Senin, 16 Mei 2011

Kembangsari 3 FEb 2010

Kebaktian sektor Kembangsari
Rabu, 3 Februari 2010
Bacaan : Yohanes 3 : 18 – 21

Empat ayat yg kita baca tadi merupakan bagian akhir dari percakapan Yesus dengan Nikodemus. Sepintas lalu percakapan ini berkisar sekitar kelahiran kembali: Yesus berpandangan bahwa seseorang perlu dilahirkan kembali agar bisa memperoleh keselamatan. Nikodemus sebagai seorang terpelajar dari kalangan ahli torat dan orang Farisi kurang memahami perkataan Yesus ini. Nikodemus hanya berfirkir secara logika bhw mana mungkin seseorang sebesar Nikodemus dapat masuk ke dalam rahim ibunya lalu dilahirkan kembali. Yg dimaksud dengan lahir kembali adalah manusia yg telah dibaharui oleh kuasa Rohkudus sehingga ia menjadi baru. Segala sesuatu yg bersifat “lama” hilang dan diganti dengan yg “baru” artinya manusia lama kita yg dikuasai oleh dosa dan kejahatan diganti dengan yg baru yg berasal dari Allah melalui kerja Rohkudus sehingga membawa keselamatan dan pengampunan. Semuanya ini bukanlah dapat terjadi oleh kemampuan atau kuasa atau usaha manusia sdr dan saya tetapi semuanya ini karena sermata-mata anugerah dari Allah.

Dunia dan kita tidak berlayak mendapat keselamatan itu tetapi karena Allah yg berkenan memberikannya kepada kita maka kita memperolehnya karena kasih yg sempurna dari Allah melalui pengorbanan Anak Tunggal Allah yakni Yesus Kristus sendiri.
Dalam ayat 17 dari perikop kita tadi disebutkan Sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan utk menghakimi melainkan utk menyelamatkannya oleh Dia (Yesus Kristsus).

Sebagai orang percaya kita semua telah memahami dan mengerti bagaimana Allah telah mengasihi kita. Oleh kasih Allah itu kita beroleh kesalamatan sempurna dari Allah. Oleh sebab itu ayat 18 menyebutkan kalau kita percaya kepadaNya (Yesus Kristus) kita tidak dihukum) Jelas kalau kita percaya kita tidak dihukum tetapi memperoleh jaminan keselamatan tetapi kalau kita tidak percaya itu artinya kita sendiri menyia-nyiakan pengorbanan Allah kepada kita dan sepertinya kita kurang menghargai kasih Allah itu. Bacaan kita menyebutkan kalau kita tidak percaya kita berada dalam hukuman. Bagaimana bentuk hukuman itu?? Ayat 19 mengatakan bhw Terang telah datang ke dalam dunia tetapi manusia sdr dan saya, kita semua lebih senang kepada kegelapan. Kenapa?? Biasanya orang jahat senang tinggal dalam suasana yg gelap atau samar-samar, supaya apa yg dia buat tidak nampak kepada orang lain. Kita orang berdosa (manusia) lebih menyukai kegelapan supaya perbuatan dosa kita tersembunyi. Ini sesuatu yg masuk akal (logis) bukan hal yg luar biasa. Orang jarang mencuri di siang bolong di hadapan orang banyak (mungkin ada satu-satu) tetapi jarang. Maling lebih suk beraksi di termpat sunyi yg jarang ada orang supaya perbuatan jahatnya tidak kelihatan.

Sebaliknya orang “baik” lebih menyukai terang supaya jelas apa yg ia buat sebab ia tidak takut dan malu. Ia senang agar perbuatan kebaikkannya diketahui orang banyak sebagai suatu kesaksian ttg imannya kepada Allah. Semua perbuatan baik orang percaya digerakkan oleh kuasa Rohkudus, sebab Rohkudus selalu memimpin orang kepada jalan kebaikan dan jalan mengasihi. Karena jelas dalam : 21 kalau kita melakukan sesuatu yg benar kita datang kepada terang sebab kita senang apabila perbuatan baik kita diketahui orang lain dan semua yg dilakukan dalam kasih dilakukan dalam Allah sebab Allah adalah kasih, Aallah adalah Terang. Kita berbuat baik bukan supaya kita dikasihi Allah tetapi sebaliknya karena kita telah lebih dahuklu dikasihi oleh Allah maka panggilan kita menjawab kasih Allah itu melalui tindakan nyata kita yg berisi muatan kebaikkan. Sekali lagi sdr.: Semua perbuatan baik yg kita lakukan diperhatikan oleh Allah dan perbuatan-perbuatan baik tsb sebagai hasil dari Terang. Anak Terang berbuat sesuatu yg terang. Anak kegelapan melakukan hal yg gelap supaya tidak nampak kepada orang lain.

Kiranya keluarga besar Kembangsari jemaat yg hadir sore ini kita semuanya dapat melakukan kebaikan agar nampak kepada tetangga-tetangga kita bahwa kita benar-benar adalah anak-anak Terang. Jika kita anak-anak Terang hendaknya Terang itu bersinar dan memantulkan cahayanya dalam seluruh kehidupan kita baik di gereja , persekutuan jemaat, dalam keluarga, juga dalam masyarakat agar orang yg melihat perbuatan kita dapat memberi kesaksian bahwa benar-benar kita jemaat Kembangsari adalah anak-anak Terang, anak-anak Allah. Amin

Tidak ada komentar: