Jumat, 04 April 2008

Kr Anyar 7 Sept 2005

Renungan Kr. Anyar
Rabu, 7 Sept. 05

Bacaan : Penghotbah 3 : 1 – 15

Sdr. Kita semua telah mengenal kitab ini. sebagai kitab hikmat dan bijaksana sebab hikmat dan kebijaksaan yg dimiliki oleh penulis semata-mata berasal dari Allah sendiri.
Penulis kitab ini lebih dimaksudkan dengan jabatan yg dipegang yaitu jabatan pemanggil utk berkumpul atau Pengajar atau Guru, meskipun kita tahu bhw Salomolah penulisnya dan ia adalah raja Israel. Semua jabatan dan peran tadi dipenuhi dengan hikmat dan kebijaksanaan dari Allah.. Terjemahan Baru memberi judul “Penghotbah, sedangkan terjemahan lama menyebut Alkatib”.

Kadang-kadang kita agak bingung memahami kitab ini sebab seolah-olah selalu ada kontradiksi dan lebih menjengkelkan lagi kata penghotbah bhw hidup ini adalah suatu kesia-sian. Awal kitab ini dimulai dari kesia-sian dan diakhiri juga dengan kesia-siaan.(1:2, 12 :8). Kadang-kdang kita dapat memahami maksud si Penghotbah tetapi pada sisi lain kita juga tidak setuju dengan apa yg dikatakan Penghotbah.bhw hidup ini adalah suatu kesia-siaan. :Ayat 1 – 8 kita semua telah mengerti itu maka saya memilih 9 - 15 sebagai dasar renungan kita sore ini. Ayat2 ini menggambarkan ttg keadaan kita setiap saat dan apa yg Allah buatdalam hidup ini itu dapat kita pahami dan menegerti dgn akal kita, sebab itu merupakan suatu realitas yg permanen Meskipun Penghotbah mengatakan bhw segala sesuatu yg terjadi dalam hidup kita ada waktunya tetapi waktu yg selalu bergantian . Ada waktu utk lahir dan ada waktu utk mati.ada waktu utk menangis dan ada waktu utk tertawa, ada waktu utk mencari, ada waktu untuk utk membiarkan rugi dst…..Ini tak bisa dielakkan oleh manusia. Ayat 1 – 8 menulis ttg berbagai waktu dalam hidup kita dan peristiwa itu saling bergantian terjadi. Tidak statis tetapi bergantian dalam suatu irama dan dalam penyertaan serta kontrol Allah. semata-mata.

Sdr. Tema pokok dari kitab ini adalah pencarian kunci pengertian makna hidup Penghotbah sebagai guru yg bijaksana telah memeriksa hidup ini dari segala sudut utk mencari dan melihat dimana bisa didapati kepuasan batin. Dari pencarian yg panjang dalam segala sudut kehidupan Guru ini ,mendapati bhw hanya Allah saja yg memegang kunci kehidupan ini dan karena Allah saja yg memegang kuncinya maka Guru ini menasehati kita supaya kita dalam iman dan penyerahan diri yg sungguh menerima hidup ini dari TanganNya hari demi hari dan memuliakan Dia, kendati dalam hal yg biasa dan sederhana sekalipun, dan kita harus tetap percaya pada Allah sebab Ia sudah membuat segala sesuatu itu indah pada waktunya sehingga kita tidak bisa menyelami pekerjaan yg telah dikerjakan Allah dari awal sampai akhir. (:11). Jika kita menerima bhw Allah-lah yg memegang kunci kehidupan ini, maka ada waktunya utk Allah membuka pintu, mempersilahkan kita masuk, kemudian Allah juga yg akan menutup pintu itu. Kalau Allah memnbuka pintu dan mempersilahkan kita masuk, artinya bhw Allah telah memberikan hidup ini supaya kita usahakan, kita perjuangkan, kita lesatarikan, kita nikmati, kita isi agar memuliakan Allah dan menjadi bermakna bagi kita sehingga dengan dmk kita boleh tidak setuju dengan kata Guru bhw hidup ini adalah suatu kesia2an. Lalu kita bertanya bagaimana hidup ini merupakan suatu kesia-sian?jawabnya hanya kalau kita tidak mengisinya utk kemuliaan Allah dan menjadi berkat untuk dan sesama kita., artinya apa yg kita dapati kita habiskan dengan tidak memikirkan bhw hidup ini masih terentang panjang di depan kita dan barangkali apa yg kita dapati kita habiskan utk kepuasan diri sendri.

Hidup ini akan menjadi berkat kalau kita lakukan seperti kata Pemazmur 124 : 22 Apabila matahari terbit manusiapun keluarlah ke pekerjaannya dan ke usahanya sampai petang., Kata pemazmur lagi Betapa banyak perbuatanMu ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaanMu.Semuanya telah Tuhan kerjakan dengan kebijakanaan dari dan hikmat dari Allah, tinggal bagaiamana kita memanfaatkannya saja. Kita keluar pagi-pagi utk bekerja pada lapangan pekerjaan yg berbeda seorang dari yg lain kemudian kita kembali pada sore hari utk membaringkan tubuh kita: Karena itu ada waktu utk bekerja, ada waktu utk beristirahat. Jika kita bertani, cangkullah sawah dengan angkat hati kepada Tuhan supaya kelak sawah ini menghasilkan padi yg banyak, jika menjadi guru, mengajarlah dengan memohon hikmat dan bijaksana dari Tuhan, jika pengusaha, berdoalah menyerahkan segala usahanya kpd Tuhan, jika berjualan di pasar serahkanlah kpd Tuhan, jika membuka warungt, berdoalah supaya kiranya Tuhan menggerakkan hati orang utk singgah dan makan di warung, jika menjadi ibu rt, lakukanlah tugas di rumah dgn baik dan sukacita. Jika masih murid sekolah dan mahasiswa, belajarlah dengan rajin dan tekun Jika kita sdh lansia, nikmatilah hidup ini bersama Tuhan dan mohonlah kesehatan , kekuatan dan penghiburan dari Allah saja.

Memang Penghotbah menjelaskan bhw segala sesuatu ada waktunya ada batasny6a. Dan apa yg telah ditetapkan Allah adalah kekal tidak bisa dirobah oleh tangan manusia ataupun kepandaian manusia. Allah telah menetapkan malam dan siang dan manusia tidak bisa memperpendek waktu malam dan memperpanjang waktu siang atas kehendaknya sendiri. bhw matahari terbit di ufuk Timur dan nanti akan terbenam di ufuk Barat ini adalah penetapan kekal yg tidak bisa dirobah oleh manusia. Ada laut pasang kemudian laut menjadi surut . Ada bulan terang dan ada bulan gelap. Ada musim panas dan musim penghujan. Ini yg telah dibuat Allah dan semuanya itu Baik adanya. (Kej. 1 tadi)
Manusia bisa memperpanjang hidup hanya sedikit tetapi manusia tidak bisa memperpanjang usia seseorang menurut apa yg ia kehendaki, ada waktu utk kita hidup tetapi pada saatnya ada waktu utk kita mati Semuanya telah ditetapkan Allah dan itu kekal tak dapat berubah, dan kita manusia tidak dapat menyelami perbuatan Allah itu agar manusia takut dan hormat kepada Allah..

Kita dapat menikmati makan, minum dan kesenangan dari hasil kerja kita sebab itu adalah pemberian Tuhan.dan karena itu biarlah kita mengucap syukur atasnya meskipun itu sedikit dan sederhana saja.. Marilah kita. menyerahkan seluruh hidup dengan apa yg sedang kita gumuli dan kerjakan saat ini. Karena itu panggilan supaya kita mengisi hidup ini menjadi berkat dan bukan hidup tanpa makna dan bukan hidup yg menjadi suatu kesia-siaan. Tuhan telah memberi kita hikmat dan kebijaksanaan dan itupulah yg dapat kita gunakan utk menjadi hidup ini dari waktu ke waktu agar selalu menjadi berkat dan kemuliaan bagi Allah.

Amin.

Tidak ada komentar: