Hotbah Kebondowo
Minggu, 24 Juni 2007
Nats Pemb. Mat. 16 : 18
AHB IPet. 3 : 15 – 17
Bacaan : IPet. 2 : 1 – 10
Sdr. Surat I Petrus ini dikategorikan sebagai surat edaran yg dikirim ke lima jemaat di Asia Kecil waktu itu (1 : 1) ditujukan kepada para pendatang atau orang Kristen Yahudi yg merantaua dan singgah di lima jemaat di atas. Nasib para perantau jelas2 tidak seenak penduduk asli. Para perantau ini harus kuat dan setia dalam iman terhadap tantangan dan godaan dari penduduak setempat yakni orang Kristen yudais yg mempertahankan tradisi hukum torat. Untuk para pendatang yg menghadapi setuasi yg kurang mengenakkan inilah maka rasul Petrus menulis surat ini yg berisi penguatan, kekuatan, penghiburan kesetiaan serta tahan uji yg menekankan bhw mereka tidak sendirian di dunia ini sebab Yesus Kristus yg telah memilih dan mengasihi mereka selalu ada beserta dengan mereka. Orang2 perantauan ini kadang disebut juga sebagai bayi yg baru lahir yg perlu mengecap air susu murni dalam arti bhw mereka perlu memiliki keinginan dan selera rohani yg membantu pertumbuhan iman mereka. Dalam kiasan ini mereka bukanlah bayi dalam leterlek tetapi bhw iman mereka kadang masih kecil dan lemah sehingga memerlukan dorongan dan bimbingan.
Jika Kristus telah lebih dahulu menanggung berbagai penderitaan badani, maka sebagai pengikutNya mereka juga harus bersedia menanggung berbagai penderitaan badani dalam hal jika sampai mereka dicaci maki, dibenci, dihina dst. Namun meskipun mereka menderita tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan, cacimaki dengan caci maki, sebab Tuhan telah memanggil mereka untuk menerima berkat dan kasih Allah itu harus dibawa dan diwartakan, diperkenalkan ke tengah bangsa-bangsa lain
Rasul Petrus menjelaskan pemanggilan orang2 kristen pengikut Yesus Kristus supaya menjadi rumah Allah, rumah rohani. Rasul mengambil contoh pembangunan rumah yg memerlukan perlengkapan antara lain batu-batu yg disusun menjadi fondasi dan dasar dari bangunan tsb. Rasul lalu melihat kepada peranan Rohkudus yg memanggil orang2 menjadi suatu persekutuan dengan meletakkan Yesus sebagai batu utama, batu penjuru batakarang yg tak tergoyahkan yg di atas batu itulah, Allah mendirikan jemaatNya persekutuanNya, gerejaNya, umatNya. Nmun para tukang yg tidak senang Yesus Kristus sebagai batu penjuru membuang Yesus keluar dengan pengertian bhw rumah rohani jemaat `Tuhan `tidak akan jadi atau runtuh. Siapa yg bisa menghalangi pekerjaan Rohkudus? Tuhan tegaskaN kpd Petrus dalam natspemb. Tadi bhw jika rumah rohani yaitu jemaat Tuhan sdh berdiri, alam maut dan kuasa2 dunia ini tidak akan dapat menguasainya tidak akan dapat menghalanginya. Banyak orang yg tidak percaya dan tidak menghargai fungsi dan peranan batu penjuru sebagai batu karang keselamatan, batu karang keluputan mereka sendiri akan tersandung dan jatuh. Oleh karena itu kita yg telah dibangun diatas batu penjuru Yesus Kristsus, kita diberi status baru sebagai bangsa yg terpilih, imamat yg rajani, bangsa yg kudus, umat kepunyaan Allah sendiri dengan tugas: Apa yg selama ini kita telah rasakan, nikmati serta hayati dari pertolongan Tuhan, maka kita harus memberitakan perbuatan2 besar yg telah Allah kerjakan bagi kita, sebab dahulu kita dalam kegelapan karena dosa, tetapi kini karena anugerah keselamatan dan peranan batu Penjuru, batu keluputan Yesus Kristus, kita ditarik masuk dalam terangNya yg ajaib. Dalam Terang Tuhan itu, kita dipersekutukan seorang dengan yg lain, dan kita diminta utk memancarkan kasih Allah karena Allah telah lebih dahulu mengasihi kita, supaya dalam Terang kasihNya itu kita saling mengasihi, saling memaafkan Inilah panggilan kita sebagai orang2 yg telah dibangun di atas dasar batu penjuru Yesus Kristus. Marilah kita saksikan peranan dan perbuatan Cuma-Cuma Allah itu supaya kiranya melalui carahidup dan perkataan serta perbuatan, banyak orang dapat meliahat peranan batu penjuru Yesus Kristsus dalam diri kita, lalu datang ikut masuk dalam persekutuan rumah rohani untuk ikut memuliakan Allah.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar