Hotbah Kalimangli
Minggu, 9 Sept. 2007
Nats Pemb. IITim 1 :9
AHB Ikor 7 : 17 – 20
Bacaan : Maleakhi 4 : 1 – 5
Malaekhi adalah nabi kecil terakhir dari para nabi kecil dalam PL. Ia hidup sesudah Isreal kembali dari pembuangan dan pada sat selesainya pembangunan baith Allah di Yerusalem. Malaekhi bernubuat di Yerusalem dekat baith Allah dan di lingkungan para Imam Semangatnya dalam memberitakan firman untuk menaati agama tidak terpisahkan dari tuntutan menjaga hidup moral pribadi. Taat kepada agama dan menjaga hidup suci adalah hal yg layak bagi umat dari kesetiaan terhadap perjanjian. Oleh karena itu bacaan kita ini memakai judul Pelayanan yg menyenangkan Tuhan. Para Imam besar menjadi wakil2 wilayah setempat di samping pejabat2 pemerintah sehingga terjadi ketidak cocokkan dalam kehidupan umat beragama. Harapan umat utk suatu kehidupan yg makmur setelah akembali dari pembuangan tak pernah kunjung tiba sehingga mereka menjadi kecewa. Banyak factor penyebabnya: a.l karena dosa mereka, ibadah yg tidak benar , pelayanan di baith Allah yg tidak dihormati, terjadi perceraianan di sana-sini, lalu menikah dengan wanita dar9 bangsa kafir, ilmu sihi, persinahan, penindasan atas yg lemah dst.
Jemaat, kita bertanya pelayanan siapa yg bisa menyenangkan hati Tuhan? Kita yg dataang ke gereja tiap minggu, tidak lain menunjukkan suatu pelayanan kasih kita kepada Tuhan. Kita berbaik dengan sesama, kita tidak menimbulkan kemarahan, perbanatahan, kita hidup baik penuh dengan sukacita, hidup berdamai meruapakan suatu pelayanan karena kasih dan iman kita.
Pelayanan yg baik bagi Tuhan bukan berarti bhw kita semua harus menjadi Pe;ayan seperti Majelis atau para pelayan gereja yg lain ini. Memang mereka telah diberi tugas dan tj utk melayani pekerjaan Tuhan dan itu haruslah mereka lakukan dengan hati yg tulus ikhlas untuk menyenangkan hati Tuhan.
Malaekhi rupanya telah melihat penyalahgunaan agama, kemerosotan social dan kemunduran rohani di kalangan bangsa Israil seperti hal yg terjadi dalam masyarakat waktu itu. Banyak praktek sihir yg meramalkan hidup dan keuntungan dll., Mereka yg bersumpah palsu terhadap kebenaran, dan juga banyak orang yg tidak mengindahkan hak janda dan anak piatu. Juga orang2 asing yg datang dikesampingkan haknya dan mereka tidak dihargai sama sekali. Perbuatan mereka itu sebagai dampak dari kemunduran iman kepada Tuhan dan kemerosotan moral dalam kehidupan orang Israel. Karena itu Malaekhi di utus sebagai nabi terakhir yg bernubuat bagi datangnya seorang malaekat Perjanjian. Nubuat Malaeki ttg utusan yg akan dating itu seolah2 Malaekhi bernubua mempersiapkan jalan agar orang2 Israil memperbaiki hidup sebelum datangnya malaekt Perjanjian untuk menyelamatkan hidup ini. Kita bertanya. Siapakah utusan yg yg akan datang itu. Dalam Injil Matius 11 : 10,11 Yohanes Pembaptis yg menyerukan akan datang Juruselamat yg akan menyelamatkan orang dari dosa mereka jadi seolah2 Malaekhi menubuatkan bhw ada orang yg sedang mempersiapkan jalan bagi Utusan Allah yaitu Yohanes Pembaptis sedangkan Kristus sendiri adalah malaekat Penyelamat yg akan datang sebab itu Yohanes menyerukan di padang gurun supaya orang bertobat meninggalkan hidupyg salah dan berbalik kepada Allah.
Sdr. Dalam hidup kita saat ini kita mendengar dan menyaksikan bhw banyak orang berbuat seperti apa yg tertera dalam bacaan kita. Kita sering pergi ke ahli sihir untukmenanyakan hidup kita, kita kadang2 suka menahan upah yg harus diterima oleh pekerja atau paling tidak upah itu kita potong sehingga mereka menerima tidak sepenuhnya. Kita kurang saying thd orang pendatang yg ingin menumpang bersama kita. Hal2 yg terjadi zaman Malaeki bernubuat, terdapat juga dalam hidup kita zaman sekarang.
Pertanyaan bagi kita: Lalu bagaimana kita dapat melayani untuk menyenangkan hati Tuhan?
Kita kembali mengoreksi dan bertanaya kepada diri kita masing2 apakah ada yg salah yg kita telah lakukan sepertiyg digambarkan tadi? Kita mehon pengampunan dari Allah agar hidup kita kita jaga kesuciannya agar kita layak aberbuat sesuatu yg menyenagkan hati Tuhan.
Sdr. Dalam masa pemilihan Majelis di kalimangli, siapa yg terpilih, mereka itu haruslah berusaha untuk bekerja sebagai Pelayan Tuhan. Seorang majelius, bukan seorang penguasa, tetapi ia adalah seorang pelayan yg sama2 bekerja dengan teman2 sepelayanan agar apekerjaan mereka menyenagkan hati Tuhan. Artinya mereka harus menjaga kesucian hidup baik dalam bidang kerohanian tetapi juga dalam hidup moral dalam masyarakat. Semuanya itu bisa aterjadi, jikalau kita semua menyerahkan hidup kita serta memohon bimbingan Rohkudus, agar memampukan kita semua menjadi alat dalam tangan Tuhan yg bekerja sehingga Tuhan senang menerima pelayanan kita. Lakukanlah pekerjaan yg telah diserahkan akepada sdr yg terpanggil untuk melayani, tetapi bagi kita sebagai warga jemaat kita menjaga hidup kita agar menjadi sesuatu yg menyenagkan hati Tuhan.
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar