Selasa, 02 Februari 2010

Kebaktian Penghgiburan Oma Manurung 2 Jan '09

Kebaktian Penghgiburan Oma Manurung

Jumat, 2 Jan. 2009

Pembacaan : Maz 69 : 2 – 5, 14 – 19


Sore ini kita ada dalam keluarga Manurung yg berduka untuk bersama-sama memberi pengiburan dan mendukung dalam doa bagi keluarga yg ditinggalkan. Memang kematian merupakan perpisahan antara yg hidup dan yg telah meninggal, karena yg kita kasihi, cintai sayangi pergi dan tidak kembali lagi. Kita kehilangan dan itu membuat hjati penuh dengan kesedihan.

Manusia sering mengalami hal-hal yg menyedihkan bahkan membuat hati berduka. Sedih dan duka tidak saja pada waktu kematian seperti ini tetapi penyakit, kegagalan, ketidak berhasilan membuat kita kecewa, putus asa bahkan kadang-kadang hilang pengharapan.

Keadaan yg kita alami seperti yg dilukiskan di atas juga dialami oleh pemazmur pada jamannya. Meskipun kesusahan tidak diperinci apa sebenarnya yg ia alami, tetapi toh pemazmur mengalami penderitaan batin dan pergumulan berat. Bukan saja kegagalan dari hal mencari jalan keluar dari permalahan yg sedang menimpa dirinya tetapi dari pihak manusiapun merupakan ancaman dan pergumnulan bagi dirinya (:5).Dari bacaan kita ini menunjukkan bahwa pemazmur adalah seorang beriman, yg bergaul dengan Tuhamn begitu erat, seorang yg telah mengerti dan mengenal Tuhan dengan jelas.. Ia kenal Tuhan sebagai Allah yg berkenan mendengar doa, Allah yg penuh dengan kasih setia dalam menjawab doa orang percaya dan Allah yg penuh dengan pertolongan yg berkenan melepaskan orang yg dalam berbagai pergumulan.

Pemazmur melukiskan pergumulannya seperti ia sedang berada dalam ancaman air bah yg terus nai sudah hampir sampai batas hidupnya, yaitu sampai di leher dan sebentar lagi hyidung dan lenyap. Juga derita ini baggaiukan kakinya telah terperosok dalam Lumpur yg dalam dan sebentar lagi akan tenggelam.

Sebagai orang yg beriman, pemazmur sadar betul dalam keadaan seperti ini Tidak ada jalan keluar dari pihak manusia. Rupanaya ia ingat akan nasehat nabi Yesaya, bahwa jangan sekali-kali berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada hembusan nafas dan sebagai apakah iadapat dianggap. (Yesaya 2 : 22). Karena itu bagi pemazmur cuma ada satu pngharapan yg dapat membebaskan ia yaitu Allah sendiri. Karena itu ia berdoa: Tetapi aku,, aku berdoa kepadamu, ya Tuhan, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah, demi kasih setiaMu yg besar, jawablah aku dengan pertolonganMu yg setia. Pemazmur sangking begitu dekat dengan Allah, sehingga ia mengenal dan bersaksi akan beberapa sifat Allah yg telah membantu ia dalam kesusahan dan pergumulannya. Beginilah caranya seorang beriman yg megalami penderitaan yg mengerti betul siapa Allah bagi dirinya, dan atas pengenalan itu ia berdoa. Karena itu bacaan ini adalah doa dalam kesesakan.

Sdr. Keluarga di sinipun sedang dalam pergumulan karena kehilangan oma, ibu tercinta. Dalam rasa duka dan kesesakan inilah kita hanya boleh lari kepada Tuhan untuk memperoleh penghiburan dan kekuatan, supaya kaki kita tidak terus tergelincir dan tenggelam ke dalam rawa kedukaan yg dalam.

Kita sebagai manusia tidak bisa lalu tiba-tiba terlerpas dari rasa duka ini, tetapi hanya dengan mengangkat muka ke atas kepada Allah dalam Yesus Kristus yg adalah Penghibur sejati, kita yg berduka dapat dihiburkan dan dikuakan.akita tahu bahwa Allah itu selalu ada berdiri disamping kita, mendampingi kita dalam segala situasi. Bagaiamana caranaya: Pemazmur mengajarkan dan membantu kita untuk menaikkan doa selalu baik pada masa senang tetapi juga pada masa susah, baik pada saat mengalami pergumulan tetapi juga pada saat-saat hidup biasa dan normal. Pendeknya berdoa merupakan dasar hidup orang beriman sebab dengan kuasa doa sajalah kita dapat dimungkinkan mendengar dan menerima jawaban Allah atas banyak jalan keluar dari pergumulan kita.

Sdr Kiranya kehadiran kita sore ini merupakan penghiburan bagi keluarga di sini sebab sebagai orang percaya, Tuhan mengajarkan untuk ikut berduka dengan orang yg berduka tetapi ikut senang dengan orang yg bersukacita. Itulah panggilan orang beriman untuk hadir pada segala waktu saat mana sesama orang beriman memerlukan kehadiran kita. Dengan demikian bahwa keluarga di sini tidak sendirian tetapi ada sesama sdr beriman, kita yg hadir ini untuk menunjukkan kebersamaan kita sebagai orang percaya untuk memberi dukungan spiritual kepada keluarga Manurung.

Akhirnya marilah kita sekalian, juga keluarga di sini bersama-sama pemazmur naik doa ini kepada Tuhan: Jawablah aku ya Tuhan, sebab kasih setiaMu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmatMu yg besar.

Amin.

Tidak ada komentar: