Hotbah Kaumankidul
Minggu, 15 Febr. 2009
Nats Pemb.Roma 9 : 15b; AHB: Kolose 3 : 12
Pembacaan : Matius 9 : 35 – 38 : Belas Kasihan Yesus
Sdr. Setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di s.
Jika kita membaca bagian ini, seolah-olah kita sebagai gereja dan jemaat disindir dengan bahasa halus demikian gerteja sudah berbuat apa?? Karena itu kita terpanggil untuk berbuat sesuatu seperti yg diminta dalam bacaan ini: Kita bertanya apa yg dapat kita lakukan sebagai gereja dan jemaat?? Apa yg dapat dilakukan jemaat Kaumankidul, jemaat GPIB Tamansari, Kalimangli,, ATK?? Yang jelas gereja tidak dapat langsung menyembuhkan seperti yg Yesus lakukan. Yang dapat dilakukan oleh gereja adalah: mengajar dan memberitakan Injil Ker. Allah. Mengajar telah dilakukan dalam kelas katekisasi, supaya anak-anak dapat memahami lebih dalam inti Injil sebagai Kabar Baik bhw Pengorbanan Yesus kepada kita manusia dalam menebus dosa semata-mata karena Allah mengasihi kita masing-masing. Karena hati Yesus yg penuh kasih sayang itu maka ketika Ia berjalan, Ia melihat jemaat seperti domba yg tak bergembala lalu tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan.
Panggilan gereja haruslah melayani sebegitu rupa dengan cara sendiri-sendiri agar jangan sampai jemaat itu merasa tidak mempunyai gembala yg memperhatikan hidup mereka. Karena itu perkunjungan ke rumah jemaat sangatlah penting artinya dalam pelayanan membangun tubuh Kristus.
Dengan datang berkunjung, jemaat merasa diperhatikan merasa dekat dengan begitu ada kehangatan, ada perasaan keakraban di antara jemaat dan gembala dalam hal ini majelis jemaat mereka. Salah satau pelayanan yg berhasil dalam membangun Tubuh Kristus dan tetap mempertahankannya, adalah dengan cara : Perkunjungan ke rumah jemaat. Perkunjungan begini dapat dilakukan secara spontan bukan resmi. Inilah perkunjungan pelayanan berbeda dari perkunjungan pengajaran, ini resmi, melalui aturan gereja dan pemberitahuan.
Jemaat kaumankidul tetap berdiri karena Kristus ada di sini, Kristuslah yg mendirikan jemaat ini meskipun terdiri dari hanya beberapa keluarga, tetapi Kristus ada dan selalu menyertai kita di sini. Kalau kita menyadari kehadiran Kristus ini, maka hendaknya hidup kita serahkan sepenuhnya dengan segala macam pergumulan yg ada pada kita. Yesus saying kita, saying jemaat Kaumankidul demikian sebaliknya kita juga saying Yesaus. Kita sayang dengan cara kita hadir untuk bertemu Yesus dan bertemu sesama, bernyanyi dan berdoa bersama, mendengar Firman dan Saling berjabat tangan. Inilah inti dari perekutuan dalam Tuhan. Dengan demikian Yesus tidak melihat kita lagi seperti domba yg tidak bergembala, tetapi sesama domba penuh dengan kasih saying dan saling melayani. Tuhan beserta kita sekalian sepanjang waktu hidup kita.
Amin.
1 komentar:
I've already bookmark this article and will definitely refer this article to all my close friends and colleagues. Thanks for posting!
Posting Komentar