Hotbah Kembangsari, NP : Roma 8 : 28
Minggu, 11 Jan. 2009 AHB : Ibrani 6 : 11 - 14
Pemb. Kej. 15 : 1 – 6
“Selamat Tahun Baru”, kiranya Tuhan ada bersama kita selalu dalam Thn yg sedang kita jalani ini.
Sdr, Ketakutan merupakan bagian dari hidup manusia. Ketakutan menjadi momok bagi si kaya, tetapi juga bagi yg tak berpunya, bagi yg berpendidikan tetapi juga bagi rakyat biasa. Yang kaya, yang punya perusahan, tidur tidak akan lelap, sebab takut kalau-kalau kekayaannya dicuri atau tiba-tiba datang masa resesi dst. Bagi yg kurang mampu (yg tak berpunya), takut dan kuatir akan hidup masa kini dan masa depan sebab semuanya serba naik melambung tinggi padahal pendapatan tetap biasa-biasa saja: Bagaimana nanti kita bisa makan besok , lusa dst. Itu bukan berarti bhw kita kuatir ttg makan dan minum tetapi ketakutan selalu ada dan menghantui dalam hidup kita. Orang yg telah tamat S1,S2, takut nanti tidak dapat pekerjaan dan pengaruh dalam masyarakat, sebab banyak sekali orang mencari kerja padahal lapangan kerja itu-itu saja. Orang tua takut akan naiknya biaya sekolah dst. Anak-anak yg baru lulus sekolah, takut jangan2 tidak dapat tempat di sekolah yg dicari sebab saingan semakin ketat dan sulit. Pendeknya kita takut dalam segal perkara.
Sdr, sejak kita menginjakkan kaki pada 1 Jan. 2009, kita belum tahu persis apa yg akan kita alami dalam thn ini sebab kita sendiri tidak bisa melihat tembus waktu ttg kehidupan ini. Karena itu wajarlah kalau kita selalu bertanya - tanya apa gerangan nanti yg akan menimpa hidup kita di thn ini. Sebagai orang beriman memang kita mengandalkan Tuhan yg telah membawa kita keluar dari thn panjang 2008 dengan berbagai suka dan dukanya sehingga kita masuk dalam thn yg baru ini tetapi pada sisi lain kita masih diliputi ketakutan sebab kita tidak mengerti ttg situasi dunia ini yang setiap saat bisa berubah dari yg senang menjadi kacau dan sebaliknya.
Sdr Bacaan kita pagi ini berbicara ttg ketakutan Abraham, tetapi ketakutan ini berbeda dengan ketakutan kita. Andaikata kita pada posisi seperti Abraham yg sudah usia lanjut belum juga punya anak, maka kita bisa saja mengadopsi anak kakak atau anak sdr dekat kita. Abraham takut kalau nanti ia tidak memperoleh anak untuk dapat melanjutkan keturunannya supaya bisa membawa nama dan mewarisi harta kekayaan. Karena itu jika sampai terjadi demikian maka kemungkinan hamba Abraham, Eliezer orang Damsyik itu akan mewarisi harta, dan ini tidak berkenan kepada Allah, sebab Elieser tidak termasuk dalam garis keturunan orang beriman. Kita tahu bahwa Abraham adalah seorang beriman. Baik orang beriman atau tidak kedua-duanya mempunyai rasa takut, hanya bagi seorang beriman rasa takutnya ia serahkan kepada kuasa Allah. dan ia yakin bahwa Allah sendiri senantiasa ada dan memperhatikan ketakutan itu. Ketakutan orang beriman, selalu ada jaminan, ada yg berdiri untuk menopang kalau ia jatuh, dan mengulurkan tangan untuk menarik apabila ia akan terperosok. Ada yg menjamin hidup orang beriman meskipun ia dalam keadaan senang, susah dan takut sekalipun. Kini, tinggal bagaimana orang beriman yg merasa takut itu meminta perlindungan dan pertolongan dan biarlah mereka bersandar pada kuasa Allah saja.
Sdr. Keturunan dalam kehidupan orang Israil merupakan hal yg paling utama sebab anak laki-laki akan melanjutkan garis keturunan sekaligus mewarisi harta benda dari keluarganya. Karena itu dalam usia uzur ini Abraham yg belum juga mempunyai anak merasa takut sekali sebab tak mungkin lagi ia akan mempunyai anak laki-laki sebagai Pewaris. Ketakutan dan kuatir ini secara diam-diam ia gumulkan dan tertiakan kepada Tuhan dan suaranya ini di dengar Tuhan. Waktu dialog dengan Tuhan, kekuatiran ini ia sampaikan dan ia usulkan biarlah Elizer saja yg bukan keturunan orang percaya ini sebab ia tinggal serumah dan telah melayani Abraham selama ini, biarlah ia yg kelak mewarisi keturunan Abraham. Tetapi jawab Allah bhw bukan Elizer tetapi anak kandungmu sendiri yg akan jadi ahli waris, sebab Tuhan sudah mengadakan perjanjian dengan Abraham dan ikatan ini tidak bisa diorakkan lagi oleh siapapun juga dan janji itu Allah akan tepati sendiri.
Sdr, sebagai orang beriman, kita perlu melihat kepada Tuhan yg akan berbuat sesuatu dalam keadaan yg tak mungkin bagi pandangan manusia. Usia 75 thn dalam perhitungan logika/ biologis tak mungkin bagi manusia bisa mempunyai anak. Justru di sinilah Allah mau menunjukkan kasih dan KemahakuasaanNya untuk disegani dan dihormati oleh manusia. Bahwa segala yg bagi manusia sudah tidak mungkin dan tidak bakal terjadi, tetapi bagi Allah itu mungkin dan bisa saja. Di sinilah letaknya perbedaan antara iman dan tidak beriman, iman dan logika, ilmu pengetahuan. Sekali lagi orang yg beriman, mengandalkan Allah dengan kuasanya dan orang yg tidak beriman hanya mengandalkan logika. Tetapi dalam rencana Allah untuk kebaikan manusia, Allah memakai hal yg melewati ukuran akal manusia untuk mewujudkan pencapaian rencana Ilahi. Karena itu Abraham hanya pasrah untuk menerima kuasa Allah sesuai dengan imannya dan janji Allah kepadanya bhw keturunan Abraham akan sebanyak pasir di tepi pantai dan sebanyak bintang yg berkelip di langit. Siapa yg bisa menghitungnya??
Jemaat dan persekutuan Kembangsari, kita semua baru berdiri ditepian tahun panjang ini. Kaki kita baru melangkah 11 langkah, 11 tapak dari 365/366 langkah, yg akan kita napaki, kita langkahi kita masuki tahun ini. Kita jangan tunduk kepala, tetapi angkat muka dan dengar suara yg menggelagar dari langit di atas: Jangan takut. Kata-kata ini mengandung kasih, harapan serta kepastian janji Allah, bhw yg berkata adalah penjamin hidup, penjamin masa depan, sebab Ia mengerti siapa kita. Ia sedang berdiri di awal thn ini sedang mengulurkan tangan utk menggapai tangan kita masing-masing dan biarlah kita memberi tangan kita dipegang dituntun supaya berjalan bersama Allah memasuki hari-hari panjang yg sedang menanti. Janganlah lepaskan tangan Tuhan yg penuh kuasa itu, janganlah longgarkan pegaganganNya, eratkan peganganNya sebab Ia mengerti bhw kita sering takut. Karena itu dengan tegas Ia berkata: Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau (Kej. 26 : 24), Aku ada dan sedang berjalan bersama sdr: dan kata Yesus kepada mereka dan juga kepada kita, jemaat dan persekutuan Kembangsari, sdr dan saya di awal thn ini: Aku ini jangan takut. Atau lebih jelas: Aku ada beserta kamu, jangan takut. Yoh. 6 : 20. Inilah pegangan dan jaminan bagi kita masing-masing dalam memasuki 355 hari yg panjang thn 2009 ini. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar