Rabu, 18 Juni 2008

Kunci Tahun KSRI

Kunci tahun KSRI
Sabtu, 31.12.005

Yesaya 65 : 17 – 25

Sdr. Kini tinggal beberapa jam saja kita mengakhiri thn panjang yg telah kita lalui bersama-sama. Saat kita menginjakkan kaki kita pada awal thn ini, kita selalu bertanya apakah mungkin kita bisa tiba pada ujung jalan dari suatu perjalanan panjang selama 365 hari?? Orang percaya bagaimanapun dia, hidupnya selalu penuh dengan pertanyaan. Dan pergumulan. Bila Allah telah menjawab pertanyaan dan pergumulannya, pasti akan muncul lagi pertanyaan dan pergumulan lain lagi. Demikianlah terjadi sepanjang waktu sepanjang kita masih hidup di bumi ini.
Kita semua kini telah berada pada tepi suatu ujung jalan, dan sebentar lagi kaki kita akan kita ayunkan melangkah meninggalkan thn ini. Sepertinya ada sekat waktu, yg kita belum bisa membuka sekat itu utk menjenguk apa yg kiranya akan tersedia di depan kita, di thn yg akan datang ini. Tentu masing-masing kita yg berdiri pada tepian thn ini dapat menarik napas yg dalam sebab semua krisis dan pengalaman kehidupannya baik yg ada senangnya, baik yg ada susahnya telah dilewati. Lalu timbul pertanyaan baru lagi, bagaimanakah nanti apakah saya dapat melewati jalan-jalan dan liku-liku kehidupan sehingga saya dapat tiba diakahir thn depan seperti yang saya ada sekarang ini?? Sebagai orang beriman kitalah yg dapat memberi jawabannya brdasarkan pengalaman kita dengan Tuhan dan melalui hidup kita masing-masing.

Sdr.Bacaan kita sore ini Janji mengenai langit baru dan bumi baru tetapi saya beri judul “Pembaharuan melalui sebuah Krisis”
Orang Isreal waktu dalam pembuangan adalah sebuah krisis kehidupan yg mereka harus jalani selama 70 thn. Bila Israel mengalami krisis dalam hidup, yg disalahkan selalu Tuhan.. Israel mengeluh dan keluhan itu disampaikan dalam suatu pertanyaan kepada Tuhan seolah-olah Tuhan lupa dan tidak ingat lagi kepada mereka. Waktu pembebasan di Mesir, tindakan Tuhan sangat nyata dan jelas, tetapi itu tempo dulu dan sekarang mereka tidak bisa menemukan lagi bekas-bekasnya di dalam dunia ini. Mereka Kini hidup susah dan mereka bertanya di manakah Dia, di manakah Tuhan? (63: 11) Dalam kesusahan itu, mereka berseru ke sorga. Pandanglah dari sorga dari tempatMu yg suci dan mulia, lihatlah pergumulan kami, lihatlah keadaan kami (63: 15).Kenapa anak harus mati mendadak, kenapa anak usia muda harus gantung diri? Kenapa anak-anak harus meninggal dalam usia dini? Kenapa petinggi negara mengambil uang yg bukan miliknya? Kenapa penyakit merajalela dan silih merenggut nyawa? Kenapa makanan harus disuntik formalin dll? Kenapa harus ada hukum rimba yg kuat menindas orang kecil dengan semena-mena? Masih banyak lagi pertanyaan yg perlu disampaikan kepada Allah yg di tempat tinggi. Itulah pertanyaan manusia Isreal, itulah pertanyaan manusia kita juga masa kini.

Sdr. Pasal 65 ini merupakan jawaban atas keluhan dan seruan umat tadi. Jika Isreal mengeluh dan berseru, Tuhan yg setia itu tetap akan menjawab. Kata Tuhan atas keluhan mereka: Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tanganKu kepada bangsa yg memberontak.(65 : 2) Aku telah berkata : Ini Aku, ini Aku (65 :1). Tuhan selalu bersedia dan selalu siaga utk mendengar dan menjawab seruan dan keluhan dan doa kita. “ Apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepadaKu , maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan. (Yeremia 29 : 12 – 14). Kurang pantas kalau kita selalu menyalahkan Tuhan dalam hidup kita.
Jadi setiap krisis yg terjadi dalam kehidupan umat Isreal , itu bukan krn Tuhan Allah acuh tak acuh atau krn Allah buta dan tuli. Israel tidak bisa menyalahkan Tuhan. Allah selalu siap utk membantu, asal Allah diberi kesempatan utk campurtangan dalam situasi hidup.Asal Allah diberi kesempatan ikut terlibat dalam pergumulan dan krisis kehidupan kita. Kadang2 kita mau menerima pertolongan Tuhan asal itu sesuai dengan cara hidup dan keingan kita, bukan cara Allah dan kehendak Allah.

Jadi sdr, apabila kita mengalami pasang surut kehidupan selama thn ini, itu bukan krn Tuhan acuh tak acuh atau buta tuli terhadap kita tetapi barangkali kita tidak mau introspeksi diri dan membuka hati utk menerima kritik dan tegoran Tuhan, sebab itu Tuhan tidak menolong. Jadi kalau kadang-kala kita sampai merasa Tuhan itu jauh, itu bisa menjadi alasan supaya kita introspeksi diri: Apakah dosa saya, apakah kesalahan saya sehingga merupakan pemisah antara aku dan Tuhan?? Sebagai orang percaya, kita harus menghayati bhw tiap kegagalan yg kita alami dalam hidup sebenarnya merupakan sebuah bentuk anugerah. Tuhan tidak ingin membiarkan kita mengalami krisis hidup terus-meneru. Tuhan ingin utk mengubah keadaan kita melalui krisis2 kehidupan yg kita alami sbab krisis merupakan tahap ke arah pemulihan. Jadi marilah kita pahami bhw krisis yg terjadi dlm kehidupan kita barangkali meruapakan intevensi Allah utk mengarahkan kehidupan kita ke arah yg lebih hikmat, dan lebih aman utk kehidupan pribadi kita masing2 di waktu yang akan datang.. Tentu krisis merupakan suatu tahap yg berayt yg tidak kita inginkan. Namun jangan kita menutup kemungkinan bhw sebuah krisis dan masalah bisa menjadi sebuah berkat bagi kita.

Sdr Pada akhir thn ini sekali lagi kita telah mlewati masa panjang yg penuh dengan masalah yg menerpa hidup kita.. Dalam keadaan murung dan gelisah: kita bertanya kepada nabi: Apakah pada akhirnya keadilan akan mengalahkan kejahatan? Apakah korupsi akan dapat diberantas di dunia kita? Apakah ketegangan antar agama bisa diganti dengan saling menghormati? Apakah kekerasan dan bertindak semena-mena bisa diganti dengan kasih sayang? Apakah bisa terjadi singa akan hidup berdampingan dengan anak domba? Apakah bayi kita bisa bermain-main dengan ular ganas? Apakah bisa terjadi harimau akan makan jerami seperti lembu? dst
Yesaya katakan kepada kita yg telah berdiri pada sisi akhir dari Thn ini: Lihatlah ttg keadaan pada langit baru dan bumi baru. Langit baru dan bumi baru digambarkan seluruhnya dari sudut yg lama ttapi di situ tidak ada lagi kesedihan atau putusasa dan dukacita. Anak tidak lagi akan mati dalam usia balita dan orang akan mengalami kehidup yg berkepanjangan sampai pada usia senja. Semuanya terjadi dalam dunia, sebab tempatnya disebut Yerusalem yg sudah kita kenal dan kita akan menikmati kepuasan menikmati hasil kerja :21 dan hal2 yg penting bagi hidup dapat dinikmati, kesembuhan dari penyakit, ada sukacita, ada kehidupan :20, ada rasa aman : 21-23a, Ada persekutuan dengan Allah dan dgn sesama :23b, 24. Perikop ini adalah sebuah vision penglihatan pada akhir zaman. Penglihatan ini bukan narkoba rohani supaya orang percaya bermimpi ttg keadaan yg utuh di sorga sehingga kita melarikan diri dari hidp nyata kita kini dan di sini. Bukan itu cara Tuhan mengajar kita sekalian. Kita, sdr dan saya, jemaat Kembangsari, persekutuan kita tidak diajari dan tidak dipanggil utk menjauhkan diri dari masalah kehidupan yg sekarang melilit kita., tetapi justru dengan iman yg teguh dan berpengharapan, kita harus hadapinya. Jadi visium – peng lihatan ini – ttg langit baru dan bumi baru bukan saja mengenai “nanti” namun justru menjadi motivasi untuk kita saat ini bagaimana kita memperjuangkan keadilan dan kebenaran, kasih dan pengampunan agar menang di dalam dunia ini. Itulah janji Tuhan yg kita dengar dalam penglihatan ini. Jadi siapa yg berpihak dan bersdia utk berjuang kepada keadilan dan kebenaran, ia berpihak kepada masa depan bumi ini. Siapa yg tidak berpihak dan memperjuangkan keadilan akan ditiadakan sama seperti ketidakadilan akan dimusnahkan. Jadi sdr. Perikop ini adalah sebuah janj utk setiap orang yg setia memperjuangkan damai sejahtera dan sekaligus sebuah ancaman utk orang yg menghalangi keadilan dan kebenaran mengalir dalam dunia.

Sdr. Jadi kita dapat meninggalkan thn ini dengan memegang janji Tuhan bhw Allah akan memulihkan bumi kita yg rusak. Memang ada persaingan yg negatip kematian yg terlalu awal, doa2 kita yg tak terkabul, perang antar bangsa, kekerasan dalam masyarakat, semua itu akan ditiadakan. Bacaan kita ingin mendorong kita untuk terlibat dengan sungguh2 dengan nilai2 dari bumi yg baru itu. Kalau kita sdr dan saya betul mengingkan dunia seperti itu menjadi realitas, maka janganlah kita menjadi marah lagi dengan sesama jangan kita bergosip untuk menambah beban duka dalam hati kita dan janganlah kita biarkan diri kita dipakai dan dikuasai utk hal2 yg tak berguna. Kalau harapan kita ialah dunia yg akan datang penuh damai sejahtera, marilah dari sekarang sebelum kita meninggalkan thn ini kita brjanji utk memulai sesuatu yg baru dan menyesuaikan diri dengan irama dan harmoni dari dunia yg akan datang itu. Selamat memasuki th baru 2006 dalam damai sejahtera Tuhan.

Amin.

Tidak ada komentar: