Selasa, 05 April 2011

“Hidup sebagai Keluarga Allah”

Kebaktian Minggu Perjamuan Kudus Kembangsari
Minggu, 11 Oktober 2009

Bacaan : ITimotius 3 : 14 – 16

“Hidup sebagai Keluarga Allah”

Sdr, Yang disebut Gereja tidak lain dari persekutuan beberapa keluarga yang beribadah pada hari minggu dan hari-hari gerejawi yg lain. Jika jumlah dari keluarga ini telah memenuhi persyaratan administrasai dan organisasi maka dilaporkan ke sinode untuk diterbitkan SK penetapan ttg berdirinya sebuah jemaat/gereja. Persyaratan administrasi yg dimaksud a.l. ada pastori, jemaat dapat membiayai hidup Pendetanya setiap bulan dst. Namun dasar yg utama adalah kegiatan kepada pendewasaan iman jemaat itu. Jika iman jemaat itu telah mapan dan telah menyadari panggilannya sebagai “Anak – Anak Allah” maka kesadaran ini akan mendorong mereka dalam ketaatan dan disiplin serta tanggungjawab dalam memelihara kehidupan bergereja dan kehidupan berjemaat termasuk didalamnya Kehidupan Gembalanya. Rupanya hal ini yg sekarang sedang digumuli oleh Jemaat Kembangsari, kiranya Allah berkenan ikut campur dalam mendengar pergumulan serta kerinduan yg tulus jemaat ini agar dapat memenuhi semua persyaratan yang dimaksud. Kita percaya Allah yg punya gereja dan jemaat sedang ikut memperhatikan kerinduan ini dan Allah sendirilah yg berkenan membantu melaksanakan rencana ini sesuai dengan kehendakNya.

Sdr Judul dari renungan ini adalah “ Hidup sebagai keluarga Allah”
Keluarga-keluarga di jemaat Kembanghsari jelas adalah keluarga Allah, karena keluarga ini percaya danmendasarkan hidupnya hanya pada Allah saja. Sebagai keluarga Allah tentu mendorong keluarga ini dalam mengatur hidupnya sesuai dengan “gelar” keluarga Allah dalam hal apa?? Banyak hal yg harus dilaksanakan oleh keluarga-keluarga Allah a.l. Hidup damai dalam keluarga, ada saling pengertian, saling memaafkan, dapat meredam emosi, berbagi sesuatu dengan tetangga yg seiman dan yg tidak seiman, berkenaan memberi tumpangan kepada orang yg memerlukan, Yg berkelebihan jangan disimpan dan tahan tetapi dapat memberi dengan hati yg tulus ikhlas. Keluarga2 yg dapat melakukan tanggungjawab yg demikian akan menjadi suatu kekuatan dan dasar yg teguh bagi pembangunan tubuh Kristus yakni
gereja.

Dari ayat 14 kita ketahui bahwa Paulus tidak bersama Timotius dan dari tempatnya yg jauh itu, ia mendengar bahwa jemaat yg dilayani oleh Timotius yaitu Efesus sudah mapan sehingga Paulus tidak perlu kuatir dan ragu-ragu. Kehidupan jemaat yg demikian dapat menjadi tiang-tiang penopang dan merupakan dasar kebenaran sehingga kehidupan bergereja dan berjemaat akan kokoh dan tidak akan gampang terombang-ambing oleh godaan dunia ini.

Harapan Paulus dan Timotius ini ditujukan kepada jemaat dan gereja masa kini terisitimewa jemaat dan gereja Kembangsari yg tengah bertumbuh menuju kedewasaan. Pertumbuhan yg demikian tidak terjadi begitu saja tetapi karena ada kesatuan iman, kerukunan dalam kehidupan keluarga, kehidupan bergereja serta mengarah kepada satu tujuan yakni pendewasaan iman. Untuk sampai kepada maksud itu tidak lain bukan karena kekuatan dan kemampuan kita sebagai manusia tetapi semata-mata karena kehendak dan campur tangan Allah sendiri. Sebab dimana ada jemaat dan gereja, disitu Allah hadir sebab jemaat dan gereja adalah tubuh Kristus sendiri yg hadir di dunia ini, karena itu marilah kita jaga dan pelihara agar tubuh itu tetap kuat, utuh dan bersatu.

Pagi ini kita akan nyatakan kesatuan iman dan keutuhan kita sebagai jemaat, sebagai gereja sebagai keluarga Allah dengan duduk bersama dalam satu meja persekutuan yg didalamnya kita akan makan dan minum bersama-sama dari satu roti dan satu anggur sebagai lambang Tubuh dan Darah Kristus.
Meja persekutuan inilah yg mengikatkan kita seeorang dengan yg lain dan secara persekutuan kepada Kristus melalui pengorbananNya, kematian serta kebangkitanNya. Melalui meja ini pula kita menikmati akan kasih Allah serta hayati makna kasih itu lalu kita eratkan serta teguhkan persekutuan kita sebagai keluarga,gereja dan jemaat karena melalui persekutuan persaudaraan yg demikian inilah gereja dan persekutuan kita akan tetap hidup dan lestari karena kita tahu bahwa Allah sedang berada bersama kita dan selalu ikut ambil bagian di dalamnya.

Amin

Tidak ada komentar: