Sabtu, 28 Juli 2012

Kebaktian syukur Kel. Gigir


Kebaktian syukur Kel. Gigir

Minggu, 28 Febr. 2010
Bacaan : Maz. 40 : 2  -  6  Syukur dan Doa

Sdr sekalian yg dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Kita sama-sama sebagai suatu persekutuan  siang ini berada dalam kel. Gigir untuk sama-sama merenung akan penyertaan Allah yg telah berlaku untuk kita semua yg percaya.  Khususnya siang ini bersama-sama keluarga kita ikut menghayati ttg kasih sayang Allah bagi ibu Gigir, karena beberapa waktu yang lalu ibu masuk masuk RS dan kini sudah kembali dan sedang berada bersama kita sekalian. Jika kita berada di sini merupakan pertanda bahwa ibu Gigir tidak sendirian tetapi ada banyak orang percaya sebagai sdr seiman yg hadir sebagai tanda persaudaraan dan persekutuan orang beriman yg saling mendukung dalam doa dan saling memberi kekuatan dan penghiburan.  Ini merupakan panggilan orang percaya supaya dimana ada orang sakit kesanalah kita datang untuk menjenguk, dimana ada dukacita, kesanalah kita datang memberi sukacita, dimana ada keluh-kesah kesanalah kita datang untuk memberi kekuatan serta dukungan.
Bacaan kita siang ini merupakan ucapan syukur dan doa oleh Pemazmur yg rupanya mengalami hal-hal yg ia rasakan sebagai suatu  masalah dal;am hidupnya.  Masalah yg sebenarnya tidak diungkapkan di sini tetapi rupanya permasalahan yg ia alami, ia lukiskan sebagai ia masuk dalam lobang kebinasaan dan Lumpur rawa.
Orang2 yg hidup menderita kadang merasa seperti Tuhan tidak peduli kepadanya dan berdiri jauh daripadanya.  Kita dapat bertanya dalam diri kita sendiri: Apa benar Tuhan berdiri jauh dan tidak peduli dengan kita??  Jika kita mengalami sesuatu masalah dalam hidup entah sakit penyakit, entah percekcokkan antara anak – orang tua, suami-istri kita rasakan seolah-olah Tuhan telah pergi jauh dari kita, sebab apa yg dilukiskan pemazmur bahwa ia sangat menanti-nantikan Tuhan.  Dari kata-kata ini dapat kita katakan bahwa pada saat-saat tertentu pemazmur mengalami kesepian, sebab Tuhan tidak ada disampingnya, ia merasa seorang diri dalam menjalani kehidupannya.  Kita tahu bahwa pemazmur adalam seorang beriman yg hidupnya hanya didasarkan pada Tuhan saja.  Sehingga suatu saat ia merasa seolah-olah Tuhan pergi lama dan ia merasa kesepian.  Rupanya ia dengan Tuhan ia merasa sebagai teman akrab yg selalu berdua, sehingga waktu Tuhan tidak ada ia lalu menyanyikan mazmur ini.  Aku sangat menanti-nantikan Tuhan, lalu ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.  Ia berteriak minta tolong sebab ia sedang menderita.  Ia terperosok ke dalam lubang yg penuh Lumpur.  Dalam keadaan penderitaan ini ia berteriak kepada Tuhan, dan Tuhan mendengar suaranya dan memberi ia pertolongan sehingga Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu menetapkan langkahku.
Sdr. Tuhan dalam memberi pertolongan tidak akan sepenggal-sepenggal.  Ia memberi pertolongan secara utuh dan bersih tidak separoh-separoh.  Karena itu pemasmur kini memuji Allah, supaya orang lain yg melihat bahwa pemazmur telah ditolong Allah menjadi takut, menjadi heran lalu mereka juga dapat percaya kepada Tuhan.
Siang ini kita menyaksikan bhw Tuhan telah mengeluarkan ibu Gigir dari rumah sakit dan memberi kesehatan sehingga ibu Gigir dapat melangkah dengan pasti dan menaikkan syukur kepada Tuhan.  Tuhan yg kita kenal adalah Tuhan yg Pengasih dan Penyayang, Panjang sabar dan besar kasih setiaNya.  Kasih sayang Tuhan itu tidak hanya berlaku pada saat ibu Gigir sakit saja tetapi kasih sayang  itu akan berjalan sepanjang masa sejauh kita ingat  Tuhan dan sejauh kita menyerahkan diri kita untuk dipeluk dan dibimbing oleh Tangan PengasihanNya.
Coba kita masing-masing teristimewa ibu Gigir menghitung akan perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Pemazmur katakana banyaklah yg telah Kaulakukan, ya Tuhan, Allahku perbuatanMu yg ajaib dan MaksudMu untuk kami. Tidak ada yg dapat disejajarkan dengan Engkau.  Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.
Kalau demikian terjadi bagi ibu Gigir, terjadi juga untuk kita sekalaian yg hadir saat ini bahwa banyaklah yg telah Tuhan lakukan bagi kita masing2  sebab terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.
Kini ibu telah berada dalam keluarga, inilah perbuatan Tuhan yg ajaib bagi ibu dan keluarga.  Ibu bterima ini sebagai suatu anugerah dan baiklah anugerah ini diterima dengan ucapan syukur dan doa.  Kiranya Tuhan memberi ibu kesehatan selalu supaya berkat yg telah diterima ini dapat dinikmati dalam ucapan syukur senantiasa bagi hormat dan kemualiaan Tuhan.  Amin

Tidak ada komentar: