Sabtu, 16 April 2011

Kebaktian Syukur 4 Des 2007

Kebaktian syukur
Kel. Martha Mardiyati
Jumat, 4 Desember 2007

Sdr. Sore ini kita semua berada dlm. kel. GIGIR untuk bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan berkenan menyertai keluarga ini dari waktu ke waktu dalam pergumulan dan dalam doa mereka. Tahun 2007 yg panjang kel. ini dan kita semua telah lalui dan atas perkenan Tuhan, kita bersama telah diantar memasuki Tahun Baru 2008. Untuk itu saya ucapan Selamat Tahun 7Baru 2008 kepada Kel. Martha dan kepada sdr sekalian.

Sdr. Hari Senin yad, kita semua akan ikut menyaksikan proses pemberkatan nikah untuk Martha Mardiyati.
Sdr. Melewati perjalanan hidup yg panjang dari hari berganti hari, minggu, bulan, thn sehingga kita dapat tiba dengan selamat malam ini bukanlah sesuatu hal yg otomatis terjadi begitu saja. Secara logika kita akan katakan itu soal biasa, sebab hidup kemarin dan hari ini sama, thn kemarin dan thn ini juga sama, kita bangun pagi lalu melakukan berbagai aktivitas kita, kemudian datang malam, kita tidur lalu besok kita bagun lagi dan seterusnya terjadi demikian. Meskipun terjadi sepertinya otomatis, sebagai orang percaya, kita harus mengakui kebesaran kuasa Allah yg penuh dengan kasih dan pengampunan sehingga membungkus kita dalam naungan berkat yg tak berkesudahan dan yg tak dapat kita hitung dari waktu ke waktu. Saat kita memasuki awal thn 2007 yl.: Kita bertanya: bagaimanakah dengan hidup kita di thn yg akan kita jalani ini?? Hal yang sama juga kita bertanya di awal thn ini bagaimanakah nanti dengan hidup kita di thn panjang 2008 yg sedang menanti kita ini?? Pertanyaan demi pertanyaan selalu saja ada dalam hidup kita sebagai manusia, kita tak mungkin bertepuk dada dan katakana ah semua itu gampang, semua itu beres. Hidup ini adalah sebuah pertanyaan yg perlu kita hadapi kita jalani dan berusaha menjawabnya: Dengan bekerja keras, dengan iman, pengharapan dan bersyukur, kita bersama Allah akan membuka tabir dari lembaran-demi lembaran hidup dan kita akan memperoleh jawaban dari setiap pertanyaan tadi

Sdr. Mazmur 100 sebagai dasar persekutuan syukur malam ini adalah sebuah nyanyian persembahan syukur. Jemaat yg mengambil bagian dalam prosesi ini berada di depan Baithallah. Di depan jemaat, hadir juga para imam. Dengan suara yg nyaring mereka semua membangunkan “seluruh bumi” untuk memuji Tuhan: Bersorak-sorailah bagi Tuhan hai seluruh bumi.(:1). Itulah introitus I atau Nats Pemb. I. Karena Yahweh adalah Tuhan semesta alam, karena itu Ia harus dipuji oleh segala bangsa termasuk kita sekalian, sdr dan juga saya. Sesudah seruan kepada seluruh bumi untuk memuji Tuhan, menyusul seruan yg khusus ditujukan kepada jemaat yg sedang memasuki Baitallah untuk beribadah kepada Tuhan. Beribadalah kepada Tuhan dengan sukacita, Datanglah ke hadapanNya dengan sorak sorai. (:2). Selain seruan utk beribadah, jemaat juga dibangunkan untuk mengetahui apa yg dikatakan dalam Torah (alkitab) bhw Tuhan yg telah menjadikan langit dan bumi, membebaskan Isarail dari rumah perbudakan Mesir, menuntun mereka dalam perjalanan melalui padang gurun, suatu bukti bahwa Tuhan begitu sayang akan umatNya Israil, Israil adalah milik Tuhan, kawanan domba gembalaanNya. Dengan demikian, Allah adalah Gembala yg baik, Pengasih dan Penyayang, Panjang sabar dan besar kasih setia. Karena itu umat yg telah menerima kasih setia Allah, Imam mengajak utk masuk ke dalam rumah Tuhan dan mempersembahkan syukur kepadaNya. Masuklah melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataranNya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya, karena Tuhan itu baik dan kasih-setiaNya tetap selama-lamanya (4,5).

Sdr. Malam ini kita sedang beribadah, bersyukur, menikmati penyertaan Allah sebagai Bapa Pembimbing, Pengasih dan Penyayang, Panjang sabar dan berlimpah Kasih-setia. Ia telah menyertai Martha, mendengar doa dan pergumulan sehingga Martha dapat membuka tabir untuk memasuki suatu babak baru dalam kehidupan. Karena itu diminta untuk selalu bersyukur, tetapi juga untuk mengetahui, mengenal dan menghayati Allah karena Tuhan itu baik dan kasih setiaNya tetap selama-lamanya. Inilah dasar dari hidup orang beriman yg memahami serta mengenal peranan Allah dalam hidup. Hanya orang yg rajin, taat, serta takut akan Allah dan setia dalam melakukan kehendakNya akan mengerti hal itu. Karena itu kita yakin pula bhw: Jikalau Allah telah berkenan menyertai kita pada masa lampau, maka Allah itu juga yg tak pernah berobah akan ikut bersama kita thn ini sampai selama-lamanya.
Memasuki babak baru dalam hidup berpasangan perlu penyesuaian, saling pengertian dan kasih. Rupanya kasih inilah yg harus mendasari hidup bersama dalam setiap keluarga, baik keluarga baru, juga kita keluarga tua.

Penyesuaian diri dengan kasih akan mendinginkan suasana karena kata Rasul: Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yg mempersatukan dan menyempurnakan. (Kolose 3 :14). Inilah inti dari kebaktian syukur kita malam ini, kita memuji Tuhan, karena besar kasih setiaNya kepada kita sekalian, istimewa kepada kel. besar Martha Budiyarti. Karena itu bersama dengan keluarga besar Budiyarti marilah kita masuk melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataranNya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya, sebab Tuhan itu baik, kasih setiaNya untuk selama-lamanya dan kesetiaanNya tetap turun temurun.

Amin.

Tidak ada komentar: