Jumat, 14 Agustus 2009

PKB Kembangsari 1 Nov '08

Kebaktian PKB Kembangsari

Sabtu, 1 Nov. 2008

Pembacaan : Maz. 73 : 1 – 20


Sdr. Sebagai orang percaya yg menjalani hidup ini pada satu sisi harus mengakui bhw Tuhan baik bagi kita dan selalu menyertai kita, asal kita hidup dengan tulus hati.. Kadang2 kita bertanya: Kalau saya berada dalam penyertaan Tuhan, kok hidup saya mengalami kesusahan dan penderitaan. padahal orang yg tidak percaya hidupnya mujur, berhasil, senang dan bahagia. Mereka jarang mengalami penderitaan dan kesusahan. Dalam hati kita bertanya-tanya apakah Tuhan tidak ingat kita, Tuhan sudah lupa, Tuhan tidak adil. Kita cemburu dan iri hati, sebab membiarkan kita berjalan sendirian saja?? Akibatnya kita tergoda untuk mengikuti pola dan cara hidup mereka yg fasik dan penuh dengan kejahatan.

Pemazmur mengalami hal serupa dalam hidupnya. Ia beriman, ia hidup setia dan tulus kepada Tuhan dan juga kepada sesamanya. Pada sisi lain hatinya penuh dengan pergolakakan, sebab ia melihat bhw orang yg korupsi, menipu, congkak, berkata jahat, sika memeras orang lain, hidup mereka tenang-tenang saja, aman-aman saja justru senang dan bahagia.

Pemazmur bergumul untuk mencari jawaban dari Tuhan, tetapi selalu ia tidak mendapatkan yg memuaskan hatinya. Memanga dalam hidup ini mana mungkin kita mendapat jawaban dari dunia ttg pertanyaan-pertanyaan ttg hidup berat yg kita alami?? Hal yg sama dialami pemazmur. Dengan penuh kegelisahan ia berjalan menuju rumah Tuhan untuk beribadah. Dalam beribadah itulah pemazmur mendapat jawaban dari Tuhan. Tuhan menyatakan akepadanya bahwa: kehidupan dan kebahagiaan orang fasik, jahat, sombong, congkak karena berlimpah harta itu adalah bagaikan orang yg berdiri di tepi jurang yg licin. Hidup demikian sangat tidak aman, sebab kesalahan sedikit saja, mereka akan jatuh dan hancur dan kemegahan mereka akan hilang lenyap dan mereka tidak akan diingat lagi bahwa dilupakan. Rupanya penglihatan dan jawaban ini menghibur dan menguatkan pemazmur untuk tetap beriman dengan hati yg tulus dan dengan begitu ia menjadi bertambah kuat, setia dan tegar untuk tetap menjalani hidup ini sebab Tuhan ada dan menyertai.

Makna bacaan ini untuk kita PKB ini: Marilah kita hidup seperti pemazmur: beriman dengan hati yg tulus, setia beribadah, jangan iri atau dengki kepada teman2 yg senang dan bahagia dalam keberhasilan hidup mereka. kita tetap yakin dan percaya bhw Tuhan selalu ada bersama kita dalam sepanjang perjalanan hidup kita, baik kemarin, hari ini dan yad.

Amin.

Tidak ada komentar: