Kebaktian Sektor Cungkup
Sabtu, 13 Sep-t. 2008
Kel. Karel Pattiruhu
Bacaan : Yoh. 12 : 4 – 8 Yesus diurapi di Betania
Betania sekarang, penduduknya 726 orang saja, dan terletak di sisi g. Zaitun, kira2 3 Km jauhnya dari Yerusalem arah ke Yericho. Betania dikenal dalam kitab Injil sebagai tempat tinggal dari sahabat2 Yesus: Marta, Maria dan Lazarus. Dari situlah berasal nama
Bacaan kita berbicara ttg Yesus diurapi di Betania. Ebelum kita merenungkan perikop kita, saya menjerlaskan lagi sedikit ttg kata “URAPI”. Mungkin sidang jemaat sudah mengerti ttg urapi, tetapi biarlah melalui bacaan ini saya menjelaskan lagi ttg urapi. Dalam kehidupan orang Israil kuno, ada 3 jenis orang yg diurapi untuk menandakan kesuciannya atau pengkhususan bagi Allah. Jadi orang2 yg dikhusukan untuk Allah adalah Raja, Nabi, Imam. Untuk Raja IISam. 2 : 4, IRaja 1 : 34. Imam : Kel. 28 : 41, Nabi: IRaja 19 : 16, Yesaya 61 : 1.Jadi orang2 yg diurapi: Raja, Nabi, Imam, adalah mereka yg melakukan pekerjaan bagi Tuhan : Raja memimpin bangsa, Nabi menyampaikan nubuat dan Firman Allah bagi orang banyak, Imam, pemimpin agama, orang yg selalu melayani di rumah Tuhan khusunya berkaitan dengan persembahan.
Maria mengurapi Yesus Rupanya di rumah Simon orang Kusta ini. Yesus diundang makan dalam satu perjamauan yg diadakan untuk menghormatiNya. Marta nenasak makanan dan setelah mereka duduk makan, maka Maria duduk di kaki Yesus lalu mengurapi kakinya dengan minyak Narwastu yg mahal lalu menyeka dengan rambutnya. Maria ini dikenal sebagai seorang perempuan berdosa (Lukas 7 : 37 – 39). Sdr. Perempuan ini yg dalam bacaan kita adalah Maria, ia mengurapi kaki Yesus dengan minyak yg ia dapat dari “hasil dosanya”. Yesus tahu itu tetapi Yesus tidak menolak tetapi justru menghargai perbuatannya sebab ia (seorang berdosa) telah melakukan hal yg mulia bagi Yesus menjelang kematianNya.
Yudas kurang senang dengan cara Maria menghabiskan minyak mahal hanya untuk membasahi kaki Yesus. Maria sebagai pendosa, tidak layak mengurapi kepala Yesus, sebab harga Maria sebagai pendosa hanya bisanya pada kaki Yesus. Ia mengeringkan kaki Yesus derngan rambut, mengorbankan kehormatan wanita (yg terletak pada rambut di kepala) sebagai mahkota seorang wanita. Maria menyadari dirinya bahwa ia tidak mustahak untuk berbuat lebih dari itu kepada Yesus. Dalam perbuatannya ini Yesus mengerti bhw ia datang untuk mohon pengampunan dari Yesus atas segala perbuatan dosanya itu. Yesus sebagai Allah yg penuh pengampunan dan kasih sayang tidak menolak orang berdosa yg datang mencari Dia sambil mengaku dosa, menyesal serta bertobat.
Yudas tidak memahami arti dari perbuatan ini. Yudas hanya melihat dari segi pemborosan minyak yg mahal. Kenapa tidak dijual saja minyak itu sebab akan laku kurang lebih 300 dinar dan uang itu dapat diberikan kepada orang miskin?? Yudas berpikir andaikata minyak itu dijual, uangnya akan diserahkan kepadanya sebagai bendahara, kemudian uang itu ia bisa pakai dulu atau lebih mungkin ia akan memanipulasi dengan berbagai alasan demi keuntungan dirinya.. Karena itu Yesus mengerti maksud yg tersembunyi sehingga mengatakan, biarlah perempuan ini berbuat kepadaku. Orang miskin selalu ada bersama kalian, tetapi Aku tidak selalu akan ada bersama kalian. Biarlah perempuan ini melakukan hal yg mulia bagiKu sebagai tanda persediaan menjelang kematianKu. Perbuatan Maria dengan mengorbankan minyak yg mahal, belum apa-apa dibandingkan dengan perbuatan Kasih sayang Yesus dalam hal mengampuni dosa Maria, Marta, sdr dan saya, kita sekalian. Perbuatan Yesus lebih berharga dan lebih mulia dibandingkan dengan harga minyak itu. Tetapi apa yg Maria dapat lakukan adalah sebuah contoh pengorbanan dirinya dan harta miliknya yg ia lakukan dengan tulus ikhlas. Sambil mengurapi kaki Yesus, ia membasahi dengan air mata dan menyeka dengan rambutnya. Hanya sebatas itu yg ia bisa lakukan mengingat dosanya yg begitu besar. Dengan demikian menjadi jelas kepada kita, bahwa siapapun yg datang kepada Yesus dengan dosanya yg sebesar apapun, ia akan diterima dan tidak ditolak.
Sdr. Apa makna bacaan ini untuk kita sebagai jemaat?? Apakah kita rela melayani Yesus dengan tulus ikhlas dengan bersedia mengorbankan harta milik kita yg banyak seperti yg dilakukan Maria?? Jangan kita bersedia mengorbankan sesuatu dengan maksud supaya kita dipuji dan nama kita disebut. Biarlah kita mengorbankan sesuatu dengan tulus ikhlas sebagaimana yg dilakukan Maria kepada Yesus. Kita tidak mempunyai minyak narwasatu seperti Maria, tetapi apalah yg kita miliki yg dapat kita persembahkan, persembahkanlah dengan hati yg berserah dan ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar