Rabu, 28 Mei 2008

Manusia Makhluk Berdosa

Katekisasi GPIB


Katekisasi ke 17

Sabtu, 17 Jan. 2004

Manusia Makhluk berdosa

Dalam pelajaran yg lalu telah dijelaskan bhw Allah mencipotakan manusia utuh, sempurna dan baik. Manusia diberikan nafas hidup oleh Allah, menerima wewenang, kuasa serta tanggungjawab mengelola alam. Penulis kitab Kejadian juga menggambarkan ttg sifat manusia yg jahat yg memberontak kepada Allah yg mengakibatkan hubungan baik dengan Allah menjadi putus dan rusak. Manusia menjadi tidak setia kepada Penciptanya. Manusia jatuh ke dalam dosa karena ulahnya sendiri. Rasul Paulus menjelaskan hal ini dengan mengatakan : “tidak ada yang benar seorang pun tidak, semua telah berbuat dosa dan hilang kemuliaan Allah. (Roma 3: 10, 23.). Kata-kata Paulus ini dapat dipahami berdasarkan pemahaman bhw dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Roma 5 : 12) yg mengakibatkan semua orang menjadi berdosa. Penyebab dosa ini ialah …………….?
Manusia - sejak Adam dan hawa jatuh ke dalam dosa, ikut berdosa.. Dosa di sini tidak hanya dirumuskan sebagai “kejahatan” atau “kesalahan” saja, tetapi menyangkut “keeberadaan” – eksistensi dan “hakekat manusia” Yes. 29:13, Mat. 15:8,9. Dosa itu nampak melalui sikap hati yg menolak pengenalam akan Allah, emgakui Allah sbagai Juruslamat, Pemberi hidup dan khidupan bagi manusia dan makhluk ciptaan yg lain. Tidak itu saja tetapi dosa juga nampak dalam ketidak harmonisan manusia dengan sesamanya dan pngrusakkan alam ciptaan Allah. Dosa dapat dirumuskan juga dalam perbuatan yg menyimpang dari kebenaran dan kebaikan mnunjukkan sikap perlawanan terhadap Allah. Ini terjadi dalam diri seseorang yg mendorong dia untuk melakukan tidndakan bersalah yg membuat ia berada dalam kesulitan (Kej 4 :13)
Dosa dengan kata lain dapat diartikan sebagai “tidak tepat pada sasaran”. Karena itu setiap tindakan “baik” yg tidak kena pada sasaran adalah sia-sia (Rom 3 : 9 – 20). Manusia pada suatu saat bisa tidak berbuat dosa (Adam dan Hawa sebelum makan buah…… dann jatuh ke ……) Akan tetapi setelah kedua manusia I itu memakan buah maka pasti bahwa manusia “tidak bisa tidak…………..” manusia pasti berbuat dosa. Sebab :
Manusia tidak lagi tinggal di taman Edn. Mreka harus menjalani kodrat sebagai akibat dari kutukan Allah kepada Adam dan hawa.
Manusia memeeliki kecendrungan hati yg jahat sehingga kadang2 menolak jalan kembali kepada Allah.
Manusia yg telah mengetahui Firman Allah itu malah mengadakan perlawanan trhadapDia. Kritik Yesus teerhadap para ahli torat menjelaskan hal itu.
Pernyataan Yesus sendiri ttg kasih Allah supaya dunia tidak tetap tinggal dalam dosa ttapi mmperoleh keselamatan. Perbincanngan Yesus dengan Nicodemus si Parisi dalam Yoh. 3 merupakan penjelasan ttg kasih Allah kepada dunia ini. Dengan dmikian “dosa” bukanlah sebuah “insiden” kecelakaan” dan bukan pula sebuah perbuatan “kebetulah yg terpaksa” dilakukan manuysia, tetapi ia merupakan sikap hati yg jahat kepada Allah dan kepada sesama.. Dilakukan dalam kesadaran. Dosa terkait dengan isi kehedipan dan keberadaan manusia sehingga kita tidak bisa gampang mengatakan bhw itu hanya sebuah perbuatan yg “kebetulan” terjadi tanpa mngikutsertakan kesadaran kita .
Dosa bukan juga semata-mata tindakan jasmani belaka namun sikap ekspresif itu mencerminkan sikap hati manusia yg jahat. Kepada Allah.

Tidak ada komentar: