Sabtu, 16 April 2011

Kebaktian Syukur 1 Sept 2009

Kebaktian syukur
Kel. Admopawiro, Selasa, 1 Sept. 2009
Pemb. Maz. 30 : 5 –13.

Sdr., Minggu lalu kita berkumpul di sini untuk kebaktian penghiburan sebelum pemakaman ibu Admopawiro. Malam ini kita berkumpul lagi dalam kebaktian ucapan syukur sebab segala sesuatu telah terlaksana dan berlangsung dengan baik. Memang rasa duka atas kematian orang yg dikasihi tidak serta-merta hilang begitu saja atau terlupakan begitu saja tetapi paling sedikit akan meninggalkan rasa duka dan kehilangan, sebab orang yg kita kasihi tidak akan bertemu lagi. Namun iman Kristen mengajar kita bahwa kita jangan terlalu tenggelam dalam rasa duka yg berlarut-larut tetapi kita harus bangkit untuk menengadah ke atas kepada Allah yg mengatur perjalanan hidup ini sesuai dengan rencana yg Ia kehendaki. Perjalanan panjang yg kita jalani ini memerlukan tenaga dan pikiran serta berbagai pergumulan sebab apa yg terjadi hari ini tidak sama untuk hari esok dan selalu berganti. Kita tidak mengerti apa yg akan terjadi dimasa depan, namun begitu hari esok harus kita jalani entah susah atau senang. Kita selalu harus siap dan waspada untuk masa-masa yg kita lalui sehingga bila ada masalah kita tidak terperosok dan hilang pengharapan. Pemazmur memahami hal itu bhw hidup itu tidak terikat dan tidak membelenggu kita hanya pada satu titik pergumulan saja, sebab itu ia memberi kesaksian atas pengalamannya: Sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi terdengar sorak-sorai ( : 6 ) Hidup tidak selalu monoton pada satu titik saja. Allah mengerti hal itu juga sebab itu Ia mengaturnya supaya ritme hidup ini berirama dan tidak membosankan agar manausia tidak jemu dan pastiu lalu menerima hidup ini dengan ucapan syukur dan sukacita.

Oleh sebab itu pemazmur meminta kepada keluarga Admopawiro dan kepada kita sekalian sdr dan saya juga mari, bersama-sama nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yg dikasihiNya dan persembahkanlah syukur kepada namaNya yg kudus. Memang dirasa aneh bahwa rasa duka belumlah hilang tetapi kita sudah diminta untuk menyanyikan masmur dan persembahkan syukur. Dengan demikian iman dan pengharapan kita letakkan di atas arasa duka kita. Pemazmur adalah seorang yg beriman, dan ia juga sedang dilanda masalah dalam hidupnya. Ttdak dijelaskan kepada kita apa masalahnya namun karena ia seorang beriman, ia selalu berharap dan bersandar pada Tuhan. KepadaMu, ya Tuhan, aku berseru dan kepada Tuhanku aku memohon: Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku.( : 9, 11 ) Tuhan mendengar seruannya minta tolong dan kini ia boleh lega sebab: Aku yg meratap telah Kauubah menjadi orang yg menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita, supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagiMu dan janganlah berdiam diri Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya: aku mau menyanyikan syukur bagiMu. (: 6, 12) Atas kesadaran pada kasih Tuhan itu, ia menaikkan syukur kepada Tuhan melalui mazmur yg kita baca ini.

Kiranya keluarga Admopawiro beserta seluruh famili dan handaitolan mengerti serta memahami akan kehendak Tuhan bagi keluarga ini sebab apa yg Tuhan buat itu “baik” adanya meskipun bagi kita mebawa dukacita tetapi bagi Allah adalah jalan yg berkenan kepadaNya. Sebagai persekutuan orang percaya, keluarga Admopawiro tidak sedirian. Persekutuan sector merupakan keluarga yang dapat memberi dukungan spriritual serta kekuatan dan penghiburan. Kiranya keluarga yg ditinggalkan dikuatkan iman dan pengharapannya untuk memasuki hari-hari hidup sebab jalan yg akan dilalui masih terbentang panjang ke depan.

Pemazmur amemohoin kepada keluarga untukselalu mendekatkan diri pada Tuhan sambil bemohon: Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku. Dalam segala situasi, Tuhanlah satu-satunya kekuatan serta pengfharapan kita. Datanglah kepadaNya setiap saat dan bawalah pergumulan dan berbagai permasalahan hidup. Memang tidak serta-merta lalu Tuhan menjawab doa dan pergumulan kita, mtetapi jikalau kita dat5ang kepadaNya berarti kita taat dan menghargai Dia sebagai Bapa kita sebab Dia selalu ada bersama kita pada sepanjang waktu dalam diri ImanuEl Allah beserta kita. Itulah janjiNya kepada setiap orang percaya termasuk kepada keluarga Admopawiro, bahwa Ia sedang hadir untuk memberi kekuatan, pengharapan serta penghiburan kepada keluarga yg ditinggalkan..

Amin.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

apa yang saya cari, terima kasih