Rabu, 28 Mei 2008

Keselamatan Allah Bapa

Katekisasi GPIB
Sabtu, 25 Juni 2005

Pokok bahasan : KESELAMATAN ALLAH BAPA

Bagaimanakah caranya kita mengenal Allah, padahal Allah bukan obyek yg dapat kita lihat atau pegang. Manusia dapat mengenal Allah kalau Allah berkenan menyatakan diriNya untuk dikenal caranya? Dalam PL kita mengenal Allah sebagai Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Dengan demikian kalau kita melihat kepada alam semesta ini kita dapat mengerti bahwa alam semesta ini tidak terjadi begitu saja tetapi ada yang menciptakannya. Dalam Kej. 1 : 1. Pada mulanya Allah menjadikan langit dan bumi. Jadi langit dan bumi yg telah diciptakan Allah ini sebenarnya mau mengungkapkan tentang “siapakah Allah itu”. Dengan kata lain alam semesta ini adalah cara Allah menyatakan diriNya kepada manusia. Cara ini yg dikenal sebagai penyataan “umum”. Namun hasil ciptaan Allah ini telah dirusakkan oleh manusia sehingga citra Allah sebagai Bapa Pencipta telah tercemar. Maka Allah perlu memperkenalkan diriNya pula supaya manusia tetap dapat mengenal Allah. Caranya melalui Allah sendiri turun ke dunia melalui anak Allah Yesus Kristus. Cara yg Allah pakai ini meruapakan cara khusus sehingga penyataan ini kita kenal sebagai penyataan khusus.. Jadi ada 2 cara Allah Bapa memperkenalkan diriNya kepada manusia yaitu melalui alam semesta (Umum) dan melalui diri Yesus Kristus (Khusus).

Penyataan adalah cara yang dipakai Allah untuk menyingkapkan hakekat keberadaanNya kepada kita orang percaya. Menurut kesaksian Alkitab Allah tidak hanya menyatakan diri untuk dikenal dari luar diri kita saja tetapi juga dapat dari dalam diri kita. Allah bekerja melalui firmanNya dari LUAR, tetapi juga Allah bekerja untuk dikenal melalui RohKudus dari DALAM diri kita sehingga orang dapat memahami firmanNya (Roma 8 : 11) diri kita adalah tempat tinggal RohKudus (Ikor. 3 : 16). Hanya melalui pekerjaan RohKudus, kita dapat memahami dan percaya bhw Allah yg berfirman kepada manusia, adalah Allah Bapa, Allah Yang Mahatinggi, tetapi yg merendahkan diriNya untuk dikenal oleh manusia.

Dalam kesaksian Alkitab, sebutan Bapa yg dikenakan kepada Allah menunjuk kepada fungsinya sebagai Allah Pencipta segala sesuatu (Ikor 8 : 6, Yakub 1 : 17, 18). Allah adalah Bapa bangsa Israel (Ul 32 : 6, Yes. 63 : 16; Yesaya 63 : 16), Bapa dari Yesus Kristus (Markus 1 : 11, Yoh. 10 : 30, 16 : 28, 17 : 1, 4,5, 20 : 17. :Bapa dari orang percaya (Mat. 5 : 45; 6 : 6, 9, 14; Roma 8 : 15. Kalau Allah menjadi Bapa orang percaya, berarti Allah bertanggungjawab untuk kehidupan dari makhluk yg Ia ciptakan (Mat. 6 : 26; 27 – 32 Maz. 34 : 11, 104 : 21). Manusiapun memohon dari Bapanya : Berilah kepada kami hari ini, makanan kami yg secukupnya Mat. 6 : 11 – doa Bapa kami. Dengan demikian kita mengerti bhw Allah Bapa sebagai Pencipta bukanlah setelah Ia menciptakan lalu meninggalkan begitu saja, tetapi Allah itu juga adalah Allah Pemelihara dan Allah yg memerintah alam semesta ini. Oleh pemeliharaan Allah Bapa yg menciptakan dunia ini, maka dunia ini tetap kokoh berdiri dan oleh perintahNya dunia ini berjalan menuju tujuan dari rencaNya. Karena itu Allah turut menentukan perjalanan dunia ini, sehingga jelas bagi kita bahwa Allah Bapa. ikut bertindak menyelesaikan berbagai perkara dan bahkan menindak bangsa-bangsa yg menyimpang dari jalan Allah.. Allah Bapa menunjukkan kemurahanNya dengan tetap setia memelihara umat manusia pada segala keadaan agar pemerintahaNya terus berjalan untuk mengarahkan sejarah supaya tiba pada tujuan yg dikehendaki Allah sendiri..
Jika kita mengakui bhw dunia ini milik Allah, maka panggilan kita adalah supaya bekerja bersama Allah utk memelihara dan melestarikan dunia ini dengan cara :
- menata, mengola alam sesuai dengan kehendak PenciptaNya
- kita dapat mendayagunakan alam utk kesejahateraan dan kebahagiaan umat manusia, dengan demikian kita memuliakan Allah atas kebaikanNya bagi kita.
- Kita selalu dan terus-menerus harus bergantung kepada Allah, mengucap- syukur serta berbakti dengan sepenuh hati kpada Allah Pencipta kita.

Tidak ada komentar: