Sabtu, 28 Juli 2012

Kebaktian Senin UKSW 7 Juni 2010


Kebaktian Senin UKSW
Senin, 7 Juni 2010
Pembacaan : Pilipi 1 : 20 – 26

Tema : Bekerja

Saya ucapkan terimakasih kepada Pimpinan UKSW khususnya Pelayanan Kerohanian Kampus (Campus ministry) yg memberi saya kesempatan untuk  memimpin ibadah Senin  ini.  12 tahun telah berlalu sejak  purna tugas dan baru sekarang saya berdiri di mimbar ini lagi untuk membawakan renungan tentang “pekerjaan” sesuai tema yang ditentukan.
 Bacaan yang saya pilih sebagai dasar renungan kita pagi ini terambil dari surat Rasul  Paulus kepada jemaat di Pilipi:  1 : 20 - 26
 Sdr.,sulit bagi kita untuk membayangkan  bahwa andaikan manusia I tidak memakan buah yg dilarang Tuhan, ia mungkin tidakperlu bekerja, sebab semuanya telah tersedia dalam taman  dan tinggal pakai.  Tetapi setelah manusia I melanggar larangan  “Jangan makan buah itu”, maka ia harus bekerja keras dengan berlelah untuk memenuhi  kebutuhan hidupnya.
Jadi bekerja  merupakan  suatu keharusan  sejak awal prnciptaan  dan hanya dengan bekerja manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjalani kehidupan yang layak dari hari ke hari.
Sdr….. Setiap pagi kita menyaksikan orang  sibuk berlalu lalang berangkat kerja dan baru pulang  menjelang sore dan bahkan ada yang sampai larut malam seperti yg dilukiskan sang Pemasmur dalam Masmur 104 : 22, 23:  “Apabila matahari terbit, manusiapun keluarlah ke tempat pekerjaannya dan ke usahanya sampai petang”. 
Sang Pemazmur rupanya memahami benar akan panggilan dan tanggungjawab manusia untuk bekerja dan berusaha demi  kelangsungan hidupnya.
Masalahnya sekarang adalah: Kemanakah hidup ini kita arahkan.  Apakah yg dimaksud Rasul dengan mengatakan dalam : 21 bahwa :”Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan? Paulus mengerahkan segenap usaha dan kerja kerasnya  untuk membuktikan bahwa apa yang benar dan baik itu dapat menjadi nyata dalam kehidupan manusia.
Dengan kata lain, ia berjuang dan bahkan siap menghadapi kemat6ian mewujudkan kehendak Allah di bumi ini Seperti yang ia katakan dalam Roma !2 : 1, 2: “ Karena itu saudara-saudara demi kemurahan Allah, aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yg hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah:  itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Hidup bagi Paulus adalah bekerja memberi buah
Dalam ayat-ayat selanjutnya kita belajar bahwa buah yang dimaksud adalah mengabarkan Injil sehingga umat makin maju dan bersukacita dalam iman.  Dengan dem imkian, kalaupun pada akhirnya ia harus mati, tidak perlu disesalkan, karena ia telah amelaksanakan tugas dengan baik sehingga lebih banyak jiwa dapat diselamatkan. Ia tidak merugi, tetapi memperoleh keuntungan. Lagipula ia sudah tuaa dan telah mengalami banyak siksaan dan kesengsaraan, maka bila Tuhan memanggil, ia sudah siap untuk pergi meninggalkan du nia ini.
 Manusia terlahir sebagai makhluk yangh menentingkan diri sendiri.  Sebagai orang percvaya, iman kitapun masih sering kekanak-kanakkan..
Sebuah iuluistrasi singkat ini kiranya dapat amenjelaskan hal ini:
“Ada seorang gadie kecil yang menagis merengek-rengek minta untuk boleh makan buah anggur, tetapi ibunya melarang karena sudah waktunya untuk tidur.  Ibumenyuruh anaknya untuk berdoaa dan iapun tersenyum melihat anaknya melipat tangan, memejamkan mata dan mulai berdoa.  Sebelum mematikan lampu tidur, ibu itu bertanya:”Apakah kamu sudah berrdoa? Gadis kecil itu menjawab “Sudah bu” dan Tuhan bilang aku anak manis, maka  boleh makan anggur. Dengan pembaruan iman, kita terpanggil untukj melayani Tuhan dan sesama, tidak untuk mengedapankan diri sendiri.
Sebagai lembaga Pendidi8kan Tinggi, UKSW melalui sesi perkuliahan baiuk teori maupun praktek berupaya untuk membekali para mahasiswa dengan dengan pengetahuan dean kemampuan untuk kelak dapat bekerja guna mexmenuhi kebutuhan masyrakat di sekelilingnya. Maka kurikulum bidang studi harus sesuai dengasn kebutuhan yang sesungguhnya di duni kerja, sehingga para mahasisswqa dapat mengaktualisasikan diri dan kemampuan mereka esuai bidang mansing-masing.
Dari Paulus kita belajar, bahwa dalam bekerja, orang perlu mengabdikan diri swepenuhnya pada tugas-tugas yanbg harus diembannya t5anpa pamrih.  Bagaimanapun juga orang yang setia pada perkara-perkara kecil akan dapat menunjukkan kesetiaan serta rasa tanggungjawab  yang besar, yang membuat ia cenderung dicari tanp0a harus memaksakan diri sendiri. Menjalkani kehidupan ini tidak gampang. Ser8ing kita dihadapkan pada pilihan-piliahn yangh suklit dan membinguingkan seperti yang dialami Paulus. Merasa terdesak dari dua pihakj, yaitu hidup bersama Kristus di sorga atau tinggal tetap di dunia, karena umat masih membutuhkannya, ia memilih yang kdua. Betapapu8n damai dan tenangnya kehidupan di sorga sejauh yang dapat kita bayangkan selama masih ada kesempatan, kita terpanggil untuk tetap terus bekerja melayani sesama demi akemuliaan Allah walaupun banyak kesulitan dan tantangan yg aterus  dihadapi.  Bekerja keras adalah panggilan manusia dan kematian adalah usrusan Tuhan.  Di sini tersirat akepasrahan Paulus akepada Tuhan.  Karena bagamanapun juga, bukannya akehendakku tetapi kehendak Mu jadilah. 
Kiranya dengan  pembaharuan iman sesuai dengan nharapan P)aulus, kita di sini dapat amembuat hidupa dan kerja kita menjadi lebih abermakna dan berkenan di mata Allah.  Amin  demikian pula  di depan kampus, abang becak menunggu dengan sabar dan berharap kiranya  ada penumpang yg  bersedia menumpang becaknya. Para mahasiswa bekerja mempersiapkan dirinya dari rumah sebelum berangkat ke kuliah, demikianpun para pengajar bekerja mempersiapkan bahan sebelum mengajar agar kiranya mahasiswa dapat mengerti, menerima dan memahami apa yg diajarkan dst…
 Banyak orang bekerja pada tempat pekerjaan yg berbeda-beda, juga macam dan jenisnya pekerjaan merekapun berbeda pula satu dari yg lainnya. Dalam mazmur 104 : 22,23 sang pemazmur mengerti ttg panggilan hidup manusia : Bahwa manusia harus bekerja, karena itu ia lukiskan ttg panggilan itu demikian: bahwa apabila matahari terbit manusiapun keluarlah ke tempat pekerjaannya dan ke usahanya sampai petang 104 : 22,23.  Sang permazmur rupanya telah  memahami benar akan hakekat, panggilan serta tanggungjawab manusia bahwa manusia harus bekerja dan berusaha dalam batas waktu yg telah ditetapkan Allah, berangkat pagi dan pulang petang. Memang batas waktu bekerja dapat disesuaikan dengan kondisi dan ketentuan2 yg berlaku di tempat dimana manusia bekerja. Memang bervariasi waktu bekerja itu tetapi pada umumnya manusia beranghkat pagi dan pulang petang.
Sebagai orang percaya kita memahami bahwa bekerja adalah perintah dan kehendak Tuhan bagi manusia.  Karena itu Tuhan tidak mau hilang muka bahwa Ia yg menyuruh manusia bekerja , Ia tidak mungkin lepas tangan dan membiarkan manusia bekerja tanpa Ia  memberkati. Karena itu Ia selalu hadir dan berdiri di belakang setiap orang yg bekerja, dengan pengertian bahwa manusia yg bekerja juga harus memahami bahwa bekerja adalah panggilan dan  nugerah bagi dirinya sehingga mereka yg bekerja kiranya dapat memuliakan Tuhan melalui pekerjaannya dan selalu mengucap syukur. Atas kesadaran yang demikian, akan mengantar kita bahwa kita bekerja bukan lagi untuk kepentingan diri  dan kemuliaan diri kita, tetapi  untuk Tuhan  dan untuk sesama kita. Ego dan aku kita kita sembunyikan rapat, kita simpan di belakang dan yg tampil didepan adalah Allah dan kehendaknya. Kita semua telah menerima panggilan dan tanggungjawab yg berbeda seorang dari yang lain seperti yg telah saya kemukakan di depan tadi.  Karena itu kita yg terlah menerima panggilan itu bekerjalah dengan sukacita dan hati yg gembira jangan dengan terpaksa dan bersungut-sungut.  Beban yg besar bagaimanapun juga jika kita terima dan kerjakan dengan hati yg gembira  akan terasa ringan sebaliknya meskipun beban dan tanggungjawab kita sedikit dan ringan tetapi kita kerjakan dengan perasaan yg tidak senang akan membebankan kita dan  akan  merupakan batu kilangan yg  menekan bahu kita.
Sdr bagaimanakah bekerja untuk kita dalam lingkungan UKSW ini?  Sebagaiamana yg telah saya utarakan di atas bahwa masing2 orang telah menerima panggilannya sendiri-sendiri yg berberda seorang dari yg lain.  Karena itu kita yg telah menerima tanggungjawab itu hendaknya dengan penuh pengucapan syukur dan berserah diri kepada Kasih Tuhan, kita lakukanlah dengan gembira dan penuh sukacita   Sekali lagi Bapa kita yg baik yg berada di tempat yg Maha Tinggi akan memperhatikan apa yg kita lakukan.  Kita semua adalah orang dewasa,  dengan begitu iman kita hendaknya juga iman yg telah dewasa dan dengan demikian kerja harus dijalani dengan iman yg dewasa pula yg siap melayani Tuhan dan sesama dan tidak mementingkan diri sendiri.
Iman yg kekanak-kanakan digambarkan dalam ceritera seorang gadis kecil yg tidak diperbolehkan makan anggur karena sudah saatnya untuk tidur.  Sang ibu menyuruh ia  berdoa sebelum tidur.  Dan sebelum ibu mematikan lampu, ibu itu bertanya : apa yg kamu doakan? Anak itu menjawab bahwa aku sudah berdoa dan Tuhan mengatakan bahwa aku anak yang manis, maka boleh makan anggur.
Sdr, kerja yg sesuai dengan kemampuan yg diabdikan untuk memenuhi kebutuhan sesama dan dikerjakan tanpa pamrih akan membuahkan hasil yg berkenan di mata Tuhan, karena dengannya kehendak Tuhan terlaksana di UKSW dan di dunia ini.  Amin

Tidak ada komentar: