Katekisasi GPIB
Dasa titah dan hukum Kasih
Dasar, atau Mukadimah, dari perintah ini dimulai dengan kalimat: “Akulah Tuhan Allahmu”
Yg memberi dasar kepada seluruh Firman. Tidak hanya berhenti bhw Akulah Tuhan Allahmu, tetapi kemudian menyusul tindakan, perbuatanNya, supaya lengkap Akulah Tuhan Allahmu. Allahmu berbuat apa?? Jawabannya : “Yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir”. Jadi nyata ttg sifat Allah: kasih, mengampuni serta “Pembebas”. Sesungguhnya Allah turun ke dalam dunia kita untuk melakukan pekerjaanNya yg dialami dan dipahami oleh manusia, yaitu membebaskan mereka dari status “perbudakan” di Mesir serta membawa mereka keluar kepada kemerdekaan yg terjadi dari ketaatan kepadaNya.
Dasa titah ini diberikan Allah kepada Israil melalui Musa di gunung Sinai yg terukir pada dua lempengan (log) batu:
Log batu I memuat hubungan manusia dengan Allahnya, Hukum I – IV sedangkan log batu yg ke II ttg hubungan manusia dengan sesamanya. hukum V – 10
Log batu I :
1 : Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu
2. Jangan membuat bagimu patung yg menyerupai apapun, jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya.
3. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan.
4. Ingatlah dan kudusukanlah hari Sabath.
Log batu II:
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini apapun yg dipunyai sesamamu. (kel. 20).
Dasa titah itu kemudian diringkaskan Tuhan Yesus : ( 1 – 4) Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu,
(5 – 10) Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22 : 37 – 39).
Peringatan mengenai keluarnya Israil dari Mesir, memberi arti dari Dasa Titah ini sehingga perintah2 dalam dasa titah ini tidak boleh dilihat sebagai dan menjadi beban yg memberatkan melainkan harus diterima sebagai landasan, pedoman hidup, petunjuk, pembimbing yg diberikan Allah Pembebas dan Penyelamat bagi kepentingan Israil, juga kepentingan kita orang percaya. Jadi Dasa titah ini sebagai pegangan hidup dalam melaksanakan ibadah di bidang keagamaan (1 –4) tetapi juga kemasyarakatan (5 – 10).
Israil sebagai umat, wajib melaksanakan perintah ini. Petunjuk2 dalam dasa titah ini bertujuan mengarahkan perilaku umat secara pribadi tetapi juga sebagai persekutaun agar melaksanakan perintah ini dalam ketaatan kepada Allah. Memang kita maklumi bahwa tidak ada seorang manusiapun yg sanggup melakukan 10 perintah ini dengan sempurna. Hanya Yesus Kristus sajalah yg menjadi manusia (kecuali dosa) yang menyempurnakan perintah ini menggantikan kita manusia berdosa. Karena ketaatan dalam melakukan perintah ini maka Ia rela dikorbankan mengganti kita supaya penebusanNya membawa keselamatan kepada kita yg tidak sanggup memenuhi 10 perintah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar