Katekisasi GPIB
Sabtu, 19 Jan. 2008
Bahasan I : Alkitab , PL, PB
Pokok Bahasan Utama : Alkitab dan Firman Allah:
Tujuan belajar ttg pokok ini: agar peserta mengenal Alkitab, memahami serta hu8bu8ngtan antara Alkitab dan Firman Allah.
Agar peserta katekisasi menghayati a-peranan dan kuasa Firman Allaha edalam kehidupan amereka
Agar peserta katekisasi hidup sesuai dengan Frrman Allah.
Semua agama di dunia mempunyai kitab suci. Dalam kitab suci itu para penganut dapat membaca ajaran yg diajarkan untuk dipahami dan diberlakukan dalam hidup mereka. Apa kiranya isi dari ajaran agama tsb.?Ajaran itu berisi nasehat, petunjuk, anjuran, hukum, peraturan, larangan. Kadang-kadang agar pengikutnya dapat mengerti, maka ajaran itu disajikan dalam bentuk ceritera, sajak, perumpamaan yg semuanya mempunyai maksud membimbing orang agar tau dan mengerti bagaimana seharusnya berperilaku dalam hubungan dengan Yang Mahakuasa, sesama dan lingkungan hidup. Kitab suci itu dianggap mempunyai wiubawa ilahi, sebab Yang Mahakuasa sendiri telah menunrunkannya dalam bahasa yg dapat dimengerti dan dipahami oleh manusia.
Semua ajarana dalam kitab suci tak akan ada gunanya kalau orang tak dapat mengerti bahasa dan maksud dari ajaran tsb. Ada aturan, hukum yg menjadi pegangan manusia dalam kehidupannya dalam masyarakat.
Wibawa ilahi yg ada dalam Kitab Suci itu membuatnya menerima kedudukan dan diagungkan, dihormati. Karena mempunyai wibawa maka orang selalu berusaha hidup menurut ajaran yg diungkapkannya dan acapkali mengutip ayat2 atau bagian dari KitabSuci itu.
Pemahaman Arti: Kata Firman dan berfirman sering kita temukan dalam Alkitab. Firman dan berfirman hanya dikenakan hanya kepada Tuhan/Allah saja umpamanya : Kej. 1 : 3 : “Berfirmanlah Allah: Jadilah Terang, maka terang itu jadi. Dengan demikian: Begitu Allah mengucapkan FirmanNya, maka terjadilaha yang Ia kehendaki. Jadi FirmanNya itu satu dengan tindakanNya. Allah berfirman sekaligus Ia bertindak dengan demikian maka Alkitab menyaksikan bhw Firman itu adalah Allah sendiri (Allah menyatu dengan FirmanNya) Yoh. 1 : 1
Alkitab terdiri dari dua bagian : 1. Perjanjian Lama, 2. Perjanjian Baru.
Perjanjian – Janji, menyangkut 2 pihak. Pihak I = Allah, pihak 2= manusia, umatNya. Dalam hal ini, Allah yg mengambil inisiatip membuat Perjanajian dengan umatNya. Pihak kedua tidak mengajukan persyaratan apa-apa hanya menerima dan tergantung sepenuhnya pada pihak I demi kelangsungan hidup dan masa depannya sesuai dengan apa yg dibuat dan yg telah dijanjikan oleh pihak I yaitu Allah sendiri.
Dalam PL Allah mengadakan perjanjian dengan Abraham, bapa Leluhur umat Israil (Kej. 17 : 1,2,9,10,11 dst.
Dalam PB dibuat oleh Yesus Kristus (Lukas 22 : 20, Ikor 11 : 25. Dengan demikian perjanjian yg diadakan sebelumnya disebut PL kemudian memunculkan sesuatu yg baru lewat anggur , lambing dari darah Tuhan Yesus Kristus (pengorbanan melalui salib – kematian).
Jadi semua pengalaman umat Allah sebelum kedatangan Tuhan Yesus dikelompokkan dalam satu bagian yg disebut PL dan pengalaman umat yg baru sesudah kedatangan Tuhan Yesus dikelompokkan ke dalam bagian yg disebut PB. Itu tidak berarti berdiri sendiri secara terpisah tetapi merupakan satu kesatuan karena mempunyai hubungan yg erat. Perjanjian Baru merupakan kelanjutan dari apa yg tertulis dalam Perjanjian Lama dan PB merupkan perwujudan dari apa yg dinyatakan dalam PL menyangkut penyelamatan dan hidup kekal yg dinyatakan oleh Yesus Kristus sebagai penggenapan dari apa yg dinyatakan dan dinubuatkan dalam PL..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar