Hotbah Tambakrejo – malam
Minggu, 31 Agustus 2008
AHB Ef. 6 : 1 – 9
Berita Anugerah : Kolose 1 : 13,14
Pembacaan : Matius 19 : 13 – 15
Bacaan kita malam ini menyebutkan bhw Yesus memperhatikan anak-anak, tetapi anehnya para murid melarang orangtua membawa anak-anak kepada Yesus. Alasan kenapa murid2 melarang: Kemungkinan anak-anak ini yg sifatnya ingin tahu ketika Yesus lewat, mereka mengiringi Yesus dari belakang sambil mengelu-elukan dia seraya bernyanyi dan berteriak-teriak layaknya anak-anak kita juga apabila ada orang asing datang ke kampung kita yg menarik perhatian baik anak-anak juga orang dewasa, sehingga membuat suasana riuh dan gaduh. Dengan demikian Yesus terganggu waktu berbicara dengan para orangtua. Itu salah-satu alasan mengapa murid-murid marah kepada orangtua yg membawa anak-anak mereka.
Pertanyaan bagi kita, malam ini adalah: Kenapa Yesus justru mencari anak-anak tidak mencari orang dewasa? Berbeda dengan Yohanes Pembaptis: Yohanes memberitakan Firman ttg pertobatan di sekitar padang gurun Yudea dan Galelea dan memanggil orang dewasa yg berdosa supaya bertobat melalui pembaptisan di s. Jordan (Mat 3 : 1 –6).
Para orang waktu itu sambil menggendong anaknya, ikut ramai-ramai ketika suara riuh bhw ada “orang besar” masuk kampung. Yesus memandang anak- kecil yg digendong ibunya sambil meletakkan tangan dan memberkati mereka.
Kata Yesus kepada para murid tadi : Jangan melarang anak-anak ini datang kepadaKu, sebab orang yg seperti inilah yg empunya Ker. Sorga. Pertanyaan lagi bagi kita kenapa Yesus katakana bah yg bakal memiliki ker. Sorga hanyalah orang2 seperti ini (seperti anak-anak kecil ini).
Yesus tidak melihat usia dari manusia, tetapi lebih kepada sikap dan sifat.
Anak-anak belum banyak berbuat dosa/kejahatan baik dalam pikiran perasaan dan tindakan. Anak-anak adalah anak-anak yg selalu pasrah kepada dan bergantung sepenuh kepada orangtuanya.-- Anak-anak tidak berambisi, -- anak-anak mudah mencari teman – perseketuan untuk bermain dan bersenda gurau. – anak-anak gampang memaafkan kesalahan dan tidak ingat serta tidak menyimpan kesalahan temannya apabila dalam bermain terjadi percekcokkan, karena teman mau meminjam mainannya tetapi tidak boleh lalu mengambil paksa kemudian menangis dan terjadi tarik-tarikan. Setelah dilerai, maka rukun lagi dan bermain bersama lagi. Mereka tidak mendendam . Marahan hanya sebentar kemudian menjadi lupa dan menjadi akrab kembali. Rupanya Yesus memahami sikap ini dan karena itu Ia memakai ukuran ini untuk menjelasakan kepada orang banyak bhw jika orang banyak mempunyai sifat seperti anak-anak ini maka mereka juga akan memiliki Ker. Sorga.
Apa makna bacaan ini untuk kita saat ini dan di sini?
Panggilan kita sebagai gereja adalah untuk keluar melayani, mencari, memanggil sebanyak mungkin orang agar menjadi murid Tuhan kemudian membawa mereka masuk ke dalam gereja bersama kita membentuk persekutuan orang percaya. Dalam melakukan pelayanan demikian, kita jangan bersikap seperti anak kecil yg (negatip) artinya yg asal bicara dan berbicara yg tak ada ujung pangkalnya dan berbicara yg tak ada manfaat dan artinya. Tetapi sebaliknya kita harus melayani dengan sikap dan sifat sebagai anak kecil (positip) artinya pelayanan kita sepenuhnya kita tgantung kan dan pasrahkankepada Bapa kita (Allah dlm Yesus Kristus) sebagai Kepala pelayanan, Kepala Gereja, Kepala Jemaat. Kepada Dia sajalah kita harus bersikap sebagai anak kecil, artinya jangan berambisi dalam pelayanan untuk mendapat nama dan sejenisnya, kemudian kita harus rela melupakan kesalahan orang lain dan tidak menyimpan kesalahan orang sampai matahari terbenam (Ep. 4 : 26). Kita harus rajin mencari persekutuan dengan orang lain agar pelayanan kita diterima dan terbuka untuk segala orang. Masih banyak bentuk pelayanan yg perlu kita lakukan dalam gereja dan jemaat. Tetapi semuanya itu kita belajar dari ucapan Yesus tadi. Meskipun ucapan Yesus ditujukan kepada orangtua yg membawa anak dan langsung Yesus tunjukkan bagaimana orang akan menjadi baik hanya kalau mereka bersikap seperti anak-anak, sebab dengan sikap yg demikian Allah berkenan menerima anak-anak, tetapi juga menerima kita orang dewasa, menerima pelayanan gereja dan jemaat yg dilakukan dengan memakai sikap dan sifat seperti yg Yesus tunjukkan kepada kita melalui anak-anak tadi. Jangan segam-segan hai orangtua, menyerahkan anak-anak kepada Tuhan sebab dengan membawa anak-anak kepada Tuhan nampak akan sikap kita yg pasrah sebab dari anak-anak yg rajin mencari Tuhan itu, kelak membentuk keluarga ygt taat dan jemaat yg kuat, taat dan rajin melayani sebagaiamana yang telah ditunjukkan Yesus kepada kita sekalian.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar