menutup mata untuk melihat bhw Allah yg bertindak adil sedang berdiri pada sisi lain dengan membuat perhitungan atas tindakan kita yg salah tadi yaitu membuat mata anak-anak kita menjadi rabun.. Ini adalah suatu kiasan, suatu sebab akibat yang mungkin kita tidak mengalami langsung secara konkrit seperti membalik telapak tangan, tetapi perbuatan mencelakakan orang lain telah melanggar hokum ke9 “jangan mengucapkan saksi dusta ttg sesamamu (Kel. 20 :16) akan berakibat panjang ke depan kepada generasi kita. Banyakhal yg kita sering dengar bhw orangtuanya berbuat baik, maka anak-anaknya keberkatan. Sama juga dengan nas kita: Barangsiapa mengadukan sahabatnya utk mencari keuntungan, mata anak-anaknya akan me4njadi rabun” Allah yg adil yg bersemayam di sorga, tetapi juga yg ada bersama kita dalam diri ImanuEl sering memperhatikan dan berdiri di samping kita tahu persis segala apa yg kita lakukan dalam hidup dari waktu ke waktu.
Sdr. Teman-teman Ayub kadang aberbicara kurang mendukung Ayub dalam hal penderitaannya. Tetapi sebagai orang beriman, Ayub tetap berpegang kepada imannya dan meskipun dalam keadaan penderitaan yg begini macam tidak pernah melepaskan Allah dari hidupnya meskipuna dalam duka yg hebat. Ayub menggantungkan hidupnya hanya pada Allah sebagai hakim yg Adil yg selalu berdiri di sampingnya sebab itu dengan iman yg kuat Ayub berkata: Biarlah Allah menjadi jaminan bagiku untuk Allah sendiri. Artinya dari kata-kata ini kita mengerti bhw tidak ada siapapun yg dapat Ayub pegang sebagai jaminan kecuali Allah saja. Dan bagi Allah sendiri barang jaminan seperti Ayub tidak mengecewakan (2 : 3)
Sdr. Apakah yg dapat kita pelajari dari bacaan ini? Penderitaan selalu timbul tenggelam dalam hidup beriman kita. Dalam segala sesuatu kita perlu sadar, bhw Allah selalu ada dekat kita untuk memantau perjalanann kita. Biarlah kepadaNya saja kita menggantungkan seluruh hidp kita sebab Ia yg selalu mempedulikan kita melalui kasih sayangNya yg nyata dalam Kristus Yesus. Ia datang untuk menanggung segala penderitaan yg seharusnya kita tanggung. Dalam suasana masa kesengsaraan ini maka Jika kita melihat : 6 Aku telah dijadikan sindiran di antara bangsa-bangsa dan aku menjadi orang yg diludahi mukanya (banding Mat. 26 : 67). Jelas mengenai Yesus Kristsus yg sedang mengalami penderitaan demi kita yg berdosa ini. Masing-masing kita mengalami sendiri penyertaanNya maka sesuai dengan tema dari bacaan kita : Biarlah kita masing2 yg telah mengalami berkat-berkat itu berkata : Biarlah Tuhan menjadi jaminanku sebab dalam pelukan kasih Tuhan, kita akan aman dan tenteram.

Amin

Kembangsari 9 Mar 08

Kebaktian Kembangsari
Minggu, 9 Maret 08

Nats Pemb. : Yoh. 5 : 17
A h B Colose 3 : 8 – 10

Pembacaan : Yoh. 19 : 30 : “Sudah Selesai”

Sdr. Kita masih berada dalam minggu-minggu penderitaan Kristus. Masih sisa 1 minggu lagi lalu kita akan merayakan jumaat Agung pada Jumaat 21 Maret dan ini sebagai akhir dari – semua tugas penyelamatan Kristus di dunia yg dipercayakan Bapa kepadaNya.
Jika kita melihat ayat dari bacaan kita ini, perkataan ini adalah perkataan ke enam dari 7 perkataan di kayu salib. Sepintas lalu saya ulangi lagi perkataan2 Yesus di kayu salib:
1. “Ya Bapa ampunilah mereka krn mrk tidak tahu apa yg mereka perbuat” (Lukas 23 : 34. 2. KataNya kepada penjahat yg di sampingNya: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Hari ini juga engkau bersama Aku dalam Firdaus” (Lks 23 : 43. 3. “Ibu, inilah Anakmu” Yoh. 19 : 28. 4. Eli,Eli lama sabaktani: “Ya Allahku2 mengapa Engkau meninggalkan Aku?” 5. “Aku dahaga” Yoh 19 : 28. 6. “Sudah selesai/genap”: Yoh. 19 : 30. 7. “Ya Bapa ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu” Lukas 23 : 46.
Itulah perkataan2 yg diucapkan Yesus sebagai bukti nyata dari semua yg Ia alami dalam dunia yg seharusnya itu menimpa diri kita masing-masing. Salib yg Ia tanggung saat ini, merupakan akibat dari semua perbuatan dosa kita. Namun begitu Ia tidak mendedam atau memohon kepada Bapa supaya membalas dan menghukum kita setimpal dengan dosa kita tetapi justru pada ucapan pertama menjelang kematianNya Ia memohon ampun bagi kita dari BapaNya : Ya Bapa mpunilah mereka karena mereka tidak tau apa yg mereka lakukan. Ia datang ke dalam dunia dengan kasih sayang dan pengampunanNya, dan karena kasih dan pengampunan itu, Ia rela memaafkan kita dan menanggung segala-galanya, agar kita diampuni dan menerima kasih sayang Allah. Kata“sudah selesai” berkaitan dgn pekerjaan Yesus di dunia yg Ia terima dari Allah, BapaNya. Sebelum seseorang layak diterima sebagai anggota sidi jemaat dewasa utk dapat mengambil bagian dalam berbagai kegiatan pelayanan gereja dan jemaat, ia perlu dibaptis/sidi lebih dahulu. Yesus juga demikian, setelah Ia dewasa dan layak untuk pelayanan, Ia perlu dibaptias/sidi. Selesai dibaptis, Ia menerima jaminan Rohkudus, Ia disahkan sebagai anggota jemaat dewasa yg layak melakukan pekerjaan pelayanan dalam dunia milik Allah. Ia diakui dan disahkan melalui suara yg menggelagar dari Sorga: Inilah AnakKu yg kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. Mat. 3 : 16.
Sdr. Setelah itu Dia mulai melakukan pekerjaan pelayanan dalam dunia, dengan pertama-tama menghadapi, tiga godaan dari Iblis yg merupakan 3 aspek yg meliputi seluruh persoalan kehidupan mansuia segala abad : yaitu roti/makanan, kemuliaan, kekuasaan. Bukankah 3 hal ini yg sekarang direbutkan dengan cara apa saja oleh manusia dalam dunia ini sehingga mengakibatkan terjadinaya bencana, penderitaan, kekacauan kekerasan, ketidakadilan dan kematian??
Sdr. Yesus waktu mendengar suara pengakuan ttg Allah berkenan kepadaNya, Ia tidak menjawab suara Allah itu: berbeda dari kebanyakan orang yg setelah mendengar orangtuanya berkata-kata, menjawab. Yesus tidak. Ia tau bhw dengan kata Anak yg Kukasihi dan Aku berkenan, Allah telah mempercayakan, merestui serta meletakkan di atas pundakNya segala sesuatu yg perlu untuk menyelamatkan kita Ia kerjakan. Saat itu Ia belum bisa menjawab, karena Ia belum bekerja bukan?? Pekerjaan Kristus merupakan pekerjaan yg lebih besar dari pekerjaan apapun yg pernah diusahakan dan dilakukan manusia. Ia memberi makan kepada 5000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan. Ia dipermuliakan di atas gunung, dengan KuasaNya, Ia memnyembuhkan orang sakit, mentahirkan orang timpang membangkitkan orang mati, Ia menghardik danau yg bergemuruh sehingga teduh. TugasNya adalah suatu tugas Allah bersama manusia dan tugas untuk manusia demi Allah. Jika kita berpikir bhw yg Yesus kerjakan dalam dunia adalah tugas Allah, tentu benar dan nyata dalam kata-kata yg diucapkanNya sendiri pada akhir pekerjaanNya di dunia ini: “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yg Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya. (Yoh. 17 : 4) Itulah tugasNya, yakni untuk memuliakan Allah di bumi dan untuk membuat Allah dikenal oleh manausia.
Sdr. Sekarang, di salib ini penderitaan Kristus bukan saja penderitaan jasmani tetapi juga rohani . Bila kita melihat wajahNya, nampaklah bayang2 gelap dari suatu duka-nestapa yg lebih dalam yg diakibatkan bukan hanya oleh luka-luka yg sakit dan kehausan yg amat sangat serta tubuh yg tersiksa, melainkan juga oleh kasih yg diremehkan, hati yg mendambakan persahabatan tetapi yg dibalas dengan kebencian; dukacita itu karena dihina dan dipersalahkan dan kesedihan yg tak terkatakan atas nasib orang-orang yg menolak keselamatan itu. Namun demikian, hal ini masih juga belum merupakan bayang2 yg paling gelap Dalam hati Sang Penebus, masih ada suatu kesedihan yg tak mungkin digambarkan dengan kata-kata. Ia mati karena dosa dunia, dosa jemaat Kembangsari, dosa kita, dosa sdr dan dosa saya, Ia mengambil dan menanggung kejahatan kita dan sekarang Ia terlibat dalam pertarungan terakhir untuk memusnahkan kejahatan itu. Di atas salib bukan saja tergantung tubuh jasmani Yesus, tetapi juga tubuh yg tidak kelihatan itu, Yang Dia adalah KepalaNya dan kita umatNya adalah anggota2Nya. Dan tubuh itu juga turut ditembusi paku-paku, dan juga atas tubuh itu maut menuntut pembalasan. UmatNya mati bersama Dia, supaya mereka hidup selama-lamanya. Sebelum Ia tergantung di atasnya, salib itu merupakan lambang perbudakan dan kefasikan. Tetapi kini Ia merobahnya menjadi lambang kemenangan, kemuliaan, dan penyelamatan. Di sini Ia telah menyelesaikan semua pekerjaan penyelamatan bagi umatNya dan sekaligus juga menderita dalam usaha penyelesaian itu. Kini kedua-duanya telah diselesaikan dengan sempurna ”. Tidak perlu usaha manusia untuk melengkapi apa yg dilakukan Yesus. Korban Kristus tidak diulangi. Semua korban dalam PL yg membayangkan kematian Yesus kini digenapi Tidak ada lagi korban anak domba, sebab Ia sendiri adalah Anak domba itu. Dengan kematian Yesus, semua hal seperti itu tidak berlaku lagi Tabir di baith Allah sebagai pemisah terbelah sebagai taanda bahwa melalui Yesus semua orang boleh dating kepada Allah. (Ibrani 10 : 20) Jadi tadi waktu Ia dilantik, Ia belum menjawab Allah BapaNya, maka kini setelah Ia menyelesaikan semua tugas itu maka dengan suara nyaring yg penuh kemenangan Ia menjawab BapaNya: “Sudah Selesai”. Ucapan ini mengandung 2 arti, pertama : merupakan teriakan Sang Pekerja bahwa pekerjaanNya untuk menyelamatkan dosa dunia telah selesai dan kedua : adalah teriakan kelegaan Sang Penderita bahwa: Anak yg dikasihi telah menyelesaikan tugasNya dengan tak bercacat cela maka kini Ia mau katakana kepada BapaNa: Semuanya Sudah selesai , sudah genap, sudah sempurna dan dengan begitu, Aku mau kembali kepaMu: Ya Bapa ke dalam tanganMu Aku serahkan NyawaKu.

Amin.

Kembangsari 24 Feb 08

Kebaktian Kembangsari Pembukaan : KJ 162 : 1,2,3,4
Minggu, 24 Febr. 2008 Salam : KJ 16 : 1,2,3,4
Nats Pemb. Maz. 28 : 7 Berita Pengp. KJ 169 : 1,2,3,4
AHB. : Ipetrus 1 : 5 – 7 Respons Firman : KJ 457 : 1,2,3,4
Pembacaan : Yeremia 18 : 18 – 23 Kolekte KJ 367 : 1,2,3/4,5
Ada dua judul yg kira-kira sama saja: Akhir : KJ 446 : 1,2,3,4
Perhatikanlah hidupku ya Allah,
Perhatikanlah aku ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku!

Sdr. Minggu lalu kita telah dengar hotbah Pent. Alex da Costa dari Maz. 22. Dikatakan bhw banyak kali dalam hidup, kita menderita kesusahan. Kesusahan tidak selalu berasal dari Tuhan. kadang2 kesusahan karena ulah kita sendiri, atau dari ulah orang lain yg kurang senang melihat kita bahagia.
Pagi ini kita berbicara tentang Yeremia sebagai hamba Allah yg setia melakukan tugas pelayanan dengan setia. Namun begitu bukan berati ia bebas dari penderitaan. Karena sayangnya kepada umat, ia bahkan mohon pengampunan dari Tuhan agar kiranya amarah Tuhan surut dan tidak menghukum umatnya yg berdosa.(: 20 akhir). Hiodup kita penuh dengan resiko, termasuk pekerjaan pelayanan. Resiko dalam pelayanan seperti apa yg dialami Yeremia. Yang nampak justru sebaliknya mereka mengadakan kesepakatan untuk mencelakakan hidupnya. (:18) Model kehidupan manusia yg begitu bukan hal yg langka tetapi justru menjadi hal biasa dan itu yg sering kita alami dalam hidup. Kita tidak boleh katakan bhw karena kita rajin ke gereja, kita rajin melayani, kita rajin bersaksi akan terbebas dari jerat-jerat yg dipasang manusia untuk kita. Justru kita yg rajin mendekatkan diri kepada Allah inilah yg banyak kali mengalami ujian dan godaan dalam hidup kita. Kadang kita mengerti bhw orang itu kurang suka lalu ia mencari jalan supaya kalau boleh kita binasa. Kita tidak mengerti dan kita tidak bisa menduga sejauh mana hati orang untuk kita. Sekarang yg penting bagi kita adalah : Kita jujur dan setia menjalani hidup ini seperti apa adanya saja, dengan setia dan tekun melakukan tanggungjawab dan jangan tergoda untuk mengikuti suara yg kelak membawa kita kepada pencobaan agar jangan berbuat kasih dan memberi maaf kepada orang yg bersalah kepada kita. Kadang2 kita bergumul untuk menhindari suara-suara dan kata hati agar membalas kejahatan dengan kejahatan. Kadang terlintas dalam benak kita untuk mengaharapkan orang itu binasa sebab ia “jahat bagi saya”. Apakah dalam situasi pelik yg demikian kita sudah berseru dan berdoa kepada Tuhan : Perhatikanlah hidupku, ya Allah!! Jika kita taidak bisa merobah apendirian tetapi tetap benci, maka kita sudah sama dengan orang farisi yg membalas mata ganti mata, gigi ganti gigi, atau secara manusia kita sama dengan Yeremia berdoa memohon Tuhan membalas bagi mereka yg memasang jerat baginya.

Rasanya Yeremia seorang yg aneh, kurang memahami ttg tabiat manusia yg berdosa yg suka mencelakakan sesama. Secara manusia, ini alami bhw kita menghendaki bhw orang yg mencelakakan kita meskipun kita tidak mencelakakan orang itu agar mendapat balasan yg setimpal dari Allah. Kita berharap kiranya Allah segera membalas menurut keinginan kita agar sekarang juga dia celaka di hadapan kita Sering kita berdoa begitu bukan?? Jika Allah mendengar permohonan Yeremia dan kita, itu berarti Allah di bawah Yeremia, Allah di bawah kita. Kita justru yg memerintah Allah agar menuruti kemauan kita. Mungkin juga kita telah berdoa kepada Tuhan seperti Yeremia: “Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapanMu dan telah berbicara membela mereka supaya amarahMu disurutkan dari mereka (: 20) Di sini seolah-olah Yeremia minta jasa dari Allah, bahwa aku sudah bekerja keras balaslah jasaku dengan menghukum mereka yg ingin mencelakakkan aku. Banyak kali kita angkat hati begitu kepada Tuhan, mohon Tuhan ingat akan segala kebaikanku yg telah aku buat untuk Tuhan. Kalau sampai terjadi begtitu artinya kita bekerja tetapi diam-diam mengharapkan upah dari Tuhan. Yang penting sekarang bila kita menghadapi kesukaran, kita harus lari kepada Tuhan sebab: Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku: Dia memberi kekuatann kepada yg lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya (Yesaya 40: 29) KepadaNya hatiku harus percaya. Jangan lari kepada manusia untuk mencari keluputan sebab semua manusia adalah sama di hadapan Allah. Dalam penderitaan yg kita alami oleh ulah orang lain, janganlah kita mentang2 berkuasa lalu ingin membalas. Kita ingat bhw pembalasan adalah hak Tuhan, biarlah Tuhan yg membalas sesuai dengan keadilan Allah (Roma 12: 9.).

sdr. Permohonan Yeremia : 21 – 23 adalah permohoan manusiawi.
Sekarang saya bertanya kepada sidang Jemaat Kembangsari. Kita semua adalah anak Tuhan, telah belajar ttg kasih Tuhan, bahkan kita semua dari waktu lampau sampai pagi inipun masih mengalami selamat dalam tangan kasih Tuhan. Kita harus jujur mengaku kalau secara manusia kadangkala berdoa seperti Yeremia bukan??. Tetapi sebagai anak Tuhan, apakah doa begitu pantas untuk kita?? Bukankah Tuhan mengajar kita sekalian untuk mengasihi orang yg berbuat salah kepada kita?? Jikalau pagi ini dari antara kita yg hadir ini sedang menyimpan dendam dan sakit hati kepada orang lain apakah kita mau tetap menyimpan dendam itu dan berdoa seperti Yeremia? Bukankah kita mempunyai Pengharapan iman dan kasih, seperti kata Rasul Petrus dalam amanat Hidup Baru tadi: Yaitu kamu yg dipeliharaa dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yg telah tersedia utk dinyatakan pada akhir zaman. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yg jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yg fana, yg diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji2an dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya. Sebagai orang beriman, marilah dengan keyakinan penuh kita menuruti Yesus yg sekarang ini sedang menderita utk menebus salah dan dosa kita, salah dan dosa utk Tuhan, tetapi juga salah dan dosa untuk sesama kita.
Apakah kita sekalian sudah menghayati dan melakukan doa yg diajarkan Tuhan Yesus kepada kita sekalaian: Ampunilah kesalahanku sebagaimana aku juga sudah mengampuni orang yg bersalah kepadaku?

Amin

Kalimangli 17 Mei 07

Kebaktian Kenaikkan Tuhan Yesus
Kalimangli, 17 Mei 2007

Bacaan : Markus 16 : 14 –20.

Bacaan ini seharusnya dikaitkan dengan : 4 ttg Kebangkitan dan penampakkan diri kpd orang2 sebagai bukti bhw Yesus telah bangkit.
Mestinya para murid meyakinkan ttg ucapan Yesus sebelum Ia mati bhw Ia akan hidup lagi. Utk membuktikan bhw Ia hidup, Ia lalu menampakkan diri secara acak tidak saja kepada 1 orang tertentu tetapi kepada orang2 yg bervariasi seperti laporan Paulus dalam Ikor 15 : 5 kepada Kefas, : 6, kepada lebih dari 500 sdr laki2 dan : 7 kepada Yakub kecil. Penampakkan diri secara acak ini utk menunjukkan kebenaran karena jikalau hanya kepada 1 orang saja atau hanya kepada para murid saja, bisa2 ini suatu karang-karang.
Walaupun Ia sdh menampakkan diriNya sedemikian rupa, toh para murid tidak yakin dan dan tidak percaya akan laporan/kesaksian orang2 yg telah melihat Dia, sehingga pembacaan kita dimulai dernagan Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka.

TugasNya selama di dunia telah berakhir dalam suatu kemenangan krn Ia bangkit. Kebangkitan ini menjadi landasan iman dan pengharapan semua orang percaya Tanpa kebangkitan, sia2lah iman kita dan sia2lah pemberitaan kami (IKor 15 : 14, 17). Hari ini Ia akan naik ke sorga, tempat darimana Ia dating.
Ada tugas kepada semua orang percaya : utk m,emberitakan/menyaksikan kepada dunia ttg perbuatan Allah kpd dunia dan manusia yg tidak lain berisi kasih dan berkat. Ini yg harus kita beritakan. Apa yg sdr alami selama ini buklankah itu karena kasih dan berkat Allah??
Orang yg terpanggil utk memberitakan ada dua jaminan dari yg Punya pekerjaan ini (Allah sendiri) Jaminan Iorang yg mendengar hasil pewmberitaan saehingga percaya dan dibaptis akan selamat (ini bagi mereka yg mendengar) tetapi bagi si pemberita sendiri ialah bhw Allah sendiri akan menyertai mereka sampai selamanya, kemudian oleh ajkaran para pemberita sehingga orang menjadi pewrcaya, maka mereka akan diberi kuasa utk mengusior setan, menyembuhkan orang sakit berbicara dalam bhw yg baru, mereka tidak akan mendapat celaka. Ini jaminan langsung dari Tuhan bagi setiap orang percaya akan kebangkitanNya. Jaminan yg terakhir bhw pekerjaan para hamba ini tidak akan sia-sia2 sebab Tuhan sendiri ikut bekerja dan ameneguhkan Firman itu dengan tanda-tanda yg menyertainya. Jadi tinggal kita bersedia atau tidak.

Bagaimana firmanb ini utk jemaat di sini? Jemaat apercaya kpd Yesus yg bangkit sebagai dasar iman. Karena itu jemaat ini hidup krn Kristus hidup. Gereja ini ada, krn Yesus hidup, kita ini ada krn Yesus hidup. Setelah Ia naik sampai kedatangan Rohkudus pada hari Minggu 27 Mei, maka minggu itu mulai dari besok sampai Pantekosta, disebut “minggu piatu”. Meskipun begitu Ia naik ke sorga, atetapi Allah Bapa selalu amenyertai kita dengan berbagai kuasa.

Amin.

Kotowinangun 16 Jan 08

Kebaktian Kotowinangun
Rabu, 16 Jan. 2008

Bacaan : Ulangan 7 : 12 – 16

Judul bacaan ini adalah : “Janji berkat”
Janji berkat dalam :12 – 16 tidak terlepas dari : 1 – 11. Kaitan ini menjelaskan Allah yg berjanji kepada leluluhur bangsa Israil: Abraham, Ishak, Jacub, bhw melalui keturunan mereka, Allah akan memberikan negeri untuk mereka diami yg penuh kelimpahan susu dan madunya.
Karena itu apabila mereka telah tiba di negeri yg dijanjikan itu, sikap mereka harus bagaimana? Sikap itu yg ada kaitannya dengan bacaan kita sore ini.
Umat Israil adalah umat yg kudus bagi Tuhan. Umat ini yg dipilih dari segala bangsa di dunia ini. Mereka dipilih karena apa? Karena Tuhan mengasihi dan memegang sumpah dan janjiNya kepada nenekmoyangmu. Karena Tuhan mengasihi dan berjanji maka Ia menuntun umat ini keluar dari penindasan di Mesir. Sebab itu haruslah kau ketahui bhw Tuhan, Allahmu, Dialah Allah, Allah yg setia yg memegang perjanjian dan kasih setiaNya terhadap orang yg kasih kepadaNya dan berpegang pada perintahNya sampai kepada beribu-ribu keturunan. (6,8,9). Tetapi terhadap diri setiap orang yg membenci Dia, Ia melakukan pembalasan dengan membinasakan orang itu. Karena itu nasehat Musa kepada umat: Berpeganglah pada perintah, ketetapan dan peraturan yg kusampaikan kepadamu pada hari ini untuk dilakukan. Ini janji Allah
:12 Dan akan terjadi: Karena kamu mendengarkan peraturan itu serta melakukannya dengan setia maka terhadap engkau Tuhan Allahmu akan memegang perjanjian dan kasih setiaNya yg diikrarkanNya kepada nenekmoyangmu: Isi dari janji dan ikrar itu adalah : : 13 –15.

Penerapan dalam hidup kita: Kita semua sdh mengerti apa yg ditulis dalam Pasal 7 ini, juga dalam perikop kita.
Allah adalah Allah bukan manusia. Kita tidak sempurna, tidakbaik, tidaktepati janji, tidakbenar, tidak jujur dst. Hanya Allah dalam YK sajalah yg benar, sempurna, menepati janji, karena Allah itu tidak berobah: baik kemarin, hari ini dan selama-lamanya.(Ibrani 13 : 8 Tuhan Yesus tetap sama baik kemarin, hari ini dan selama-lamanya). Semua yg ada dalam diriNya tetap sama tak berobah termasuk setia kepada janjiNya.

Kita kenal bhw Allah itu baik bukan berarti kita perlu semaunya toh Allah itu baik. Meskipun Allah iutu baik dan setia mengasihi kita tetapi toch Allah juga meminta kerjasama dan saling pengertian dari kita. Artinya Ia juga kurang berterima jika kita disamping mengharapkan berkat Allah kita masih meminta bantuan dari “kuasa lain”. Jikalau kita semua telah mengerti bhw Allah itu setia, kesetiaan serta berkat2 yg telah kita rasakan dalam waktu yg lalu, itu juga nantinya akan berlaku kini dan yg akan datng dalam hidup kita, sepanjang kita mengulkurkan ntangan untuk dipegang oleh tangan Allah sebab berkat itu milik Allah dan berasal dari Allah. Itu bukan berati kita lalu berpangkutangan tidak bekerja. Allah tidak setia memberkati orang yg malas bekerja. Orang yg bekerja keras sambil memohon pertolongan dari Allah, kerja mereka diberkati sesuai dengan janjiNya bhw dari kerja meras kamu akan dapat makananmu (Kej.3 : 19a)

Menikmati janji Allah dan berkatNya, itu dihayati secara pribadi, sebab tidak sama kita menerima berkat itu dan janji itu. Berkat kepada pak A tidak sama dengan berkat kepada ibu A, kepada pak Munafe beda dari ibu Yadi dan pak Pieter. Penghayatan itu akan masing-masing rasakan sendiri melalui kadar imannya dan ferkuensi pendekatan pribadi seseorang dengan Allah. Allah berdiri paling Atas di atas kita semua dan dari Atas itu Ia yg memandang dan mengerti lalu memberi sesuai kehendakNya bagi masing2 yg berbeda tadi. Ia telah berjanji kepada lelulur kita, maka Ia tidak mau hilang muka utk membiarkan kita menderita tetapi Ia akan menyertai dan memberkati kita tetapi kita juga harus mengerti, lalu jangan berpaling meninggalkan Dia. Berpaling meninggalkan Dia dalam arti luas, kita dapat mengisi sendiri dengan pengertian kita. Salahsatu contoh gampang, rajinlah dan setialah dalam memenuhi njadwal pelayanan minggu, jangan malas ke kebaktian sector dan rajinlah ke gereja, ke persekutuan, rajinlah berdoa dan mengucap syukur.

Atas berkat2 yg telah kita terima pada waktu2 yg lalu, baiklah kita kini di hari ke 16 dari 365 hari ke depan, kita naikkan syukur atas penyertaanNya kepada kita sebab masa lalu 2007 Allah baik, maka atas kesetiaanNya kepada janjiNya untuk menuntun kita terus, maka kita telah tiba di awal thn baru 2008 ini, maka marilah bersyukur dan memuliakan kasih dan kesetiaanNya bagi kita. Dengan begitu kita dapat kekuatan dan pengawalan untuk melanjutkan perjalanan kita memasuki hari2 yg terbentang panjang di depan kita.

Amin

Jumat, 20 Juni 2008

Kalimangli 24 Des '07

Kebaktian Malam Natal
Kalimangli, 24 Des. 2007

Bacaan : Yesaya 40 : 9 – 11

Sdr Malam ini kita tiba pada hari Advent terakhir dan besok pagi kita merayakan hari kelahiran Yesus Kristus yg kita sebut NATAL. Malam ini merupakan malam persiapan sebab besok pagi kita semua menyaksikan kedatangan anak Allah melalui seorang bayi yg diberi nama Yesus melalui Maria.Jika kita melihat kepada judul pembacaan kita (Yesaya 40) Berita kelepasan : 1 – 11) padahal bacaan kita : 9 – 11. Bacaan kita berbicara ttg seruan kabar baik, dan orang disuruh naik ke gunung yg tinggi lalu berserru dengan suara yg nyaring : Lihat itu Allahmu, lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tanganNya yg berkuasa. Itu yg tertulis dalam Yesua 40. Tetapi besok pagi yg kita temui adalah seorang bayi mungil yg baru saja lahir dalam kandang domba.
Memang sdr. Yg kita baca dalam Yesaya ini adalah suatu kabar sukacita kepada mereka yg baru akan kembali dari tawanan di Babel. Kabar baik itu berisi pembebasan, kelepasan dan kabar baik ini perlu disuarakan ke seluruh negeri Isreal dan Yahuda, bhw bangsa yg tertawan selama kurang lebih 70 thn kini, akan bebas dan segera kembali.. Rupanya orang yg berseru ini menyaksikan bhw ada suatu barisan besar orang yg berjalan keluar dari kegelapan (tawanan) kepada terang (kebebasan) dan si pemberita ini menyaksikan bhw Tuhan berjalan didepan. Ia berjalan sebagai Pemimpin, sebabagai seorang gembala karena itu jalan-jalan di padang harus diseiapkan, jalan yg berlubang harus diratakan dan yg bengkok harus diluruskan sebab Allah akan lewat dan semua orang yg bersandar kepadaNya akan mengikuti Dia sebagai domba mengikuti gembalanya. Inilah keadaan sukacita yg diserukan oleh Yesaya dalam bacaan kita malam ini.
Pertanyaan: apa kaitannya dengan persiapan Natal kita? Yg perlu kita ketahui bhw Kabar baik itu adalah Injil. Injil berita keselamatan bhw Kesalahan kita telah diampuni, dosa kita telah dihapus, dan kita semua t4lah dibebaskan dikeluarkan dari tawanan dosa kepada Trang Tuhan yg berisi pengampunan dan damai sejahtera. Karena itu kita diminta untuk persiapkan jalan sebab besok pagi Tuhan datang dalam diri Anak kecil yg disebut Yesus Penyelamat. Jadi malam ini kita semua mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan Tuhan yg membawa Selamat, membawa damai, membawa sejahtera, sukacita, pengampunan bagi kita. Oleh sebab itu kita juga harus menghargai kedatangan itu dan menerimanya sebagi milik kita artinya kita menerima Natal sebagi bagian dalam hidup kita. Kita menerima kedatangan Yesus yg lahir menjadi milik kita karena iman dan pengharapan.
Sdr. Minggu Advent ke 4 ini lazim kita sebut sebagai Minggu Raja sebab kita tengah dipersiapkan untuk menunggu kedatangan seorang Raja. Raja Salam, Raja Damai yg amemerintah dari, mkekal sampai kekal. Marilah kita sambut bRaja kita melalui kelahiranNya dalam Natal mbesok pagi,

Amin