Selasa, 22 Juli 2008

Kembangsari 9 Mar 08

Kebaktian Kembangsari
Minggu, 9 Maret 08

Nats Pemb. : Yoh. 5 : 17
A h B Colose 3 : 8 – 10

Pembacaan : Yoh. 19 : 30 : “Sudah Selesai”

Sdr. Kita masih berada dalam minggu-minggu penderitaan Kristus. Masih sisa 1 minggu lagi lalu kita akan merayakan jumaat Agung pada Jumaat 21 Maret dan ini sebagai akhir dari – semua tugas penyelamatan Kristus di dunia yg dipercayakan Bapa kepadaNya.
Jika kita melihat ayat dari bacaan kita ini, perkataan ini adalah perkataan ke enam dari 7 perkataan di kayu salib. Sepintas lalu saya ulangi lagi perkataan2 Yesus di kayu salib:
1. “Ya Bapa ampunilah mereka krn mrk tidak tahu apa yg mereka perbuat” (Lukas 23 : 34. 2. KataNya kepada penjahat yg di sampingNya: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Hari ini juga engkau bersama Aku dalam Firdaus” (Lks 23 : 43. 3. “Ibu, inilah Anakmu” Yoh. 19 : 28. 4. Eli,Eli lama sabaktani: “Ya Allahku2 mengapa Engkau meninggalkan Aku?” 5. “Aku dahaga” Yoh 19 : 28. 6. “Sudah selesai/genap”: Yoh. 19 : 30. 7. “Ya Bapa ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu” Lukas 23 : 46.
Itulah perkataan2 yg diucapkan Yesus sebagai bukti nyata dari semua yg Ia alami dalam dunia yg seharusnya itu menimpa diri kita masing-masing. Salib yg Ia tanggung saat ini, merupakan akibat dari semua perbuatan dosa kita. Namun begitu Ia tidak mendedam atau memohon kepada Bapa supaya membalas dan menghukum kita setimpal dengan dosa kita tetapi justru pada ucapan pertama menjelang kematianNya Ia memohon ampun bagi kita dari BapaNya : Ya Bapa mpunilah mereka karena mereka tidak tau apa yg mereka lakukan. Ia datang ke dalam dunia dengan kasih sayang dan pengampunanNya, dan karena kasih dan pengampunan itu, Ia rela memaafkan kita dan menanggung segala-galanya, agar kita diampuni dan menerima kasih sayang Allah. Kata“sudah selesai” berkaitan dgn pekerjaan Yesus di dunia yg Ia terima dari Allah, BapaNya. Sebelum seseorang layak diterima sebagai anggota sidi jemaat dewasa utk dapat mengambil bagian dalam berbagai kegiatan pelayanan gereja dan jemaat, ia perlu dibaptis/sidi lebih dahulu. Yesus juga demikian, setelah Ia dewasa dan layak untuk pelayanan, Ia perlu dibaptias/sidi. Selesai dibaptis, Ia menerima jaminan Rohkudus, Ia disahkan sebagai anggota jemaat dewasa yg layak melakukan pekerjaan pelayanan dalam dunia milik Allah. Ia diakui dan disahkan melalui suara yg menggelagar dari Sorga: Inilah AnakKu yg kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. Mat. 3 : 16.
Sdr. Setelah itu Dia mulai melakukan pekerjaan pelayanan dalam dunia, dengan pertama-tama menghadapi, tiga godaan dari Iblis yg merupakan 3 aspek yg meliputi seluruh persoalan kehidupan mansuia segala abad : yaitu roti/makanan, kemuliaan, kekuasaan. Bukankah 3 hal ini yg sekarang direbutkan dengan cara apa saja oleh manusia dalam dunia ini sehingga mengakibatkan terjadinaya bencana, penderitaan, kekacauan kekerasan, ketidakadilan dan kematian??
Sdr. Yesus waktu mendengar suara pengakuan ttg Allah berkenan kepadaNya, Ia tidak menjawab suara Allah itu: berbeda dari kebanyakan orang yg setelah mendengar orangtuanya berkata-kata, menjawab. Yesus tidak. Ia tau bhw dengan kata Anak yg Kukasihi dan Aku berkenan, Allah telah mempercayakan, merestui serta meletakkan di atas pundakNya segala sesuatu yg perlu untuk menyelamatkan kita Ia kerjakan. Saat itu Ia belum bisa menjawab, karena Ia belum bekerja bukan?? Pekerjaan Kristus merupakan pekerjaan yg lebih besar dari pekerjaan apapun yg pernah diusahakan dan dilakukan manusia. Ia memberi makan kepada 5000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan. Ia dipermuliakan di atas gunung, dengan KuasaNya, Ia memnyembuhkan orang sakit, mentahirkan orang timpang membangkitkan orang mati, Ia menghardik danau yg bergemuruh sehingga teduh. TugasNya adalah suatu tugas Allah bersama manusia dan tugas untuk manusia demi Allah. Jika kita berpikir bhw yg Yesus kerjakan dalam dunia adalah tugas Allah, tentu benar dan nyata dalam kata-kata yg diucapkanNya sendiri pada akhir pekerjaanNya di dunia ini: “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yg Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya. (Yoh. 17 : 4) Itulah tugasNya, yakni untuk memuliakan Allah di bumi dan untuk membuat Allah dikenal oleh manausia.
Sdr. Sekarang, di salib ini penderitaan Kristus bukan saja penderitaan jasmani tetapi juga rohani . Bila kita melihat wajahNya, nampaklah bayang2 gelap dari suatu duka-nestapa yg lebih dalam yg diakibatkan bukan hanya oleh luka-luka yg sakit dan kehausan yg amat sangat serta tubuh yg tersiksa, melainkan juga oleh kasih yg diremehkan, hati yg mendambakan persahabatan tetapi yg dibalas dengan kebencian; dukacita itu karena dihina dan dipersalahkan dan kesedihan yg tak terkatakan atas nasib orang-orang yg menolak keselamatan itu. Namun demikian, hal ini masih juga belum merupakan bayang2 yg paling gelap Dalam hati Sang Penebus, masih ada suatu kesedihan yg tak mungkin digambarkan dengan kata-kata. Ia mati karena dosa dunia, dosa jemaat Kembangsari, dosa kita, dosa sdr dan dosa saya, Ia mengambil dan menanggung kejahatan kita dan sekarang Ia terlibat dalam pertarungan terakhir untuk memusnahkan kejahatan itu. Di atas salib bukan saja tergantung tubuh jasmani Yesus, tetapi juga tubuh yg tidak kelihatan itu, Yang Dia adalah KepalaNya dan kita umatNya adalah anggota2Nya. Dan tubuh itu juga turut ditembusi paku-paku, dan juga atas tubuh itu maut menuntut pembalasan. UmatNya mati bersama Dia, supaya mereka hidup selama-lamanya. Sebelum Ia tergantung di atasnya, salib itu merupakan lambang perbudakan dan kefasikan. Tetapi kini Ia merobahnya menjadi lambang kemenangan, kemuliaan, dan penyelamatan. Di sini Ia telah menyelesaikan semua pekerjaan penyelamatan bagi umatNya dan sekaligus juga menderita dalam usaha penyelesaian itu. Kini kedua-duanya telah diselesaikan dengan sempurna ”. Tidak perlu usaha manusia untuk melengkapi apa yg dilakukan Yesus. Korban Kristus tidak diulangi. Semua korban dalam PL yg membayangkan kematian Yesus kini digenapi Tidak ada lagi korban anak domba, sebab Ia sendiri adalah Anak domba itu. Dengan kematian Yesus, semua hal seperti itu tidak berlaku lagi Tabir di baith Allah sebagai pemisah terbelah sebagai taanda bahwa melalui Yesus semua orang boleh dating kepada Allah. (Ibrani 10 : 20) Jadi tadi waktu Ia dilantik, Ia belum menjawab Allah BapaNya, maka kini setelah Ia menyelesaikan semua tugas itu maka dengan suara nyaring yg penuh kemenangan Ia menjawab BapaNya: “Sudah Selesai”. Ucapan ini mengandung 2 arti, pertama : merupakan teriakan Sang Pekerja bahwa pekerjaanNya untuk menyelamatkan dosa dunia telah selesai dan kedua : adalah teriakan kelegaan Sang Penderita bahwa: Anak yg dikasihi telah menyelesaikan tugasNya dengan tak bercacat cela maka kini Ia mau katakana kepada BapaNa: Semuanya Sudah selesai , sudah genap, sudah sempurna dan dengan begitu, Aku mau kembali kepaMu: Ya Bapa ke dalam tanganMu Aku serahkan NyawaKu.

Amin.

Tidak ada komentar: