Selasa, 02 Februari 2010

Kutowinangun 3 Des '08

Kebaktian sector Kutowinangun

Rabu, 3 Desember 2008

Bacaan Yeremia 22 : 1 –7

Pengantar: Sdr. Situasi kerajaan Yehuda di Selatan pada saat Yeremia bernubuat ini tidaklah menyenangkan. Para petinggi masyarakat, orang2 yg berkuasa dalam pemerintahan menyalahgunakan kuasanya yg seharusnya mereka pergunakan utk menolong rakyat kecil – orang miskin, orang asing dan para janda - namun tidak mereka lakukan bahkan sebaliknya menindas dan merampas. Tuhan yg adil tidak senang melihat keadaan begini. Dalam situasi yg demikian ini, Ia menyuruh Yeremia untuk menyampaikan kepada raja Jahuda agar kiranya, mereka: baik pemimpinnya, pegawainya, mereka yg punya kuasa agar supaya jangan bertindak menyusahkan orang lain sebab cara begitu akan membuat Allah murka. Melalui Yeremia, Tuhan memesan supaya mereka melakukan keadilan dan kebenaran: Lepaskan dari tangan pemerasnya orang yg dirampas haknya, jangan menindas dan jangan memperlakukan orang asing, para janda dan yatim piatu dengan keras dan jangan menumpahkan darah orang yg tak bersalah (:3). Rupanya hal2 ini telah biasa terjadi sehingga yg biasa terjadi yg tidak benar dalam pemandangan Tuhan ini perlu dikembalikan kepada jalan yg benar. Agak sulit untuk merobah sesuatu yg telah terbiasa “salah” menjadi hal yg benar. Kadang2 akan menimbulkan bentrok karena yg telah terbiasa melakukan “salah” tetap mempertahankan sebab dianggap ini hal biasa dan menguntungkan, karena itu mereka akan berontak bila yg biasa salah ini diubah. Rupanya dalam negeri Israil, para petinggi negara suka melakukan hal ini. Karena itu melalui Yeremia, Tuhan mengancam Ancaman kepada raja Yahuda tidak main-main. Jika tetap melawan maka mereka akan dibuang dan Allah akan menjadikan negeri mereka padang tandus.(:5 – 7). Ancaman ini perlu agar orang kembali melihat bagaimana jalan yg selama ini ditempuh, apakah itu benar ataukah salah. Bukan saja ancaman tetapi juga ada pemulihan dan berkat: Bhw jika menurut nasehat Tuhan ini, mereka akan masuk dalam istana, naik kereta dan kuda (suatu kehormatan) dan akan menikmati sukacita dan damai sejahtera ( :4). Jadi Tuhan menyediakan hal2 yg membuat manusia bersukacita apabila melakukan perintahNya dan kehendakNya.

Apa manfaatnya nubuat ini untuk hidup kita sebagai jemaat masa kini??khususnya persekutuan Kotowinangun?? Coba apa yg kita lihat dan baca di surat kabar dan menonton di TV ttg perlakuan para petinggi pemerintahan kita dari aras pusat sampai di daerah, yg nampak adalah banyak hal yg bertentangan dengan kewajaran. Para petinggi negeri kita tidak malu-malu melakukan hal yg bertentangan dengan kehendak Tuhan. Kalau kita tidak ikut bersama mereka, maka kita dianggap tidak toleransi, menentang/melawan dan akibtanya kita bisa disingkirkan. Jika kita ikut akan bertentangan dengan nurani iman, sebab kita tau bhw itu salah. Jalan keluarnya: Kita tetap setia kepada komintmen kita bhw kita akan berlaku jujur dalam melakaukan tugas, dan setia kepada tanggungjawab yg telah diberikan kepada masing-masing.

Jika ada pilihan: baiklah kita memilih jalan kebenaran meskipun harus menanggung resiko sebagai akibat mempertahanakan iman. Kejujuran dan kebenaran merupakan hal yg dikehendaki Tuhan dan sikap itulah yg akan diberkati dan itu yg selalu diminta dari kita orang percaya agar tetap setia menurut kehendak Tuhan. Kita berdoa memohon bantuan Rohkudus agar memampukan kita menolak godaan yg disodorkan kepada kita. Tuhan mengerti apabila kita mengambil keputusan yg memuliakan namaNya. Artinya akan ada banyak cara yg dapat kita lakukan yg berkenan kepada Tuhan. Hanya keputusan pada janji setia itulah yg dapat menolong kita untuk tidak menggadaikan iman agar mendapat hasil yg semu.

Amin

Tidak ada komentar: