Katekisasi GPIB
Katkisasi ke 19
Sabtu, 31 Jan. 2004
PERGAULAN MUDA – MUDI
Pengantar: Kemajuan jaman saat ini turut mempengaruhi dalam berbagai segi
kehidupan kita. Karena pengaruh dunia ilmu pengetahuan, manusia ikut berlomba mendandani dirinya agar tidak dikatakan sebagai orang yg ketinggalan jaman/kolot. Karena itu secara sadar atau tidak manusia ikut dalam arus kmajuan ini. Suatu contoh yang jelas: hampir seemua orang saat ini (mulai dari anak-anak SD) memiliki alat komunikasi canggih (HP). Rambut para remaja (pria-wanita) di cat menurut selera zaman dan di kepang sesuai keinginan. Orang (khusunya wanita) “yang seharusnya memakai rantai emas/gelang emas di tangan, tidak jarang memakainya di kaki. Pria yg pada kodratnya tidak memakai anting2 kini kita dapat melihat banyak pria memakai giwang di telinganya> Banyak “model yang aneh” terjadi dalam kehidupan di jaman yg maju iji. Semua itu dilakukan hanya supaya orang kjatakan bhw mereka mengikuti “mode jaman ini”. Kita bertanya di manakah manfaatnya??????
Kemajuan ini secara tidak sadar mrangsang pergeseran nila dari “nilai tradisional ke nilai-nilai modern” dengan dorongan batin bhw “saya juga ingin menjadi orang modern dariupada tetap tinggal dan disebut orang kolot.. Secara tidak sadar pula kita pelan-pelan s telah hanyut dalam pola hidup yg biasanya “sederhana” kini harus “ada” dan “memiliki ssuatu”. Cara yang demikian ini telah mempengaruh ipola hidup gerenerasi muda gereja juga. Kita berteman dengan orang yang memiliki “sesuatu” lalu kita tergoda utk memiliki hal yang sama yang teman kita miliki dan banyak hal yg ikut menggoda sehingga kita turut berpikir secara diam-diam bagaimana aku dapat memiliki seperti apa yg dimiliki tman saya itu.
1. Pergaulan muda-mudi kristen merupakan topik yg menarik. Pergaulan merupakan “jmbatan” untuk saling berkenalan sebab melalui perkenalan ini terbuka banyak wawasan baru untuk mengerti dan menilai hidup ini. Dari luasnya pergaulan seseorang, menandakan bhw orang tersebut “terbuka” terhadap orang lain, sbaliknya jika seseorang tidak senang bergaul menandakan bhw ia sangat tertutup sehingga sukar mengungkapkan perasaannya kepada temannya. Padahal melalui pergaulan orang saling berkenalan dan saling terbuka untuk lebih dikenal dan dimengerti oleh orang lain. Orang saling bertukar pikiran, dan saling bertukar pandangan hidup. Pergaulan merupakan “jendela” untuk memandang ke masa depan. Jika seseorang kurang pandai bergaul, ibarat ia tinggal dalam rumah yg terkunci sehingga kurang mengerti dan memahami tg dunia di sekelilingnya.
Alkitab tidak melarang orang muda bergaul. Dalam Penghotbah 11 : 9 dikatakan “bersukaria dalam kemudaanmu hai orang muda, biarlah hatimu bersukaria pada masa mudamu dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu”. Dengan kata lain Penghotbah tidak keberatan/melarang, bahkan menganjurkan supaya orang muda menikmatilah hidup kemudaan mereka. Tetapi tidak begitu saja Penghotbah memberi keebebasan, Penghotbah juga memberi peringatan “hati-hati” sebab kalau berbuat “salah” mereka akan “menghadap pngadilan” (berurusan dengan Tuhan}. Peringatan tersebut menolong orang muda untuk sadar, serta meengoreksi diri bahwa Tuhan sedang ikut campur dan brada dalam pergaulan maupun masa muda mereka (Penghotbah 12 : 1)
Dari nasehat Penghotbah ini kita melihat bahwa pergaulan merupakan wadah membina diri serta membimbing utk orang mencari jati diri supaya seorang mampu hidup dalam masyarakat bertemu dengan banyak orang. Akan merupakan jalan yg salah apabila mereka sendiri salah mengemudikan arah hidup dan peergaulan mereka sebab mereka tidak akan memperoleh kesenangan didalamnya..Ksenangan yang dimaksud secara singkat bhw sudah ada batas shingga porang muda itu tidak lagi bisa mnikmati kebebasannya tetapi sudah ada ssuatu yg mengikat dirinya. Ia tidak bisa lagi menikmati kesenangan dengan hati yg bersukaria dan mata yang memandang Rasul Yohanes justru memberi nasehat agar awal dari memulai pergaulan, haruslah para muda/I mngenal akan Allah terlebih dahulu. Mengenal Allah, berarti mengerti apa kehendak Allah dalam hidup pergaulan mereka (IJoh 2: 3-5). Pengeenalan akan Allah merupakan dasar utk membangiun hidup termasuk membangun pergaulan/hubungan muda/i.. Pengenalan akan Allah harus selalu dipelihara melalui cara rajin membaca Kitab Suci, prgi ke kebaktian, diskusi ttg iman dst sebab dengan cara itu rasa cinta kasih kepada Allah dan sesama akan selalu mendasari segala aktivitas hidup sehingga memungkinkan kita dapat menghindari berbagai hal yg brtentangan dengan kehendak Allah.
Pergaulan muda/i jika diplihara dngan baik, akan menuntun ke masa depan yg penuh deengan sukacita, kebahagiaan dan damai sejahtera.. Ingatlah akan Tuhan pada masa mudamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar