Pokok bahasan : ALLAH BAPA
Bagaimana manusia dapat mengenal Allah? Padahal Allah bukanlah “sesuatu” yg dapat ditangkap oleh indra manusia. Manusia dapat mengenal Allah melalui cara: Allah berkenan menyatakan diriNya kepada manausia (Yeremia 29 : 12 – 14a).
Allah yg Mahatinggi, Mahasuci, Mahapengasih, ternyata rela merendahkan didiNya supaya dikenal oleh manusia melalui Penyataan DiriNya. Penyataan adalah kata yg dipakai untuk menjelaskan cara Allah menyingkapkan hakekatNya dan keberadaanNya kepada manusia. Melalui penyataan itulah manusia mengenal Allah sebagai Allah Pencipta lengit dan bumi beserta segala isinya (Kej.1:1) -(dalam tradsisi gereja kita kenal penyataan umum dan penyataan khusus). Jadi melalui penciptaan langit dan bumi ini kita kenal Allah sebagtai PenciptaNya (penyataan umum). Lebih jelas lagi kita mengenal Allah melalui ciptaan hari 1 – 6. Namun sejak manusia jatuh kedalam dosa Kej. 3, sejak itupula manusia tidak mampu lagi mengenal Allah secara benar sebab telah terjadi jurang pemisah antara Allah Bapa Pencipta dan manusia serta alam semesta sebagai ciptaanNya. Untuk mengenal Allah kembali secara benar, Allah berkenan memperkenalkan diriNya karena kasihNya kepada manusia. Perkenalan Allah kepada manusia itu dilakukan secara khusus melalui karya Allah dalam diri Anak Allah Yesus Kristus yg menjadi manusia (kecuali dosa). Cara Allah memperkenalkan diriNya kembali secara khusus ini dalam tradisi gereja disebut penyataan khusus.
Melalui kesaksian Alkitab, sebutan Bapa biasanya dikenakan kepada Allah dengan menunjuk kepada cara bekerjaNya yaitu sebagai Allah Bapa Pencipta segala sesuatu (Ikor 8 : 6, Ibr. 12 :9, Yakub 1 : 17, 18).
Allah itu juga adalah Bapa bangsa Israel) (Ul. 32 :6, Yesaya 63 : 16, Bapa dari Yesus Kristus Yoh. 1 : 14, 18; 8 : 18 , 14 : 9 – 13, 20,21 ). Bapa dari semua orang percaya (Mat. 5 :45, 6 : 6, 9). Jadi Allah Bapa yg menyatakan diriNya melalui baik penyataan umum maupun penyataan khusus – Yesus Kristus – adalah Allah Bapa, Pencipta langit, bumi serta segala isinya. Dengan demikian langit dan bumi ini adalah milik Allah, juga milik Yesus Kristus (Yoh. 1 : 2,3). Ciptaan Allah ini (manusia) seringkali merusak barang milik Allah, tidak menghormati serta menghargai Allah tetapi sebaliknya memanfaatkan alam semesta ini demi kepentingan diri dan kelompok masing-masing. Demi kasih Allah kepada kita dan ciptaanNya Allah tidak bermaksud membinasakan dunia ini lagi. Dengan demikian nampak bagi kita bahwa Allah Bapa Pencipta, adalah juga Allah Penyelamat, Pengasih dan Penyayang.
Panggilan kita sebagai orang percaya yg ditempatkan di dunia ini mengemban tugas agar supaya :
1. kita menata mengelola alam semesta ini sesuai dengan kehendak Penciptanya.
2. kita dapat mendayagunakan alam ini utk mensejahterakan dan membahagiakan umat manusia juga ciptaan yg lain supaya dengan demikian memuliakan Allah atas kebaikanNya bagi kita.
3. kita selalu harus bergantung kepada Allah, mengucap syukur, berterimakasih serta berbakti dengan sepenuh hati kepada Allah Bapa Pencipta kita,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar