Kebaktian Sektor Ngaglik Kembangsari
Rabu, 11 Maret 2009
Bacaan : Yohanes 8 : 33 – 47
Tema : Kristus yg memerdekakan.
Salahsatu dari sekian banyak kemauan manusia adalah ingin bebas sebebas-bebasnya. Banyak orang tidak suka diatur hidupnya. Coba saja kita dalam keluarga, jika orangtua mengatakan sesuatu untuk anak-anak yg menurut mereka adalah baik, banyakkali ditanggapi salah, sebab pada akhirnya anak-anak tidak senang diatur, mereka ingin melakukan sekehendak hati mereka saja. Sore ini kita berbicara ttg : Kristus yg memerdekakan.
Ucapan Kristus yg memerdekakan ini rupanya ditanggapi salah oleh orang Farisi dan ahli Torat. Mereka berpikir bhw mereka adalah anak-anak ke\turunan Abraham yg telah bebas dan tidak ada dibawah kekuasaan perbudakan apapun, sehingga mereka adalah orang yg bebas dan merderka. Mereka (orang Yahudi ini) bangga sebagai keturunan Abraham sebab keturunan Abraham tidak pernah menjadi hamba siapapun ( 8: 33 tolong dibacakan….) Mereka rupanya lupa dan bahkan tidak menyadari bhw kurang lebih 430 thn mereka menjadi budak dan hamba di Mesir sampai Allah datang membebaskan mereka melalui Musa dengan kuasa2 yg ajaib. Mereka sungguh adalah orang yg sombong yg tidak mau menerima kenyataan.
.
Perikop bacaan kita ini merupakan suatu dialog perbincangan Yesus dengan orang Yahudi. Orang Yahudi menekankan mereka sebagai ahli waris sebab mereka keturunan Abraham. Yesus mengertri pikiran mereka dan Yesus ingin membetulkan pikiran ini dengan mengatakan bahwa Yesus tidak berasal dari dunia ini. Ia berasal dari atas dari BapaNya. Banyak orang mengerti dan menjadi percaya.
Sdr. Menjadi percaya adalah hal yg baik yg diminta dari kita masing-masing sebagai warga gereja dan anak Tuhan. Tetapi belum cukup hanya kalau kita mengatakan bhw kita adalah orang percaya. Orang yg percaya kepada Yesus, harus menunjukkan wujud kepercayaan itu dalam kehidupan sehar-hari. Dalam kata lain: Menjadi pengikut Yesus berarti tinggal didalam FirmanNya. Tinggal dalam Firman Yesus akan membuat kita mengalami dan melakukan kebenaran. Hidup dalam kebenaran adalah hidup yg memerdekakan orang lain, sebab kebenaran mengajarkan pembebaan /memerdekakan sesama dan tidak boleh menekan. Kebenaran berasal dari Allah, dan Allah anugerahkan kebenaran itu kepada kita sebagai anak-anak Allah dan menghendaki dalam hidup, kita juga melakukan kebenaran, artinya menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Tetapi manakaloa seseorang melakukan perbuatan dosa, dengan tidak sadar sebenarnya ia telah berada dibawah kuasa dosa dan ia telah menjadi hamba dosa, artinya: Ia tidak merdeka lagi tetapi kini ia sudah ditawan oleh kuasa dosa.
Sdr, Serbagai orang percaya kita harus yakin dan pahami bahwa hanya Yesus saja yg sanggup membebaskan kita dari kuasa dosa dan maut sebab Ia telah memenangkan peperangan itu di atas kayu salib. Ia mati dan bangkit sebagai pemenang dan di sini nyata bahwa Ia telah mengalahkan kuasa perbudakan dosa oleh Iblis. Sehingga oleh kebangkitan itu, maka kita sebagai anak-anak Tuhan boleh menikmati kemerdekan, kebebasan bukan oleh manusia, tetapi kemerdekaan dari kuasa dosa dan maut. Karena itu sebagai orang yg telah dimerdekakan dari dari perbudakan dosa, ia harus melakukan Kebenaran dan hal-hal yg sesuai dengan kehendak dan Firman Tuhan. Kebenaran itu membongkar setiap dusta dan menuntun orang percaya aberjalan menuju Kristus sehingga kita alebih mengenal Allah dengan kasihNya. Jikalau kita mengenal Allah dengan kasihNya, maka pengenalan itu kita britakan dan kita tunjukkan dalam hidup supaya dengan demikian kemerdekaan yg kita terima adari Allah tidak sia-sia atetapi kitab teruskan denagan cara berbuat kebaikan dan mengasihi sesama.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar