Rabu, 02 April 2008

Kembangsari 25 Nov 2007

Hotbah Kembangsari
Minggu, 25 Nov. 2007

Nats Pemb. Maz. 90 : 12
AHB Mat. 22 : 37 – 40
Pemb. Zephanya 1 : 2 – 13

Sdr. Jarang sekali kita berbicara ttg nabi Zepahnya. Sedikit perkenalan ttg sepanya. Dalam 1 : 1. Zephanya adalah nabi ke 9 dari 12 nabi kecil. Firman Tuhan datng kepadanya pada masa pemerintahan Yosia anak Amon raja Yehuda pada abad ke 7 SM. Situasi Yahuda dapat kita pahami melalui peristiwa kejayaan di Asyria yg menjadi penguasa pada waktu itu. Manasye raja Yahuda memerintah atas ijin Asyria sebab menguntungkan mereka juga, dalam hal apa? (Manasye terkenal) sebagai lambang kejahatan IIRaja2 21. Manasyelah yg telah membuat rakyat Yahuda menjadi lebih jahat dari raja2 yg terdahulu. Ia mempraktekkan sinkritisme ( menyembah alah lain di samping Allah Israil, untuk menyenangkan hati raja Asyria. Manasye mengambil alih cara2 ibadah Asyiria masuk ke Yahuda dengan mempersembahkan anak, penyembahan berhala dan sihir. Manasye telah membunuh banyak orang yg tidak bersalah sehingga darah mereka memenuhi Yerusalem dari ujung ke ujung (IIRaja 21 : 16 ). Kemudian ia meninggal dan digantikan raja Amon yg hanya memerintah kurang dari 2 thn karena ia mati dinunuh. Dalam situasi ini para reformis mendapat angin dibawah pemerintahan rajaYosia yg terkenal baik di mata Tuhan. Pada masa pemerintrahan Yosia inilah ditemukan gulungan kitab Ulangan di bait Allah oleh Imam Besar Hilkia (thn. 621 SM II Raja 22 : 8)). Sinkritisme, mengingkari Allah, penyembahan berhala pengambilan kebiasaan asing adalah jenis kejahatan yg diserang dalam kitab Ulangan dan dalam program Reformasi Yosia, dan situasi ini juga yg merupakan keprihatinan nabi pada waktu itu.. demikian sedikit penjelasan ttg Zepahnya.

Sdr sekalian Tema kita minggu ini : Berdiam dirilah di hadapan Tuhan.
Sdr. Motto yg sering kita dengar bhw “waktu adalah uang”. Motto ini secara tidak langsung mengatakan bhw hidup harus bekerja, jangan buang-buang waktu. Orang-orang di Jkt, adalah orang2 yg paling sibuk, sebab berangkat pagi dan kembali ke rumah malam hari. Hidup memang harus dijalani, karena itulah panggilan dan perintah Tuhan bhw dengan bekerja keras barulah kita dapat menjajalani kehidupan yang layak. (dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu, dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah Kej. 3 : 17 akhir dan 19 awal) dengan kata lain bhw harus bekerja dengan berlelah baru kamu akan dapat memenuhi kebutuhan hidupmu. Karena itu tidaklah salah jika zaman ini adalah zaman bekerja keras agar dapat memenuhi berbagai keperluan hidup. Kadang2 kalau pekerjaan di kantor begitu melelahkan dan memberatkan pikiran dan perasaan maka sering kali juga timbul kekesalan dalam batin dan kekesalan ini di bawa pulang ke rumah sehingga meciptakan suasan yg kurang menyenangkan dlm keluarga. Kini perenungan kita: Jika kita selalu sibuk dengan panggilan pekerjaan seperti itu dan selalu ada waktu untuk bekerja kapankah kiranya ada waktu untuk beristirahat, kapankah ada waktu untuk menikmati suasana santai bersama keluarga? Kapankah ada waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan?? Waktu beristirahat setelah bekerja agak lain rasanya dan pengertiannya dengan waktu berdiam diri untuk bertemu Tuhan. (:7) Berdiam diri di hadapan Tuhan kita mencoba memahaminya bertolak dari mubuat Zephanya kepada Yehuda dan segenap penduduk Yerusalem. Zephanya = Tuhan menyembunyikan. Nabi ini adalah keturunan raja, buyut dari raja Hiskia dan karena sebagai keturunan raja, ia terbiasa dan mengerti dgn keadaan hidup orang istana. Yosia adalah raja Israil yg baik yg merombak dan memperbaiki keadaan hidup umat dalam bidang agama dan politik. Pada waktu zepanya bernubuat ini, orang Israil hidup dalam kemurtadan. Tidak ada keadilan bagi rakyat kecil. Bermacam-macam ibadah asing masuk bercampur dengan ibadah yg suci kepada Allah. Seperti yg telah disebutkan dalam pengantar tadi Umat terpengaru dengan kuil-kuil dewa asing, praktek dan penyembahan Baal orang Kanaan dan dewa Milkom bani Amon berhala-berhala ini dan semua ritus ibadah mereka ikut dilakukan umat Allah ini. Banyak terjadi perselingkuhan dalam hidup orang Israil waktu itu. Bukan perselingkuhan secara fisik, tetapi perselingkuhan iman dan pengharapan., perselingkuhan rohani dan kepercayaan. Israel kurang mengasihi Allah sebagai pengantain laki-laki, Allah yg mengasihi nenek-moyang mereka, mengantar dari perhambaan di Mesir, menuntun perjalanan menuju kebebasan di tanah Kanaan. Namun di sini mereka mengingkari kasih setia Allah itu. Mereka menghina Allah nyata-nyata, mereka berselingkuh terang-terang dengan mengasihi dan menaruh harap pada dewa2 orang Kanaan dan kebiasaan2 Asyria. Tuhan sebagai pengantin pria merasa terhina begitu sangat dengan ulah orang yg sangat dicintai dan dikasihi. Maka Zepahgnya harus memberitahuakan ttg Allah yg sebanarnya yg mereka sembah itu bhw Allah adalah Allah yg adil, mengasihi dan benar. Keadilah Allah akan dinyatakan dengan menghukum dosa siapa saja yg berselingkuh terhadapDia. Allah akan berjalan baik siang baik malam dengan memakai obor untuk mencari mereka yg bersembunyi dalam kegelapan dalam sudut-sudut kota Yerusalem dan menacari siapa saja baik kecil atau besar, entah anak raja, anak bangsawan atau anak rakyat jelata. Siapa yg tidak menghormati Allah, mereka ini akan dimusnahkan demikian firman yg disampaikan Zephanya kepada Yehuda dan Yerusalem

Sdr, jemaat Kembangsari. Apakah memang begitu Allah kita?? Hanya menghuhum, tidak mengasihi?? Tidak sidang jemaat. Allah menghukum dosa karena Ia adil tetapi Allah juga mengampuni dan mengasihi karena Allah adalah Kasih. Ia mengampuni dan mengasihi siapa yg menyesali dosanya dan mau berdiam diri di hadapan Allah untuk merenung mungkin kita telah berdosa dan telah mengeluarkan kata2 yg menyusahkan orang lain. Kita coba berdiam diri untuk merenung bhw Allah telah memberi kita kekuatan dan kesehatan sepanjang tahun ini sehingga dari berkat itu kita dapat bekerja dan menghidupkan keluarga dan tanggungjawab kita. Secara pribadi masing-masing Kita merenung betapa Tuhan sangat mengasihi aku dan keluargaku memberikan kepada kami banyak jalan keluar dari pelbagai pergumulan kami.
Sdr, Dalam berdiam diri untuk bertemu Tuhan dalam doa dan permohonan itulah kita akan merasakan kehadiran Allah dan semua yg baik yg telah Allah karuniakan untuk utk gereja kita, utk jemaat kita, utk persekutuan kita utk pelayanan kita untuk diri kia masing-masing.

Sdr sekalian, dalam memasuki minggu Advent yg I ini kita juga diminta utk berdiamdiri di hadapan Tuhan. Mungkin selama ini kita begitu sibuk dengan berbagai pekerjaan dan persoalan dari pagi sampai malam. Mari kita berdiam diri untuk bertemu Tuhan, supaya masing2 dapat merenung kembali apa saja yg telah kita lakukan, berkenan kepada Allah atau tidak?? Berguna utk orang lain ataukah untuk kepentingan disi sendiri? Atau jangan sampai yg kita lakukan itu tidak berkenan kepada Tuhan dan bahkan menadatangkan murkan Allah bagi hidup kita. Berdiam diri di hadapan Tuhan menuntut adanya kerendahan hati dan bersedia membuka diri untuk mengakui kesalahan, kelemahan, kekurangan, ketidak mampuan dan dosa-dosa yg selama ini sdh kita lakukan. Di dalam dan melalui Yesus Kristus Sang Penebus kita yakin bhw Allah adalah Pengasihi dan Penyaynag, panjanga sabar dan besar kasih setia. Tidak dilakukanya kepada kita stimpal dengan dosa kita dan tidak dibalasNya kepada kita setimpal dengan kesalahgan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang2 yg takut akan Dia. Oleh sebab itu marilah kita semua jemaat KS berusaha menciptakan waktu untuk “Berdiam dirilah di hadapan Tuhan sambil memohon kepadaNya: Ajarilah kami menghitung hari2 kami sedemikian hingga kami beroleh hati yg bijaksana, berdiamdirilah di hadapan Tuhan.

Amin

Tidak ada komentar: