Jumat, 29 Mei 2009

Belas Kasihan Yesus

Hotbah Kaumankidul

Minggu, 15 Febr. 2009

Nats Pemb.Roma 9 : 15b; AHB: Kolose 3 : 12

Pembacaan : Matius 9 : 35 – 38 : Belas Kasihan Yesus

Sdr. Setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di s. Yordan Ia mulai melakukan pekerjaan PelayananNya. Pertama yg Ia lakukan adalah berjalan keliling mengunjungi desa-desa sambil mengunjungi itu, Ia berhotbah dalam rumah ibadah mereka. Orang desa memanfaatkan kehadiranNya dengan membawa orang2 sakit kepadaNya untuk minta disembuhkan. Ia memperhatikan kehidupan jemaat yg Ia lalui. Dikatakan bhw Yesus melihat jemaat itu lalu tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan sebab mereka seperti orang terlantar, domba yg tidak mempunyai gembala untuk mengurusi dan mengatur kehidupan mereka. Yesus dalam hal ini bertindak sebagai seorang pemimpin yg baik yg memperhatikan kehidupan gereja dan jemaat. Apa yg dapat dilakukan Yesus saat itu, adalah menyembuhkan orang serta memberikan kekuatan dan pengharapan kepada jemaat supaya mereka mampu untuk menjalani kehidupan mereka yg panjang di dunia ini.

Jika kita membaca bagian ini, seolah-olah kita sebagai gereja dan jemaat disindir dengan bahasa halus demikian gerteja sudah berbuat apa?? Karena itu kita terpanggil untuk berbuat sesuatu seperti yg diminta dalam bacaan ini: Kita bertanya apa yg dapat kita lakukan sebagai gereja dan jemaat?? Apa yg dapat dilakukan jemaat Kaumankidul, jemaat GPIB Tamansari, Kalimangli,, ATK?? Yang jelas gereja tidak dapat langsung menyembuhkan seperti yg Yesus lakukan. Yang dapat dilakukan oleh gereja adalah: mengajar dan memberitakan Injil Ker. Allah. Mengajar telah dilakukan dalam kelas katekisasi, supaya anak-anak dapat memahami lebih dalam inti Injil sebagai Kabar Baik bhw Pengorbanan Yesus kepada kita manusia dalam menebus dosa semata-mata karena Allah mengasihi kita masing-masing. Karena hati Yesus yg penuh kasih sayang itu maka ketika Ia berjalan, Ia melihat jemaat seperti domba yg tak bergembala lalu tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan.

Panggilan gereja haruslah melayani sebegitu rupa dengan cara sendiri-sendiri agar jangan sampai jemaat itu merasa tidak mempunyai gembala yg memperhatikan hidup mereka. Karena itu perkunjungan ke rumah jemaat sangatlah penting artinya dalam pelayanan membangun tubuh Kristus.

Dengan datang berkunjung, jemaat merasa diperhatikan merasa dekat dengan begitu ada kehangatan, ada perasaan keakraban di antara jemaat dan gembala dalam hal ini majelis jemaat mereka. Salah satau pelayanan yg berhasil dalam membangun Tubuh Kristus dan tetap mempertahankannya, adalah dengan cara : Perkunjungan ke rumah jemaat. Perkunjungan begini dapat dilakukan secara spontan bukan resmi. Inilah perkunjungan pelayanan berbeda dari perkunjungan pengajaran, ini resmi, melalui aturan gereja dan pemberitahuan. Ada beberapa cara perkunjungan tetapi tidak akan dibahas di sini. Yang jelas bhw Yesus melihat jemaat seperti domba yg tak punya gembala, karena itu Ia melekukan pekerjaan pelayanan sehingga diriNya disebut sebagai Gembala yg Baik yg selalu peduli serta mengurusi domba-dombaNya. Majelis jemaat, ibu Supoyo adalah Gembvala yg baik untuk jemaat Kaumankidul dan ibu serta Majerlis disini selalu harus mencontohi pola Yesus, yaitu melayani dengan rendah hati dan tulus ikhlas. Kita dapat melakukan tugas ini dengan cara kita yg sederhana tetapi dengan tujun yg mulia, yaitu untuk hormat dan kemuliaan Tuhan. Kita dapat melakukan pekerjaan pelayanan yg biasa melalui cara2 kita sehingga dapat kena-mengena karena cocok dengan situasi dan kondisi setempat. Tidak terlalu sulit melakukan tugas ini, asal kita lakukannya dengan kasih sayang sebagaimana yg Yesus lakukan karena Yesus sayang kita, tidak memperhitungkan kesalahan kita, demikian juga hendaknya kita lakukan tugas kita demikian sebagai Pelayan.

Jemaat kaumankidul tetap berdiri karena Kristus ada di sini, Kristuslah yg mendirikan jemaat ini meskipun terdiri dari hanya beberapa keluarga, tetapi Kristus ada dan selalu menyertai kita di sini. Kalau kita menyadari kehadiran Kristus ini, maka hendaknya hidup kita serahkan sepenuhnya dengan segala macam pergumulan yg ada pada kita. Yesus saying kita, saying jemaat Kaumankidul demikian sebaliknya kita juga saying Yesaus. Kita sayang dengan cara kita hadir untuk bertemu Yesus dan bertemu sesama, bernyanyi dan berdoa bersama, mendengar Firman dan Saling berjabat tangan. Inilah inti dari perekutuan dalam Tuhan. Dengan demikian Yesus tidak melihat kita lagi seperti domba yg tidak bergembala, tetapi sesama domba penuh dengan kasih saying dan saling melayani. Tuhan beserta kita sekalian sepanjang waktu hidup kita.

Amin.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

I've already bookmark this article and will definitely refer this article to all my close friends and colleagues. Thanks for posting!