Senin, 26 Maret 2012

Kauman kidul 25 Nov 2008

Kebaktian Pelkes
Kaumankidul, Rabu, 25 Nov. 2008

Pemb. Mika 2 : 1 – 11: Firman itu “baik” bagi orang yg benar, (melakukannya”)

Mika adalah salah seorang nabi dari 12 nabi kecil PL. Ia seorang petani berasal dari kota kecil Moresyet-Gat. Ia dipanggil menjadi nabi dan bernubuat untuk kaum Jahuda dengan ibukota Yerusalem dan Israil utara dengan ibukota Samaria. Rupanya Mika mengetahui dengan baik semua aktivitas para pemimpin, nabi dan imamnya (3 : 1-4). Mereka tidak melakukan tugasnya sesuai dengan panggilan jabatan mereka. Mereka merancangkan hal-hal yg kurang baik sebelum mereka bangun tidur, supaya apabila mereka bangun langsung mereka lakukan. Tidak ada yg melawan, sebab mereka berkuasa dan berhak untuk melakukan apa saja. Apabila mereka menginginkan sawah-ladang rakyat, mereka merampasnya. Apabila mereka mengingkan rumah, mereka menyerobotnya.. Pendeknya mereka melakukan kejahatan seperti perampasan hak milik oranglain dst. Para petinggi agama, para imam, bersedia melayani karena ada upah, ada uang. (3:11). Ada yg mengaku diri nabi padahal bernubuat dalam keadaan mabuk. Apakah itu seorang nabi??(3:11) Meskipun para pemimpin itu telah melaklukan kejahatan dalam tugas mereka mereka tetap merasa aman. Hati nurani yg baik telah tertutup, mereka tetap merasa aman2 saja dan tidak kuatir seolah-olah tidak akan ada hukuman atas kejahatan yg mereka telah lakukan. Dosa dan kejahatan yg telah dibuat pemimpin Israil, pejabat negeri dan pemuka agama sangatlah menyusahkan masyarakat. Dalam suasana demikian itu, Mika tampil dan mengatakan kepada para pemimpin itu “Celakalah” kata ini mengandung arti negatip sebab didalam kata ini ada nada kematian. Artinya orang-orang yg telah berbuat kejahatan terhadap orang yg tidak bersalah mereka akan dikutuk Tuhan. Bahwa Tuhan yg adil dan penuh belas kasihan itu, tidak akan membiarkan para pemimpin terus melakukan kejahatan dan Tuhan tidak akan membiarkan merteka yg lemah dan miskin ditindas dan diperlakukan tidak adil. Karena itu pada waktunya Tuhan akan bertindak. Mika menyebut bhw waktu Tuhan itu adalah waktu yg sangat mendukacitakan hati dari mereka yg melakukan kejahatan thdp orang kecil. Sebab waktu itu mereka yg jahat akan disingkirkan dari persekutuan umat dan mereka tidak akan memiliki hak lagi dalam persekutuan jemaat Tuhan. Semua harta yg telah di rampas akan dikembalikan Tuhan kepada pemilik yg berhak, yaitu mereka yg lemah dan yg miskin. Dalam kehidupan Israil, hak milik, terutama tanah dianggap sebagai sesuatu yg suci. Tanah adalah milik Tuhan. Jadi apabila seorang memiliki tnah, itu berarti ia memiliki sesuatu yg punya Tuhan, sebab itu harus dijunjung tinggi, dipelihara dan dihormati.
Para nabi paslu menolak apa yg dinubuatkan Mika. Saya ulangi lagi, bhw nubuat Mikha mengandung penyadaran kepada para pemimpin tentang kehendak Tuhan yg sebenarnya. Tuhan yg telah berjanji dengan Israil, Tuhan yg sabar, Tuhan yg selalu menyampaikan kehendakNya, FirmanNya kepada orang benar yg mau melakukannya. Bagaimana nubuat Mika ini kena-mengena dengan kehidupan kita dewasa ini?? Tidak jauh berbeda, sebab para petinggi negara kita (anggota DPR sudah menyalahgunakan jabatan dan tanggungjawab mereka. Kita sering melihat di TV dan membaca dalam koran2. Bukan hal yg rahasia lagi sebab itu tidak perlu malu untuk menyebutkannya. Keadilan dan kebenaran Tuhan akan berlaku sama baik untuk petinggi Israil ttp juga untuk petinggi mnkita masa kini siapa saja baik dalam gereja juga dalam masyarakat.Amin Selanjutnya kita masuk dalam diskusi

Tidak ada komentar: