Jumat, 04 April 2008

Ambarawa 26 Feb 2006

Kebaktian Ambarawa
Minggu, 26.02.06

NP : Maz. 32 : 8
AHB IIKor. 1 : 3 – 5

Bacaan : Mat. 11 : 28 – 30

Sdr Bacaan kita pagi ini ttg suatu ajakan dari Tuhan Yesus “MARI” kepadaKu hai kamu sekalian yg berbeban berat dan yg letih lesu. Suatu ajakan untuk kita orang percaya pada segala abad dan semua tempat. Dari waktu ke waktu memperlihatkan bhw kita adalah orang yg berbeban berat dan yg letih lesu. Beban seseorang dan kelelahan seseorang tentu berbeda kadar dan kualitasnya dari orang lain, namun pada umumnya semua orang penuh dengan beban berat dan jiwanya berada dalam keadaan letih-lesu. Dunia kita dari waktu ke waktu selalu saja menambah beratnya beban yg sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu ke mana dan di mana saja kita berjalan kita selalu membawa beban berat yg ada di atas pundak maupun di dalam hati dan pikiran kita.

Sdr. Judul bacaan ini adalah “Ajakan Tuhan Yesus”. Tuhan Yesus mengajak semua orang ercaya sdr dan saya, kita sekalian yg merasa sedang menanggung beban berat, merana, pilu nestapa dan yg letih lesu. Yesus mengajak untuk apa??
Kata2 dari ayat bacaan ini kalau diteliti dengan saksama adalah kata-kata kepada orang Yahudi yg merasa hidupnya terlalu dan sangat dibebani oleh Ahli Torat dan orang Farisi ttg aturan2 dari Hukum Taurat. Ahli Torat menetukan 613 peraturan yg harus dipenuhi oleh rakyat kecil yg mau hidup secara taat kepada Tuhan. Bagaimana mungkin rakyat kecil menghafal dan mengingat 613 peraturan utk hidup yg sesuai dengan aturan yg dibebankan kepada mereka?. Yesus mengerti akan tanggungan tiap2 orang yg merasa terbeban yg mereka sendiri tidak sanggup memikulnya. Karena itu Yesus mengajak Mari, Aku ingin memberi kelegaan kepadamu. Ajakan ini tidak bermaksud mengangkat semua beban manusia sehingga manusia dapat hidup bebas tak terkendali sebab kalau kita terlalu hidup bebas tak terkendali maka kita juga akan gampang jatuh dalam seribu satu jerat iblis. Iblis memasang jerat di mana-mana dan dengan kata2 yg manis memanggil kita mari ikutlah aku, maka kamu akan memperoleh kepuasan lahir.

Kata-kata ajakan Yesus bukan supaya akan bebas dari semua beban hidup. Ajakan iblis berbeda dari ajakan Yesus. Iblis mengajak tidak akan memberi kita menanggung sesuatu tetapi justru akan lancar dan amana2 saja membuat kita lupa Tuhan, lupa anak istri, lupa keluarga, lupa diri sendiri. Pada iblis tidak ada kuk sebab kalau ada kuk pada iblis, kita akan lari, tetapi memang jerat iblis adalah jalan tol bagi kita. Ajakan Yesus sangat berbeda jauh dari ajakan iblis. Justru Yesus mengajak mari untuk ikut memikul kuk Yesus.

Kita selalu berpikir bhw kuk Yesus adalah salib Yesus, jadi kita diajak untuk ikut bersama-sama memikul salib Yesus. Bukan begitu maksud Yesus. Kita tak mungkin memikul salib Yesus, dan Allah tidak mungkin menyuruh Yesus datang ke bumi membebani kita ikut memikul tugas berat Yesus. Kita tidak sanggup sedikitpun melalukan apa yg Tuhan lakukan sebagai wujud kasih Allah untuk manusia dan dunia ini. Lalu apa maksud mari ikutlah pikul kuk Yesus??
Pengertian kuk adalah alat untuk membajak di sawah yg diletakkan di pundak dua ekor kerbau supaya menarik bajak. Yesus mengetahui bhw orang Yahudi seringkali menyebut ketaatan terhadap Tuhan sebagai “menerima dan memikul kuk Tuhan”, Pertanyaan kepada kita semua: Apakah Kuk Yesus sama dengan Kuk Ahli Torat?? Tidak sidang jemaat. Kalau Yesus mengajak kita untuk mari ikutlah Aku, pikullah kuk yg Aku tanggung, artinya Yesus mengajak kita supaya taat terhadap ajaran dan hukum2 Yesus yg dapat kita baca pada Hotbah di Bukit Mat. 5 – 7. Di sana kita lihat bhw Tuhan Yesus tidak membuang hukum PL tetapi di sana Ia menerangkan bahkan memenuhinya . Di sana juga Yesus mau menjelaskan keseluruhan inti hukum Tuhan atau inti hukum Torat adalah kasih kepada Allah secara tulus ikhlas dan kasih terhadap sesama manusia secara tulus ikhlas pula (Mat. 22 : 37 – 40).

Sdr: dalam ayat 29, Yesus memanggil kita dan semua orang percaya utk belajar daripadaNya sebab Ia lemah lembut dan rendah hati. Yesus adalah orang yg lemah lembut terhadap orang sengsara, orang hina dan orang berdosa, yaitu suatu sikap terhadap semua manusia padahal Ia juga rendah hati, menunjukkan sikap Yesus terhadap Allah BapaNya. Kerendahan hati Yesus berarti Ia tunduk di hadapan Allah, mentaati Allah dan selalu memohon pertolongan dari Allah saja. Banyak kali kita hampir sama dengan orang Farisi, yaitu kita kita suka keras hati dan sombong. Kita sering memuliakan Allah hanya dengan mulut saja tetapi hati kita ingin menerima puji2an serta penghormatan dari orang. Mestinya sebagai orang percaya kita harus belajar dari Yesus: Kita dengar kata2Nya, kita belajar pula dari teladanNya. Karena itu Yesus disebut sebagai Guru yang baik. Guru yg baik bila mengajar para murid dan para murid mengerti dengan jelas, serta memahami melalui ajaran dan teladannya. Jelas jika kita mengikuti dan belajar dari Yesus, kita akan mendapat pengertian, hikmat serta ketenangan. Ketenangan yg benar tidak terdapat dalam kekayaan.atau puji2an. Ketenangan yg benar adalah kasih dari ketaatan terhadap perintah-perintah Yesus dan dari pengharapan akan pertolongan Yesus. Kerendahan hati yg diajarkan Yesus juga akan menghasilkan ketenangan batin bagi kita.

Bagian akhir dari bacaan ini: Bhw kuk yg Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan. Sdr. Ini sebuah kiasan bhw kuk utk binatang harus dibentuk agar cocok dengan leher binatang itu supaya jangan sampai menyakitinya.
Menurut ceritera, bhw Yesus waktu membantu bapaNya sebagai tukang kayu sering membuat kuk yg paling bagus dan paling cocok dan yg paling enak di seluruh Galelea. Kuk yg dibusat Yesus, dipasangkan kepada puindak binatang, binatang tidak menderita, tetapi enak meskipun itu sesuatu yg berat Pertanyaan lagi kpd kita: Bagaimana mungkin kuk perintah2Nya dan beban yg Ia muatkan sebagai enak dan ringan?? Tak pernah seorang menuntut kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama demikian radikal seperti yg Tuhan Yesus lakukan. Apakah itu bukan sesuat beban yg berat??
Marilah kepadaKu hai kamu sekalian yg menanggung berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Ucapan ini juga adalah ucapan Allah melalui Yesaya: Ayo, hai semua orang yg haus marilah, minumlah air, dan hai orang yg tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran.” (Yesaya 55 : 1) Semua ajakan dan panggilan dan undangan dari Allah kepada kita selalu membawa pertolongan, dan sukacita, meskipun kadang2 kita rasakan sebagai beban berat. Jasdi kalau Yesus mengajak, mari ikutlah Aku, pikullah kuk yg Aku pasang apakah itu sesuatu yg berat??

Sabar saudara sekalian!! Jawabannya bias ringan bias berat itu semuanya tergantung pada hati kita. Apabila kita telah yakin dalam hati bhw perintah2 Yesus adalah perintah yg berguna bagi kita, apalagi kalau dalam hati kita melalui iman kita sungguh2 mengasihi Juruselamat yg telah memberi perintah2 itu maka kita melakukannya dengan senang hati. Ada pepatah mengatakan: Bhw Kasih menjadikan setiap beban yg berat menjadi ringan. Jika kita mengasihi Allah Bapa dan Yesus Kristus yg telah sedemikian rupa mengasihi kita, maka kita rela utk hidup bagi Dia Dan kalau kita sudah merasakan bhw hal mengasihi sesama manusia adalah hal yg indah, yg menyenangkan yg memuaskan, maka kita akan menganggap dan merasakan bhw kuk yg Yesus berikan kepada kita yaitu kasih sebagai enak dan ringan pula. Maril;ah kepadaKu dan marilah hai semua orang yg lapar dan haus, adalah panggilan dan ajakan untuk kita supaya kita jangan lari kepada manusia dan dunia, tetapi marilah dengan berlomba dengan yakin dan dengan iman serta pengharapan, kita dating kepada Yesus, sebab di sana kita akan memperoleh kepuasan bathin dan hati kita akan dipenuhi dengan ketengan dan kelegaan oleh kuasa RohKudus.

Amin.

Tidak ada komentar: